Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

Dokter Internship RSUD Pandan


(Kamis, 04 Februari 2023)

TB PARU
oleh : dr. Damai Kristian Hulu

Pembimbing : dr. Rama Vivera Situmorang Sp.P

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RSUD PANDAN
2022
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh
basil mycobacterium tuberculosis
(M.TB).
Pada tahun 2020 prevalensi TB di dunia
sebesar 10 juta diantaranya yaitu 5,6 juta kasus
pada laki-laki, 3,3 juta kasus terjadi pada
wanita, dan 1,1 juta kasus pada anak-anak.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang
bersifat kronik yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri
mycobacterium tuberculosis berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA).

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
ETIOLOGI
• mycobacterium tuberculosis
• mycobacterium aviumintracellulare
• mycobacterium kansasi
• mycobacterium scrofulaceum
• mycobacterium marinum
• mycobacterium ulcerence
• mycobacterium fortuitum
• mycobacterium chelonei.

Sharma D, Sarkar D. Pathophysiology Of Tuberculosis: An Update Review. Pharmatutor. 2018;6(2):15.


Faktor Risiko

imunokompromais perokok obat imunosupresan alkohol

kontak erat terhadap Usia tua dan anak Petugas


Populasi padat pasien TB aktif dan Kesehatan
infeksius
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Patogenesis

CDC. Self-Study Modules On Tuberculosis. Clin Chest Med [Internet]. 2019; Available From: Https://Www.Cdc.Gov/Tb/Education/Ssmodules/Default.Htm
Manifestasi Klinis

Rossato Silva1 D Et Al. Diagnosis Of Tuberculosis: A Consensus Statement From


The Brazilian Thoracic Association. J Bras Pneumol. 2021;47(2):E20210054
Diagnosis
Diagnosis

Rossato Silva1 D Et Al. Diagnosis Of Tuberculosis: A Consensus Statement From


The Brazilian Thoracic Association. J Bras Pneumol. 2021;47(2):E20210054
Klasifikasi
klasifikasi tuberkulosis berdasarkan lokasi anatomis:
 TB Paru
 TB Ekstra Paru

klasifikasi TB berdasarkan riwayat pengobatan TB


• kasus baru
• kasus dengan riwayat pengobatan
• Kasus kambuh
• Kasus pengobatan setelah gagal
• loss to follow up
• Kasus lain-lain
• Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Klasifikasi
Klasifikasi TB berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat:
• Monoresisten
• Poliresisten
• Multidrug resistant (TB MDR)
• Extensive drug resistant (TB XDR)
• Rifampicin Resistant (TB RR)

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Tatalaksana
TB paru kasus baru : TCM, Uji Kepekaan
2RHZE/4RH Obat

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Tatalaksana
Dosis OAT lini 1 untuk dewasa

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Efek sampin OAT Rifampisin
edukasi

Isoniazid
Streptomisin Etambutol Pirazinamid
rifampisin
pirazinamid
hentikan hentikan
+ NSAID

hentikan

Isoniazid Piridoksin 1x100 mg

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
1. Identitas Pasien

Nama : Ny. W
Umur : 19 tahun
Alamat : Pinangsori
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
CM : 00114897
Tanggal Masuk : 28 Januari 2023
Pemeriksaan : 28 Januari 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Demam
Keluhan Tambahan :
Batuk, Nyeri Uluh hati
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan Demam (+) yang sudah dialami sejak 1
bulan ini, demam bersifat hilang timbul (+), Pasien juga mengeluhkan Batuk
(+), Berdahak (+), berwarna Putih Kekuningan (+). Darah (-), Pasien juga
mengeluhkan mual (+), Muntah (+), Pusing (+), Pasien mengeluhkan
penurunan BB seitar 7 Kg (+), Keringat Malam Hari (+). Pasien juga
mengeluhkan Diare (+), Frekuensi 3x/hari(+), Ampas (+), Darah (-).
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Penggunaan
Dahulu Keluarga Obat

- Tidak Ada Tidak ada anggota Paracetamol


keluarga yang memiliki
keluhan yang sama
seperti pasien.
PEMRIKSAAN FISIK

Tanda Vital

Keadaan Umum :Tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
Tekanan darah :120/60 mmHg
Frekuensi nadi : 138 kali/menit, regular, kuat
angkat, isi cukup
Frekuensi nafas : 22 kali/menit, reguler
Suhu : 39,7 °C
Konjungtiva
Dalam batas normal palpebra inf
anemis (+/+),
Sklera ikterik (-/-)

NCH, Sekret (-/-) Normotia (+/+),


Serumen (-/-)

Bibir tidak
Tidak ada pembesaran
Pucat dan
KGB
sianosis (-/-)

Kulit terlihat pucat,


tidak edema
Vesikuler (+/+), rhonchi (+/+),
wheezing (-/-) Soepel, timpani
Peristaltik normal

Iktus kordis tidak teraba,


BJ I > BJ II pada ICS V, regular

CRT < 2 detik, pucat (-/-),


bengkak (-/-)
PEMERIKSAAN
Jenis Pemeriksaan Hasil  
(06/03/2022) Nilai Rujukan

LABORATORIUM
     
Hematologi

Hemoglobin 7,2   12-16 g/dl

Hematokrit 24,4   43-49%

Eritrosit 3,59   (4,2-4,87) 106/l

Leukosit 4.8   (4,5-11,0) 103/l


Trombosit 492   (150-450) 103/l
MCV 68,0   85-95 fl

MCH 20,1   28-32 pg

MCHC 29,5   33-35 g/dl

RDW 19,3   11,6-14,8

MPV 10,6   7,0-10,2

PDW 9,1    

Hitung Jenis Sel      

Neutrofil 85   50-70

Limfosit 07   20-40

Monosit 07   2-8

Eosinofil 01   0-3

Basofil     0-1

       

GDS 105   <200


Foto Thoraks AP (28-01-2023)
Diagnosis

TB Paru Lesi Luas


Diagnosis
Pneumonia
PPOK
Planning
• Cek darah rutin ulang
• Foto Thorax
Tatalaksana
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm

- Inj. Omeprazole 40 mg/ 12 Jam Non-Farmakologis


- Inj. Norages 500 mg IV ( Ekstra) • IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj Cefotaxim 1 gr / 8 Jam • Diet TKTP + ekstra putih telur 2
- Ambroxol 3x1 butir/hari
- Paracetamol 3x1
• Tirah Baring
- Curcuma 2x1
- Vitamin B6 2x1
- OAT Kategori 1 ( Pagi AC)
Follow Up Pasien
Tgl 29/01/2023 30/01/2023 31/01/2023
S Demam (+) Demam (+) Demam (+)
Batuk Batuk Batuk
lemas lemas lemas

O TD : 100/70 mmHg TD : 110/70 mmHg TD : 110/70 mmHg


N: 88x/menit N: 93x/menit N: 98x/menit
RR: 24x/menit RR: 22x/menit RR: 24x/menit
T: 37,0 C T: 36,5 C T: 36,7C
Rh (+/+), wh (-/-) Rh (+/+), wh (-/-) Rh (+/+), wh (-/-)

A -Tb Paru Lesi Luas -Tb Paru Lesi Luas -Tb Paru Lesi Luas
- Anemia ec Penyakit kronis - Anemia ec Penyakit kronis - Anemia ec Penyakit kronis
     

P Transfusi PRC 2 Bag    


Th - O2 3-4 L/i - O2 3-4 L/i - O2 3-4 L/i
- NaCl 0,9% 16 tpm - NaCl 0,9% 16 tpm - NaCl 0,9% 16 tpm
- Cefotaxime 1 g / 8 Jam - Cefotaxime 1 g / 8 Jam - Cefotaxime 1 g / 8 Jam
- inj omeprazole/12 jam - inj omeprazole/12 jam - inj omeprazole/12 jam
- curcuma 2 x 1 - curcuma 2 x 1 - curcuma 2 x 1
- Vitamin B6 2x1 - Vitamin B6 2x1 - Vitamin B6 2x1
- Paracetamol 3x1 (K/P) - Paracetamol 3x1 (K/P) - Paracetamol 3x1 (K/P)
- Ambroxol 3x1 - Ambroxol 3x1 - Ambroxol 3x1
- OAT Kat 1 ( Pagi) - OAT Kat 1 ( Pagi) - OAT Kat 1 ( Pagi)
Tgl 29/01/2023
S Demam (-)
Batuk

O TD : 100/70 mmHg
N: 88x/menit
RR: 24x/menit
T: 37,0 C
Rh (+/+), wh (-/-)

A -Tb Paru Lesi Luas


- Anemia ec Penyakit kronis
 

P PBJ
Th -Omeprazole 2x1
- curcuma 2 x 1
- Vitamin B6 2x1
- Vitamin C 3x1
- OAT Kat 1 ( Pagi)
PEMBAHASAN
Pasien datang dengan keluhan Demam (+) yang sudah dialami sejak 1
bulan ini, demam bersifat hilang timbul (+), Pasien juga mengeluhkan Batuk
(+), Berdahak (+), berwarna Putih Kekuningan (+). Darah (-), Pasien juga
mengeluhkan mual (+), Muntah (+), Pusing (+), Pasien mengeluhkan
penurunan BB seitar 7 Kg (+), Keringat Malam Hari (+). Pasien juga
mengeluhkan Diare (+), Frekuensi 3x/hari(+), Ampas (+), Darah (-).

Dari anamnesis dapat dicurigai pasien mengalami TB paru dimana


keluhan yang mengarah ialah demam, penurunan nafsu makan, penu-
runan berat badan, batuk berdahak lebih dari dua minggu, dan sesak.
pasien
Pada pemeriksaan Laboratorim didapatkan kadar glukosa darah 105
mg/dl
hal ini terjadi karena aktivasi respon imun selama infeksi akan
meningkatkan konsumsi energi. Pada penderita tuberkulosis jugater-
jadi perubahan metabolik seperti anabolic block dimana asam amino
tidak dapat dibentuk menjadi protein kompleks, selain itu perubahan
metabolik yang dapat terjadi yaitu anoreksia, malabsorbsi nutrisi dan
malabsorbsi mikronutrisi
Hasil laboratorium juga didapatkan kadar hb yang turun yaitu 7,2
dl/mmHg, dimana pasien mengalami anemia sedang.
Pada pasien tb dapat terjadi anemia defisiensi besi dan anemia akibat
inflamasi. Dilihat dari hasil MCV dan MCH anemia pada pasien terma-
suk kedalam anemia normositik normokromik yang menandakan ane-
mia terjadi akibat penyakit infeksi dimana mediator inflamasi akan
menyebabkan supresi eritropoesis.
Pasien sebelumnya telah dilakukan foto thoraks dan
pemeriksaan TCM
Setiap pasien yang dicurigai TB paru untuk mengkonfirmasi penyakit
maka dilakukan pemeriksaan bakteriologis. Pemeriksaan bakteriologis
yang dapat dilakukan ialah pemeriksaan mikroskopis, tes cepat
melekuler (TCM) dan biakan. Pada pasien dilakukan TCM karena
Fasyankes memiliki akses dalam pemeriksaan TCM. Pemeriksaan
dengan TCM ini dapat mendeteksi mycobacterium tuberculosis dan
gen pengkode resisten rifampisin (rpoB). Hasil dari dilakukan TCM pada
pasien ialah MTB terdekteksi.
Tatalaksana pada pasien ini adalah:
• IVFD NaCl 0,9%

Pada pasien diberikan tatalaksana pemberian cairan NaCl 0,9


%, hal ini sesuai dengan rekomendasi tatalaksana sepsis yaitu
pemberian cairan kristaloid minimal 30 ml/kgBB dalam 3 jam
atau kurang.(21)
Curcuma 2x1 (hepatoprotektor) -> hepatitis induced OAT
Kurkumin mengandung antioksidan yang akan menangkap ion
superoksida dan memutus rantai ion antar superoksida (O2- )
yang pada akhirnya proses peroksidasi lipid ini akan
mencegah kerusakan hepar yang dimediasi oleh enzim
antioksidan yaitu Superoxide Dismutase (SOD) dimana enzim
SOD akan mengonversi O2- menjadi produk yang kurang
toksik
“Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang bersifat kronik
yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri mycobacterium tuberculosis. Penu-
laran tb dapat melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin. TB dapat
menyerang paru yang akan menyebabkan terjadinya TB paru, gejala yang da-
pat terjadi yaitu anoreksia, penurunan berat badan, menggigil saat malam hari,
batuk berdahak, hemoptisis, nyeri dada, dan sesak. Terdapat beberapa kelom-
pok yang rentan mengalami TB paru seperti pada lansia, perokok, penyakit
imunokompromais. Penataksanaan TB Paru yaitu dengan Obat Anti
Tuberculosis, yaitu obat-obat yang bersifat bakterisidal dan bakteristatik.”


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai