Anda di halaman 1dari 32

RHEUMATOID

ARTHRITIS (RA)

T I M A S I S T E N FA R M A K O T E R A P I I
DEFINISI PENYAKIT

Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit


reumatik autoimun yang paling sering
dijumpai dan merupakan penyakit dengan
inflamasi kronik yang progresif dan
menimbulkan kerusakan sendi yang
permanen (Hidayat et al., 2021).
• Inflamasi sistemik pada AR juga dikaitkan dengan komorbiditas
pada ekstraartikular termasuk penyakit kardiovaskular, sindrom
metabolik, osteoporosis, interstisial lung disease, infeksi,
keganasan, fatigue, depresi dan disfungsi kognitif sehingga dapat
meningkatan morbiditas dan mortalitas pada pasien AR yang akan
mengakibatkan biaya sosial ekonomi yang tinggi dan menurunkan
kualitas hidup serta harapan hidup pasien.
• Arthritis rheumatoid kebanyakan menyerang perempuan hingga tiga
sampai empat kali daripada laki-laki
• (Hidayat et al., 2021). (Departemen Kesehatan RI, 2006)
Kata arthritis berasal dari bahasa Yunani, “arthon” yang berarti
sendi, dan “itis” yang berarti peradangan. Secara harfiah,
arthritis berarti radang pada sendi.
Sedangkan Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit
autoimun dimana persendian (biasanya tangan dan kaki)
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri
dan seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi
(Febriana,2015).
PREVALENSI DAN
EPIDEMIOLOGI AR
ETIOLOGI PENYAKIT

Etiologi RA melibatkan interaksi antara beberapa faktor termasuk kerentanan


genetik, pengaruh lingkungan, dan efek usia lanjut pada perubahan somatik pada
musculoskeletal dan sistem imun.

Penyebab dan risiko perkembangan RA:


1. Faktor genetik (50%-60%)
2. Merokok, konsumsi kopi, dan obesitas
3. Hormon seks wanita → kontrasepsi oral wanita dapat melindungi atau
menunda perkembangan penyakit
4. Pria dengan kadar testosteron rendah → testosteron dapat memberikan efek
perlindungan atau menunda
(Dipiro, 2020)perkembangan penyakit RA
dan (Zeind, 2018)
PATOFISIOLOGI RA
TANDA DAN GEJALA RA
• Keluhan yang paling umum termasuk nyeri dan kekakuan pada
banyak sendi, kekakuan pagi hari yang berlangsung lebih dari 1
jam. Keluhan nonspesifik seperti kelelahan, kelemahan, nyeri otot,
penurunan berat badan, dan demam ringan.
1. Pembengkakan dan kehangatan jaringan lunak
2. Penurunan rentang gerak (ROM)
3. Terkadang atrofi otot di sekitar sendi yang terkena

Zeind, 2018
PRESENTASI KLINIS

Dipiro, 2021
PENEGAKAN DIAGNOSA

Hidayat et.al,
2021
DIAGNOSA
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap
• Kriteria klasifikasi AR menurut ACR/EULAR

(Hidayat et al., 2021)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hidayat et.al,
2021
ALGORITMA TERAPI

(EULAR, 2019)
KASUS
• Ny. Y (60 tahun) BB 60kg TB 152cm datang ke klinik bersama anaknya dengan keluhan
merasa lemas, bengkak dan nyeri di bagian lutut serta di bagian jari-jari tangan kanan dan kiri.
Pasien memiliki riwayat asam urat dengan obat allopurinol 1x200 mg. Beberapa hari yang lalu
pasien mengonsumsi obat asam mefenamat 3x500 mg dan allopurinol 1x200 mg namun pasien
masih merasakan nyeri dan bengkak, selain itu pasien juga mengeluhkan rasa tidak nyaman di
bagian perut. Anamnesis awal dokter pasien nyeri kaki (skala 5), pergelangan tangan dan jari
tangan. Pasien tidak ada alergi. Pasien memiliki riwayat gangguan lambung.
• Pemeriksaan fisik GCS E:4 M:5 V:6,TD 130/80 mmHg Nadi 88x/menit, RR 20x/menit, T 36,5
C, SpO2 98% pembengkakan simetris bilateral, nyeri tekan dan hangat di area
metacarpophalangeal (MCP) dan proksimal interphalangeal (PIP) digiti I,II,III dan
metatarsophalangeal (MTP) sendi kaki.
• Pengobatan saat ini adalah:
1. Infus NS 20 tpm
2. Metamizole injeksi 3x500mg
3. Celecoxib 1x200 mg
4. Metotrexate per oral 1x7,5mg
5. Dexametasone 3x 0,5 mg
6. Allopurinol 1x200 mg
7. Omeprazole 1x20 mg
KASUS
Keluhan Utama :
•lemas, bengkak dan nyeri di bagian lutut serta di bagian jari-jari tangan kanan dan
kiri
Riwayat penyakit :
•Gout, gangguan lambung
Riwayat pengobatan :
1. Infus NS 20 tpm
2. Metamizole injeksi 3x500mg
3. Celecoxib 1x200 mg
4. Metotrexate per oral 1x7,5mg
5. Dexametasone 3x 0,5 mg
6. Allopurinol 1x200 mg
7. Omeprazole 1x20 mg
Riwayat penyakit keluarga
•Tidak diketahui
DATA KLINIK & LAB
Data Normal Hasil
Klinik
TD ↓ 120/80 130/80
mmHg mmHg

Nadi↓ 60-80x/ 88 x/ menit


menit
Pemeriksaan Normal Satuan Hasil
WBC 3.6-11 10^3 mikroL 17.4
Suhu 36-37 C 37,5 C Neutrofil 50-70 % 75
Monosit 2.0-8.0 % 6
GCS 456 Eosinofil 2.0-4.0 % 2.3
Basofil 0.0-1.0 % 1
Eritrosit 3.8-5.2 10^6 mikroL 3.6
Hemoglobin 12-16 g/dL 11.5
Hematokrit 35-47 % 35
Platelet 150-440 10^3 mikroL 360
LED 0-30 mm 60
MCV 80-100 fL 85
Albumin 3.5-5.0 g/dl 3.54
Creatinin 0.6-1.3 mg/dl 1.5
Asam urat 2.3-6.6 g/dl 9
CRP 0-5 mg/l 71,4
RF 0-20 IU/ml 46
PENYELESAIAN
PM : Rhematoid Artritis
Subjektif :
• Bengkak dan nyeri di bagian lutut serta di bagian jari-jari tangan kanan dan kiri.
Objektif :
• CRF = 71,4 mg/dl
• RF = 46 IU/ml
• WBC = 17,4 mikroL
• Neutrofil = 75%
• LED = 60 mm
Riwayat pengobatan :
1. Metotrexate per oral 1x7,5mg
2. Dexamethasone 3 x 0,5 mg
Assement :
• Pengobatan RA umumnya diberikan DMARD, Agen
biologistic, Kortikosteroid, NSAID.
• Pertimbangkan nilai klirens pasien untuk penyesuaian dosis.
• Apabila tetap diberikan MTX dengan dosis penuh perlunya
monitoring ketat klirens dan fungsi hati.
• Pertimbangkan bengkak pasien, apabila terjadi perbaikan untuk
menghentikan terapi ini perlu tapering off untuk menghindari
efek withdrawal pada pasien.
• Terapi sudah tepat dan tidak ada permasalahan terapi.
Planning :
• Terapi di lanjutkan
1. Metotrexate per oral 7,5mg 1 week 1 p.c
2. Dexamethasone 0,5 mg t.d.d 1 p.c
Chabib, L.,
dkk 2016

Puspitasari,
R., dkk 2014
PM : Gout
Subyektif:
• Bengkak dan nyeri di bagian lutut serta di bagian jari-jari tangan
kanan dan kiri.
Obyektif :
• Asam Urat = 9 g/dl
• Creatinin = 1,5 mg/dl
Riwayat Pengobatan :
1. Metamizole injeksi 3 x 500 mg
2. Celecoxib 1x 200 mg
3. Allopurinol 1 x 200 mg
ASSESMENT :
• Pemberhentian penggunaan metamizole yang dapat menyebabkan
efek agranulositosis yang dapat membahayakan pasien.
• Pemberhentian penggunaan Celecoxib yang diberikan dengan MTX
karena dapat meningkatkan toksisitas dari MTX
• Pemberian NSAID non selektif jangka pendek lebih
direkomendasikan dengan monitoring keluhan nyeri perut pasien.

Planning :
• Natrium Diklofenat 50 mg t.d.d 1 p.c
• Allopurinol 100 mg s.d.d 2 p.c
Medscape,
2023

Mardhiyah,
dkk., 2021
PENYELESAIAN
PM : Anemia
Subjektif :
• Lemas
Objektif :
•Eritrosit = 3.6 mikroL
•Hemoglobin = 11.5 g/dl

Riwayat pengobatan :
• Belum ada terapi
Assement :
• Pertimbangan pemberian suplemen penambah darah pada
pasien dengan RA yang menggunakan obat MTX,
pemberian ini juga untuk meminimalisir efek samping obat.
• Selain itu berdasarkan hasil obyektif pasien di dapatkan
bahwa Eritrosit dan HB dalam keadaan tidak normal ( )
Planning :
• Sangobion S d.d 1 p.c
Liu, 2019

K24klik,
2023
PENYELESAIAN
PM : Gangguan Lambung
Subjektif :
Objektif :
Riwayat pengobatan :
• Omeprazole 1 x 20 mg
Assement :
• Pertimbangan pemberian Obat golongan PPI untuk
mengantisipasi Efek penggunaan NSAID dan Efek
penggunaan MTX.
Planning :
• Omeprazole 20 mg S.d.d 1 p.c
Medscape,
2023

Ukhti, P.
dkk., 2020
TERAPI NON FARMAKOLOGI
1. Pola Hidup Bersih & Sehat (PHBS) dengan olah raga ringan (jalan
ringan, aerobik ringan,yoga dll) teratur, konsumsi buah dan sayuran,
minum air putih
2. Diet protein terutama yang rendah purin
3. Penurunan berat badan dengan target BMI <25 kg/m untuk
mengurangi keparahan
4. Menghindari lingkungan stress berat yang dapat mengganggu
imunitas
5. Menghindari kopi, soda, lemak dan kebiasaan merokok.
EDUKASI
• Edukasi cara konsumsi obat yang baik dan benar
• Edukasi Resiko efek samping terapi obat yang dapat terjadi
• Edukasi managemen pain dan tindakan apa saja yang dapat memicu
nyeri
• edukasi Makanan/minuman yang dapat meningkatkan kadar uremic
darah
• edukasi diet protein rendah purin
• Edukasi untuk segera menghubungi dokter (kembali ke RS) jika
terjadi efek samping obat yang tidak dikehendaki (mual muntah,
reaksi alergi, dllnya)

Anda mungkin juga menyukai