Anda di halaman 1dari 39

SISTEMA HEMATOPETIK

Dr. drh. Yuli Purwandari K.,MP

BAGIAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM
2015
HEMATOPOIESIS
Proses pembentukan sel darah
Konsep dasar :
1. Terjadi pada sumsum tulang, limpa (extramed.)
2. Tingkat proliferasi sel sangat tinggi, milyar sel /hari
3. Sel hematopoetik berkembang dari immature – mature,
mempunyai jangka waktu hidup
4. Poduksi dan penggantian sel darah selalu seimbang
5. Sumsum tulang secara normal melepas sel darah mature ke
dalam sirkulasi
6. Sistem hematopoetik dibawah kontrol lokal maupun sistemik
Hematopoesis pertama di embryonic yolk sac 
liver, lien, bone marrow (gestasi) bone
marrow active tissue (sedikit lemak)(young)
pelvis, sternum, rib, vertebrae, humerus,
femural (dewasa)
Mekanisme penyakit pada bone marrow dan
sel darah
• Bone marrow : hypoplasia, hyperplasia,
dysplasia, aplasia, neoplasia
• Sel darah : hemoraghi, kerusakan meningkat,
neoplasia, abnormal fungsi
Abnormal konsentrasi : Cytopenia, neutropenia,
eosinopenia, basopenia
Konsentrasi sel meningkat : Erytrocytosis,
neutrofilia, eosinofilia, trombositosis,
lymfositosis
SISTEM LYMFATIK
• Tymus
Respon terhadap kerusakan : 1. Atrofi lymphoid (malnutrisi,aging,
cachexia, stress, toxin, obat kemoterapi, virus), 2. Keradangan
(PCV2, PMWS pada babi, salmon poisoning disease pd anj dan
epizootic bovine abortion), 3. Hemorhagi dan hematoma, 4.
Neoplasia
- Limpa
Respon terhadap kerusakan : 1. Sistem monosit macrofag
hiperplasia (Mycobacterium sp.), 2. Lymfoid hiperplasia (PALS)
dan atrofi (toksin, virus, radiasi, malnutrisi, age, wasting disease),
3. Keradangan akut (mikroabses, abses akut), 4. Vaskuler
(kongesti), 5. Pembesaran limpa (splenomegali)
• Nodus limfatikus
Respon terhadap kerusakan : Atrofi limfoid
(Inf.virus, malnutrisi, aging, obat, toksin,
radiasi, cachexia), hiperplasi limfoid (stimulus
antigenik, parasit  Dictyocaulus,
metasrongylus bronchitis)
Makroskopik : NL membesar dengan plak
putih / nodul
Hiperplasia limfoid, peningkatan ukuran folikel germinal center pada
conjungtivitis karena iritasi dan infeksi bakteri
Penyakit pada bone marrow, sel darah dan
sistem limfatik
• Bone marrow dan sel darah
1. Anemia aplastika  kerusakan stem sel
hematopoetik / sel progenitor
Penyebab : Agen kimia (Antibiotik,
kemoterapi, estrogen, aflatoksin), agen infeksi
(Ehrlichiosis, parvovirus, FLV, FIV)
2. Siklus hematopoeisis  herediter kerusakan
stem sel hematopoeisis  14 hari
Anemia aplastika, A. Sel stroma kekurangan sel darah, B. Stadium awal dan lanjut
erytroid dan granulosit
Gangguan sel darah merah

• IMHA (Immune mediated hemolytic anemia) 


Kerusakan eritrosit karena ikatan Ig pada
permukaan antigen.
• Agen infeksi : Protozoa (Babesia sp., Trypanosoma
sp., Anaplasma sp., Clostridium sp., Mycoplasma
sp., Leptospira sp, Equine infectious anemia virus,
Feline leukemia virus)
• Gangguan metabolisme : agen oksidatif, def.
nutrisi, hypophospatemia, def. enzym
A. Anaplasma sp, B. Babesia sp A. Trypanosoma sp, B. Anaplasma sp.
A. Blood smear infeksi Mycoplasma,
bentuk oval-cincin pada erytrosit, B.
Mycoplasma suis pada erythrosit dg
SEM

Splenomegali, hepatomegali dan ikterus


karena destruksi eritrosit
• Gangguan pada limfosit : 1. Leukemia (Limphoid
leukemia (B/T limfosit) dan myeloid
leukemia( erythroid, granulocyt, manosit,
megakariosit)  kanker ganas hematopoetik dg
peningkatan sel tumor pada darah
• Konsentrasi limfosit > 100.000 sel/uL
• CLL dan CML jarang pada hewan
• Leukemia akut : Anemia, membrana mukosa pucat,
spenomegali
• Histologi : sel neoplastik tidak berdiferensiasi
sempurna
2. Myelodysplastic syndrome  proliferasi myeloid
Leukemia akut, banyak sel
immature, A.D Lymphoma, sel
limfosit dengan ukuran
bervariasi
3. Lympoma

A. Lymphoma pada saluran vertebrae, massa pink pucat menekan


medulla spinal, B. Lymphoma alimentary (lymfosarcoma) pada
lambung, penebalan lambung karena infiltrasi sel neoplastik
A, B. Histiocytic sarcoma pada NL mesenterika anjing, Sel
dengan ukuran bervariasi, multinuklei, mitotik figure
Gangguan koagulasi darah

• Avitamonosis K  racun coumarin,


malabsorbsi lemak, antibiotik
Disseminated Intravascular Coagulation

Sindrom aktivasi terus menerus dari koagulasi dan


fibrinolitik
Melibatkan hiperkoagulasi, menyebabkan trombosis
dan kerusakan jaringan iskhemia serta hypokoagulasi
Neoplasia, sepsis, endotoksemia, hemolysis
intravaskular, shock, heat stroke dan komplikasi
obstetri
Patogenesis : pelepasan tromboplastin dan hambatan
koagulasi dan kerusakan fibrinolisis
Koagulasi lama dan fibrinogen menurun
Hemophilia A dan B

• Hem. A Defisiensi faktor VIII koagulasi darah


• Hem.B Defisisensi faktor IX (Christmas
disease)
• Pada jantan  perdarahan tgt tingkat
defisiensi, trauma dan tingkat aktivitas
• Pada betina  carier (asymtomatis)
• Penyakit lain  def. faktor XI, VII, XII 
perdarahan
Kelainan pada thymus

• Kelainan kongenital : disfungsi lymfosit T, B dan sel plasma 


CIDs
Equine CID  kegagalan produksi limfosit B, T  peka thd
agen infeksi
Nekropsi : bronkhopneumonia, thymus, limfa, lien kecil
- Keradangan dan degenerasi : Thymitis pada PCV2 (PMWS,
EBA, Salmon poisoning)  multifokal granuloma, inf.
Neutrofil pd korteks dan medulla thymus
- Penyebab lain : virus (EHV-1, BVDV, FPV), toksin
(hidrokarbon, mercury, fumonisin), malnutrisi, aging,
neoplasia
Efek radiasi, atrofi tymus, A. Normal pada korteks terlihat tymocyt yang padat dan
medulla, sel lebih sedikit, B. Penurunan lymfosit pada korteks dan medulla dan
tampak korpuskel Hassell
Gangguan pada limpha

• Kongenital : Asplenia  limpha gagal berkembang,


pada mice utk eksperimen infeksi plasmodium
• Splenomegaly : 1. Uniform splenomegaly dg
bloody consistency (kongestitorsi,anastesi
barbiturat, akut hiperemia bakteri septisemia,
antraks), 2. Uniform splenomegaly dg meaty
consistency (bakteremia, infeksi kronis, anemia
hemolytik, hiperplasi lymphoid, amyloidosis,
Extramed. Hem, myeloid metaplasia)
A. Congestive
bloody spleen
krn torsi, B.
Meaty spleen
krn proliferasi
sel
Lymphoid hyperplasia limpha
anjing, foki putih 1-3 mm dari
folikel limfoid, A. Lymphoma
(Lymphosarcoma) limpha anjing,
membengkak dengan nodul
subscapular, B. Infiltrasi limfosit
maligna pada pulpa putih
3. Nodul limpha dengan bloody consistency

- Hematoma yg dipicu oleh nodul hyperplastik


lymphoid, neoplasma vascular lympha,
neoplasma pembuluh darah, infark akut
limpha
Hematoma,nodul pada limpha, A.
Subscapsular hematoma dg
parenkim dari massa darah, B.
Material kuning berupa bilirubin
hasil pemecahan eritrosit
C

Hemangiosarkoma pada limpha, A. multipel nodul pada


dorsal dan ventral limpha, B. Massa nodul yang telah
diincisi dari stroma hemangiosarkoma, C. Sel endothel
anaplastik dari hemangiosarkoma
4. Nodul limpha dengan firm consistency

- Nodular hyperplasia (canine nodular splenic


hyperplasia dan splenoma) , neoplasma primer
(lymphoma, fibrosarcoma, osteosarcoma,
liposarcoma, leiomyosarcoma), metastatik
neoplasma (myeloid lymphoma, fibrosarcoma,
leiomyosarcoma, osteosarcoma), granuloma
(Mycobacterium bovis), abses (Streptococcus,
Rhodococcus, Arcanobacterium sp.)
5. Limpa kecil

• Anomali perkembangan (SCID), aging (Atrofi


lymphoid), chahexia (starvasi, malabsorbsi
sindrom), kontraksi limpha (kontraksi otot
polos pada trabekula dan kapsula)
Abses
subskapula
Nodular
hiperplasia

Metastasis
carcinoma
Kerusakan pada limphonodus

• LN mengecil  gangguan perkembangan


(hipoplasia), kurangnya stimulasi antigen,
cachexia & malnutrisi (depresi imun sistem),
aging, infeksi virus (BVD, canine distemper)
• LN membesar  hiperplasi folikel (lymphoid
hiperplasia), lymphadenitis (akut & kronis),
neoplasia primer (Lymphoma), metastatik,
hyperplasia makrofag
Akut lymphadenitis
lymphoma

Anda mungkin juga menyukai