BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian di lakukan di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya Ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS) pada pasien Ny. M dengan diagnosa medis
Cholelitiasis Dengan Tindakan Laparatomi Cholesistektomy. Tanggal praktek di
Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) dari tanggal 13-18 November 2023, waktu
pengkajian pada Ny. M yaitu pada tanggal 13 November 2023 pukul 07.00 WIB.
1.1 Pengkajian
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa :Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Desa Telok tampang
Tgl MRS : 08 November 2023
Diagnosa Medis : Cholelitiasis
B. RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sakit perut seperti kembung, seperti asam lambung dan
merasakan cemas dan takut, dengan skala 2 sedang
1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tanggal 05 November 2023 pasien mengeluh sakit dan pada tanggal 06
November 2023 pasien datang untuk berobat ke RS Betang pambelum
kemudian pasien di rujuk ke RS Doris Sylvanus melalui IGD pada pukul
10:00 wib dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dengan skala 5.
Selama 3 hari di IGD menunggu ruangan, lalu pasien mendapatkan ruangan
2
dan dipindahkan ke ruang rawat inap Dahlia untuk di lakukan perawatan dan
menunggu jadwal untuk tindakan operasi.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Keluarga pasien mengatakan Ny. M tidak ada Riwayat operasi sebelumnya
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
3
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
Kesadaran compos mentis, terpasang infus Rl 20 tpm ditangan sebelah kiri
klien tampak cemas dan tegang.
2. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmhg
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 °C
A. Pre Operatif :
Serah terima klien dari dahlia pada pukul 07.00 WIB . Klien mengatakan merasa
cemas dan takut dengan skala 2 sedang dengan tindakan operasi yang akan di
lakukannya karena ia belum pernah melakukan tindakan operasi sebelumnya.
Kesadaran compos mentis, tampak cemas dan tegang, tampak pasien terpasang
infus Rl 20tpm ditangan sebelah kiri. TD : 121/81 mmhg, N : 69 x/menit, RR :
20 x/menit ,S : 36,7 °C
Masalah Keperawatan : Ansietas
B. Intra Operatif :
Tempat operasi di OK 9/IBS, jenis luka terkontaminasi, klien terpasang infus Rl
20 tpm di tangan kiri, mulai anestesi pukul 07:45 WIB dilakukan operasi pada
tanggal 13 November 2023 mulai operasi pukul 08:05 WIB dan selesai pukul
09:45 WIB, klien diberikan injeksi Ketamin (obat bius) dan injeksi Propofol
(general anestesi). Posisi klien saat dioperasi adalah Supine/Dorsal Recumbent,
tindakan operasi Laparatomi, prosedur ini di lakukan dengan 1 sayatan Panjang
di daerah perut. Perdarahan ±1500cc, Dengan luka jahitan di bagian perut 16
jahitan, tampak memakai GA, tampak pasien memakai kateter, HB : 11,6
tanggal 13/ 2023 dan memiliki sediaan darah 1 kolf. TTV klien, suhu tubuh
klien/S = 36 °C tempat pemeriksaan axilla, nadi/HR = 70 x/menit dan
pernapasan/RR = 16 x/menit, tekanan darah/BP = 108/90 mmhg SPO 2 : 96%.
4
Klien selesai operasi pukul 09 :45 WIB dan klien dipindahkan ke ruang recovery
room (RR) 09.56 WIB dengan GCS E3 V3 M4 : 10
Masalah Keperawatan : Resiko Pendarahan
C. Post Operatif :
Klien dipindahkan ke ruang pemulihan pada 09:45 WIB pasien tampak lemah,
pasien tampak pucat, terpasang infus RL 20 tpm ditangan sebelah kiri, CRT >2
detik, TD : 110/70mmHg, N : 70x/menit, RR : 12x/menit , SPO2 : 99%, Suhu :
36, 6°C, Aldrete score : 10. Serah terima pasien post operasi dari RR (IBS) ke
ruang perawatan dahlia pukul 12.00 WIB
Masalah Keperawatan : Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
5
N Kriteria Score Score
Warna Kulit
1). Kemerahan/normal 2
2). Pucat 1 2
3). Sianosisi 0
Aktifitas Mototrik
1). 1) Gerak 4 anggota tubuh 2
2). Gerak 2 anggota tubuh 1 2
3). Tidak ada gerakan 0
Pernafasan
1). Nafas dalam, batuk dan tangis 2
kuat 1 2
2). Nafas dangkal dan adekuat 0
3). Apnea atau nafas tidak
adekuat
Tekanan Darah
1). ± 20 mmHg dari pre operasi 2
2). 20-50 mmHg dari pre operasi 1 2
3). ± 50 mmHg dari pre operasi 0
Kesadaran
1). Sadar penuh mudah 2
dipanggil 2). Bangun jika 1 2
dipanggil 0
3). Tidak ada respon
Jumlah 10
6
3. Data Penunjang
Telah dilakukan USG Abdomen: Tanggal 07/11/2023
Hasil :
Telah dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil sebagai berikut :
- Hepar : Ukuran normal, sudut tajam, permukaan reguler, ekhogenitas parenkim
homogen , nodul (-), ductus biliaris intrahepatal dan ekstrahepatal tidak melebar, v.
Porta, v. Hepatika tidak melebar.
- Kandung empedu : Ukuran normal, dinding reguler, tampak batu dengan ukuran 2,96
cm.
- Pangkreas : Ukuran dan parenkim normal
- Limpa : Ukuran normal, ekhogenitas parenkim homogen, v. Lienalis tidak melebar.
7
- Ginjal kanan : Ukuran normal, ekhogenitas parenkim baik, batas parenkim dengan
sentral echo kompleks jelas, batu (-), massa (-), sistem pelvokalises tidak melebar.
- Ginjal kiri : Ukuran ginjal normal, ekhogenitas parenkim baik, batas parenkim dengan
sentral ekho kompleks jelas, batu (-), massa (-) , sistem pelvokalies tidak melebar
- Vesika urinaria : Terisi, tidak tampak batu atau massa
Uterus dan adneksa baik.
Kesan : Cholelitiasis ( 2,96 cm )
8
Penatalaksanaan Medis (Preoperatif, Intra Operatif, Post Operatif)
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1. Preoperative 150mg IV Propofol adalah obat dengan dengan
Inj. Propofol golongan anestesi umum yang bekerja
memperlambat aktivitas otak dan sistem
saraf sehingga membantu mengurangi rasa
sakit. Anestesi umum akan membuat
pasien kehilangan kesadaran diri atau
tertidur sebelum dan selama prosedur
medis atau operasi berlangsung.
2. Inj. Ondasentron 4mg IV Ondansetron adalah obat yang digunakan
untuk mencegah serta mengobati mual dan
muntah yang bisa disebabkan oleh efek
samping kemoterapi, radioterapi, atau
operasi.
9
lebih kuat dibandingkan dengan morfin
dan heroin. Biasa obat ini digunakan untuk
nyeri akut yang disebabkan oleh trauma
besar atau pembedahan.
10
kondisi, seperti mimisan yang tidak
kunjung berhenti, perdarahan yang berat
saat menstruasi, maupun perdarahan
setelah operasi atau prosedur cabut gigi.
Hermawati
11
2.2 Analisa Data
TTV:
TD: 121/81 mmHg
N : 69x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,7 C
Intra Operatif Tindakan Resiko pendarahan
DS : - pembedahan
DO: Terputusnya
- Terpasang infus Rl 20 tpm kontinuitas jaringan
di tangan sebelah kiri dan pembuluh darah
- Posisi klien supine
(telentang) Resiko perdarahan
- Tindakan operasi
Laparatomi
- Memiliki sediaan darah 1
kolf
- bius GA
- Jumlah perdarahan ±1500cc
12
TTV:
TD: 108/90 mmHg, N: 70x/menit,
RR: 16x/menit, S: 36°
SPO2: 96%
HB : 11,6 g/dL
Post Operatif Risiko Perfusi
DS: - Penurun konsentrasi Perifer Tidak
hemoglobin Efektif
DO:
- Klien dipindahkan ke ruangan
Recovery Room (RR) pukul
Penurunan aliran
09:56 WIB
arteri/vena
- Klien tampak lemah
- Klien tampak pucat
- Terpasang infus Rl 20 tpm
ditangan sebelah kiri
- GCS : 10 E3 V3 M4
TTV
TD :110/70mmHg
N : 70x/menit
RR : 12x/menit
SPO2 : 99%
Suhu : 36, 6°C
Aldrete score : 10
CRT >2 detik
13
2.3 Prioritas Masalah
a. Pre Operatif
Klien mengatakan merasa cemas, takut dan tegang dengan skala 2 sedang
berkaitan dengan tindakan operasi yang akan di lakukannya karena ia belum
pernah melakukan tindakan operasi sebelumnya.
TTV: TD: 121/81 mmHg, N : 69 x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 C
b. Intra Operatif
Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan yang ditandai
dengan terpasang infus Rl 20 tpm di tangan sebelah kiri, terpasang GA,
jumlah perdarahan ±1500cc, HB : 11,6g/dl tersedia 1 kolf darah TD :108/90
mmHg, N : 70x/menit, RR: 16x/menit ,S : 36,°C, SPO 2 : 96%, HB : 11,6
g/dL
c. Post Operatif
Gangguan perfusi jaringan berhubungan penurunan aliram arteri/vena yang
ditandai dengan Pasien tampak lemah dan pucat, CRT >2 aldrete score : 10, GCS
: 10 GCS : 10 E3 V3 M4, TD :110/70mmHg , N : 70x/menit, RR : 12x/menit ,
SPO2 : 99%
14
2.4 Intervensi
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Pre Operatif : Setelah dilakukan intervensi Observasi :
Ansietas selama 1x30 menit, maka Identivikasi saat tingkat ansietas 1. Mengetahui tingkat
berhubungan dengan Tingkat Ansietas menurun dengan berubah. kecemasan klien
kekhawatiran kriteria hasil: Monitor tanda tanda ansietas verbal 2. Mengurangi beban klien
mengalami kegagalan 1. Verbalasi khawatir akibat non verbal. 3. Untuk meringankan dan
kondisi yang dihadapi Terapeutik : memberikan rasa nyaman
Ds: menurun juga mengalihkan
Temani klien untuk mengurangi
Klien mengatakan 2. Perilaku gelisah menurun kecemasan jika perlu. kecemasan klien
merasa takut dan Dengarkan dengan penuh perhatian. 4. Agar klien merasa nyaman
cemas dengan Gunakan pendekatan yang tenang dan 5. Mengurangi tingkat
tindakan operasi meyakinkan. kecemasan jika pasien
yang akan di Edukasi: sangat cemas
lakukannya karena Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
ia belum pernah yang mungkin dialami.
melakukan tindakan Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
operasi sebelumnya. klien, jika perlu.
Do:
- Kesadaran klien
compos mentis
- Tampak cemas
dan tegang
TTV:
TD: 121/81 mmHg,
N : 69 x/menit, RR :
20x/menit, S : 36,7
15
16
Diagnosa
Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Intra Operatif Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Perdarahan I.02067 (hal.283)
selama 1x60 menit, maka Observasi : 1. mengetahui tanda dan
Ds: - Termolegulasi dapat meningkat 1.Monitor tanda dan gejala pendarahan gejala pendarahan yang
DO: dengan kriteria hasil: Terapeutik : terjdai pada.
1. Pendarahan pasca operasi 2. Pertahankan bed rest selama 2. Mengetahui keadaan
- Terpasang infus menurun perdarahan. umum klien
Rl 20 tpm di 2. tekanan darah membaik 3. Batasi aktivitas yang membuat 3. Mengetahui jumlah
tangan sebelah kiri perdarahan semakin parah. darah yang keluar agar
- Posisi klien supine 4. Gunakan Kasur pencegah dekubitus. jika banyak segera di
- Tindakan operasi 5. Hindari pengukuran suhu rektal. lakukan tindakan
Laparatomi Edukasi : 4. Meminimalisir
- Memiliki sediaan 1. Jelaskan tanda dan gejala terjadinya perdarahan
darah 1 kolf perdarahan. yang banyak
- Tampak bius GA 2. Anjurkan menggunakan kaos kaki 5. mengkolaborasikan
TTV: saat ambulasi. pemberian obat
3. Anjurkan meningkatkan asupan pengontrol pendarahan
TD: 108/90 mmHg, cairan untuk menghindari jika klien
konstipasi. membutuhkan.
N: 70x/menit,
4. Anjurkan meningkatkan asupan
RR: 16x/menit, S: 36° makanan dan vitamin K
5. Anjurkan segera melapor jika
SPO2: 96% terjadi perdarahan.
HB : 11,6 g/dL Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol darah, jika perlu.,
17
Diagnosa
Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Post Operatif Setelah dilakukan intervensi Manajemen Syok (I.02048)
selama 1x60 menit, di harapkan Observasi 1. Memeriksa Sirkulasi
DS: - ekspektasi tingkat syok menurun 1. Monitor status kardiopulmonal Perifer (frekuensi dan
dengan kriteria hasil: (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi kekuatan nadi, frekuensi
1. Kekuatan nadi menurun napas, TD, MAP) napas, TD, MAP)
DO: 2. Tingkat kesadaran meningkat 2. Monitor status oksigenasi (oksimetri 2. Memonitor status
- Klien dipindahkan 3. Saturasi oksigen meningkat nadi, AGD) oksigenasi, cairan yang
ke ruangan 4. Akral dingin menurun 3. Monitor status cairan (masukan dan masuk dan keluar, turgor
Recovery Room 5. Pucat menurun haluaran, turgor kulit, CRT) kulit dan CRT
(RR) pukul 09:56 f 6. Tekanan darah sistolik 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon 3. Memonitor tingkat
WIB membaik pupil kesadaran dan respon pupi
7. Tekanan darah diastolic 5. Periksa seluruh permukaan tubuh 4. Memonitor seluruh badan
- Klien tampak membaik terhadap adanya DOTS adanya perubahan yang
lemah 8. Tekanan nadi membaik (deformity/deformitas, open wound/luka terjadi
9. Pengisian kapiler membaik terbuka, tendemess/nyeri tekan, 5. Mempertahankan jalan
- Klien
10. Frekuensi nadi membaik swelling/bengkak) napas paten
tampak
11. Frekuensi napas membaik
pucat
Terapeutik
- Terpasang infus
1. Pertahankan jalan napas paten
Rl 20 tpm
2. Berikan oksigen untuk
ditangan sebelah
mempertahankan saturasi oksogen >94%
kiri
3. Persiapan intubasi dan vemtilasi
- GCS : 10 mekanis, jika perlu
4. Berikan posisi syok (modified
E3 V3 M4 trendelenberg)
TTV : 5. Pasang jalur IV
6. Pasang kateter urine untuk menilai
TD :110/70mmHg produksi urine
18
N : 70x/menit 7. Pasang selang nasogastric untuk
dekompresi lambung
RR : 12x/menit
SPO2 : 99% kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian infus
Suhu : 36, 6°C cairan kristaloid 1-2L pada
Aldrete score : 10 dewasa
2. Kolaborasi pemberian infus
CRT >2 detik cairan kristaloid 20mL/kgBB
pada anak
3. Kolaborasi pemberian transfusi
darah,
19
11.5 Implementasi
Tanda tangan
Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan Nama
Perawat
1. Pre Operatif Diagnosa 1 ( ansietas ) Pukul 10.15 WIB
Senin, 13 November
2023 1. Memonitor tanda-tanda S : Klien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya
Pukul : 09.56 WIB ansietas (verbal dan O :
nonverbal) Hermawati
- Cemas berkurang dengan skala 1
2. Memotivasi mengidentifikasi - Gelisah klien menurun dan lebih rileks
situasi yang memicu - Klien dimotivasi oleh keluarga dan perawat bahwa
kecemasan tindakan operasi ini dapat memulihkan penyakit yang
diderita klien
3. Mendiskusikan perencanaan
- Memberitahukan klien bahwa selama dioperasi klien
realistis tentang peristiwa
akan dibius dan tidak merasakan nyeri pada operasi
yang akan datang
- Klien diajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Menjelaskan prosedur, - TTV: TD: 121/81 mmHg, N: 69x/menit, RR: 20x/menit,
termasuk sensasi yang S: 36,7 C GCS: 10 E 4, V 5, M 6
mungkin dialami
A : Masalah Ansietas belum teratasi.
5. Mengajarkan teknik relaksasi
P : lanjutkan intervensi
2. Intra Operatif Diagnosa 2 ( Resiko Pukul 11.00 WIB
Senin, 13 November Pendarahan ) S: -
2023 1. Melakukan pemantauan
Pukul 10.30 WIB TTV O:
2. Melakukan pemantauan - Jumlah pendarahan ±1500cc
jumlah darah yang keluar - Tersedia darah 1 kolf
20
saat operasi - Tindakan operasi laparatomi
3. Berkolaborasi pemberian - Luka jahitan di bagian perut 16 jahitan
Inj. AS Traneksamat - Tampak luka di pasangkan selang drainase
1000mg
- Terpasang infus Rl 20 tpm
Hermawati
- Telah di berikan Inj. AS Traneksamat 1000mg
TTV :
TD :108/90 mmHg
- N : 70x/menit
- RR: 16 x/menit
- S : 36,°C
- SPO 2 : 96%
21
3. Post Operatif Diagnosa 3 ( Risiko perfusi Pukul 12.00 WIB
Senin, 13 November perifer tidak efektif )
2023 S: -
Pukul : 11.15 WIB 1. Memeriksa Sirkulasi Perifer O:
(frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas, TD, MAP) - Serah terima pasien ke ruangan rawat inap pada pukul
2. Memonitor status oksigenasi, 12.00 WIB
cairan yang masuk dan keluar, - Telah di berikan Inj. Katerolac 30 mg
turgor kulit dan CRT - Luka post operasi tertutup kassa
3. Memonitor tingkat kesadaran - Tampak luka di pasangkan selang drainase Hermawati
dan respon pupi - Aldrete score 10
4. Memonitor seluruh badan - GCS : 15 saat pindah ke ruangan
adanya perubahan yang terjadi - Klien tampak lemah
5. Mempertahankan jalan napas - Extramitas tampak merah dan teraba hangat
paten - Terpasang infus Rl 20 tpm ditangan sebelah kiri
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan Asuhan Keperawatan Pada pasien
Ny. M dengan diagnosa medis Cholelitiasis Dengan Tindakan Laparatomi
Cholesistektomy Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr. Doris
Sylvanus Palangkaraya, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1.1.1 Pengkajian
Hasil pengkajian yang di dapatkan yaitu keluhan utama pada
pasien mengeluhkan nyeri perut pada bagian kanan.
23
4.2 Saran
Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan
diagnose medis Cholelitiasis Dengan Tindakan Laparatomi Cholesistektomy
diperlukan adanya suatu perubahan dan perbaikan diantaranya :
4.2.1 Bagi peneliti
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi acuan
dan menjadi bahan pembanding pada peneliti selanjutnya dalam
melakukan penelitian pada pasien dengan medis Cholelitiasis Dengan
Tindakan Laparatomi Cholesistektomy
4.2.1 Bagi perawat ruangan
Sebaiknya ditingkatkan pada pasien mengenai motivasi dan
dorongan dalam menjalani perawatan di intalasi bedah sentral (IBS).
4.2.2 Bagi perkembangan dan ilmu keperawatan
Dalam pengembangan ilmu keperawatan diharapkan dapat
menambah keluasan ilmu keperawatan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan cholelitiasis memacu pada peneliti
selanjutnya dan menjadi bahan pembandingan dalam melakukan
penelitian pada pasien dengan diagnose medis Cholelitiasis Dengan
Tindakan Laparatomi Cholesistektomy
24
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, E. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Appendicitis Yang Di
Rawat Di Rumah Sakit. In Jurnal Ilmiah Kesehatan. http://repository.poltekkes-
kaltim.ac.id/id/eprint/1066
Lolo, L. L., & Novianty, N. (2018). Pengaruh Pemberian Guided Imagery Terhadap
Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi cholelithiasis Hari Pertama Di Rsud
Sawerigading Kota Palopo Tahun 2018. Fenomena Kesehatan, 01(01), 20–25.
Mooy, D. Z., Suwedagatha, I. G., & Golden, N. (2020). Faktor-faktor risiko yang
berperan terhadap terjadinya infeksi luka operasi pada pasien post
appendectomy di RSUP Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis, 11(2), 439.
https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.714
Mustofa, I. H., Verawati, M., & Sari, R. M. (2021). Studi Komparatif Skala Nyeri Saat
Pemasangan Infus Pada Anak Yang Diberikan Teknik Distraksi Audio Visual
Menonton Animasi Kartun Dan Teknik Relaksasi Tarik Nafas Dalam Di Rsi Siti
Aisyah Kota Madiun. Health Sciences Journal, 5(1), 1.
https://doi.org/10.24269/hsj.v5i1.664
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st
ed.).
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesi (1st ed.).
Pratama, Ferina Nadya. (2020). Hubungan Nyeri dengan Care Dependency pada Pasien
Post Operasi di Rumah sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Skripsi.
Rokawie, A. O. N., Sulastri, S., & Anita, A. (2017). Relaksasi Nafas Dalam
Menurunkan Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Abdomen. Jurnal Kesehatan,
8(2), 257. https://doi.org/10.26630/jk.v8i2.500
25
26
KEGIATAN BIMBINGAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
Paraf
No Hari/Tgl/waktu Catatan Pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
27
KEGIATAN BIMBINGAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
Paraf
No Hari/Tgl/waktu Catatan Pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
28