Anda di halaman 1dari 12

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis


spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik
ultraviolet dekat (190 – 380 nm) dan sinar tampak (380 – 780 nm)
dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Radiasi ultraviolet jauh (100 – 190 nm) tidak dipakai, sebab pada
daerah radiasi tersebut radiasi UV juga diabsorpsi oleh udara.
Adakalanya spektrofotometer UV-Vis yg beredar diperdagangkan
memberikan rentang pengukuran panjang gelombang 190 – 1100
nm. Hal ini perlu diperhatikan lebih seksama sebab diatas panjang
gelombang 780 nm merupakan daerah radiasi inframerah. Oleh
sebab itu pengukuran diatas panjang gelombang 780 nm harus
dipakai detektor dg kualitas sensitif terhadap radiasi infra merah
(infrared sensitive)

SR M SK D A VD/R

Keterangan : SR = sumber radiasi, M = Monokromator, SK =


Sampel kompartemen
D = Detektor, A = Amflifier, VD/R = Visual
display/Recorder
* Spektrofotometer UV-Vis melibatkan energi elektronik yg
cukup besar pada molekul yg dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif

Interaksi elektron π, σ, dan n dengan REM


> Ada tiga macam distribusi elektron di dalam suatu
senyawa organik secara umum, yaitu orbital elektron pi
(π), sigma (σ), dan elektron tidak berpasangan (n).
Ketiga orbital elektron tersebut ada pada senyawa
organik formal dehid sebagai contoh :

> Apabila pada molekul tersebut dikenakan radiasi


elektromagnetik maka akan terjadi eksitasi elektron ke
tingkat energi yg lebih tinggi yg dikenal sebagai orbital
elektron “antibonding”.
σ* Anti bonding
π* Anti bonding

E
n Non bonding
π Bonding

σ Bonding

Diagram tingkat energi elektronik

> Eksitasi elektron (σ  σ*) memberikan energi yg besar dan terjadi


pada daerah ultraviolet jauh yg diberikan oleh ikatan tunggal,
sebagai contoh pada alkana.
Sedangkan eksitasi elektron (ππ*) diberikan oleh ikatan
rangkap dua atau tiga (alkena dan alkuna) juga terjadi
pada daerah ultraviolet jauh. Pada gugus karbonil
(dimetilketon dan asetaldehid) akan terjadi eksitasi
elektron (nσ*) yg terjadi pada daerah ultraviolet jauh.
Disamping itu gugus karbonil juga memberikan eksitasi
elektron (nπ*) yg terjadi pada λ = 280-290 nm tapi
eksitasinya terlarang karena memberikan harga Єmaks =
12 -16 (<1000).

>Contoh2 yg dikemukakan di atas hampir mewakili


senyawa2 organik pada umumnya dan semua gugus
atau gugusan atom yg mengabsopsi radiasi UV-Vis yg
disebut sebagai Kromofor.

>Pada senyawa organik dikenal pula gugus Auksokrom,


adalah gugus fungsonil yg mempunyai elektron bebas
seperti –OH; O-NH2 dan OCH3 yg memberikan transisi
(nσ*).
> Terikatnya gugus ausokrom pada gugus kromofor akan
mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang
gelombang yg lebih panjang (pergeseran merah=batokromik)
disertai peningkatan intensitas (efek hiperkromik). Pergeseran
batokromik juga terjadi pada ikatan rangkap yg terkonjugasi –C=C-
C=C-.

Analisis Kuantitatif

> Radiasi ultraviolet dan sinar tampak diabsorpsi oleh molekul


organik aromatik, molekul yg mengandung elektron-π terkonjugasi
dan atau atom yg mengandung elektron-n, menyebabkan transisi
elektron di orbit terluarnya dari tingkat enersi elektron dasar ke
tingkat energi elektron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya absorban
radisasi tersebut sebanding dg banyaknya molekul analit yg
mengabsorpsi dan dapat digunakan analisa kuantitatif.

> Analisis dengan spektrofotometer UV-Vis selalu melibatkan


pembacaan absorban REM oleh molekul (A) tampa satuan, atau
REM yg diteruskan/transmitan dg satuan persen (%T).
> Apabila suatu REM dikenakan pada suatu larutan dg intensitas
radiasi semula (Io) maka sebagian radiasi tersebut akan diteruskan
(It), dipantulkan (Ir), dan diabsorpsi (Ia), sehingga :

Io = Ir + Ia + It

> Harga Ir (± 4 %) dg demikian dapat diabaikan karena pengerjaan dg


metode spektrifotometri UV-Vis dipakai larutan pembanding
sehingga :

Io = Ia + It

> Bouguer, Lambert dan Beer membuat formula secara matematik


hubungan antara transmitan atau absorban terhadap intensitas
radiasi atau konsentrasi zat yg dianalisis dan tebal larutan yg
mengabsorpsi sebagai :

T = It/Io = 10 -ε c b
A = log 1/T = ε c b

Dimana : T = persen transmitan


Io = intensitas radiasi yg datang (awal)
It = intensitas radiasi yg diteruskan
ε = absorbansi molar (Lt mol-1cm-1)
c = konsentrasi (mol Lt-1)
b = tebal larutan (cm)
A = absorban
*Persoalannya adalah bagaimana membaca rentang A dan T yg
memenuhi syarat sehingga akan meminimumkan galat sistemik
(galat individual). Untuk pembacaan absorban (A) atau transmitan
(T) pada daerah yg terbatas, kesalahan penentuan kadar hasil
analisis dinyatakan sebagai :
∆C/C = 0,4343/log T . ∆T/T
∆T adalah harga rentang skala transmitan terkecil dari alat yg masih
dapat terbaca pada analisis dg Sp UV-Vis.
> Harga ∆T untuk tiap spektrofotometer UV-Vis biasanya bervariasi
antara 0,2 – 1 % dan selalu dicantumkan sebagai spesifikasi
instrumen. Dari rumus tersebut diatas dapat diperhitungkan
kesalahan pembacaan A atau T pada analisis dg metode
Spektrofotometer UV-Vis. Pembacaan A (0,2 – 0,8 ) atau %T (15 –
65 %) akan memberikan persentase kesalahan analisis yg dapat
diterima (0,5 – 1 %) untuk ∆T = 1%

> Analisis kuantitatif zat tunggal dilakukan dg pengukuran harga A pada


panjang gelombang (λ) maksimum atau dilakukan pengukuran %T
pada panjang gelombang minimum. Alasan dilakukan pengukuran
pada panjang gelombang tersebut adalah perubahan perubahan
absorban untuk setiap satuan konsentrasi adalah paling besar pada
panjang gelombang maksimal, sehingga akan diperoleh kepekaan
analisis yg maksimal. Disamping itu pita serapan di sekitar panjang
gelombang maksimal datar dan pengukuran ulang dg kesalahan yg
kecil dg demikian akan memenuhi hukum Lambert-Beer. Ada empat
cara pelaksanaan analisis kuantitatif zat tunggal yaitu :

1. Dg cara membandingkan absorban atau % transmitan zat yagng


dianalisis dg referennce standard
Persyaratan pembacaan nilai absorban sampel dan reference standard
tidak jauh berbeda.

A(S) / C(s) = A(RS) / C(RS)


A(S) = absorban larutan sampel
C(S) = konsentrasi larutan sampel
A(RS)= absorban reference standard

C(RS) = konsentrasi larutan reference standard

2. Dg memakai kurva baku dari larutan reference standard dg pelarut


tertentu pada panjang gelombang maksimum. Dibuat grafik sistem
koordinat Cartesian dimana sebagai ordinat adalah absorban dan sebagai
absis adalah konsentrasi.

3. Dg jalan menghitung harga absorbansi larutan sampel (E 1% 1cm,


λmaks) pada pelarut tertentu dan dibandingkan dg absorbansi zat yg
dianalisis yg tertera pada buku resmi.
4. Dg memakai perhitungan nilai ekstingsi molar (absorbansi molar ε),
sama seperti cara (3) hanya saja pada perhitungan absorbansi
molar lebih tepat karena melibatkan massa molekul relatif (MR).

ε = E(1%,1cm) . MR . 10-1
Ad2.
A

1 2 3 4 C
Pemilihan Pelarut

 Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap


sampel yg berupa larutan, gas atau uap. Untuk sampel berupa
larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yg dipakai,
antara lain :
 - Pelarut yg dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap
terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak bewarna.
- Tidak terjadi interaksi dg molekul senyawa yg dianalisis.
- Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis (pa)

> Pada umumnya pelarut yg sering digunakan dalam analisis


Spektrofotometer UV-Vis adalah air, etanol, sikloheksan dan
isopropanol. Namun demikian perlu diperhatikan absorpsi pelarut yg
dipakai di daerah UV-Vis (penggal UV = UV cut off). Hal lain yg
perlu diperhatikan dalam masalah pemilihan pelarut adalah polaritas
pelarut yg dipakai, karena akan sangat berpengaruh terhadap
pergeseran spektrum molekul yg dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai

  • Form Penilaian Asrama
    Form Penilaian Asrama
    Dokumen2 halaman
    Form Penilaian Asrama
    Mirajiyah Purnama Dewi
    67% (3)
  • LK PKKMB
    LK PKKMB
    Dokumen21 halaman
    LK PKKMB
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Kriteria PJ Terbaik
    Kriteria PJ Terbaik
    Dokumen1 halaman
    Kriteria PJ Terbaik
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Panduan Games
    Panduan Games
    Dokumen3 halaman
    Panduan Games
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Titrasi Bebas Air
    Titrasi Bebas Air
    Dokumen22 halaman
    Titrasi Bebas Air
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • .KETENTUAN SURAT SAH DAN TIDAK SAH Revisi.
    .KETENTUAN SURAT SAH DAN TIDAK SAH Revisi.
    Dokumen1 halaman
    .KETENTUAN SURAT SAH DAN TIDAK SAH Revisi.
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • KF22
    KF22
    Dokumen9 halaman
    KF22
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • KOMPLEKSOMETRI
    KOMPLEKSOMETRI
    Dokumen25 halaman
    KOMPLEKSOMETRI
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • NITRIMETRI
    NITRIMETRI
    Dokumen26 halaman
    NITRIMETRI
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • NITRIMETRI
    NITRIMETRI
    Dokumen26 halaman
    NITRIMETRI
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • ARGENTOMETRI
    ARGENTOMETRI
    Dokumen26 halaman
    ARGENTOMETRI
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian-1
    Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian-1
    Dokumen17 halaman
    Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian-1
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Notifikasi Kosmetika
    Notifikasi Kosmetika
    Dokumen6 halaman
    Notifikasi Kosmetika
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • KF21
    KF21
    Dokumen11 halaman
    KF21
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Tahapan Penelitian 1
    Tahapan Penelitian 1
    Dokumen20 halaman
    Tahapan Penelitian 1
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Toksikologi
    Toksikologi
    Dokumen18 halaman
    Toksikologi
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pemasaran Teh Rosella
    Proposal Pemasaran Teh Rosella
    Dokumen23 halaman
    Proposal Pemasaran Teh Rosella
    Mirajiyah Purnama Dewi
    100% (1)
  • Man A Jemen Pema Saran
    Man A Jemen Pema Saran
    Dokumen42 halaman
    Man A Jemen Pema Saran
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • MEDREP
    MEDREP
    Dokumen9 halaman
    MEDREP
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat
  • Jenis Penelitian-1
    Jenis Penelitian-1
    Dokumen14 halaman
    Jenis Penelitian-1
    Mirajiyah Purnama Dewi
    Belum ada peringkat