Anda di halaman 1dari 7

Kasus Eritoderma

ADI ARYANTO 1920374088


ANGGITA PANDU L 1920374091
BONDAN HUSNUL PJ 1920374097
CICI RETNO PRADINI 1920374098
DEDI HASWAN 1920374101
DHANY RAMDHANI 1920374107
DWI ENDANG F. 1920374108
HAMINAH SETIO R. 1920374120
INGSIH DEWI W. 1920374127
Subyektif
 Gatal dan kulit bersisik di seluruh tubuh sejak satu minggu
 Keluhan gatal dirasakan terus menerus dan tidak berkurang walaupun telah
diberikan bedak untuk mengurangi rasa gatal.
 Telah meminum obat pada keluhan pertama kali (antibiotic lupa namanya)
disebabkan radang tenggorokan
 ADR aktual (antibiotic)  muncul bercak kemerahan dan bengkak pada seluruh
tubuh
Riwayat keluhan (antibiotic)
 Menjadi kemerahan dan bersisik disertai dengan rasa gatal dan meluas ke seluruh
tubuh.
Obyektif
 TD : 120/80 mmHg
 Denyut nadi : 84x/menit
 RR : 20x/menit
 Suhu : 37,2 oC
 Regio fasialis, Regio colli, Regio torakabdominali, Regio dorsum, Regio
ekstremitas superior dan inferior didapatkan makula eritematosa berukuran besar
dan disertai rasa gatal seluruh tubuh.
Assesment

 Alergi dikarenakan pemberian antibiotic pada pasien yang


tidak diketahui
Planning
 Pada kasus, terapi yang diberikan adalah edukasi agar tidak meminum
antibiotik apapun hingga diketahui jenis antibiotik yang NN. X alergi, edukasi
untuk menghindari menyentuh atau menggaruk lesi karena dapat
menimbulkan infeksi sekunder, dan edukasi agar menggunakan sabun
yang tidak menimbulkan iritasi seperti sabun bayi,
 Pemberian metilprednisolon tablet 3x8 mg/hari,
 Cetirizine tablet 1x10 mg/hari bila gatal,
 Krim betamethasone valerate 0,1% 2x/hari sehabis mandi.
 Pasien lupa dengan antibiotic yang digunakan
Tes alergi ini hanya dapat dilakukan ketika pasien sudah sehat dan tidak sedang
mengkonsumsi obat antihistamin. Tes alergi yang dapat dilakukan antara lain
skin prick test, pemeriksaan IgE spesifik dalam darah, dan patch test.

Anda mungkin juga menyukai