Anda di halaman 1dari 23

MINUMAN TEH HERBAL SARI ROSELLA

“ROSELLA-TEA”

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemasaran Farmasi pada
Program Studi DIII Farmasi Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

Disusun oleh :

Mirajiyah Purnama Dewi NIM. 30517048


Nur Khofifah Hafiz NIM. 30517053
Rika Risnawati NIM. 30517058
Siska Mega Dahlia NIM. 30517063
Tiara Zalfa Imtinan NIM. 30517068
Wulan NIM. 30517073
Hilman Ali Syahbana NIM. 30516022

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT


PROGRAM STUDI DIII FARMASI
BANDUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

MINUMAN TEH HERBAL SARI ROSELLA


“ROSELLA-TEA”

KELOMPOK 3

MIRAJIYAH PURNAMA DEWI NIM. 30517048


NUR KHOFIFAH HAFIZ NIM. 30517053
RIKA RISNAWATI NIM. 30517058
SISKA MEGA DAHLIA NIM. 30517063
TIARA ZALFA IMTINAN NIM. 30517068
WULAN NIM. 30517073
HILMAN ALI SYAHBANA NIM. 30516022

Bandung, November 2019

Menyetujui,

Dosen Pengampu

Eva Pahlani, M.Farm., Apt.


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4

BAB III GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...................................... 7

A. Profil Usaha ............................................................................................... 7


B. Analisis Pemasaran ................................................................................... 7
C. Perencanaan Pemasaran ............................................................................ 11

BAB IV METODE PELAKSANAAN ............................................................... 15


A. Alat dan Bahan .......................................................................................... 15
B. Prosedur .................................................................................................... 15

BAB V ANGGARAN BIAYA ............................................................................ 16


A. Bahan Baku Produk .................................................................................. 16
B. Keuntungan ............................................................................................... 16

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 17


A. Kesimpulan ............................................................................................... 17
B. Saran .......................................................................................................... 17

LAMPIRAN ......................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, di pasaran banyak beredar jenis minuman yang telah diolah
dengan berbagai cara dengan tujuan memberikan variasi dalam menu sehari-
hari. Beberapa diantaranya seringkali diberi pewarna untuk menarik
konsumen agar mereka membelinya. Salah satu alternatif untuk membuat
minuman yang bervitamin tetapi tidak berbahaya bagi tubuh manusia adalah
dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kelopak bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L) sebagai bahan baku pembuatan minuman.
Salah satu produk konsumtif yang sedang trend dan punya prospek bisnis
bagus di tengah krisis ekonomi adalah pembuatan minuman sehat yang
terjangkau. Dilihat dari proses teknologinya, pembuatan jenis minuman ini
masih dapat dikerjakan di dalam laboratorium kampus dan industri rumah
tangga (home industri). Di pasaran sudah banyak beredar minuman sehat
dalam bentuk cair, serbuk, padat, atau campuran dalam berbagai merk.
Namun, harganya relatif mahal dan kurang memperhatikan kesehatan.
Selama ini tumbuhan Rosella dikenal sebagai salah satu penghasil serat
bermutu, yang bisa dimanfaatkan adalah daun, buah dan bunganya. Sampai
saat ini Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) dimanfaatkan kelopak
bunganya sebagai bahan pembuatan teh. Saat ini masyarakat Indonesia mulai
mengembangkan kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) menjadi
minuman teh yang sehat dan sambutan konsumen dengan adanya teh dari
kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) tersebut cukup memuaskan.
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infus yang dibuat
dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang
berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok yaitu teh hitam, teh
olong, teh hijau, dan teh putih. Isitilah “teh” juga digunakan untuk minuman
yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh,
misalkan, teh rosehip, chamomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak
mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh herbal dari kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai
proses produksi yang tidak rumit. Walaupun produk minuman dari bahan
kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) seperti teh sudah membanjiri
pasar, karakteristik konsumen Indonesia yang ingin mencoba minuman
menyehatkan memberikan peluang yang menjanjikan. Keistimewaan teh
herbal Rosella, selain mengandung kandungan vitamin cukup tinggi, rasanya
pun enak. Daya jual teh dengan bahan baku kelopak bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) di Indonesia dipastikan cukup tinggi karena teh ini sangat
menyehatkan bagi orang yang meminumnya serta tidak membahayakan
kesehatan manusia. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka program
ini dilakukan untuk mengetahui alternatif produksi pembuatan teh dengan
bahan baku alami. Kegiatan program ini berjudul “Minuman Teh Herbal
Sari Bunga Rosella “Rosella-Tea”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan teh herbal dari kelopak bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L)?
2. Bagaimana bentuk usaha minuman teh herbal kelopak bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L) yang dapat dikembangkan di kota Bandung?
3. Bagaimana pelaksanaan dari usaha minuman teh herbal kelopak bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L)?
4. Bagaimana teknik monitoring yang dijalankan untuk memperlancar
usaha ini?
5. Bagaimanakah pengembangan usaha minuman teh herbal kelopak bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L) untuk selanjutnya ?
C. Tujuan
1. Terciptanya wahana wirausaha dan keterampilan bagi mahasiswa
Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung pada umumnya dan khususnya
mahasiswa program studi DIII Farmasi untuk menghasilkan produk yang
berbasis bidang produksi minuman sehat yaitu berupa Teh Herbal
kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
2. Bahwa peluang profesi lulusan DIII Farmasi Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit Bandung dapat menghasilkan produk komersial yang
berkualitas berupa minuman menyehatkan yang sangat diperlukan untuk
kesehatan masyarakat dan sekaligus sebagai menambah diversifikasi
jenis minuman sehat alami.
3. Memberikan pengalaman praktis mengelola usaha dibidang produk
minuman sehat sehingga memiliki pengalaman manajemen mulai dari
proses awal sampai pemasaran produk.

D. Manfaat
1. Aspek ekonomi : pemanfaatan kelopak bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) sebagai bahan buatan Minuman Teh Herbal dapat
menambah diversifikasi jenis minuman sehat di pasaran sehingga
masyarakat memilki alternatif dengan menyesuaikan kemampuan.
2. Aspek akademik :
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa DIII Farmasi Poltekes
TNI AU Ciumbuleuit Bandung mengaplikasikan kegiatan kuliah
untuk di angkat kedalam kegiatan kewirausahaan.
b. Menerapkan mata kuliah dari Jurusan DIII Farmasi Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit Bandung bidang studi Pemasaran Farmasi.
3. Aspek ketenagakerjaan : Memberikan alternatif lapangan pekerjaan
kepada para mahasiswa Program Studi DIII Farmasi Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit Bandung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Saat ini terdapat lebih dari 100 varietas rosela yang tersebar di seluruh dunia.
Dua varietas yang paling terkenal adalah Sabdariffa dan Altissima Webster.
Varietas Sabdariffa mempunyai kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna
merah atau kuning pucat, dan kurang banyak mengandung serat. Sementara itu,
varietas Altissima Webster sengaja ditanam untuk mendapatkan seratnya, tetapi
kelopak dari varietas ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai makanan (Maryani dan
Lusi, 2008).
Dalam taksonomi tumbuhan, rosela diklasifikasikan sebagai berikut (Mardiah,
dkk 2009) :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Malvaceales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus sabdariffa L.
Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5–3 m.
Batangnya bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya tunggal,
berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan
pangkal berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8 cm. Tangkai daun bulat
berwarna hijau, dengan panjang 4-7 cm (Maryani dan Lusi, 2008).
Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya
pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai
kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya saling berlekatan, dan
berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh
masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan
minuman. Mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5 helaian, panjangnya 3-
5 cm. Tangkai sari merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari
berukuran pendek dan tebal, panjangnya sekitar 5 mm dan lebar sekitar 5 mm.
Putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning atau merah (Mardiah, dkk., 2009).
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dapat hidup di daerah yang memiliki iklim
lembab dan hangat pada daerah tropis dan subtropis. Rosela memiliki kelebihan
dibandingkan tanaman tropis dan subtropis lainnya yaitu dapat bertahan hidup
dalam ruangan yang memiliki sedikit pencahayaan akan tetapi pertumbuhan
terbaik pada ruang yang terbuka dengan cahaya matahari (Anonimous, 2005).
Kualitas bunga rosela sangat dipengaruhi oleh adanya sinar matahari. Jika saat
tanaman mulai berbunga kurang mendapat sinar matahari, bunga yang dihasilkan
akan berkualitas rendah. Karena itu, faktor utama yang perlu dipertimbangkan
saat memperhitungkan waktu tanam adalah tanaman harus mendapatkan sinar
matahari yang cukup. Sementara itu curah hujan yang kurang dapat disiasati
dengan pengairan yang baik (Mardiah, dkk., 2009).
Untuk mendapatkan kelopak yang besar tanaman perlu dipupuk, pupuk yang
diperlukan adalah pupuk kandang, urea dan NPK. Pupuk kandang diberikan
sebelum tanah diolah dan pupuk lanjutan diberikan 2 kali, yaitu pada umur 2-3
minggu dan 1,5 bulan setelah tanam. Pupuk susulan pertama menggunakan urea
20-30 gr/lubang tanam dan NPK 30-50 gr/lubang tanam (Maryani dan Lusi,
2008).
Seluruh bagian tanaman mulai buah, kelopak bunga dan daunnya dapat
dimakan, dimanfaatkan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup, pudding
dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosela, selain mempunyai rasa yang
enak juga berkasiat sebagai obat batuk, sebagai obat tradisional, secara empiris
rosela berkasiat sebagai antiseptik (mencegah infeksi), aprodisiak (meningkatkan
gairah), digestif (melancarkan pencernaan), demulcent (menetralisir asam
lambung) , dan tonik (penambah tenaga). Beberapa zat gizi lain yang terkandung
dalam rosela adalah niasin, protrin, dan riboflavia serta besi yang cukup tinggi.
Kandungan zat besi pada kelopak segar rosella dapat mencapai 8,89 mg/100g,
sedangkan pada daun rosella sebesar 5,4 mg/100g. Selain itu, kelopak rosella
mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/100g sodium, vitamin C
dan A (Mardiah, dkk., 2009).
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung
vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah
arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosella
juga mengandung protein, kalsium dan unsur-unsur yang berguna bagi tubuh
(Maryani dan Lusi, 2008).
Bila pH tanah mineral rendah sejumlah Al, Fe dan Mn menjadi sangat larut,
sehingga merupakan racun bagi tanaman sedangkan jika pada pH 6-7
kemungkinan keracunan Al, Fe dan Mn rendah (Hakim, dkk., 1986).
Secara alamiah zat besi (Fe) pada manusia diperoleh dari makanan.
Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan
penyakit anemia atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
Unsur Fe penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Dengan ini
diharapkan kandungan zat besi pada kelopak rosela yang dikonsumsi dapat
mensuplai kebutuhan zat besi dalam pembentukan hemoglobin darah
(Anonimous, 2007).
Tanaman rosela tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian <600 m dpl.
Rosela dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dengan suhu rata-rata bulanan
24-32°C. Namun rosela masih toleran pada suhu 19-36°C. Untuk menghasilkan
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, rosela memerlukan waktu 3-4
bulan. Curah hujan rata-rata yang dibutuhkan rosella 140-270 mm per bulan,
dengan kelembaban udara diatas 70%. Jika curah hujan tidak mencukupi dapat
diatasi dengan pengairan yang baik. Periode kering dibutuhkan rosela untuk
penbungaan dan produksi biji. Rosela juga dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah, terutama tanah yang berstruktur dalam, bertekstur ringan dan berdrainase
baik dan toleran terhadap tanah masam tetapi tidak dengan tanah salin. pH
optimum untuk rosella adalah 5,5-7 tetapi masih toleran pada pH 4,5-8,5
(Mardiah, dkk., 2009).
BAB III
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Profil Usaha
Indonesia kaya dengan sumber daya alam yang dapat diolah menjadi
berbagai komoditas. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak
tumbuhan yang menghasilkan buah-buahan tropis. Buah-buahan tropis ini
dapat diolah menjadi berbagai macam produk, seperti selai, minuman sari
buah, keripik, manisan, dan berbagai makanan ringan lainnya. Salah satu
tanaman yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai jenis bentuk olahan
adalah rosella. Rosella berasal dari Afrika, tetapi dapat tumbuh di
Indonesia. Rosella dapat diolah menjadi sayur, obat, minuman sari buah,
selai, dan jeli.
Kami akan membentuk suatu badan usaha yang akan dibangun yang
bergerak di bidang produksi minuman sari bunga rosella dan teh dengan
merek produk RosellaTea. RosellaTea merupakan gabungan sari bunga
rosella dengan teh untuk mendapatkan keunikan rasa yang nikmat dan
manfaat untuk kesehatan yang banyak. Masyarakat Indonesia masih
belum terbiasa dengan rasa rosella karena masih belum banyak minuman
sari rosella yang ada di pasar. Oleh karena itu, kami menggabungkan
rosella dengan teh yang rasanya sudah dikenal masyarakat ditambah
dengan bahan tambahan lainnya untuk memperoleh rasa yang pas.

B. Analisis Pemasaran
Analisis pemasaran yang digunakan yaitu Analisis SWOT (Strenghths-
Weaknesses-Opportunities-Threats) :
1. Strengths
a. Produk minuman kesehatan tanpa bahan pengawet dan tanpa
bahan pemanis buatan.
Kesadaran masyarakat akan kesehatan dewasa ini semakin
meningkat sehingga masyarakat cenderung memilih produk yang
minim bahan kimia. Produk RosellaTea dibuat menggunakan
bahan-bahan alami, tanpa pemanis dan pengawet buatan.
b. Proses pembuatan produk yang mudah dan sederhana
Proses pembuatan sari bunga rosella dan teh relatif mudah dan
sederhana, tetapi dalam proses produksi harus tepat agar tidak
terjadi perubahan kualitas dan rasa.
c. Harga jual bersaing
Bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi
sederhana serta proses produksi yang mudah dan sederhana
membuat harga produk RosellaTea menjadi murah.

2. Weaknesses
a. Brand image yang harus dibangun dari awal
Sebagai pemain baru dalam pasar, kami memerlukan waktu
yang tidak singkat dan usaha yang konsisten untuk membangun
brand image. Namun, jika brand image sudah terbangun akan
memudahkan jalannya badan usaha, baik dari segi pemasaran,
distribusi, maupun penjualan dan sebagainya.
b. Kurangnya koneksi/jaringan
Jika badan usaha memiliki koneksi yang kuat, akan
mempermudah badan usaha dalam pemasaran, penjualan, dan
rantai pasok. Pada saat ini, kami masih belum memiliki jaringan
yang kuat, tetapi kami terus berusaha untuk membangun jaringan.
c. Daya tahan produk yang pendek
Produk tidak menggunakan bahan pengawet sehingga hanya
tahan 1 bulan di suhu ruangan dan 3 bulan di lemari es. Oleh
karena itu di saran penyajian produk disebutkan bahwa lebih baik
disimpan di lemari es.
3. Opportunities
a. Pasar minuman teh herbal sari rosella yang cukup besar
Masyarakat sekarang ini cenderung mencari segala sesuatu yang
praktis. Minuman teh herbal sari rosella siap minum dapat menjadi
pengganti minuman dengan cara yang praktis.
b. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan yang semakin
tinggi
Kesehatan sudah menjadi perhatian masyarakat sekarang ini
sehingga masyarakat cenderung memilih makanan dan minuman
yang baik untuk kesehatan.
c. Ketika cuaca di Bandung panas cenderung membuat orang ingin
mengonsumsi minuman segar
Selain baik untuk kesehatan, minuman dari RosellaTea juga
segar untuk diminum sebagai pelepas dahaga, terutama memberi
kesegaran pada saat cuaca yang panas.

4. Threats
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat awam tentang manfaat bunga
rosella
Masyarakat masih asing dengan manfaat yang diperoleh dari
bunga rosella. Hal ini dapat menjadi ujian bagi kami.
b. Switching cost pembeli yang rendah
Pembeli memiliki switching cost yang rendah karena banyaknya
produk alternatif lain di pasaran dan pesaing langsung yang
kompeten (di kemudian hari).
c. Modal yang relatif kecil
Untuk membuat usaha home industry dibutuhkan modal yang
relatif kecil sehingga menjadi ancaman bagi kami karena barrier
to entry untuk pemain baru rendah.
Porter’s Five Forces Model untuk Persaingan Bisnis Minuman Teh Herbal
Sari Bunga Rosella

Faktor Masalah Alternatif Solusi

Rivalry among  Adanya beberapa  Beroperasi secara


existing competitors kompetitior efisien dan efektif
langsung di  Menawarkan harga
Bandung dan teh sari bunga
dihadapkan pada rosella dengan harga
permintaan yang yang bersaing
ada dengan kualitas
yang menarik

Bargaining power of  Pembeli memiliki  Selalu melakukan


buyers informasi yang inovasi produk
lengkap
 Adanya produk
substitusi
Bargaining power of  Suppliers dapat  Selalu melakukan
suppliers melakukan forward inovasi terhadap
integration produk
 Mencari alternatif
suppliers

Threat of new  Kebutuhan modal  Selalu menciptakan


entrants kecil produk inovatif
 Switching costs yang menarik
yang sedang
Threat of substitude  Produk subtitusi  Memberikan
products telah ada dan pelayanan yang
sudah dikenal terbaik bagi
masyarakat sejak konsumen
lama
C. Perencanaan Pemasaran
Dalam kelangsungan usaha ini terdapat strategi pemasaran, meliputi :
1. Segmentation
Segmentasi RosellaTea berdasarkan geografis dan demografis, yaitu
berdasarkan pada lokasi penjualan produk RosellaTea yang terletak di
Bandung dan usia penduduk Bandung.

2. Targeting
Target pasar kami adalah konsumen yang ada di lokasi penjualan
minuman RosellaTea, yaitu yang berkuliah dan seluruh staf yang
berada di Poltekes TNI AU Ciumbuleuit dan berusia 17 – 60 tahun.

3. Positioning
Di pasar industri minuman yang memiliki khasiat tinggi untuk
kesehatan, kami memposisikan produk kami sebagai minuman teh
herbal sari bunga rosella yang memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan, dengan rasa yang unik, dan memiliki kualitas produk yang
terbaik.

4. Marketing Mix Products


Core product (produk inti) kami adalah produk minuman teh herbal
sari bunga rosella yang terbuat dari bahan alami, tanpa pemanis dan
pengawet buatan.
Actual product (produk aktual) kami adalah minuman teh herbal sari
bunga rosella merupakan produk yang memiliki banyak gizi yang
berkhasiat sebagai antioksidan, mengurangi risiko penyakit kanker,
menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol, melancarkan
pencernaan, menurunkan tekanan darah, dan menjaga daya tahan tubuh.
Augmented product (produk tambahan) dari kami adalah memberi
pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen dengan selalu
menyediakan produk minuman teh herbal sari bunga rosella dengan
kualitas yang terbaik.

5. Price
Penetapan harga merupakan salah satu kunci penting untuk menang
dalam persaingan. Menurut Kotler (2009), terdapat enam langkah yang
dapat digunakan untuk menetapkan strategi harga suatu produk, yaitu :
a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam strategi penetapan
harga. Kami ingin menawarkan harga yang bersaing dengan
para kompetitornya, yaitu sesama minuman kesehatan.
(persaingan harga)
b. Menetapkan permintaan. Dalam hukum permintaan berlaku jika
harga tinggi, jumlah permintaan rendah, tetapi jika harga
rendah, maka jumlah permintaan tinggi. Harga yang ditetapkan
oleh kami untuk produk RosellaTea bersaing dengan harga
kompetitornya, sehingga permintaan diharapkan cukup tinggi.
c. Menetapkan harga berdasarkan biaya yang dibutuhkan sampai
produk ada di tangan konsumen. Biaya yang dimaksud terdiri
dari fixed cost dan variable cost. Penjelasan mengenai biaya
akan dijelaskan lebih lanjut di bab selanjutnya.
d. Melakukan analisis kompetitor untuk harga dan nilai yang
diberikan. Melalui analisis tersebut, kami dapat menentukan
apakah harga yang ditetapkan lebih tinggi, lebih rendah, atau
sama dengan pesaing dengan membandingkan tiap-tiap barang
yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh kompetitor. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan, harga kompetitor adalah Rp.
5.000,00 – Rp. 8.000,00.
e. Memilih metode penetapan harga. Kami menggunakan metode
mark-up pricing.
f. Menetapkan harga final terhadap semua produk. Kami
menetapkan harga minuman RosellaTea sebesar Rp. 7.000,00
per botol.

6. Place
Produk minuman RosellaTea akan dijual langsung dan juga
menggunakan sistem konsinyasi. Penjualan langsung dilakukan melalui
internet dan memanfaatkan media sosial yang ada, seperti Whatsapp
dan Instagram. Penjualan dengan sistem konsinyasi dilakukan dengan
menitipkan produk RosellaTea ke toko yang ada di kampus Poltekes
TNI AU Ciumbuleuit Bandung.

7. Promotions
Menurut Kotler (2009), untuk menjalankan marketing
communications terdapat beberapa tools yang dapat digunakan. Kami
menggunakan beberapa dari tools-tools yang ada, antara lain :
a. Sampling dan sponsorship
1) Sampling
Berupa kegiatan pembagian sampel minuman RosellaTea
secara cuma-cuma di TK 3 Farmasi Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit Bandung. Sampel yang dibagi diletakkan di
dalam cup kecil. Satu botol RosellaTea dibagi menjadi 5
cup kecil. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pembeli
agar tertarik untuk mencoba dan membeli minuman
LaBerry.
2) Sponsorship
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sponsor di
acara-acara seminar tentang kesehatan. Sponsor diberikan
dengan memberikan produk event yang ada dan adanya stall
untuk menjual produk RosellaTea disertai dengan SPG.
Kompensasi yang diterima oleh kami dalam memberi
sponsor adalah produk RosellaTea dikenalkan pada saat
seminar berlangsung dan pemasangan banner RosellaTea di
ruang event.
b. Diskon
Pada bulan pertama, kami akan memberikan potongan harga
untuk produknya, yaitu sebesar Rp. 1.000,00 per botol.
c. Internet Marketing
Zaman sekarang ini pengguna internet di Indonesia terus
meningkat. Pengguna internet di Indonesia tahun 2012 sudah
mencapai 63 juta orang atau 24,23% dari total populasi di
Indonesia. Tahun 2013, angka tersebut diprediksi naik sekitar
30% menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107
juta pada tahun 2014 dan 139 juta atau 50% total populasi 2015.
Sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan
social media seperti Whatsapp dan Instagram. Dengan
banyaknya pengguna internet dan social media di Indonesia,
RosellaTea akan dipasarkan melalui Whatsapp dan Instagram
karena untuk kedepannya pengguna internet akan terus
bertambah banyak dan akses internet juga semakin mudah.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan


proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.

A. Alat dan Bahan


1. Kelopak Bunga Rosella
2. Saringan
3. Panci
4. Kompor
5. Sendok
6. Botol

B. Prosedur
1. Penjemuran :
a. Jemur bunga Rosella yang sudah di pisahkan dari bijinya.
b. Jemur hingga kering.
2. Perebusan : Rebus bunga Rosella yang sudah kering.
3. Penyaringan : Saring rebusan bunga Rosella.
4. Pencampuran : Masukkan gula pasir dan biji selasih ke dalam air rebusan
yang sudah disaring.
5. Penyajian :
a. Setelah air rebusan bewarna merah, matikan api dan tunggu air
rebusan dingin.
b. Kemudian masukkan air rebusan ke dalam botol yang sudah
disediakan.
c. Lalu campur es batu supaya lebih segar.
BAB V
ANGGARAN BIAYA

A. Bahan Baku Produk


Berikut merupakan kebutuhan bahan baku dan kebutuhan pendukung
pembuatan Minuman Teh Herbal Sari Bunga Rosella “RosellaTea”.
No Uraian Banyak @ Jumlah Harga
1 Bunga Rosella 1 kg Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
2 Gula Pasir 1 kg Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00
3 Es Batu 6 buah Rp. 500,00 Rp. 3.000,00
5 Botol Minuman 25 buah Rp. 1.000,00 Rp. 25.000,00
6 Biji Selasih - Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
Jumlah Rp. 75.000,00

B. Keuntungan
Keuntungan dalam satu produk 1 botol Minuman Teh Herbal Sari Bunga
Rosella “RosellaTea” adalah :
1. Keuntungan @botol = Rp. 7.000,00
= Rp. 7.000,00 x 25
= Rp. 175.000,00

2. Keuntungan dalam unit produk :


= Keuntungan – Jumlah Modal
= Rp. 175.000,00 – Rp. 75.000,00
= Rp. 100.000,00
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian proposal usaha ini kami buat dengan mempertimbangkan
seluruh aspek usaha maupun peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki
dalam dunia bisnis kedepannya. Dengan adanya proposal usaha Minuman
Teh Herbal Sari Bunga Rosella “RosellaTea” ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen.
Apapun usaha yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam
pandangan ataupun peluang yang ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya
suatu usaha yang akan dijalankan. Dan merupakan tantangan bagi
wirausahawan muda yang selalu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan
persaingan bisnis yang amat ketat. Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa peluang bisnis akan tercipta bila kita mampu menciptakannya. Karena
saat ini tentu sangat sulit bagi calon pengusaha muda untuk dapat memasuki
dunia bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai bisnis apa yang akan
ia geluti.
Maka dengan adanya proposal ini dapat memberikan sedikit pandangan
bahwa peluang Minuman Teh Herbal Sari Bunga Rosella “RosellaTea” ini
akan menjanjikan, namun semua itu juga harus disertai dengan kemampuan
membaca peluang yang baik dan pengolahan (manajemen) yang baik. Dan
yakinkan bahwa bisnis apapun yang kita laksanakan dapat bersaing dan
berkembang sesuai harapan dan dapat membuka peluang kerja untuk orang
lain.

B. Saran
Semoga proposal ini dapat memberi motivasi wirausahawan muda baru
untuk mendirikan usaha dan lebih kreatif dalam membuka usaha baru yang
mempunyai prospek yang baik.
LAMPIRAN
Lampiran 1

Kandungan Gizi yang Terdapat Pada Minuman Teh Herbal Sari Bunga
Rosella “Rosella-Tea”

Komposisi Kimia Kelopak Bunga Rosella per 100 g Bahan


Kalori(kal) 44

Air(g) 86,2

Protein(g) 1,6

Lemak(g) 0,1

Karbohidrat(g) 11,1

Serat(g) 2,5

Abu(g) 1,0

Kalsium(mg) 160

Fosfor(mg) 60

Besi(mg) 3,8

Betakaroten(g) 285

Vitamin C(mg) 214,68

Thiamin(mg) 0,04

Riboflavin(mg) 0,6

Niasin(mg) 0,5
Lampiran 2

Logo Minuman Teh Herbal Sari Bunga Rosella


“Rosella-Tea”

Anda mungkin juga menyukai