Tahoma Siregar
Toksisitas kronik
• Toksisitas jangka lama, pemberian obat secara
berulang selama 1-3 bulan (percobaan sub akut), 3-
6 bulan percobaan kronik atau seumur hewan
(lifelong studies). Memperpanjang toksisitas kronik
lebih dari 6 bulan tidak memberikan efek manfaat
lebih baik, kecuali untuk uji karsinogenitas.
• Tujuan uji tokisistas kronik adalah menguji
keamanan obat.
• Data dari hewan ke manusia ditafsirkan/ekstrapolasi
tidak boleh dilakukan begitu saja, tanpa
mempertimbangkan berbagai faktor perbedaan
antara manusia dan hewan.
Toksisitas kronik
• Penilaian keamanan obat/zat kimia dengan tahapan
:
1. Menentukan LD50
2. Melakukan toksisitas sub akut dan kronik untuk
menentukan NOEL
3. Melakukan percobaaan karsinogenitas, teratogenitas,
dan mutagenitas.
• Fakta bahwa agen-agen dalam lingkungan
kemungkinan membawa bermacam-macam bentuk
penyakit, misal kanker telah diketahui sejak abad
ke-18
Sejarah penemuan dari antigen lingkungan yang
menyebabkan kanker pada manusia
1n (terendah):
Efek farmakologi dengan efek samping minimal
10 n (menengah)
Memperlihatkan efek toksik minimal
3 dosis
100 n (teringgi)
Memperlihatkan efek toksik, tetapi hanya,
mematikan sebagian kecil
Toksisitas kronik
• Hampir sama dengan sub akut, bedanya yaitu ;
waktu 1-2 tahun
Tosisitas khusus
• Uji toksisitas teratogenik (cacat terhadap bayi)
• Uji toksisitas karsinogenik (kanker), untuk zat
yang dicurigai menyebabkan kanker.
• Uji toksisitas mutagenik (kelainan gen)
• Uji toksisitas terhadap sistem reproduksi
Toksisitas Khusus
Kelompok Geliat
Zat uji II ++
Kontrol positif / +
pembanding
Kelompok Zat Perlu Diuji Toksisitasnya