Anda di halaman 1dari 18

TOKSIKOLOGI

DEFINISI TOKSIKOLOGI

Ilmu yg. Mempelajari efek-efek


samping pada manusia sebagai
akibat dari pemaparan obat dan zat
kimia
Aspek pemeriksaan toksikologi obat

 Uji Farmakokinetik
 Uji Farmako dinamik
 Penilaian Keamanan zat kimia
 Uji Toksikologi

Mencegah toksik
Faktor-faktor Uji
Farmakokinetik
 Absorpsi Drajat Ionisasi yg. rendah akan
meningkatkan absorpsi krn zat kimia akan
mudah melewati dinding sel
 Distribusi Pengikatan obat oleh Protein
Plasma dapat mengurangi
evektivitas/toksisitas.
 Metabolisme Merubah obat dari aktif
menjadi Inaktif sehingga akan mengurangi
obat berikatan dengan reseptor
Lajutan

 Ekskresi setiap zat yg masuk ke tubuh


dianggap sebagai zat asing sehingga tubuh akan
merubah menjadi zat yang lebih polar
Uji farmakodinamik
Semua Obat memiliki efek samping lebih dari
satu jenis yang mampu mempengaruhi faal
tubuh.

Efek obat yang menonjol dijadikan sebagai


tolak ukur penemtuan penilaian
Tahap-tahap Penilaian Keamanan Zat Kimia

 Mengetahui Dosis Maksimum yang dinyatakan


dalam mg/kgBB/hari yg. Tdk menimbulkan efek
merugikan (perubahan fungsi organ,
pertumbuhan, perkembangan hewan
percobaan) pada hewan percobaan yg disebut
No effect level (NEL)
 Menentukan batasan keamanan
Batasan Kesamanan : NEL/100(faktor
keamanan) dalam mg/kgBB/hari
Lajutan

Batas Keamanan didefinisikan sebagai dosis


obat maksimum yg dinyatakan dlm satuan
mg/kgBB/hari, yg dpt diberikan seumur hidup
dan diperkirakan tdk menimbulkan gangguan
kesehatan pada manusia pada waktu percobaan.
Uji Toksikologi
 Model Patologik yang sering digunakan dalam
percobaan ad. Tikus putih, mencit, anjing, babi
atau kera.
Jenis-jenis Uji toksisitas
1. Toksisitas akut Lama pengujian 3-14 hari
dengan obat single dose pada 4 s/d 6 kelompok yang
per kelompoknya minimal 4 ekor hewan percobaan.
- Dosis dipilih dengan log-interval atau antilog-
interval sehingga diharapkan dpt menimbulkan
respon 10-90% dari hewan percobaan
- Cara pemberian obat harus sesuai dengan praktek
klinik
- Evaluasi : LD50 (kematian 50%), kelainan tingkah
laku, depresi SSP, aktivitas motorik dan pernapasan
tikus.
Lanjutan

2. Toksisitas Jangka Lama Lama pengujian 1-3


bulan (percobaan sub-akut), 3-6 bulan
(percobaan kronik) atau seumur hidup hewan
(lifelong studies)

Menguji keamanan obat selama di konsumsi


bukan mencari efek toksik sebagai tahapan
lanjutan dari uji toksisitas akut
Tahapan Penilaian Keamanan
Obat
 Menentukan LD50
 Menentukan NEL dari uji toksisitas Sub-akut dan
kronik
 Melakukan percobaan terhadap perubahan gen

Pemeriksaan kimia darah, urin dan tinja


Mekanisme Terjadinya Toksisitas Obat

 Efek farmakodinamik yang berlebih


C/
1. Reaksi antigen-antibodi
2. Zat pengisi (c/ laktosa) dlm fenitoiliun
memperbesar bioavaibilitas fenitolin dlm
darah (20 µg/ml)
3. Kerusakan jaringan terutama hati dan ginjal
Klasifikasi Keracunan
1. Kasifikasi menurut Cara Terjadinya
 Dosis dalam plasma darah melebihi
bioavaibilitas obat dalam darah
 Pemakaian obat lebih besar dari DM
 Kesalahan pemakaian obat
Lanjutan

2. Klasifikasi menurut waktu terjadinya


 Keracunan kronik terjadi gejala dlm waktu
lama hal ini disebabkan waktu paruh t1/2
panjang, ekresi lebih dari 24 jam, sehingga
terjadi akumulasi obat dalam darah
 Keracunan akut terjadi secara mendadak
setelah makan obat dengan ciri mula,
muntah, kejang, koma dsb.
Lanjutan

3. Klasifikasi menurut organ yang terkenanya


 SSP (obat yg bersifat lipopilik)
 Jantung
 Hati
 Ginjal dsb
c/ Karbon tetraklorida toksik tehadap hati,
ginjal dan jantung.
Lanjutan

4. Klasifikasi menurut jenis bahan kimia


 c/ golongan alkohol, logam berat dll.
Gejala dan Diagnosis
Keracunan
 Gangguan kesadaran
 Penurunan tekanan darah
 Kejang
 Bising Usus
 Jantung (ritme jantung)

Anda mungkin juga menyukai