Anda di halaman 1dari 36

Penilaian Toksisitas

Henni vanda
Definition

Penilaian Toksisitas: Mengapa penting:


Penentuan potensi suatu bahan Bagian dari pengaturan bahan-
bertindak sebagai racun, keadaan bahan toksik dan merupakan kontrol
dimana potensi tersebut mulai disadari pada pembuatan, pengangkutan dan
dengan adanya ciri-ciri dari kerja dari pembuangan bahan-bahan kimia
racun tersebut.

Dilakukan setelah proses pengujian


Penilaian Resiko Toksisitas: bahan-bahan toksik
Pengukuran secara kuantitatif
kemungkinan efek gangguan yang
diakibatkan oleh bahan toksik
Cara Penilaian Toksisitas

▧ Informasi mengenai toksisitas suatu bahan kimia


dikumpulkan dengan mempelajari efek-efek dari:

▧ pemaparan bahan kimia terhadap hewan


percobaan
▧ pemaparan bahan kimia terhadap organisme
tingkat rendah seperti bakteri dan kultur sel- sel dari
mamalia di laboratorium
▧ pemaparan bahan kimia terhadap manusia
STUDI TERHADAP HEWAN

TUJUAN PENILAIAN TOKSISITAS

 untuk mengungkapkan serangkaian efek akibat


paparan toksikan dalam berbagai dosis untuk
berbagai masa pajanan
 Untuk menunjukkan organ sasaran, sistim, atau
toksisitas khusus yang membutuhkan penelitian
lebih lanjut. Sehingga penelitian ini merupakan
sumber data utama untuk bagi evaluasi
toksikologi.
Penelitian yang berhubungan dengan
masa pajanan

1. Uji toksisitas akut


2. Uji toksisitas jangka pendek (sub
akut atau sub kronik)
3. Uji toksisitas jangka panjang

Uji Toksisitas Akut (LD50 dan LC50)
Uji standar untuk toksisitas akut (jangka pendek)

▧ Memberi hewan bahan kimia dengan jumlah


yang semakin meningkat dalam kurun
waktu 14 hari hingga hewan percobaan
tersebut mati
▧ Memberikan bahan kimia sebanyak satu kali
atau beberapa kali dalam jangka waktu 24
jam
▧ Menaruh bahan kimia pada kulit hewan
hingga suatu reaksi dapat teramati.
Tujuan uji toksisitas akut

• Untuk memperkirakan dosis yang


aman (tanpa ES/toksik)
• Mengetahui spectrum toksisitas
• Mengetahui model kematian
• Mengetahui pada bagian mana
obat terakumulasi
Dirancang untuk menentukan dosis letal median (LD50)
toksikan.

LD50  dosis tunggal suatu bahan yang secara statistic


diharapkan akan membunuh 50% hewan coba.

Dosis mematikan untuk inhalasi bahan kimia dalam bentuk


gas atau aerosol dapat juga diuji.

Konsentrasi gas atau tiap yang dapat membunuh


separuh hewan coba dimasukkan konsentrasi mematikan
untuk 50% hewan coba (LC50).
Pemilihan species hewan
Secara umum digunakan tikus dan mencit. Spesies lain dari
golongan nonrodensia juga digunakan bila nilai LD50 pada
tikus dan mencit sangat berbeda, atau bila pola maupun laju
biotransformasi pada manusia sangat berbeda dari tikus dan
mencit.
Hewan percobaan biasanya terdiri atas 4-6 kelompok.
Cara pemberian

▧ Oral atau dermal

Dosis dan jumlah hewan:


▧ Pilih dosis yang membunuh separuh jumlah hewan.
▧ Pilih dosis lain yang membunuh lebih dari separuh (<
90%).
▧ Pilih dosis yang dapat membunuh kurang dari
separuh hewan.
▧ Biasanya digunakan 4 dosis agar ada dosis dalam
rentang yang diharapkan, biasanya dalam mg/kg bb.
▧ Lebih banyak jumlah hewan coba akan lebih bagus
dengan rasio antar dosis yang kecil.
Faktor Lingkungan yang mempengaruhi uji
toksisitas

Kandang Suhu
• Dosis obat dapat • striknin, atropin,
berbeda bila kondisi malation dan sarin akan
kandang terlalu sempit meningkat pada hewan
yang terpajan suhu
tinggi.
LD50 isoproterenol:
• Paration, insektiosida
• < 50 mg/kg bb pada
organofosfat berkurang
tikus yang dikandangkan
pada hipotermia.
sendiri-sendiri
• 800 mg/kg bb yang
dikandangkan kelompok
Pengamatan dan Pemeriksaan

▧ 1 sampai 4 hari
▧ Hari 1  3 – 4 jam / hari
▧ Hari selanjutnya  6 – 8 jam / hari
▧ Hitung persentase hewan yang mati, catat waktu
kematiannya.
▧ Lakukan pencatatan setiap melakukan observasi,
termasuk tanda-tanda toksisitas.
▧ Lakukan pemeriksaan BB, darah, urine, histologi, dan PA
terhadap organ tertentu.
Tanda Toksik pada Organ atau Sistem
Sistim Tanda toksik

Autonomik Membran niktitan melemas, eksoftalmus, hiperskresi hidung, salivasi, diare, urinasi,
piloereksi
Perilaku Sedasi, gelisah, posisi duduk kepala ke atas, pandangan lurus ke depan, kepala
tertunduk, depresi berat, sering menjilat-jilat tubuh, kuku siap mencakar, terengah-engah,
iritabilitas, sikap agresif atau defensif, ketakutan, bingung, aktivitas yang aneh

Sensorik Peka terhadap nyeri righting refleks, refleks kornea, refleks labirin, refleks penempatan,
refleks tungkai belakang, peka terhadap bunyi dan sentuhan, nistagmus, fonasi

Neuromuskuler Aktivitas meningkat atau berkurang, fasikulasi, tremor, ataksia, lemas,ekor melengkung
ke atas membentuk huruf S, kelemahan tungkai belakang, refleks nyeri dan tungkai
belakang, opistotonus, tonus otot, kematian.

Kardiovaskuler Denyut jantung meningkat atau berkurang, sianosis, vasokonstriksi, vasodilatasi,


perdarahan
Pernafasan Hipopnea, dispnea, terengah-engah, apnea
Mata Midriasis, miosis, lakrimasi, ptosis, nistagmus, sikloplegia, refleks pupil

Gastrointestinal, glastrourinary Salivasi, berdahak, diare, feses/urinasi saluran kemih darah, kosntipasi, ingusan,
muntah-muntah, defekasi dan urinasi tidak terkendali
Kulit Piloereksi, menggigil (wet dog sick), eritema, edema, nekrosis, bengkak
Evaluasi Data

▧ Evaluasi data: buat grafik tentang hubungan dosis vs


hewan yang mati, dengan demikian dapat diketahui
besarnya dosis yang menyebabkan kematian 50%
hewan coba (LD50)
Klasifikasi Toksisitas Akut pada hewan

LD50 oral mencit LD50 dermal LC50 inhalasi mencit


(mg/kg) mencit/kelinci (mg/m3/4 jam)
(mg/kg)

Berbahaya (harmful) 200-2000 400-2000 2000-20000

Beracun 25-200 50-400 500-2000

Sangat beracun > 25 <50 <500


Klasifikasi Toksisitas Akut pada Manusia (Skala
Hodge and Sterner)

No Kategori LD50 Dosis mungkin mematikan


bagi rata-rata orang dewasa

1. Praktis tidak toksik > 15 g/kg > 1 liter

2. Toksik ringan 5-15 g/kg 0,5-1 liter

3. Toksik sedang 0,5-5 g/kg 30-50 ml

4. Sangat toksik 50-500 mg/kg 3-30 ml

5. Luar biasa toksik 5-50 mg/kg 7 tetes-3 ml


(extremely toxic)

6. Super toksik < 5 mg/kg Dengan indoor (< 7 tetes)


Yang harus diingat

▧ Menilai resiko kesehatan tidak hanya


berdasarkan LD50 dan LC50.
▧ Mekanisme kerja, sifat toksisitas, dan efek
jangka panjang tidak dapat diketahui dari
uji ini.
▧ LD50 dan LC50 hanya indeks kasar toksisitas.
Nilai LD50 berguna untuk:
1. Klasifikasi zat kimia sesuai dengan toksisitasnya.
2. Evaluasi dampak keracunan yang tidak disengaja,
penilaian toksisitas sub aku dan kronik.
3. Memberikan informasi tentang:
a. Mekanisme toksisitas
b. Pengaruh umur, sex, dan lingkungan.
C. Variasi respon antar species dan antar strain
hewan.
Uji Toksisitas Sub Akut/Sub Kronis

▧ Memerlukan uji inhalasi ▧ Tujuan:


atau penelanan selama ▧ Mengetahui dosis
90 hari. maksimal yang dapat
▧ Dilakukan secara ditolerir
berulang untuk ▧ Mengetahui dosis
mengetahui efek toksik toksik minimal.
▧ Penilaian kasar hanya ▧ Kemungkinan toleransi
menggunakan mata dan akumulasi.
biasa.
▧ Perlu pengamatan
dengan mikroskop untuk
mengetahui abnormalitas
sel-sel dalam organ.
Species dan jumlah

▧ Dua atau lebih species hewan


▧ Memiliki kemiripan metabolisme dengan
manusia
▧ Biasanya dipilih tikus (10-30) ekor
▧ Anjing (4-80) ekor
▧ Jantan dan betina harus sama jumlahnya
Cara Pemberian: Dosis dan jangka waktu
Diberikan melalui jalur yang sama Disarankan memilih 3 dosis:
dengan manusia, biasanya secara oral. • Satu dosis yang cukup tinggi untuk
Biasanya dicampur dalam makanan menimbulkan efek toksik tapi tidak
atau minuman membunuh hewan.
• Satu dosis menengah.
Pemberian per kutan, per inhalasi dan • Satu dosis rendah yang tidak
parenteral dipakai untuk tujuan khusus menimbulkan efek toksik sama
misalnya untuk menguji produk sekali
industri dan pertanian serta obat- • Ada kontrol yang diberikan placebo
obatan
• Parameter: mortalitas,
pertambahan BB, berat relatif hati
dan ginjal, dan konsumsi makanan.
• Lama penelitian: tikus  90 hari;
anjing  6 bulan – 2 tahun
Pengamatan dan pemeriksaan

▧ Berat badan dan konsumsi makan diukur setiap


minggu
▧ Pengamatan umum (penampilan, perilaku, semua
abnormalitas)
▧ Uji laboratorium. Uji hematologi mencakup: hematokrit,
Hb, eritrosit, lekosit total dan jenisnya. Uji laboratorium
klinik glukosa darah puasa, SGOT, SGPT, fosfatase
alkalin, protein total, albumin, globulin, BUN dan unsur
seperti Na, K, Ca. Urinalisis  warna, Bj, pH, protein,
glukosa, keton, unsur berbentuk (sel darah dll) dan
kristal serta benda amorf.
▧ Pemeriksaan post mortem, pemeriksaan histopatologi.
Uji Kronis (Jangka Panjang)

▧ Melihat efek bahan kimia dalam waktu lama


terhadap penyakit kanker, ginjal, dan
menetapkan nilai ambangnya (NOEL).
▧ Biasanya digunakan satu species hewan
atau lebih  tikus, anjing, primate non
human.
▧ Bila menggunakan tikus: 40 – 100 ekor
dalam tiap kelompok perlakuan dan kontrol.
▧ Cara pemberian dan kriteria dosis sama
dengan sub kronis.
Lama pengujian:
Tikus  2 tahun atau lebih. Tapi tidak melebihi 30 bulan
(faktor senilitas).

Anjing dan monyet  selama 7 tahun atau lebih

Pemeriksanaan:
Berat badan, konsumsi makanan, tanda-tanda umum, uji
laboratorium, pemeriksaan post mortem.

Sebaiknya dipisahkan antara jantan dan betina agar hasilnya


lebih akurat, dapat menggunakan hingga 500 hewan coba.
Uji Iritasi dan Korosi

▧ Dapat dilakukan pada permukaan kulit


hewan, atau pada mata hewan (Draize).
▧ Dibiarkan selama beberapa hari, lalu diamati
perubahan yang terjadi (ruam kulit, gatal,
panas, dsb).
Uji Mutagenitas jangka pendek

▧ Menggunakan bakteri atau sel hewan


▧ Yang sering digunakan yaitu bakteri
Salmonella typhimurium, ujinya dikenal
dengan uji Ames.
▧ Bakteri dipaparkan dengan senyawa kimia
yang diduga mutagenic
▧ Dapat digunakan untuk uji carcinogenic
Identifikasi bahan beracun
asal tanah, air, udara, dan
pengiriman sample untuk
identifikasi
Pencemar udara

▧ Letusan gunung berapi, pembusukan bahan


organik, buangan gas kendaraan,
pembakaran (batu bara, minyak bakar, gas
alam, sampah, industri kimia, dll).
▧ Efek utama: gangguan pernafasan,
gangguan sistem cardiovascular, hingga
kematian.
Oksida Belerang

▧ Pembakaran batu bara dan bahan bakar lain


dalam rumah.
▧ Pembakaran bahan bakar dalam industri
untuk energy.
▧ Efek toksik: pada saluran pernafasan,
menimbulkan iritasi dan penebalan mucosa.
▧ Menyebabkan batuk, dyspnea,
bronkokonstriksi, infeksi saluran nafas
hingga kematian (bila paparan sangat
berat).
Oksidan Fitokimia

▧ Meliputi nitrogen dioksida, ozon dan oksida nitroge


lain
▧ Sumber: mobil, pembakaran industri, pemanasan
dalam rumah dan stasiun tenaga listrik.
▧ Efek toksik: tidak mudah larut dalam air sehingga
melewati saluran nafas bagian atas ke bronkial
terminal dan alveoli.
▧ Gas ini membentuk asam nitrat dan nitrit bersifat
iritan dan korosif.
▧ Paparan kronis menyebakan emfisema paru-paru.
▧ Resistensi terhadap bakteri dan virus menurun
Pencemar air dan tanah

▧ Yang utama pestisida dan logam


Pengambilan sample dari lingkungan

▧ Bertujuan memberikan data mengenai jenis pollutan


dan tingkat kontaminasinya.
▧ Sample dari udara: berbentuk aerosol sehingga
masuk ke tubuh hewan.
▧ Harus ada alat untuk mengumpulkan aerosol
tersebut: terdiri dari inlet memasukkan udara ke
dalam kolektor, saringan untuk menyaring partikel-
partikel besar yang akan mengganggu analisis.
▧ Alat pengukur kecepatan udara dan kran untuk
menyesuaikan aliran udara serta pompa untuk
menarik air ke dalam sistim.
Sample dari tanah

▧ Harus memperhatikan karakteristik tempat


tanah tersebut diambil.
▧ Juga reaksi yang terjadi antara pollutan dan
komponen tanah dan variasi di daerah
pengambilan sampel.
▧ Menggunakan alat berbentuk seperti
tabung baja dengan diameter 2.5 sampai
7.6cm dan kedalaman 60 sampai 100 cm.
Tujuan: untuk menentukan distribusi
toxicant secara vertikal
Sample Air

▧ Harus diperhatikan dalam pengambilan sampel air


adalah sifat alami toksikan dan daerah permulaan
toksikan memasuki lingkungan air. Arah dan kecepatan
angin yang umum terjadi, kecepatan aliran sungai, suhu,
dan kandungan sedimen juga harus diperhatikan
▧ Teknik sederhana dalam pengambilan sampel air adalah
dengan memasukkan botol kedalam air, cuci, masukkan
air dan tutup.
▧ Sampel air kemudian dibekukan dengan segera dan
dibawa ke lab.
▧ Jika tidak dianalisis dengan segera, sampel tersebut
dismpan pada suhu dibawah -20 derajat C ke bawah.
Thanks!

Any questions?

You can find me at:


@username
user@mail.me

Anda mungkin juga menyukai