I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny SW
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang : Poli reumatologi
Umur : 65 tahun
BB/TB : 55 kg/152 cm
Tanggal MRS : 20 Maret 2021
Diagnosa : Rheumatoid Artritis
Alergi :-
3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 20/03/2021
Nyeri 3 jari tangan kanan-kiri
Nyeri kedua lutut
Nyeri pergelangan kaki
Sendi tampak bengkak
Demam
b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan 20/03/202
10/20
1
ALT (SGPT) < 23 (P) 40 U/L
U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P) 35 U/L
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
N Nama Obat Mekanisme (cantumkan pustaka yang diacu) Gambar Produk
o
1. Metotreksat Methotrexate adalah antimetabolit folat yang menghambat sintesis DNA. Metotreksat
(Obat Dahulu mengikat secara ireversibel ke dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan folat
dan Sekarang) tereduksi, dan timidilat sintetase, menghasilkan penghambatan sintesis purin dan asam
timidilat. Methotrexate adalah siklus sel yang spesifik untuk fase S dari siklus. (APA,
2009)
3. Meloxicam Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
(Obat mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik,
Dahulu) analgesik, dan anti-inflamasi (APA, 2009)
4. Etanercept Etanercept adalah protein turunan DNA rekombinan yang terdiri dari reseptor faktor
(Obat nekrosis tumor (TNFR) yang terkait dengan bagian Fc dari IgG1 manusia. Etanercept
Sekarang) mengikat faktor nekrosis tumor (TNF) dan memblokir interaksinya dengan reseptor
permukaan sel. TNF memainkan peran penting dalam proses inflamasi dan patologi sendi
yang dihasilkan dari rheumatoid arthritis (RA), polyarticular-course juvenile idiopathic
arthritis (JIA), ankylosing spondylitis (AS), dan psoriasis plak. (APA, 2009)
6. Asam Folat Asam folat diperlukan untuk pembentukan sejumlah koenzim di banyak sistem
(Rekomendas metabolisme, terutama untuk sintesis purin dan pirimidin; diperlukan untuk sintesis dan
i) pemeliharaan nukleoprotein dalam eritropoiesis; merangsang produksi WBC dan trombosit
pada anemia defisiensi folat. Asam folat meningkatkan eliminasi asam format, metabolit
toksik metanol (penggunaan tanpa label). (APA, 2009)
8. Parasetamol Menghambat sintesis prostaglandin di sistem saraf pusat dan perifer memblokir generasi
(Rekomendas impuls nyeri; menghasilkan antipiresis dari penghambatan pusat pengatur panas
i) hipotalamus (APA, 2009)
10 Kalsium Sebagai suplemen makanan, digunakan untuk mencegah atau mengobati keseimbangan
. karbonat kalsium negatif; pada osteoporosis, ini membantu mencegah atau mengurangi tingkat
(Rekomendas keropos tulang. (APA, 2009)
i)
Tepat pasien :
Metotreksat merupakan teratogenic sehingga dikontraindikasikan bagi ibu hamil dan menyusui. Serta diindikasikan pada pengkonsumsi
alcohol, penyakit liver karena alcohol atau penyakit liver kronik lain, defisiensi imun, leukopenia, dan thrombocytopenia. NY. SW tidak ada
kontraindikasi dengan penyakit lain dan obat-obatan lain sehingga pemberian terapi dengan metotreksat sudah tepat pasien (Dipiro et al.,
2020, p.4406)
Tepat pasien :
Ny. SW memiliki riwayat TBC yang dikontraindikasikan dengan penggunaan obat etanercept karena etanercept memiliki efek samping
menimbulkan infeksi, TB, dan demeilinisasi saraf. Pada pasien dengan riwayat TB (Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2021, p.30). Selain
itu pada penggunaan obat golongan TNF Inhibitor Biologic tidak cocok untuk pasien tubercolusis dan hepatitis B. Sehingga pemberian
etanercept pada Ny. SW tidak tepat pasien (Dipiro et al., 2020, p.4413)
PREDNISON
Tepat indikasi :
Tepat obat :
Prednisone merupakan obat antiinflamasi golongan glukokortikoid yang merupakan drug of choice untuk terapi RA sehingga sudah tepat obat
(Dipiro et al., 2020, p.4420). Data terbaru menunjukkan bahwa pasien yang pengobatannya dimulai dengan kombinasi MTX dan prednisone,
memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan pasien yang hanya menggunakan MTX. (Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2021, p.25)
Tepat pasien :
Ny. SW tidak ada kontraindikasi seperti hipersensitivitas terhadap komponen formulasi prednisone dan penyakit lain, maka pemberian terapi
dengan prednisone sudah tepat pasien (APA, 2009)
Rekomendasi
RITUXIMAB
Tepak indikasi :
Rituximab sesuai diberikan pada pasien dengan diagnosis rheumatoid artritis sehingga pemberian terapi pada Ny. SW yang mengalami gejala
nyeri dan kaku persendian sudah tepat indikasi (APA, 2009)
Tepat obat :
Rituximab merupakan drug of choice bagi pasien RA sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan metotrexat, sehingga pemberian
rituximab pada Ny. SW sudah tepat obat (Dipiro et al., 2020, p.4417)
Tepat obat :
Pemberian terapi asam folat untuk mencegah defisiensi asam folat karena penggunaan terapi methotrexate sudah tepat obat (Dipiro et al.,
Tepat pasien :
Ny. SW tidak dikontraindikasikan terhadap penyakit atau obat lain, seperti hipersensitivitas terhadap asam folat atau komponen formulasi
lainnya, sehingga penambahan asam folat untuk terapi RA Ny. SW sudah tepat pasien (APA, 2009)
Tepat dosis :
Asam folat diberikan secara peroral dengan dosis 5 mg/hari untuk mengurangi toksisitas dari penggunaan methotrexate untuk Ny. SW sudah
tepat dosis (Dipiro et al., 2020, p.4407)
METILPREDNISOLON
Tepak indikasi :
Methylprednisolon tepat diberikan untuk Ny. SW mengurangi perkembangan dan keparahan reaksi infus.tepat indikasi (Dipiro et al., 2020,
p.4417)
Tepat pasien :
Ny. SW tidak dikontraindikasikan dengan penyakit dan obat lain sehingga methylprednisolone sudah tepat pasien (APA, 2009)
Tepat dosis :
Dosis methylprednisolone untuk injeksi intravena 100 mg 30 menit sebelum setiap infus. tepat dosis (DIH, 2009).
PARACETAMOL
Tepat obat :
Ny. SW mendapatkan terapi rituximab dengan rute infus intravena. Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi infus pada pasien, diberikan
paracetamol 30 menit sebelum diberikan rituximab (Dipiro et al., 2020, p.4417)
Tepat pasien :
Ny. SW tidak dikontraindikasikan dengan penyakit dan obat lain sehingga parasetamol sudah tepat pasien (APA, 2009)
Tepat dosis :
Dosis Paracetamol untuk terapi pencegahan alergi adalah 650mg 30 menit sebelum setiap infus rituximab. tepat dosis (Medscape, 2022)
DIPHENHYDRAMINE HIDROKLORIDA
Tepat obat :
Ny. SW mendapatkan terapi rituximab dengan rute infus intravena. Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi infus pada pasien, diberikan
Antihistamin 30 menit sebelum diberikan rituximab (Dipiro et al., 2020, p.4417)
Tepat pasien :
Ny. SW tidak dikontraindikasikan dengan penyakit dan obat lain sehingga Diphenhydramine Hidroklorida sudah tepat pasien (APA, 2009)
Tepat dosis :
Dosis Diphenhydramine Hidroklorida untuk terapi pencegahan alergi adalah 50mg, 30 menit sebelum setiap infus rituximab. tepat dosis
(Medscape, 2022)
KALSIUM KARBONAT
Tepat indikasi : Tepat
Pemberian kalsium karbonat pada NY.SW digunakan untuk mengatasi efek samping glukokortikoid berupa osteoporosis sehingga pemberian
kalsium karbonat sudah tepat indikasi sebagai pencegah defisiensi kalsium (APA, 2009)
CHOLECALCIFEROL