Kelompok 4 : Andi Rizqa Ayunda Mykle Jeki L Nicodemus Ulfa Zarra I Rizka Ariyanti Orlen Veronica S Deny Tommy
Pendahuluan
Sedikitnya 100.000 zat kimia digunakan oleh manusia dan karena tidak dapat dihindarkan > harus sadar tentang bahayanya. Toksikologi tidak hanya meliputi sifat-sifat racun, tetapi lebih penting lagi mempelajari keamanan setiap zat kimia yang dapat masuk ke dalam tubuh, termasuk di dalamnya adaalah obat, pestisida, polutan lingkungan, toksin alami, serta zat aditif makanan.
Setiap zat kimia baru harus diteliti sifat-sifat toksiknya sebelum diperbolehkan penggunaannya secara luas. Obat atau makanan = Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Zat kimia = badan khusus ( Environmental Protection Agency di A.S )
Penilaian sifat xenobiotik tidak dapat dilakukan pada manusia sebagaimana lazimnya dilakukan untuk obat, maka penelitian keamanan dilakukan melalui ekstrapolasi data dari hewan ke manusia
Uji Toksikologi
Produksi+Pemasaran Obat/Makanan Ketahui batas aman
Uji Toksikologi
Merupakan uji keamanan pra-klinis Untuk penapisan spektrum efek toksik Hewan roden dan non-roden
Konsep Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian : Obyek Uji
Subyek Uji Proses Uji Data Hasil Manfaat
Makna : Objek uji tox : kondisi, mekanisme, wujud, & sifat efek toksik suatu zat kimia (asas umum tox) Subjek uji tox : hewan uji Tujuan : menentukan batas aman
Dosis Tunggal
Uji toks.Akut
Perbedaan : Sifat pemberian Lama pemberian / pemejanan Sasaran uji Luaran uji
Uji Teratogenitas
Tujuan : 1. Untuk mengetahui kemungkinan munculnya cacat bawaan pada janin yang dikandung oleh induk yang sedang bunting akibat pemberian suatu senyawa tertentu 2. menentukan apakah cacat tersebut terkait dengan dosis obat yang diberikan Sasaran : Wujud efek toksik yang berupa : -Cacat makroskopis, misalnya munculnya sumbing, cacat celah langit, kelengkapan tangan dan kaki -Cacat mikroskopis -Cacat rangka/skeletal/tulang
Uji Teratogenitas
Uji keamanan pra-klinis khusus / khas Uji toksisitas obat yang diberikan selama masa organogenesis suatu jenis hewan bunting Sifat pemberian: dosis berulang
Pengelompokan
Minimal 3 kelompok (3 peringkat dosis) dan 1 kontrol negatif. Digunakan 3 kelompok karena nanti akan dianalisis hubungan dosis respon dengan regresi, jadi perlu min 3 titik untuk bisa membuat persamaan garisnya
Perlakuan
Senyawa uji diberikan pada masa organogenesis, karena pada saat itu organ2 janin sedang berkembang, jadi kalau ada cacat mudah sekali terlihat. Masa pengawinan hewan terutama roden yaitu pada sore hari (antara jam5-6) karena pada saat itu hewan dalam masa His (mudah terangsang)
Dosis / Takaran
Minimal 3 peringkat dosis + 1 kelompok kontrol negatif Yaitu tidak menimbulkan efek teratogenik sampai dosis yang menimbulkan efek teratogen 100% Dosis tertinggi yang dipergunakan tidak boleh menimbulkan pengaruh negatif pada induknya, misal sedasi atau perubahan kelakuan Dosis yang dapat menimbulkan teratogen bisa diperkirakan dari harga LD50 induk, yaitu sekitar - 1/3 LD50 induk
Dosis / Takaran
Minimal 3 peringkat dosis + 1 kelompok kontrol negatif Yaitu tidak menimbulkan efek teratogenik sampai dosis yang menimbulkan efek teratogen 100% Dosis tertinggi yang dipergunakan tidak boleh menimbulkan pengaruh negatif pada induknya, misal sedasi atau perubahan kelakuan Dosis yang dapat menimbulkan teratogen bisa diperkirakan dari harga LD50 induk, yaitu sekitar - 1/3 LD50 induk
Pengamatan
Dimulai dari berakhirnya masa bunting hewan uji yaitu 12 24 jam sebelum kelahiran normal Kenapa harus dilakukan bedah cesar? Karena biasanya hewan akan memakan anaknya yang lahir cacat
Pengamatan
Yang diamati adalah : Biometrika janin, meliputi resorpsi awal, resorpsi akhir, angka cacat, BB janin, dan panjang janin Cacat makroskopis, yaitu pengamatan terhadap adanya cacat badan Cacat mikroskopis, pengamatan histopatologi jaringan untuk melihat adanya cacat seluler Untuk mengamati adanya cacat rangka/skelet, yaitu dengan pewarnaan alizarin. Biasanya janin direndam dulu dengan basa/asam kuat untuk menghilangkan
Manfaat
Adalah untuk memberi label produk obat yang beredar di pasaran bahwa obat tersebut boleh/tidak dikonsumsi oleh wanita hamil terutamapada trisemester pertama
Terima Kasih