Anda di halaman 1dari 50

FARMAKOTERAPI

DOSEN PENGAMPU

 Nur Radiah, M.Farm., Apt


 Kismawati Mulyaningsih., M.Sc., Apt
Materi

Pengantar Farmakoterapi (UTS)

 Farmakoterapi Sistem Pencernaan :


(Diare, Konstipasi, mual muntah dan tukak peptik)
 Farmakoterapi Infeksi: (Demam Tipoid, TB, ISK,
Pneumonia)
 Pengantar Farmakoterapi (UAS)

 Farmakoterapi Gangguan Sendi: Asam Urat

 Farmakoterapi gangguan Imun: Alergi

 Farmakoterapi Kardiovaskular : Hipertensi,


gagal jantung, Hiperlipidemia,

 Farmakoterapi Endokrin : Diabetes Mellitus


Penilaian

 Kehadiran 10 %
 Tugas Kelompok 20 %
 UTS 30 %
 UAS 40 %
FARMAKOTERAPI
???
FARMAKOTERAPI
(Drug therapy)
 Pharmacon = obat
 Therapeia = upaya
penanggulangan penyakit
 Therapeutics: cabang
farmakoterapi yg
mempelajari cara-cara
pengobatan

Ilmu yang mempelajari penggunaan obat,


pencegahan dan pengobatan penyakit yang meliputi
aspek farmakokinetik dan farmakodinamik.
OBAT
TERAPI (Farmakoterapi)

TANPA OBAT
(Non farmakoterapi)

-Radioterapi
-Hidroterapi
-fisioterapi
-Operasi
-Diet
Proses terapi??
 Proses ilmiah profesional bukan
proses yg berlangsung secara
otomatis dan intuitif

Bekal??
- simtomatis (gejala)
- Patofisiologi
- Cara terapi
- Komunikasi
- Sifat farmakologik (F’dinamik &
F’kinetik Obat)
TUJUAN TERAPI

Memperpanjang harapan hidup dengan harapan


mencegah kematian lebih dini

Memperpanjang kualitas hidup (quality of life )


sehingga kecacatan akibat suatu penyakit dapat
dihindari atau diminimalisir.

Mengatasi keluhan atau gejala yang menjadi


masalah penderita.
PROSES FARMAKOTERAPI

KELUHAN TIDAK
SEMBUH SEMBUH

DIAGNOSIS EFEK

CARA PENYEMBUHAN
PENGGUNAAN OBAT

TERAPI OBAT
PENYERAHAN OBAT

PEMILIHAN OBAT

PENETAPAN ATURAN PERESEPAN


DOSIS
PASIEN DOKTER

APOTEKER
Faktor yg berpengaruh terhadap hasil terapi ?
 Ketepatan diagnosis
Dasar diagnosis??
– anamnesis (riwayat penyakit)
- Pemerikasaan fisik
- Pemeriksaan LAB

 Ketepatan pemilihan obat dan Dosis


Tepat Obat & Tepat Dosis---- Efficacy, safety, suitability,
cost
 Mutu obat : Mutu obat ------ Bioavailabilitas
 Keparahan penyakit
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN

1. PASIEN
 Tidak mampu memahami tujuan terapi
 Tidak mampu memahami intruksi
pemakaian obat
 Khawatir ketergantungan
 Kepercayaan terhadap dokter
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN

2. OBAT
 Jumlah jenis obat
 Frekuensi penggunaan
 Durasi
 Bentuk sediaan
 Bau & rasa
 Takaran obat
 Timbulnya efek samping
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN

3. PENYAKIT
 Jenis penyakit
 Berkurangnya/hilangnya
gejala

4. DOKTER
 Perilaku dokter
Rosenberg: Kegagalan terapi karena 3
faktor

1. MEDIK
- Penyakit belum ada obatnya
- Proses penyakit sudah lanjut
2. KLINIK : komplikasi
3. PENDIDIKAN:
- Pasien tdk taat menggunakan
obat
- Pasien tdk taat pantangan
(makanan, minuman, kegiatan
fisik)
FARMAKOTERAPI RASIONAL
1. TEPAT INDIKASI:Obat yg diberikan
berdasarkan diagnosis penyakit yg
akurat
2. TEPAT PENDERITA:Tdk ada
kontraindikasi atau kondisi khusus yg
memerlukan penyesuaian dosis atau
mempermudah timbulnya efek
samping
3. TEPAT OBAT: Pemilihan obat
berdasarkan keamanan
4. TEPAT DOSIS:takaran, jalur, lama
pemberian sesuai kondisi penderita
5. WASPADA EFEK SAMPING OBAT
PHARMACEUTICAL CARE DENGAN
STRATEGI S-O-A-P
SUBJEKTIF
 Informasidari pasien tentang gejala-
gejala penyakit, obat digunakan, dan
efek samping obat dan riwayat
penyakit pasien
OBJEKTIF

 Informasi dari pemeriksaan fisik, hasil


laboratorium, tes diagnostik
ASSESSMENT

 Deskripsi singkat tentang profil


pengobatan pasien, misalnya : Obat
yang di dapat, rute, dosis, DRP, dan
Analisa
PLAN/MONITORING

 Penjelasan yang rinci tentang pengobatan


yang direkomendasikan untuk pasien.
 Hasil pemeriksaan (pengobata, perawatan,
harus di pantau
KATEGORI DRP

1. Pasien memerlukan tambahan terapi obat


2. Pasien mendapatkan terapi obat yang tidak
perlu
3. Pasien mendapatkan obat yang salah
4. Pasien mendapatkan dosis terlalu rendah
5. Pasien mengalami ROTD
6. Dosis terlalu tinggi untuk pasien
7. Pasien tidak patuh

24
KASUS
CKD
(CRONIC KIDNEY DISEASE)
GINJAL
• Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan
berfungsi untuk membuang sampah
metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk
urin yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

• Fungsi utama ginjal adalah :


1. Sebagai sistem filter dan membuang sampah
dari tubuh.
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
3. Memproduksi hormon yang mengatur tekanan
darah.
4. Memproduksi hormon yang Erythropoietin
yang membantu pembuatan sel darah merah.
5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara
kesehatan tulang
CKD
(Chronic Kidney Disease)

Definisi  The National Kidney Foundation


(NKF) Kidney Disease Outcome Quality
Initiative (K/DOQI) adalah :
 Kerusakan ginjal secara struktural atau
fungsional , selama ≥ 3 bulan.
 GFR <60 ml/men/1,73 m2 ≥ 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal
KLASIFIKASI CKD

Stadium Deskripsi GFR


(ml/men/1,73 m2)
1 Kerusakan ginjal dengan GFR > 90
normal atau meningkat
2 Kerusakan ginjal dengan 60 - 89
penurunan GFR ringan
3 Penurunan GFR sedang 30 - 59

4 Penurunan GFR berat 15 – 29

5 Gagal Ginjal < 15


Etiologi CKD

 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Dislipidemia
 Penyakit Ginjal Polikistik
 Batu Saluran Kemih
 ISK
 dll
Patofisiologis CKD

Patofisiologi CKD melibatkan mekanisme


awal yang spesifik, terkait dengan
penyebab yang mendasari, selanjutnya
proses berjalan secara kronis progresif
yang dalam jangka panjang akan
menyebabkan massa ginjal menurun
sehingga nefron yang masih baik akan
mengalami hiperfiltrasi oleh karena
peningkatan tekanan dan aliran kapiler
glomerolus.
Lanjutan …
• Kerusakan struktur nephron permanen
• Hiperfiltrasi dikompensasi glumerular
sclerosis
• Penurunan cadangan fungsi ginjal
Gabungan efek toksik dari:
• Penumpukan sisa metabolisme (urea)
• Peningkatan produk hormon (renin)
• Penurunan produk ginjal (eritropoietin;
insulinase)
Gangguan ekskresi ginjal:
• Gangguan elektrolit cairan tubuh
• Gangguan kinerja enzim
• Asidosis metabolik
ALO
( Acute Lung
Oedem)

Edema paru merupakan kondisi yang


disebabkan oleh kelebihan cairan di
paru-paru

Edema paru terjadi oleh karena adanya


aliran cairan dari darah ke ruang
intersisial paru yang selanjutnya ke
alveoli paru, melebihi aliran cairan
kembali ke darah atau melalui saluran
limfatik.
Gejala Klinik :
• Dyspnoe d’effort : Sesak nafas yang terjadi
ketika melakukan aktivitas.
• Orthopnoe : Sesak nafas terjadi pada saat
berbaring dan dapat dikurangi dengan sikap
duduk/ berdiri.
• Batuk – batuk yang refrakter dan sedikit
memberi respon pada pengobatan dan kadang –
kadang disertai dengan dahak berbusa dan
berwarna merah muda.
• Terdengar suara ronchi basah yang halus/
kasar.
• Asidosis metabolik
• Penurunan kesadaran.
KASUS
DATA PASIEN

Nama Pasien : Ny. P


Alamat : Malang
Riwayat Sosial :
J amkesmas
Berat Badan : 65 kg
Umur : 66 tahun
Tinggi Badan : 158 cm
Ginjal : CKD stg. V
Hepar : +
Lanjutan…
• -
Riwayat
Alergi

• DM dan HT sejak 8 tahun yang lalu


• Penyakit jantung sekitar 2 thn yang lalu
• Tidak rutin kontrol untuk gangguan jantung dan DM nya
Riwayat • Sudah 3 tahun menjalani HD, namun tidak rutin yang
Penyakit seharusnya 2x/minggu

• Furosemid
• Captopril
Riwayat • Simvastatin
Pengobatan • Allupurinol
DIAGNOSA

ALO (Acute Lung Oedem)

CKD st V

Hiperkalemia

Asidosis Metabolik
P
A
O
S
S = subjective
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sesak napas sejak 5 hari
SMRS, memberat sejak 1 hari SMRS, sesak
dirasa saat posisi istrahat, awalnya pasien
sesak saat aktivitas, dapat hilang dengan
istrahat, pasien tidak menggunakan 2 bantal
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
Pasien MRS dengan keluhan sesak yang dirasakannya sejak 5 hari yang lalu dan
04/3/16 semakin memberat sejak 1 hari sebelum MRS.
Pasien datang dan langsung masuk ruangan dengan kondisi umum lemah, kaki
bengkak, sesak disertai batuk, dan juga mual dengan TD 202/106, nadi 100,
RR 44 dan suhu 37
05/3/16 Kondisi umum lemah, TD 200/90, nadi 88, RR 30 dan suhu 37. Pasien masih
merasa sesak dan batuk semakin memberat, bengkak di kaki pasien belum
teratasi dan mengeluh mual
06/3/16 Kondisi umum lemah, TD 180/100, nadi 86, RR 30 dan suhu 37,8. Pasien masih
mengeluh sesak dan batuk dan kaki masih tampak bengkak dan perut terasa
mual, suhu tubuh pasien cukup tinggi.
Kondisi umum lemah, TD 180/90, nadi 88, RR 28 dan suhu 37. Pasien masih
07/3/16 mengeluh sesak dan batuk sedikit berkurang, kaki masih tampak bengkak dan
perut terasa mual.
08/3/16 Pasien menjalani HD
Kondisi umum sudah mulai membaik TD 160/90, nadi 84, RR 24 dan suhu 37.
Keluhan sesak dan batuk sudah lebih berkurang, bengkak di kaki juga sudah mulai
berkurang
09/3/16 Kondisi umum membaik TD 160/80, nadi 76, RR 24 dan suhu 37. Pasien tidak lagi
mengeluh batuk, meski kadang-kadang masih merasa sesak, bengkak di kaki sudah
semakin berkurang
10/3/16 Kondisi umum baik, TD 130/80, nadi 84, RR 20 dan suhu 37. Keluhan sesak
semakin berkurang, pasien mulai belajar tidak menggunakan O2, kaki pasien tidak
O = OBJ ECTIVE
No. Data Klinis Nilai Tanggal
(yang penting) Normal
4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3

1 TD 125/75 202/106 200/90 180/100 180/90 160/90 160/80 130/80 160/90

2 Nadi 80x/menit 100 88 86 88 84 76 84 84

3 RR 20x/menit 44 30 30 28 24 24 20 24

4 Suhu 36-37,5 37 37 37,8 37 37 37 37 36,8

5 GCS 456 456 456 456 456 456 456 456 457

6 Edema - + + + + + + - -

7 Sesak - + + + + + ↓↓ ↓↓ -

8 Nyeri ulu hati - - - - - - - - -

9 Mual - + + + + + - - -

10 Muntah - - - - - - - - -

11 Lemah - + + + + + - - -

12 Batuk berdahak - + + + + + ↓↓ - -
No Data Laboratorium Nilai Normal Tanggal Pemberian Obat (2016)
4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 Komentar dan alasan
1. Leukosit 3000 -10.000 μl 7.100
2. Hemoglobin 11,0 – 16,5 g/dL 6,4
3. Hematokrit 35,0 – 50,0 % 18 19,1
4. Trombosit 150.000 - 390.000 μl 176.000

5. Ureum 10 – 50 mg/dL 110,4 66,6


6. Kreatinin 0,7 – 1,5 mg/dL 9,7 7,09
7. Albumin 3.5 – 5,5 g/dL 4,14
8. Natrium 136 – 145 mEq 141 141 141 147 146
9. Kalium 3,5 – 5,5 mEq 6,1 6,6 6.08 5,29 3,41
10. Clorida 98 – 106 mEq 108 109 109 106 110
11. Asam Urat 2 – 6 mg/dL 6,4
12. Kolesterol Total 130 – 220 mg/dL 190
13. Kolesterol HDL > 50 mg/dL 36
14. Kolesterol LDL < 150 mg/dL 122
15. Trigliserida 34 – 143 mg/dL 96
16. Gula Darah Sesaat < 200 mg/dL 135

17. Gula Darah Puasa 60 – 110 mg/dL 94

18. Gula Darah 2 Jam PP < 130 mg/dL 169

19. SGOT 11 – 41 U/L 28


20. SGPT 10 – 41 U/L 39
21. pH 7,35 – 7,45 7,351 7,220 7,263 7,249 7,281

22. pCO2 35 – 45 mmHg 49,6 40,3 38,5 40,0


23. pO2 80–100 mmHg 43,5 83,2 109,1 94,6

24. HCO3- 21 – 28 mEq/L 16,5 17,8 16,8


25. BE 0±2 mEq/L -9,7 -8,5 -9,3
26. O2 saturated > 95% 94,1 97,3 96,8
27. SO2 95% – 100% 75
28. LED < 20
29. Bilirubin total < 1,10 mg/dL 0,86 0.34
30. Direct Bilirubin < 0,25 mg/dL
31. Indirect Bilirubin < 0,75 mg/dL
RIWAYAT PENGOBATAN PADA PASIEN MRS
No Jenis Obat Rute Regimen Tanggal Pemberian Obat (2016)
Nama Dagang/ Generik Dosis 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3
1. O2 n.c 8 – 10 lpm √

4 lpm √

2-4 lpm √ √ √ √ √ //

2. Furosemid drip 10 mg/jam √


i.v 40-40-0 √ 40-40-40 √ √ √ √ //

3. Ranitidin injeksi i.v 2 x 50 mg √


4. Metoklopramide injeksi i.v 3 x 10 mg √ √ √ √ √ //

5. Ca Glukonas injeksi i.v 1 amp √ √ √ √ //


6. D40 50cc + Actrapid 10 i.v √ √ √ √ //
UI
7. Kalitake p.o 3 x 5 mg √
8. Natrium Bicarbonat i.v (*) 20tpm √ √ //

9. Ventolin Nebulizer 1 x 2,5 mg √


10. Clonidin p.o 2 x 0,15 mg √ √ √ √ √ √ √ √

11. Amlodipin p.o 1 x 10 mg √ √ √ √ √ //


12. Captopril p.o 3 x 25 mg √ √
13. Transfusi PRC i.v 1 bag/hari √ √
14. Ambroxol p.o 3x1 √ √ √ √ √ √ √
15. Parasetamol p.o 3 x 500 mg √
Ket : Tgl 5/3 Natrium bikarbonat 50 mEq 100 cc NS 20 tpm Tgl. 7/3 Natrium bikarbonat 35 mEq 100 cc
NS 20 tpm
Tgl. 6/3 Natrium bikarbonat 50 mEq 100 cc NS 20 tpm Tgl. 8/3 Pasien HD
A=
Problem medik S/O
ASSESMENT
Terapi Analisis DRP

Terapi oksigen bertujuan


untuk mengatasi gangguan
O2
pernafasan akibat sesak nafas
ALO dari edema paru
(Acute Lung Sesak Napas -
Bronchodilator untuk
Oedem) +CKD Ventolin
mengurangi sesak
Terapi ini bertujuan untuk
Furosemid
mengatasi edema
Clonidin Terapi kombinasi baik
Hipertensi TD > 125 / 75 Amlodipin Clonidin+Amlodipin/Clonidin +
mmHg Captopril bertujuan -
Captopril menurunkan tekanan darah

Kalitake
Terapi bertujuan untuk
O : K > 3,5- 5,5 D40 50cc +
Hiperkalemia mengontrol keadaan -
mEq Actrapid 10 UI
Hiperkalemia
Ca.Glukonas
O : pH < 7,35 – Natrium Terapi bertujuan untuk
Asidosis
7,45 Bicarbonat mengontrol keadaan asidosis
Metabolik
metabolik
Problem S/O Terapi Analisis DRP
medik
O: Hemoglobin Transfusi PRC Terapi Hemoglobin, untuk
< 11-16,5g/dL mengatasi keadaan lemah
pasien

Terapi ini bertujuan untuk


menghambat sekresi asam
Ranitidin lambung akibat stress ulcer
KU: Mual
Terapi bertujuan untuk
mengatasi rasa mual
Metoklopramide

Terapi antipiretik
O : Suhu > 36-
Paracetamol
37,5

Sebagai mukolitik, untuk


S : Batuk mengencerkan sekret saluran
Ambroxol napas Dosis?
Berdahak
P = PLAN 1. REKOMENDASI

 Pada tanggal 8/3 kadar as.urat pasien


diatas normal / tinggi  allupurinol
Hb dan Hematokrit pasien dibawah
normal  Transfusi PRC
P = PLAN. 2. MONITORING
Problem Medik Terapi Monitoring
• Oksigen • Sesak nafas (-)
Sesak nafas
• Ventolin
Edema • Furosemid • Edema (-)
Hipertensi • Clonidin • Tekanan Darah
• Amlodipin normal 125/75
• Captopril mmHg
Hiperkalemia • Kalitake • K (3,5- 5,5 mEq)
• D40 50 cc + Actrapid 10 UI
• Ca.Glukonas
Asidosis Metabolik • Natrium Bicarbonat • pH (7,35 – 7,45)

Mual • Metoklopramide • Mual (-)


Demam • Paracetamol • Demam (-)
P = PLAN. 3. KIE
Kontrol
KIE Pada Dokter : Clonidin (Antihipertensi Gol. Antogonis ἁ2) 
Penghentian pengobatan secara mendadak dapat menimbulkan hipertensi
balik, maka penghentian pengobatan harus dilakukan bertahap untuk
menghindari hipertensi balik.

KIE Pada Perawat :


1. Kontrol Tekanan Darah pasien
2. Pasien harus melakukan hemodialisa secara rutin untuk membantu kerja
ginjal sebagai penyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme serta
kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh
serta membantu menjaga tekanan darah

KIE Pada Pasien :


1. Untuk meringankan CKD pasien disarankan untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang kaya protein contoh : lauk pauk hewani, kacang-kacangan
2. Diet rendah protein dan tinggi kalori
3. Diet rendah kalium
DAFTAR PUSTAKA
At a Glance – Sistem Ginjal
A to Z Drugs Facts
Dipiro et al. 2008. Pharmacotherapy – principels & practice. USA : The McGrow-Hill
Company.
National Kidney Foundation – Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (NKF
K/DOQI). Clinical Practice Guidelines For Chronic Kidney Disease: Evaluation,
Classification, and Stratification.
Iso Farmakoterapi
Chisholm-Burns et al. 2008. Pharmacotherapy – principles & practice. USA: The
McGraw-Hill Company.
Dipiro et al. 2008. Pharmacotherapy – A Pathophysiologic Approach. USA: The
McGraw-Hill Company.

Anda mungkin juga menyukai