DISUSUN OLEH :
EVA RAHAYU (3351161401)
DEFINISI SCBA
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah perdarahan saluran makanan
proksimal dari ligamentum Treitz. (PAPDI)
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah kehilangan darah dari saluran cerna
atas, di mana saja, mulai dari esofagus sampai dengan duodenum (dengan batas
anatomik di ligamentum Treitz), dengan manifestasi klinis berupa hematemesis,
melena,hematoskezia atau kombinasi. (Konsensus Nasional)
()
SIROSIS HATI
Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang merupakan salah satu keganasan tersering
pada anak-anak dan usia dewasa muda.
Insidensi osteosarkoma memiliki sifat bimodal yaitu dengan usia tersering pada anak-anak dan
dewasa muda serta usia tua di atas 65 tahun serta lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada
wanita.
Tujuan Pengobatan
- Pengontrolan nyeri
- Pengembalian dan pemeliharaan fungsi lingkup gerak sendi (fleksibilitas)
- Mengoptimalkan pengembalian kemampuan mobilisasi
- Memaksimalkan dan memelihara endurance / kebugaran kardiorespirasi
- Memelihara dan atau meningkatkan fungsi psiko-sosial-spiritual
ALGORITMA TERAPI OSTEOSARKOMA
DATA SELAMA PERAWATAN
DATA SUBJEKTIF
Tn. K (47 tahun) datang dengan keluhan muntah darah 1 kali warna merah, BAB hitam satu
kali konsisten lembek sejak lebih kurang 2 jam SMRS. Serta mual, BAK nyeri, sering tapi sedikit
nyeri ulu hati, lemas.
Riwayat kesehatan : sirosis hati sejak 2 bln SMRS, kanker tulang sejak 3 bulan SMRS.
Diagnosa dari IGD: hematemesis melena e.c sirosis hepatis, hepatoms, hipoalbumin,
hiponatremia
Nama : Tn. K
No. RM : 863xxx
Tanggal lahir / usia : 05 Agustus 1970 / 47 tahun
Tanggal MRS : 20-09-2017
Tanggal masuk rawat inap: 21-09-2017
Berat badan : 48 kg
Tinggi badan : 162 cm
IMT : 18,28 kg/m2 (Kurus, Kekurangan berat badan ringan)
Pekerjaan : wiraswasta
Status : BPJS Mandiri
Keluhan utama : muntah darah dan BAB hitam sejak lebih kurang 2 jam SMRS
Diagnosa medis : Hematemesis melena
DATA SUBJEKTIF
Tanggal Keluhan Pasien
22-Sep BAB hitam, pagi pasien tidak ada keluhan, sore dan
malam pasien mengeluh badan lemas, perut terasa
begah
23-Sep Pagi, sore, malam pasien mengeluh perut begah dan
badan terasa lemas
24-Sep Pasien tidak ada keluhan
25-Sep Pasien mengeluh badan lemas
26-Sep Pasien mengeluh badan lemas, perut begah, nyeri perut
berkurang
27-Sep Pasien mengeluh badan lemas
28-Sep -
DATA OBJEKTIF
P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M
TTV
110/ 91/ 110/ 100/ 90/ 120 104/ 60/ 100/ 120/ 100/ 100/ 110/ 110/ 110/ 110 110/
TD 120/80 mmHg
70 60 70 65 60 /80 70 65 70 80 80 70 80 80 80 /80 70
HR 80 x / menit 77 69 81 71 70 65 86 68 70 72 70 82 80 77 80 82 76 76
35,
Suhu 36.5-37.5C 36 36 35,6 36 36,5 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36,8 36
6
DATA OBJEKTIF
HEMATOLOGI
Hematologi Nilai Rujukan 20-Sep 21-Sep 22-Sep 23-Sep 24-Sep 25-Sep 26-Sep
Basofil 0 -1 % 0 0
Eosinofil 1 -3 % 0* 0*
Neutrofil 50 -70 % 74* 83*
Limfosit 20 -40 % 18* 12*
Monosit 2 -8 % 8 5
MCV 80 - 96 Fl 87 85 86 86 88 89
MCH 27 32 pg 29 29 30 29 30 30
MCHC 32 36 g/dL 33 35 35 34 34 34
RDW 11,5 14,5 % 16,50* 17,30*
DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Kimia Klinik Nilai Rujukan 20-Sep 21-Sep 22-Sep 23-Sep 24-Sep 25-Sep 26-Sep 27-Sep
WAKTU
PROTROMBIN
APTT
Waktu Pemberian
Rute Dosis & aturan
Nama Obat 22-Sep 23-Sep 24-Sep 25-Sep
pemberian pemakaian
P S S M P S S M P S S M P S S M
Transamin IV 3x1 10 18 02 10 18 02 10 18 02 10 18 02
Omeprazol 80 mg bolus
Sandostatin 25 mcg
Albumin 100 ml 25 %
10 18 02 10 18 02 18
Cefotaxime IV 3 x 1 gr 10 02 10 18 02
(TAP) (TAP) (TAP) (TAP) (TAP) (TAP) (TAP)
DAFTAR PEMBERIAN TERAPI
Waktu Pemberian
Rute Dosis & aturan
Nama Obat 26-Sep 27-Sep 28-Sep
pemberian pemakaian
P S S M P S S M P S S M
Transamin IV 3x1 10 18 02 10 18 02 16
Vitamin K amp IV 3x1 10 18 02 10 18 02 16
Omeprazol 80 mg bolus
Sandostatin 25 mcg
Albumin 100 ml 25 %
Cefotaxime IV 3 x 1 gr 10 18 02 10 18 02 16
RESEP PULANG PASIEN
Indikasi berdasarkan
Nama obat Indikasi (Literatur) Data Farmakologi keterangan
kondisi pasien
infeksi saluran pernafasan terutama sefotaksim mengikat 1 atau lebih protein pengikat Sirosis Hati Blm ada uji
pneumonia, infeksi THT; UTI; infeksi penisilin (PBPs) yang menghambat tahap
genital termasuk gonore; tulang, transpeptidisasi akhir sintesis peptidoglikan dan
kultur
sendi, jaringan lunak, infeksi kulit & menahan perakitan dinding sel sehingga
cefotaxime luka; sepsis; endokarditis; meningitis; mengakibatkan kematian sel bakteri.
infeksi perut yaitu peritonitis, infeksi
kandung empedu, infeksi GI;
profilaksis pre-op; infeksi pada pasien
immunocompromised
kontrol simtomatik & penurunan octreotide adalah analog sintetis somatostatin yang Pendarahan sesuai
kadar hormon pertumbuhan & bertindak dengan menekan sekresi hormon
somatomedin C pada pasien yang pertumbuhan dan basal yang distimulasi.
tidak cukup dikontrol dengan operasi
Sandostatin
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
B. Kesesuaian Dosis Obat
Rute
Nama obat Dosis Instruksi Dosis Literatur keterangan
Pemberian
Dewasa : Short term management of hemorrhage 1-1,5 g 2-3 kali/hari. Long term management of angiodema 1-1,5
g 2-3 kali/hari. IV Short term management of hemorrhage 0,5-1 g 3 kali/hari
Transamin IV 500 mg
Omeprazole,
dilanjutkan 8 IV 80 mg / 8 mg/jam
mg/jam
Sandostatin IV 25 mcg
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
B. Kesesuaian Dosis Obat
Rute
Nama obat Dosis Instruksi Dosis Literatur keterangan
Pemberian
Albumin IV
Cefotaxime IV 1 gr
MASALAH TERKAIT OBAT
INTERAKSI OBAT
Nama obat Jenis
interaksi
Manifestasi klinis Rekomendasi
Cefotaxim + Minor Omeprazole dapat menurunkan bioavailabilitas dari Beri jeda waktu, cefotaxim diberikan bersama
Omeprazole cefotaxim dengan makanan
Interaksi Obat Ada pada tabel Ada pada tabel interaksi obat Ada pada tabel interaksi obat
interaksi obat
Obat tidak efektif Pemilihan obat kurang Pasien diberikan cefotaxim tanpa ada uji kultur Konfirmasi ke dokter dokter IGD memberikan cefotaxim instruksi dari
tepat dokter cefotaxim dihentikan
KESIMPULAN
www.medscape.com
www.drugs.com
Department of Internal Medicine . National Consensus on Management of Non-Variceal Upper Gastrointestinal Tract Bleeding in
Indonesia. The Indonesian Journal of Internal Medicine . Jakarta.
Kementrerian Kesehatan Republik Indonesia . Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran osteosarkoma. Jakarta
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN OSTEOSARKOMA . 2014. Buku Ajar Penyakit Dalam. ED VI. Jakarta: Internapublishing
Sutadi, S. M. 2003. Sirosis Hepatitis. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara
Azmi, F.A., Saptino M., Detty I. 2016. Gambaran Esofagogastroduodenoskopi Pasien Hematemesis dan atau Melena di RSUP M
Djamil Padang Periode Januari 2010 - Desember 2013. Jurnal Kesehatan Andalas
DEPARTEMEN KESEHATAN RI. 2007. PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HATI. DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN
KLINIK DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Terima Kasih..