Anda di halaman 1dari 23

FIRZA SYAILINDRA, ROMANA JULIA

D.S, SITI MASRUROH

Preseptor: dr Hery Aprijadi, Sp.PD-KHOM

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Jend, A. Yani
2017
INTRODUCTION

• Leukositosis
– adalah peningkatan jumlah sel darah putih (WBC) dan merupakan temuan laboratorium yang umum.
– sebagai penanda tumor jinak maupun keganasan
• SADT
– Slide di buat dengan menggunakan darah dengan antikoagulan atau darah segar (baru di ambil)
– Apusan itu dapat di buat dengan instrument atau secara manual.
– Sel harus diperiksa untuk menentukan klasifikasi yang tepat, tingkat kematangan, morfologi, dan adanya inklusi
PROSES PEMBUATAN SADT

Pewarnaan Romanowsky
PRESENCE OF BLASTS

• Leukemia akut
– Peningkatan jumlah leukosit
– Kegagalan sumsum tulang disertai:
• Anemia
• Neutropenia
• Trombositopenia
LIMFOSITOSIS

Pleomorphic

Monomorphic
LYMPHOCYT OSIS WITH PLEOMORPHIC MORPHOLOGY

• Sering dikaitkan dengan infeksi virus:


– Epstein-Barr
– CMV
– Influenza
– Adenovirus
– HIV

 Bukan Infeksi
 Stres
 reaksi hipersensitivitas
 Trauma
 Merokok
 Vaksinasi
 Postplenektomi  penyakit autoimun
LIMPHOCYTOSIS WITH
MONOMORPHIC MORFOLOGY
• Morfologi monomorfik lebih mengarah ke neoplasma limfoproliferatif. Namun terdapat beberapa proses reaktif
yang menampilkan gambaran monomorfik
• Terdapat beberapa jenis limfositosis monomorfik dengan gambaran:
 Sel kecil dengan nukleus yang kecil dan bulat
 Nukleus terlipat atau terbelah
 Nukleus yang kusut atau nukleus cerebriform
 Sitoplasma bervili
 Limfosit plasmasitoid atau sel plasma
 Limfosit bergranular besar
 Nukleoli prominen
 Sel besar
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH SMALL
CELLS WITH SMALL, ROUND
NUCLEI

A. Chronic lymphocytic leukemia (CLL)


B. Monoclonal B lymphocytosis
C. Policlonal B-lymphocytosis
D. Burkitt cell
E. Mantle cell lymphoma (MCL)
F. T-prolymphocytic leukemia (T-PLL)
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH FOLDED
OR CLEAVED
NUCLEI
A. Bordetella pertussis
• Infeksi yang menyebabkan batuk yang berat dan tiba-tiba, banyak pada anak-anak.
• Toksin bakteri menyebabkan monomorfik limfositosis dengan karakteristik sel kecil, matang, nukleus terlipat.

B. Polyclonal B-lymphocytosis
C. Follicular lymphoma
D. Mantle cell lymphoma (MCL)
E. Atipikal CLL
F. Mature T-cell leukemia dan limfoma
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH HIGHLY
CONVOLUTED OR
CEREBRIFORM NUCLEI
A. Sezary Syndrome
B. Adult T-cell leukemia
• Penyakit agresif yang disebabkan oleh infeksi kronik oleh human T-cell leukemia virus (HTLV)-1
• Manifestasi sistemik: skin rash, hiperkalsemia, lytic bone lesions.
MONOMORPHIC LYMPHOCYTOSIS WITH VILLOUS CYTOPL ASM

A. Hairy Cell Leukemia (HCL)


• Hairy cell memiliki banyak sitoplasma dengan sekelilingnya tampak spikey (tajam). Hairy cell jarang
ditemukan.
B. Splenic Marginal Zone Lymphoma (SMZL)
C. Hairy Cell Leukemia Variant
• Mirip dengan HCL namun jumlah limfositnya lebih banyak dan sel lebih besar dengan nukleoli yang
mencolok.
D. T-PLL
E. LPL
MONOMORPHIC LYMPHOCYTOSIS WITH PL ASMACYTOID
LYMPHOCYTES OR PL ASMA CELLS

A. Lymphoplasmacytic lymphoma
B. Plasma cell myeloma
C. Plasma cell leukemia
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH LARGE
GRANULAR
LYMPHOCYTES
A. T-LGL
B. NK Cell Leukemia
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH
PROMINENT NUCLEOLI

A. T-cell prolymphocytic leukemia


• Gejala sistemik: distensi abdomen, skin rash, organomegali, dan limfadenopati
B. B-cell prolymphocytic leukemia
C. Hairy Cell Leukemia Variant
D. Mantle cell lymphoma
MONOMORPHIC
LYMPHOCYTOSIS WITH
LARGE CELLS
A. Burkitt lymphoma/leukemia
B. DLBCL
C. MCL
D. ALCL
MYELOID LEUKOCYTOSES

• Myeloid leukocytoses merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan neutrofil,


eosinofil, basofil, atau monosit.
• Penyebabnya dapat dari berbagai hal, diantaranya infeksi, obat-obatan, gangguan autoimun, dan
gangguan metabolisme, serta neoplasma mieloid klonal.
• Riwayat penyakit pasien dan temuan klinis yang ada diperlukan untuk mengetahui bagian mana
yang meningkat dari myeloid leukositosis.
DIAGNOSTIC ALGORITHM FOR MYELOID LEUKOCYTOSIS
DIAGNOSTIC ALGORITHM FOR MYELOID LEUKOCYTOSIS
DIAGNOSTIC ALGORITHM FOR MYELOID LEUKOCYTOSIS
DIAGNOSTIC ALGORITHM FOR MYELOID LEUKOCYTOSIS
CRITICAL APPRAISAL

Valid
• Apakah pertanyaan penelitian didefinisikan dengan jelas dan spesifik? Ya, yaitu cara evaluasi yang tepat dan pemeriksaan
yang dibutuhkan muntuk mengevaluasi leukositosis.
• Apakah tinjauan pustaka fokus menjelaskan pertanyaan yang spesifik atau meluas pada topik yang umum? Penulis
menjelaskan secara spesifik mengenai leukositosis mulai dari pengertian, jenis-jenis leukositosis, dan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan.
• Apakah penulis bias dalam penulisan artikel? Tidak.
• Apakah metode yang digunakan untuk melakukan pencarian penelitian original disebutkan? Tidak.
• Apakah referensi yang digunakan hanya sedikit? Tidak.
• Apakah sebelumnya sudah pernah dilakukan telaah jurnal pada studi primer? Tidak disebutkan apakah sudah pernah
dilakukan telaah jurnal sebelumnya atau tidak.
• Apakah data kuantitatif dari studi primer dirangkum disini? Tidak ada data kuantitatif yang dijabarkan dalam article
review ini.
CRITICAL APPRAISAL

Important
• Leukositosis merupakan peningkatan sel darah putih yang dapat terjadi dalam
beberapa kondisi, sehingga pemahaman mengenai leukositosis sangat diperlukan,
mulai dari pengertian, etiologi, jenis-jenisnya, dan pemeriksaan penunjang apa
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi leukositosis.

Applicable
 Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi lokal? Ya.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai