ULKUS PEPTIKUM
Oleh:
Erisa Senthya Br. Surbakti
Romanna Julia Duma Simanjunta
Nida Nabilah
PRECEPTOR:
dr. CECEP SULAIMAN ISKANDAR, Sp. PD.
Nama : Bp. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 78 Tahun
Alamat :Totokaton
Pekerjaan : Sudah pensiun
Tanggal Masuk: Rabu, 7 Juni 2017
No. RM : 2964xx
ANAMNESIS
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis pada
hari 10 Juni 2017/
Keluhan Utama
BAB berwarna hitam.
Riwayat Pribadi
Merokok : diterima
Makan-makanan pedas : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK (7 Juni
2017)
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Vital Sign
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 98x/menit, reguler, tekanan cukup
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 35,5oC
4. Hematokrit 23,7* %
41 - 54
5. MCV 75,9* fl
80-92
6. MCH 25* Pg
27-31
9. RDW 12,8* %
12,9-15,3
Feses Lengkap
Warna : Coklat
Konsistensi : Lembek
Lendir : Negatif
Darah : Negatif
Cacing : Negatif
Leukosit : Negatif
Eritrosit : Negatif
Amoeba Coli : Negatif
Amoeba histolitika : Negatif
Telur cacing : Negatif
Lemak : Negatif
Amilum : Negatif
Serat : Postif*
Kolonoskopi Biopsi
Pemeriksaan dilakukan Didapatkan hasil
hingga 48 cm, tidak sediaan berupa mukosa
dilanjutkan karena terdiri dari stroma dan
terdapat penyempitan kelenjar dilapisi epitel
lumen. Mukosa torak bersebukan sel
granulomatous radang limfosit, sel
circumference spastic plasma dan histiosit
dengan eksudasi, dan membentuk
ulcerasi, rapuh, mudah granuloma,
berdarah. Dilakukan biopsi Kesimpulan
di 48 cm. pemeriksaan yaitu
Kesimpulan pemeriksaan crohns disease, dan
suspek granulomatous tidak ditemukan sel
prochto colitis (Chrons). malignancy.
DIAGNOSA
Crohns Disease
Pemeriksaan Fisik:
Dasar Diagnosa: Nyeri tekan diseluruh
Anamnesa: lapang perut (+)
- BAB cair sejak 6 bulan.
teraba massa di perut
- BAB cair >5 kali
kiri atas (+)
- Os mengalami masa diare
aktif, sembuh dan kambuh
kembali
- Darah (+) dan Lendir (+)
- Os juga mengeluh nafsu
makan menurun, lemas dan
nyeri di seluruh lapang
perut (+), berat badan
menurun.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Biopsy
Eritrosit : 3,27* pemeriksaan yaitu
Hemoglobin : 6,7* crohns disease, dan
Hematokrit :22,4* tidak ditemukan sel
MCV :68,5* malignancy.
Kolonoskopi
MCH :20,5*
MCHC :29,9* suspek
granulomatous
Trombosit :823*
prochto colitis
(Chrons).
DIAGNOSIS BANDING
Kolitis Ulseratif Laboratorium:
Eritrosit : 3,27*
Dasar diagnosis:
Hemoglobin : 6,7*
Anamnesis
- BAB cair sejak 6 bulan. Hematokrit :22,4*
- BAB cair >5 kali sehari MCV :68,5*
- Os mengalami masa diare
aktif, sembuh dan kambuh MCH :20,5*
kembali MCHC :29,9*
- Darah (+) dan Lendir (+)
Trombosit :823*
Tuberculosis Peritoneal
Dasar diagnosis: - Pemeriksaan laboratorium:
Anamnesis: Hemoglobin : 6,7*
- BAB cair sejak 6 bulan Hematokrit :22,4*
- Sakit perut MCV :68,5*
- Nafsu makan menurun MCH :20,5*
- Berat badan menurun MCHC :29,9*
Trombosit :823*
Pemeriksaan fisik:
- nyeri tekan diseluruh
lapang perut
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi Non Farmakoterapi:
Infus Asering 30 tpm Tansfusi PRC sampai Hb
Inf Metronidazol 3x500 mg 10
Sukralfat syrup 3xCI Bed rest
prednisone 3 x40mg mengistirahatkan kerja usus
(atur pola diet hindari
Inj Omeprazol 1x1 IV wheat, cereal, yeast dan
produk peternakan
PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad
bonam
Quo ad functionam: dubia
ad bonam
PEMBAHASAN
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien
mengeluhkan BAB cair sejak 6 bulan. Darah
(+) Lendir (+).os mengaku diare dirasakan
terjadi terus menerus pada 2 bulan awal dan
membaik pada 3 bulan berikutnya, namun
setelah itu pasien mengaku diare yang dialami
kambuh kembali dan semakin parah. Saat ini
BAB cair >5 kali sehari. Os juga mengeluh nafsu
makan menurun, lemas dan nyeri di seluruh
lapang perut (+).
Pada pemeriksaan fisik tampak pasien sakit sedang
dengan kesadaran compos mentis. Pasien memiliki
tanda vital sebagai berikut tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 72 kali/menit, respirasi 24 kali/menit,
dan suhu 36,8oC. Pada pemeriksaan kepala
didapatkan tampak konjugtiva terlihat anemis.
Pada pemeriksaan thorax, pasien dalam batas
normal. Pada pemeriksaan abdomen tampak datar,
bising usus terdengar normal, pada perkusi
didapatkan suara timpani pada seluruh lapang
abdomen, dan pada palpasi ditemukan nyeri tekan
pada seluruh lapang abdomen dan teraba massa di
perut kiri atas.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan Pemeriksaan darah
lengkap Pemeriksaan tersebut didapatkan hasil penurunan
dari batas normal eritrosit, hemoglobin, hematokrit, MCV,
MCH, MCHC, dan peningkatan dari batas normal trombosit.
Pemeriksaan serologis/imunologis HIV SD didapatkan negatif.
Pemeriksaan feses lengkap didapatkan hasil konsistensi feses
lembek dan lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan
kolonoskopi dilakukan hingga 48 cm, tidak dilanjutkan karena
terdapat penyempitan lumen. Mukosa granulomatous
circumference spastic dengan eksudasi, dan ulcerasi, rapuh,
mudah berdarah. Dilakukan biopsi di 48 cm. kesimpulannya
suspek granulomatous prochto colitis (Chrons). Pemeriksaan
biopsi didapatkan hasil sediaan berupa mukosa terdiri dari
stroma dan kelenjar dilapisi epitel torak bersebukan sel
radang limfosit, sel plasma dan histiosit membentuk
granuloma,
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini berupa infus
asering 30 tpm, injeksi omeprazole 1x1 IV, dan Inf.
Metronidazol 3x500 mg. hal ini tidak sesuai dengan
tatalaksana pada crohns disease. Tindakan awal untuk crohns
disease dapat berupa 1) pemberian antibiotik (metronidazole
dalam dosis terbagi 1500-3000 mg/hari), 2) Lavase usus
dengan cairan fisiologis maupun dengan sukralfat cair, 3)
probiotik (mengikat produksi bakteri), 4) mengistirahatkan
kerja usus (atur pola diet hindari wheat, cereal, yeast dan
produk peternakan.