Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA KASUS CLOSED

FRACTURE FEMUR POST OPERASI ORIF

Disusun oleh:

1. Achmad Afif Maulana


2. Putra Chandra Mahadiyanto

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2023

i
GAMBARAN KASUS

1. Pengkajian

Identitas Pasien

Nama : Tn. W

Umur : 60 tahun

Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Alamat : Sidoarjo

Tanggal MRS : 10 Juni 2023

Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2023

Dx. Medis : Cf Femur Sinistra Post Operasi ORIF Femur Sinistra

Riwayat Penyakit

a. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri luka post operasi pada paha kaki kiri.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan mengalami kecelakaan pada tanggal 10 Juni 2023

pada saat akan berangkat kerja. Pasien dibawa ke IGD RSU Anwar

Medika, Krian. Kondisi pasien saat tiba di IGD sadar baik, tidak ada

keluhan mual dan pusing. TD: 130/80 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18

x/mnt, Suhu: 36,4°C, SpO2: 99% dengan udara bebas. Pasien

46
47

dilakukan tindakan pemeriksaan radiologi. Pasien dipindahkan di

ruang Anggrek untuk Rawat Inap. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri

pada paha kaki kiri post operasi.

P : Post Operasi Fraktur Femur Sinistra

Q : Seperti di tusuk – tusuk

R : Paha bagian kiri

S : Skala 6

T : Nyeri hilang timbul, nyeri sering dirasakan saat banyak bergerak.

Pasien tidak mual dan tidak muntah. Pasien tampak gelisah dan

meringis kesakitan. TD: 128/80 mmHg, Nadi: 82 x/mnt, RR: 18 x/mnt;

Suhu: 36,4°C, SpO2: 99% dengan udara bebas.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan baru pertama kali dilakukan tindakan operasi.

Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronik selama

ini.

d. Riwayat Alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan

maupun obat.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 13 Juni 2023, dengan data-data

sebagai berikut :

1. Pemeriksaan umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. GCS :4–5–6
48

2. Pemeriksaan B1 – B6

a. B1 (Breathing)

DS : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

DO :

Inpeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada otot bantu nafas, tidak

ada pernafasan cuping hidung, RR : 18 x/mnt, SpO2 : 99% dengan

udara bebas.

Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan pada seluruh lapang

paru.

Palpasi : Tidak ada krepitasi, pemeriksaan vocal fremitus kanan

dan kiri sama, ekspansi dada simetris.

Perkusi : Suara sonor.

b. B2 (Blood)

DS : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

DO :

Inpeksi : Tidak ada lesi, tidak ada ictus cordis.

Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, TD: 128/80 mmHg.

Palpasi : Akral hangat, CRT <2 detik, N: 82 x/mnt, konjungtiva

merah muda.

Perkusi : Redup.

c. B3 (Brain)

DS : Pasien mengatakan nyeri luka post operasi pada paha kaki

kiri.

DO :
49

Inpeksi : Kesadaran komposmentis, sklera putih, GCS 4-5-6,

pasien tampak meringis. Skala nyeri 6.

d. B4 (Bowel)

DS : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

DO :

Inpeksi : Pasien tidak terpasang NGT, tidak ada lesi, mukosa bibir

kering, mulut bersih.

Auskultasi : Bising usus 20 x/mnt.

Palpasi : Tidak ada massa pada abdomen

Perkusi : Suara tymphany.

e. B5 (Bleader)

DS : Pasien mengatakan tidak ada keluhan

DO :

Inpeksi : Pasien terpasang folley chateter no. 20. Kateter di fiksasi

pada simpisis pubis. Produksi cairan dan urine : 1000 cc di urine

bag/ 5 jam, produksi urine barwarna kuning.

f. B6 (Bone)

DS : Pasien mengatakan post operasi ORIF Femur sinistra

DO :

Inpeksi : Pasien terpasang drain dikaki bagian post op ORIF femur

sinistra dengan produksi drain 20 cc darah serum, terpasang elastic

bandage dikaki sebelah kiri, disamping luka post operasi tidak ada

kebiruan, ujung – ujung jari kemerahan. Tonus otot :

Kanan Kiri

5 X
50

Auskultasi : Akral hangat

Perkusi : Ketika sekitar kaki yang dipasang elastik bandage

dilakukan pemeriksaan ada pergerakan pada jari – jari kaki.

Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap
Haemoglobin 13.61 g/dL 13.5 - 17.5
(HGB) Nilai Kritis: <7 Or >21
Eritrosit (RBC) 5.684 4.5 – 5.9
Hematokrit (HCT) 43.4 % 37 – 53
Nilai Kritis: <21 Or >65
MCV 82.15 fL 80 – 100
MCH 28.97 Pg 26 – 34
MCHC 32.18 % 32 – 36
RDW 12.63 % 11.5 – 13.1
Leukosit (WBC) 6.66 x103/µL 4.5 – 11
Nilai Kritis: <2 Or >2
Eosinophil% 3 % 0–3
Basophil% 0.8 % 0–1
Neutrofil% 49.6 % 35 – 66
Limfosit% 33.4 % 24 – 44
Monosit% 4.62 % 3–6
Eosinophil 0.22 x103/µL 0 – 0.33
Basophil 0.05 x103/µL 0 – 0.11
Neutrofil 3.2 x103/µL 1.5 – 8.5
Limfosit 2.23 x103/µL 1.1 – 5.0
Monosit 0.64 x103/µL 0.14 – 0.66
PLT 208 x103/µL 150 – 450
Nilai Kritis: <20 Or >1000
MPV 7.793 fL 6.90 – 10.6
NLR 1.43
Kimia Klinik
Faal Ginjal
BUN 13 mg/dL 7.8 – 20.23
Nilai Kritis: >100
Kreatinin 1.025 mg/dL 0.8 – 1.3
Nilai Kritis: ≥10 (Pasien
Non Dialisis)
Elektrolit
51

Natrium (Na) 143.80 mmol/L 135 – 147


Nilai Kritis: <120 Or >160
Kalium (K) 3.56 mmol/L 3.5 – 5.1
Nilai Kritis: <3 Or >6
Clorida (Cl) 97.60 mmol/L 95 – 108
Nilai Kritis: <80 Or >115
Gula Darah
Glukosa Darah 81 mg/dl <200
Sewaktu Nilai Kritis: <50 Or >450

b. Pemeriksaan Radiologi

1) Hasil rontgent ditemukan fraktur area femur sinistra

2) Thorax dalam batas normal

3) Skull dalam batas normal

Terapi Medis

Tabel 2.5 Terapi Medis


No Nama Rute
1. Infus RL 500 ml (14 tpm) IV
2. Santagesik 2x4 mg IV
3. Ranitidin 2x1 mg IV
4. Cinam 2x1 mg IV
5. Meloxicam 2x1 Oral
52

2. Analisa Data

Tabel 2.3 Tabel Analisa Data


Data Etiologi Masalah
DS : Fraktur Trauma Nyeri Akut
Pasien mengatakan
nyeri luka post op pada
Patah tulang
kaki bagian femur
sinistra.
Post operasi
DO :
(tindakan
P : Pada luka post op di pembedahan)
kaki bagian femur
sinistra.
Luka
Q : Seperti ditusuk –
tusuk
Terputusnya jaringan
R : Kaki bagian femur
(insisi)
sinistra
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul, Meranfsang saraf
diameter kecil
nyeri sering dirasakan
saat banyak bergerak.
TTV : Gate control terbuka

TD = 128/80 mmHg
Nadi = 82 x/mn Saraf afferent
Suhu = 36,4°C
RR = 18 x/mnt
Kortek cerebri
SpO2 = 99% dengan
udara bebas
Nyeri Akut
- Pasien tampak
meringis
- Terpasang drain
53

dikaki kiri bagian post


op femur sinistra
- Disamping luka tidak
ada kebiruan
- Terpasang elastic
bandage dikaki kiri
- Ujung – ujung jari
tampak kemerahan

3. Diagnosa Keperawatan

Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencederaan Fisik (Tindakan

Pembedahan) ditandai dengan pasien mengeluh Nyeri (SDKI D.0077).

4. Intervensi Keperawatan

Tabel 2.4 Intervensi Keperawatan


Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Standar Intervensi
(SDKI) Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia
(SLKI) (SIKI)
Nyeri Akut Tujuan : Manajemen Nyeri :
berhubungan dengan Setelah dilakukan
Agen Pencederaan Fisik tindakan keperawatan Observasi
(Tindakan selama 3x24 jam, 1. Identifikasi faktor
Pembedahan) diharapkan tingkat pencetus dan
(D.0077) nyeri menurun. pereda nyeri
Kriteria Hasil : 2. Monitor kualitas
1. Keluhan nyeri nyeri
menurun 3. Monitor lokasi dan
2. Ekspresi meringis penyebaran nyeri
menurun 4. Monitor intensitas
3. Tekanan darah nyeri dengan
membaik (120/80 menggunakan skala
mmHg) 5. Monitor durasi dan
4. Frekuensi nafas frekuensi nyeri
membaik (12 – 20 6. Identifikasi respon
x/mnt)
54

5. Frekuensi nadi nyeri non verbal


membaik (60 – 100
x/mnt) Terapeutik
(L.08066) Langkah – langkah
teknik relaksasi nafas
dalam dengan metode
Benson :
1. Mengatur posisi
pasien pada posisi
yang nyaman
(duduk, berlutut
atau tiduran)
2. Menginstruksikan
pasien untuk
memejamkan
kedua mata dengan
nyaman (hindari
menutup mata
dengan kuat-kuat)
3. Menginstruksikan
pasien untuk
melemaskan otot-
otot dari ujung
kepala sampai
ujung kaki agar
pasien rileks
4. Menginstruksikan
pasien untuk
menarik nafas
dalam melalui
hidung, tahan
selama 3 detik
kemudian
keluarkan nafas
melalui mulut
secara perlahan
sambil
mengucapkan kata-
kata yang sudah
55

dipilih
5. Pertahankan sikap
pasif pasien
(dianjurkan untuk
pasien tetap
berpikir tenang)
6. Menginstruksikan
pasien untuk tetap
rileks, fokus pada
kata-kata yang
diucapkan
7. Lakukan relaksasi
benson selama 10-
20 menit secara
berulang ulang
(dilakukan sampai
nyeri berkurang)

Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
2. Ajarkan tehnik
relaksasi nafas
dalam

Kolaborasi
1. Kolaborasi dalam
pemberian terapi
analgetik

5. Implementasi Keperawatan

Intervensi Manajemen Nyeri


56

Setelah menyusun rencana keperawatan selanjutnya adalah pelaksanaan

tindakan keperawatan yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu

memberikan intervensi manajemen nyeri untuk pasien, yaitu :

1. Mengidentifikasi lokasi nyeri, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri.

2. Mengidentifikasi skala nyeri.

3. Mengajarkan pasien tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.

4. Memfasilitasi istirahat dan tidur.

5. Kolaborasi pemberian analgesik.

6. Evaluasi

Evaluasi Proses

Tanggal Evaluasi Tanda tangan


13 Juni 2023 S:
Pasien mengatakan nyeri luka post op
pada kaki bagian femur sinistra.
O:
- P : Pada luka post op pada kaki bagian
femur sinistra
- Q : Seperti ditusuk – tusuk
- R : Kaki bagian femur sinistra
- S : Skala nyeri 6
- T : Nyeri hilang timbul, nyeri sering
dirasakan saat banyak bergerak
- Pasien tampak meringis kesakitan
:
Masalah nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
- Mengidentifikasi lokasi nyeri,
karakteristik nyeri, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri.
57

- Mengajarkan pasien tehnik


nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri.
- Memfasilitasi istirahat dan tidur.
- Kolaborasi pemberian analgesik.
14 Juni 2023 S:
Pasien mengatakan nyeri luka post op
pada kaki bagian femur sinistra mulai
berkurang tidak seperti kemarin.
O:
- P : Pada luka post op pada kaki bagian
femur sinistra
- Q : Seperti ditusuk – tusuk
- R : Kaki bagian femur sinistra
- S : Skala nyeri 4
- T : Nyeri hilang timbul, nyeri sering
dirasakan saat banyak bergerak.
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Vital sign pasien :
Td : 128/80 mmHg Suhu : 36,5°C
Nadi : 80 x/mnt SpO2 : 99%
RR : 18 x/mnt
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi :
- Mengidentifikasi lokasi nyeri,
karakteristik nyeri, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri.
- Mengajarkan pasien tehnik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri.
- Memfasilitasi istirahat dan tidur.
- Kolaborasi pemberian analgesik.
15 Juni 2023 S:
Pasien mengatakan nyeri luka post op
pada kaki bagian femur sinistra mulai
hilang.
58

O:
- P : Pada luka post op pada kaki bagian
femur sinistra
- Q : Seperti berdenyut - denyut
- R : Kaki bagian femur sinistra
- S : Skala nyeri 2
- T : Nyeri hilang timbul, jika kaki kiri
digerakan terkadang timbul nyeri.
- Pasien tampak rileks
- Vital sign pasien :
Td : 110/80 mmHg Suhu : 36,6°C
Nadi : 78 x/mnt SpO2 : 99%
RR : 18 x/mnt
A:
Masalah nyeri teratasi
P:
- Intervensi dihentikan.
- Pasien KRS
- Pasien dianjurkan untuk kontrol tepat
waktu
- Minum obat secara teratur dirumah
- Pasien dianjurkan tetap menerapkan
tenik relaksasi nafas dalam selama
dirumah untuk mengurangi risiko
timbulnya rasa nyeri berulang.
59

Anda mungkin juga menyukai