Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S
DI RUANG ANGGREK
RSUD TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH

Stase Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :

Nama: Siti Lailatul Mahmudah

NIM: G3A021003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN


DIAGNOSA POST HERNIORAPHY DI RUANG ANGGREK RSUD
TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH

Mahasiswa

(Siti Lailatul Mahmudah)

Kepala Ruang Anggrek


Semarang, Mei 2022

Nurkholis,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 11821025 200604 1 009

2
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
No Register : 5575xx
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 5 September 1958
Alamat : Gentan lor, Boja, Kabupaten kendal
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Diagnosa Medis : Post Operasi Hernioraphy hari ke 2
DPJP : dr. Bondan Prasetyo, Sp.B
Tanggal masuk RS : Minggu, 8 mei 2022
Tanggal pengkajian : Selasa, 10 mei 2022
Penanggung Jawab : Ny. A
Usia : 38 th
Hubungan Pasien : Anak
B. Resume Asuhan Keperawatan

1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak bisa BAB dan kentut selama 3 hari, muntah
3x, badan lemas sedikit pusing.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny.S mengatakan tidak bisa BAB dan kentut selama 3 hari, muntah 3x,
badan terasa lemas dan pusing. Lalu pasien dibawa ke IGD RSUD
Tugurejo tanggal 8 mei 2022 jam 10.15 menggunakan motor oleh
anaknya. Pasien di diagnose Hernia femoralis dan akan dilakukan
operasi pengangkatan hernia. Pasien dipindahkan ke ruang anggrek
jam 12.10 wib. Pasien mengatakan sekarang merasa nyeri di area post
operasi.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. S mengatakan pernah menderita penyakit yang sama sekitar 2
tahun yang lalu dan dilakukan operasi di RS Citra Medika.

1
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Paru
 Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak benjolan
 Palpasi : Tidak teraba benjolan
 Perkusi : Ketika di ketuk terdengar suara sonor
 Auskultasi : terdengar suara vesikuler di seluruh lapang paru
b. Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, terdapat balutan luka post
operasi di pangkal paha sebelah kanan
 Palpasi : Tidak terdapat benjolan, sedikit nyeri Ketika ditekan
 Perkusi : Ketika diketuk suara timpani
 Auskultasi : Suara bising usus 15 x/menit
5. Terapi obat
 RL 500cc
 Ondansetron 4 mg
 Ranitidine 30 mg
 Futrolit 24 30 tpm
 Katerolac 30 mg 2x1
 Lansoprazole 2x1
6. Hasil laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Leukosit 12.45 10^3/uL 3.6 – 11
Eritrosit 4.76 10^6/uL 3.8 – 5.2
Hemoglobin 13.5 g/dL 11.7 – 15.5
Hematokrit 40.9 % 35 – 47
MCV 85.9 fL 80 – 100
MCH 28.4 pg 26 – 34
MCHC 33.0 g/dL 32 – 36
Trombosit 354 10^3/uL 150 – 440

2
RDW 12.4 % 11.5 – 14.5
MPV 10.1 fL 7.0 – 11.0
PLCR 25.2 %
Diff Count
Eosinophil Absolute 0.02 10^3/uL 0.045 – 0.44

Basophil absolute 0.04 10^3/uL 0 – 0.2

Neutrophil absolute 10.54 10^3/uL 1.8 – 8

Limfosit absolute 1.09 10^3/uL 0.9 – 5.2

Monosit absolute 0.76 10^3/uL 0.16 – 1

Eosinophil 0.2 % 2–4

Basophil 0.3 % 0–1

Neutrophil 84.6 % 50 – 70

Limfosit 8.8 % 25 – 40

Monosit 6.1 % 2-8

Neutrophil Limfosit 9.67 < 3.13

Ratio
KIMIA KLINIK 169 mg/dL < 125

Glukosa sewaktu 48 mg/dL 10.0 – 50.0

Ureum 0.49 mg/dL 0.60 – 0.90

Creatinine 13 U/L 0 – 35

SGOT 32 U/L 0 – 35

SGPT
136.4 mmol/L 135 – 147
ELEKTROLIT
3.74 mmol/L 3.5 – 5.0
Natrium
101.3 mmol/L 95 – 105
Kalium
Chloride
0.17 S/CO CUT OFF : <
Serologi
Non Reaktif 1.00
HBsAg

9.7 Detik
Hemostasis
30.6 Detik 10.5 – 12.7
PT

3
APTT 28.9 – 45.6

7. Hasil Pemeriksaan Radiologi


a. Hasil EKG : Normal sinus rhytm
b. Hasil foto thorax : X foto thorak PA deviasi minimal trachea
COR = CTR < 50%, bentuk dan letak normal aorta baik
Pulmo : Corakan bronchovaskuler kasar tak tampak infiltrat paru
Trachea pada midline
Hilus tak menebal
Diafragma dan sinus Costophrenicus kanan kiri baik
Kesan : COR dan pulmo batas normal
8. Data Fokus
DS:
 Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian post operasi dan sedikit pusing
P = Ketika bergerak
Q = Seperti ditusuk-tusuk
R = Di bagian post operasi di pangkal paha
S = Skala 3
T = Hilang timbul
DO:
 Pasien meringis menahan nyeri
 terpantau SpO2 pasien 98%,
 TD 120/72 mmHg
 HR 84 x/menit
 RR 20 x/menit
 Suhu 36,5℃

4
ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Data Problem Etiologi
Ds : Nyeri Akut Agen
Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian post (D.0077) pencidera
operasi dan sedikit pusing Fisik
P = Ketika bergerak
Q = Seperti ditusuk-tusuk
R = Di bagian post operasi di pangkal
paha
S = Skala 3
T = Hilang timbul
DO:
 Pasien meringis menahan nyeri
 terpantau SpO2 pasien 98%,
 TD 120/72 mmHg
 HR 84 x/menit
 RR 20 x/menit
 Suhu 36,5℃

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencidera fisik (D.0077)

5
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa SLKI SIKI
Dx

1 Nyeri Akut Setelah Manajemen nyeri


berhubungan dilakukan (I.08238)
dengan Agen tindakan
Obsevasi
pencidera fisik keperawatan
(D.0077) selama 1x5 jam  Identifikasi skala nyeri

diharapkan  Identifikasi lokasi


tingkat nyeri karakteristik, durasi,
menurun frekuensi dan kualitas
dengan kriteria nyeri
hasil:  Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Keluhan nyeri
Terapuetik
sedang
 Berikan teknik
- Meringis
nonfarmakologis untuk
cukup menurun
mengurangi rasa nyeri
 Berikan posisi yang
nyaman
Edukasi

 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi

6
No. Diagnosa SLKI SIKI
Dx

- Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
WAKTU
No. Dx (TANGGAL/JAM TINDAKAN
)
D.0077 10/05/2022  Mengidentifikasi skala nyeri
08.00 wib  Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
frekuensi dan kualitas nyeri
 Memberikan terapi obat ranitidine, katerolac,
ondansetron
 Memonitor efek samping penggunaan analgetic

09.00
 Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (Relaksasi napas dalam

09.10 dan mendengarkan murrotal qur’an)


 Memberikan posisi yang nyaman ( Semi
09.30 fowler)

 Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk


10.00 mengurangi rasa nyeri
11.00  Menjelaskan strategi meredakan nyeri
11.30  Memonitor TTV
 Mengkolaborasi pemberian analgetik jika
perlu

7
EVALUASI
Diagnosa Hari/tanggal Evaluasi Paraf
Keperawatan
Nyeri Akut b.d Selasa, S: Laila
Agen 10/05/2022  Pasien mengatakan nyeri post
pencidera fisik jam 12.00 operasinya berkurang
P = Ketika bergerak
Q = Seperti di tusuk-tusuk
R = Diarea post op pangkal paha
S = Skala 2
T = Hilang timbul
 Pasien mengatakan sedikit pusing
O:
 RR: 20 x/menit
 TD: 125/72 mmHg
 HR: 90 x/menit
 SpO2 : 98%,
 Kondisi umum pasien baik
 Terkadang pasien meringis
menahan nyeri
 A: Nyeri Akut berhubungan dengan
Agen pencidera fisik (D.0077)
P: Lanjutkan Intervensi
 Monitor TTV
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi lokasi karakteristik,
durasi, frekuensi dan kualitas nyeri
 Monitor efek samping penggunaan
analgetic
 Berikan teknik nonfarmakologis

8
untuk mengurangi rasa nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri

C. Implementasi Pengelolaan pasien


1. Penerimaan Pasien Baru
Pasien datang ke IGD pada hari minggu, 8 mei 2022 jam 10.15
diantar oleh anaknya menggunakan motor dengan keluhan tidak bisa
BAB dan kentut selama 3 hari, muntah 3x, badan terasa lemas dan
pusing. Pasien di pindah ruang anggrek pada jam 12.10. Pasien
jaminan kesehatan BPJS kelas 3 dengan penanggung jawab pasien
yaitu Ny. A.
2. Proses Orientasi ruangan pada Pasien
Perawat melakukan orientasi ruangan yang ditetapkan sesuai kelas
pasien. Diruangan terdapat 3 tempat tidur yang dapat diatur sesuai
kenyamanan pasien, tiap tempat tidur terdapat bel, tiang infus, meja
makan loker, 1 kursi untuk menunggu pasien, kamar mandi (terdapat
gayung, toilet jongkok, pispot), bantal, seprai, sarung bantal, oksigen.
Cara menggunakan bel ketika pasien memerlukan bantuan perawat,
jalur evakuasi yang dapat digunakan ketika darurat, dan edukasi
mengenai mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau
menggunakan handscrub 6 langkah, dan ruangan perawat. Ny.S
dirawat diruang anggrek dengan DPJP dr. Bondan Prasetyo, Sp.B dan
PPJA Ns. Musri Handayani, S.Kep.
3. Tingkat ketergantungan Pasien
Tabel Ketergantungan Pasien (Barthel Index)

9
Index NILAI Keteran
0 1 2 3 gan
Makan,Minum V 0 : Tidak
mampu 1 :
Dibantu
2 : Mandiri
Mandi V 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri V 0 : Tergantung orang lain
(grooming) 1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) V 0 : Tidak
mampu 1 :
Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bowel) V 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia (1x
seminggu) 2 : Kontinensia
(teratur)
BAK (bladder) V 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks1x24 jam) 2 :
Kontinensia (teratur)
Transfer V 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan
2 orang 2 : Butuh bantuan
kecil
3 : Mandiri
Mobilitas V 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan
1 orang 3 : Mandiri
Penggunaan toilet V 0 : Tergantung bantuan
orang lain 1 :
Membutuhkan bantuan
tapi
beberapa hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga V 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan
bantuan 2 : Mandiri
Total Score 13 Ketergantungan
ringan/sedang/berat
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang

10
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
4. Prinsip Pasien Safety
Memuat IPSG (International Patient safety Goals) terdapat 6
sasaran keselamatan pasien, yaitu:
a. Identitas pasien
Identifikasi pasien dilakukan awal ketika pasien masuk ke
rumah sakit. Identifikasi awal pada Ny.S dilakukan di ruang
Anggrek. Setiap pasien yang akan di rawat inap diberikan tanda
pengenal berupa gelang pengenal. Gelang pengenal terdiri dari
dua warna, yaitu warna merah muda untuk pasien perempuan
dan warna biru untuk pasien laki-laki. Gelang pengenal ini
berisi nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan NIK.
Selain gelang pengenal ada tambahan tanda pada pasien, ungu
untuk pasien DNR, kuning pasien resiko jatuh dan merah
pasien dengan alergi obat.
Pada Ny.S mendapatkan gelang identitas berwarna merah
muda. Selain itu ketepatan identifikasi yang dilakukan adalah
sebelum dilakukan tindakan keperawatan seperti pemberian
obat atau prosedur pelayanan, perawat terlebih dahulu
menanyakan nama klien, tanggal lahir dan mencocokkan pada
gelang pengenal. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
tidak terjadi kesalahan.
b. Komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan rekan sejawat menggunakan
komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan metode
SBAR (Situation, Background, Analysis, Recomendation).
Komunikasi secara lisan melalui telepon menggunakan metode
tulis, baca, konfirmasi, yang ditandai dengan stempel T-B-K
dan divalidasi oleh penerima perintah dan pemberi perintah di
rekam medis elektronik
c. Pengelolaan High alert medication (HAM)

11
Di rumah sakit RSUD Tugurejo Seamarang terdapat
pengelolaan High alert medication (HAM). Disetiap ruangan
mempunyai daftar-daftar obat yang harus diwaspadai karena
kemiripan nama, bentuk obat dan penggunaan singkatan yang
tidak diperbolehkan. Penyimpanan hight alert dilakukan di
farmasi. Pada Ny.S tidak mendapatkan obat hight alerth
d. Safety surgery
Di rumah sakit RSUD Tugurejo Semarang terdapat lembar
informed consent yang digunakan secara standar seperti
penandaan assessment pra operasi, penandaan lokasi, dan
persiapan sebelum tindakan. Lembar persetujuan dapat di
tandatangi oleh pasien maupun oleh penanggung jawab pasien
tersebut. Pada Ny.S sudah dilakukan operasi hernioraphy,
sebelum dilakukan tindakan operasi keluarga menandatangi
persetujuan dilakukan Tindakan operasi. Perawat mengantar
pasien ke ruang operasi menggunakan brankar. Pada Ny.S
dilakukan operasi pada hari senin, 9 mei 2022 dengan DPJP dr.
Bondan Prasetyo, Sp.B dan perawat yang mengantar Ns. Selly
Nanda S, S.Kep.
e. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi yang dilakukan di RSUD Tugurejo
yaitu dengan menerapkan cuci tangan 6 langkah 5 moment.
Dimana 5 moment ini sebelum bersentuhan atau kontak dengan
pasien, sebelum melakukan tindakan medis, sesudah
bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, sesudah bersentuhan
dengan pasien, sesudah bersentuhan dengan lingkungan sekitar
pasien. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran infeksi.
Cuci tangan dapat dilakukan dengan air mengalir dengan sabun
atau menggunakan handscrub. Cuci tangan ini tidak hanya
dilakukan oleh tenaga kesehatan dirumah sakit tetapi juga
dilakukan oleh .klien dan keluarga klien. Penempatan tempat

12
cuci tangan disediakan disetiap ruang pasien dan disediakan
handscrub disetiap depan ruangan dan didalam ruangan.

TABEL MORSE FALL SCALE


PENILAIAN RESIKO JATUH Score Tanggal

8/ 9/5 10/5 11/5 12/5


5
Riwayat jatuh Jatuh satu kali 25 - - - - -
kecelakaan atau lebih dalam
kerjaan atau kurun waktu 6
rekreasional bulan terakhir
Diagnose Sekunder 15 - - - - -
Alat Bantu Berpegang benda 30 0 0 15 15 0
disekitar/ kursi/
dinding dll
Kruk/tongkat/ 15
tripod/ walker/
kursi roda dll
Tidak ada/ 0
bedrest/ dibantu
perawat
Terapi intravena kontinyu/ heparin/ 20 - - - - -
pengencer darah
Gaya berjalan Gangguan 20 0 0 10 0 0
(pincang/diseret)
Lemah (tidak 10
bertenaga)
Normal/ bedrest/ 0
immobile (tidak
dapat bergerak
sendiri)
Status Mental Agitasi/ konfusi/ 15 0 0 0 0 0
dimensia/
keterbatasan daya
ingat
Normal 0
/kooperatif/

13
menyadari
kondisinya
SKOR TOTAL 0 0 35 15 0

Keterangan Skor:
Resiko tinggi (RT) : 45 atau lebih
Resiko sedang (RS) : 25 – 44
Resiko rendah (RR) : 0 – 24
5. Kebutuhan waktu perawatan Pasien
Hari/ Jam Tindakan Jenis Tindakan Keperawatan
Tanggal Keperawatan Langsun Tidak Kolabora
yang g langsun si
Dilaksanakan g
Senin, 08.00 - Melakukan 5 menit
9/05/2022 - pemberian
08.05 injeksi
wib sesuai
program
- Melakukan 10 menit
08.20 pesiapan
- pre operasi
08.30 (ganti baju
wib operasi dan
mencukur
rambut
diarea
kemaluan)
10 menit
- Melakukan
08.35 transfer
- pasien ke
08.45 ruang
wib operasi
15 menit
- Melakukan
transfer
10.30 pasien dari
- ruang
10.45 operasi ke
wib ruang
anggrek 5 menit

- Monitor ttv
10 menit

14
11.00 - Melakukan
- evaluasi
11.05 asuhan 10 menit
wib keperawata
11.05 n
- - Melakukan
11.15 dokumentas
wib i

12.00
wib
Selasa, 08.00  Melakukan 5 menit
10/05/202 - pemberian
2 08.05 injeksi
wib sesuai
program
09.00 - Memberika 20 menit
- n dan
09.20 mengajarka
wib n teknik
non
farmakolog
is untuk
mengurangi
nyeri serta
menjelaska
n cara
mengurangi 5 menit
11.00 nyeri
- - Memonitor 10 menit
11.05 TTV
wib
11.15 - Melakukan
- 11. kolaborasi
25 dengan
wib dokter
terkait
keadaan
pasien 10 menit
setelah
operasi 10 menit
- Melakukan
11.30 evaluasi
-
11.40 - Melakukan
wib dokumenta

15
12.00 si
wib
Rabu, 12.45 - Melepas 5 menit
11/05/202 - NGT
2 12.50
wib - Melakukan 15 menit
13.30 pengkajian
- ke pasien
13.45 - Mengambil 5 menit
wib sample
14.35 darah
- Memonitor 5 menit
-
14.40 ttv
wib
16.15
- - Melakukan 10 menit
16.20 evaluasi
wib
16.20 - Melakukan 10 menit
- dokumenta
16.30 si
wib
17.00
wib
Kamis, 12.30 - Melakukan 15 menit
12/05/202 - pengkajian
2 12.45 ke pasien
wib
13.45 - Melepas 8 menit
- selang
13.53 infus 10 menit
wib - Melakukan
13.53 evaluasi
15 menit
-
14.03 - Mengantar
pasien 10 menit
15.30 pulang
- - Melakukan
15.45 dokumenta
wib si
17.00
wib
Hari Jad Waktu tindakan
perawat wal keperawatan
an sift
2 Pagi 65 Menit

16
3 Pagi 60 Menit
4 Siang 50 Menit
5 Siang 58 menit

6. Kebutuhan SDM
Douglas (1984) dalam swansburg (1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan disuatu ruangan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana tiap shift memiliki nilai standart
masing-masing:
Kriteria ketergantungan YA TIDAK
Perawatan minimal:
1. Kebersihan diri, mandi, ganti
pakaian dilakukan sendiri
2. Makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambulasi dengan pengawasan
4. Observasi tanda-tanda vital
dilakukan setiap shift
5. Pengobatan minimal, status
psikologis stabil
6. Pengobatan prosedur memerlukan
pengobatan
Perawatan parsial :
1. Kebersihan diri dibantu, makan
dan minum dibantu dilakukan
sendiri
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4
jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih
dari sekali
4. Folley kateter, intake output dicatat
5. Pasien dengan pasang infus
persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
Perawatan total :
1. Segalanya diberi bantuan
2. Posisi yang diatur, observasi tanda-
tanda vital setiap 2 jam
3. Makan memerlukan NGT, intravena
terapi
4. Pemakaian suction Gelisah/
disorientasi
Berdasarkan klarifikasi klien menurut douglas,
klien termasuk pasien dengan kategori minimal:

17
J Klasifikasi Pasien
u Minim Pars Total
m al ial
PSiang MPagi Siang Malam PSiang M
l a a a a
a g l g l
h i a i a
m m
P
a
s
i
e
n
1 0 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0 0,30 0,20
, ,
1 3
7 6
2 0 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0 0,60 0,40
, ,
3 7
4 2
3 0 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1 0,90 0,60
, ,
5 0
1 8
D
s
t
Klien termasuk pasien dengan kategori minimal sehingga SDM
keperawatan yang dibutuhkan untuk merawat klien pagi, siang dan
malam adalah:
a. Pagi = Minimal care : 1 x 0,17 = 0,17
b. Siang = Minimal care : 1 x 0,14 = 0,14
c. Malam = Minimal care : 1 x 0,07 = 0,07

7. Kebutuhan logistic Pasien


No Tindakan Logistik Tanggal Total
. Pengguna
an
8/ 9/ 10/ 11/ 12/
5 5 5 5 5
1. Biaya 1
Administra
si

18
2. Pemberian a. Alkohol 3 5 4 2 4 18
Terapi obat swab
melalui IV b. Infus RL 1 3 2 2 1 9
500 cc
c. Futrolit - 1 - - - 1
500 cc
d. 1 2 2 2 1 8
Ondansetron
4 mg
e. Ranitidin - 2 3 3 2 12
1A
f. Katerolak - 2 2 2 1 7
30 mg
g. 2 2 2 2 1 9
Lanzoprazol
e 1 mg
h. Abocat 1 - - - - 1
i. - 1 1 1 - 3
Ceftriaxone
1 gr
No Tindakan Logistik Tanggal Total
. Pengguna
an
8/ 9/ 10/ 11/ 12/
5 5 5 5 5
1. Biaya 1 1
Administra
si
2. Laboratori a. 1 - - - - 1
um dan Pemeriksaan
pemeriksaa Hematologi
n b. 1 - - - - 1
diagnostic Pemeriksaan
Diff Count
c. 1 - - - - 1
Pemeriksaan
kimia klinik
d. 1 - - - - 1
Pemeriksaan
elektrolit
e. - 1 - - - 1
Pemeriksaan
Serologi
f. - 1 - - - 1
Pemeriksaan

19
Hemostasis
g. Spuit 5 1 1 2
dan 10 cc
3. Ruang a. Tempat 1 1 1 1 1 5
Perawatan tidur
kelas 3 b. Kipas
angin
c. Meja
d. Kasur
e. Seprai
f. Bantal
g. Sarung
bantal
h. Selimut
i. Tiang
infus
j. Handscr
ub
k. Tong
sampah
l. Lemari
m. Kursi
n. Penerang
an +
listrik
o. Oksigen
p. Kamar
mandi
q. Air
r. Gayung
s. Pispot
4. Visit Dokter 1 1 1 1 1 5
Dokter Spesialis
Spesialis Penyakit
Dalam
(dr. Bondan
Prasetyo,
Sp.B)
5. Tindakan Asuhan 1 1 1 1 1 5
Keperawat keperawatan
an / hari
Injeksi 1 1 1 1 1 5
perhari
Pasang infus 1 - - - - 1
dewasa
Ganti cairan 1 3 2 2 1 9

20
infus
6. Materai 1

No Tindakan Logistik Total Harga Total


. penggunaa satuan Biaya
n
1. Biaya 1 50.000 50.000
Administrasi
2. Pemberian a. Alkohol 18 479 8.622
Terapi obat swab
melalui IV b. Infus RL 9 12.403 111.681
500 cc
c. Futrolit 500 1 89.000 89.000
cc
d. 8 10.324 82.592
Ondansetron 4
mg
e. Ranitidin 1 12 25.000 300.000
A
f. Katerolak 7 39.466 276.262
30 mg
g. 9 10.680 96.120
Lanzoprazole
1 mg
h. Abocat 1 2.899 2.899
i. Ceftriaxone 3 18.679 56.679
1 gr
3. Laboratoriu a. 1 130.00 130.000
m dan Pemeriksaan 0
pemeriksaan Hematologi
diagnostic b. 1 92.000 92.000
Pemeriksaan
Diff Count
c. 1 72.000 72.000
Pemeriksaan
kimia klinik
d. 1 89.000 89.000
Pemeriksaan
elektrolit
e. 1 100.00 100.000
Pemeriksaan 0
Serologi
f. 1 80.000 80.000
Pemeriksaan
Hemostasis

21
g. Spuit 5 dam 2 2.208 4.416
10 cc
4. Ruang a. Tempat 5 60.000 300.000
Perawatan tidur
kelas 3 b. Kipas
angin
c. Meja
d. Kasur
e. Seprai
f. Bantal
g. Sarung
bantal
h. Selimut
i. Tiang
infus
j. Handscrub
k. Tong
sampah
l. Lemari
m. Kursi
n. Peneranga
n + listrik
o. Oksigen
p. Kamar
mandi
q. Air
r. Gayung
s. Pispot
5. Visit Dokter Dokter 5 40.000 200.000
Spesialis Spesialis
Penyakit
Dalam
(dr. Bondan
Prasetyo,
Sp.B)
6. Tindakan Asuhan 5 10.000 50.000
Keperawatan keperawatan/
hari
Injeksi perhari 5 10.000 50.000
Pasang infus 1 30.000 30.000
dewasa
Ganti cairan 9 5.000 45.000
infus
7. Materai 6.000 2.022.27
1
8. Total 2.322.271

22
8. Edukasi pasien dan keluarga
Mengedukasi mengenai mencuci tangan 6 langkah atau
menggunakan handscrub sebelum dan sesudah masuk ruangan pasien.
Menjelaskan tanda-tanda infeksi kepada pasien dan keluarga seperti
gatal, kemerahan, atau mengeluarkan cairan di jahitan atau
disekitarnya.
9. Discharge Planning
a. Peralatan yang dibutuhkan

No Peralatan yang digunakan Jumlah


.
1 Tensi Meter 1
2 Alkohol swab 1
3 Plaster 1
4 Kassa 1

b. Tingkat kepuasan pasien


Pasien dan keluarga diberikan kuesioner pengisian kepuasaan
pelayanan dan RS sebelum pulang. Dari hasil yang didapatkan
pasien dan keluarga cukup puas dengan pelayanan para staf RS dan
ruangan yang disediakan dari RS.

Indicator discharge planning

a. Pengkajian
Mengklarifikasi dan mengidentifikasi identitas klien untuk
memastikan kekurangan data yang diperoleh. Kemudian mengkaji
tingkat pengetahuan klien terkait dengan penyakit yang diderita
meliputi, pengertian penyakit, tanda dan gejalanya, pencegahan
kambuhnya penyakit dan apa hal-hal yang harus dihindari oleh

23
klien. Melakukan konsumsi obat secara teratur dan kontrol setelah
obat habis.
b. Perencanaan

1. Memprediksi permasalahan kesehatan klien yang akan


dihadapi saat klien pulang
2. Mengidentifikasi diagnosa dicharge planning klien (diagnosis
discharge planning klien adalah defisit pengetahuan)
3. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk
menyelesaikan permasalahan klien (dokter,gizi dll)
4. Menentukan rencana perawatan untuk mempersiapkan
perawatan kesehatan klien di rumah sesuai kebutuhan klien
5. Mencatat perencanaan/ intervensi sesuai dengan kebutuhan
klien dalam pendokumentasian
c. Pelaksanaan
Memberikan intervensi teaching: disease process dimana
menjelaskan tentang:
1. Medication (obat)
Obat yang diberikan ketika klien pulang disesuaikan dengan
advice dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah
pulang, menjelaskan kapan harus meminum obat, dosis, fungsi
obat tersebut, dan waktu control kembali setelah pulang.
2. Evironment (lingkungan)
Ny. S merupakan pasien dengan diagnose hernioraphy ke 2
kalinya, dan 2 kali dilakukan operasi. Menjelaskan mengenai
aktivitas yang dibatasi dan pasien tidak kelelahan.
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan kepada klien untuk istirahat pasca rawat di rumah
sakit, tidak tidur terlalu malam dan membatasi aktivitas klien.
Jika klien merasa nyeri disarankan untuk melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan mendengarkan murrotal qur’an.
Apabila klien mengalami masalah yang gawat seputar

24
kesehatannya lebih baik dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat agar mendapatkan pengobatan segera.
4. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Memberikan pengetahuan tentang penyakit, tanda gejala,
pemicu dan pengobatannya. Perawat memberikan nasihat agar
klien istirahat yang cukup dan minum obat secara teratur.
Perawat menjelaskan obat pulang kepada klien
d. Evaluasi
Perawat dianjurkan memberikan pendidikan kesehatan singkat
kepada pasien dan keluarga tentang keadaan pasien. Pasien dan
keluarga mengatakan dapat mengerti apa saja yang telah dijelaskan
perawat dan akan terus berupaya membantu dalam kesembuhan
pasien.
10. Kepuasan pasien dan keluarga
KETERANGAN PENGISIAN :
Berilah tanda (V) untuk setiap pernyataan ini sesuai dengan
“KENYATAAN” yang diterima dalam pelayanan, pada kolom :
1. Sangat Tidak Puas 2. Tidak Puas 3. Cukup Puas 4. Puas 5.
Sangat Puas
Dan berilah tanda (V) untuk setiap pernyataan tentang “HARAPAN”
terhadap Rumah Sakit berdasarkan seberapa pentingkah pernyataan itu
bagi Anda :
1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 3. Cukup Penting 4.
Penting 5. Sangat Penting

No PERNYATAAN KENYATAAN HARAPAN


A TANGIBLES/NYATA 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Bangunan RS terlihat indah dan bersih. V V
2 RS memiliki ruang tunggu yang cukup, V V
nyaman, WC dan air.
3 Ruangan di RS memiliki peralatan yang V V
lengkap.
4 Tenaga Medis dan karyawan berpenampilan V V
rapi dan bersih.

25
5 RS memiliki papan petunjuk yang jelas. V V
B EMPATHY/EMPATI KENYATAAN HARAPAN
2 3 4 5 1 2 3
6 Dokter memberikan waktu pelayanan yang V V
cukup pada pasien.
7 Perawat memberikan pelayanan sesuai V V
dengan keinginan dan memahami
kebutuhan pasien.
8 Perawat memperhatikan sungguh-sungguh V V
kepada pasien.
9 Dokter mendengarkan keluhan tentang V V
penyakit yang anda derita serta memberikan
jalan keluar dalam konsultasi.
10 Perawat dalam melayani bersikap sopan dan V V
ramah.
C RELIABILITY/KEANDALAN KENYATAAN HARAPAN
2 3 4 5 1 2 3
11 Tenaga Medis memberikan pelayanan teliti, V V
hati-hati dan tepat waktu sesuai dengan
yang di-janjikan.
12 Tenaga Medis dan petugas lainnya, V V
membantu jika ada permasalahan pasien.
13 Perawat memberitahu jenis penyakit secara V V
lengkap, memberitahu cara perawatan dan
cara minum obat.
14 Tenaga Medis memberikan informasi V V
kepada pasien sebelum pelayanan diberikan.
15 Tenaga Medis menerangkan tindakan yang V V
akan dilakukan.
D RESPONSIVENESS / KETANGGAPAN KENYATAAN HARAPAN
2 3 4 5 1 2 3
16 Tenaga Medis bersedia menanggapi keluhan V V
pasien.
17 Perawat tanggap melayani pasien. V V
18 Tenaga Medis menerima dan melayani V V
dengan baik.
19 Tenaga Medis melakukan tindakan secara V V
tepat dan cepat.
20 Tenaga Medis melakukan tindakan sesuai V V
prosedur.

26
E ASSURANCE / KEPASTIAN KENYATAAN HARAPAN
2 3 4 5 1 2 3
21 Dokter mempunyai kemampuan dan V V
pengetahuan dalam menetapkan diagnosa
penyakit anda cukup baik , sehingga mampu
menjawab setiap pertanyaan pasien secara
meyakinkan.
22 Tenaga Medis menyediakan obat-obatan / V V
alat-alat medis yang lengkap.
23 Tenaga Medis bersifat cekatan serta V V
menghargai pasien.
24 Dokter melayani dengan sikap meyakinkan V V
sehingga pasien merasa aman.
25 Tenaga Medis mempunyai catatan medis V V
pasien.`

11. Komunikasi interpersonal


Komunikasi interpersonal dilakukan antara pasien dan tenaga
medis lainnya seperti dokter dan perawat.
a. Komunikasi interpersonal antara DPJP dan pasien dilakukan
saat visit dokter, dokter menjelaskan tentang kondisi,
terapi,tindakan dan perkembangan kondisi pasien, pasien
langsung bisa menanyakan bila ada hal-hal yang tidak jelas
b. Komunikasi interpersonal antara pasien dan perawat sudah
menjadi rutinitas tiap shif dan dilakukan setiap ada tindakan
pada pasien dan sewaktu-waktu atau dalam kondisi tertentu,
setiap operan pergantian shif jaga
Pasien berkomunikasi dengan dokter spesialis bedah yang
menangani pasien, dengan ahli gizi untuk mencukupi kebutuhan pasien
setelah operasi hernioraphy, dan pasien berkomunikasi dengan perawat
ketika ada yang diperlukan. Pasien berkomunikasi menggunakan
Bahasa Indonesia.
12. Hambatan dan pendukung proses Keperawatan

27
Tidak ditemukan hambatan Ketika proses keperawatan. Karena
obat yang diberikan sesuai yang dianjurkan oleh dokter dan sudah
dihitung oleh bagian farmasi. Bagian penugasan shift perawat setiap
harinya, akan di alih tugaskan atau di handover ke perawat yang
bertugas selanjutnya sesuai intervensi.
13. Hambatan dan pendukung dan solusi penyelesaian
Pasien dan keluarga kooperatif Ketika di edukasi oleh perawat dan
mengetahui cara mencegah infeksi pada luka post operasi. Pasien
mendapat dukungan penuh dari anaknya, Ketika pasien sakit selalu
ditungguin dan disuapin oleh anaknya.

28

Anda mungkin juga menyukai