Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

Y DENGAN DIANOGSA
MEDIS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG IGD RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

Oleh :
Hermawati
(2020-01-14201-061)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SERJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023

39
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Ini Disusun Oleh :


Nama : Hermawati
Nim : 2020-01-14201-061
Program Studi : S1 Keperawatan IV B
Judul : “Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dengan Diagnosa
Medis Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya ”

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menempuh Praktik Praklinik Keperawatan IV (PPK IV) pada Program Studi S-1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya

Laporan Ini Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Meida Sinta Araini, S.Kep., Ners Chicihi, S.Kep.,Ners

40
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hermawati


NIM : 2020-01-14201-061
Ruang Praktek : Instalasi Gawat Darurat
Tanggal Praktek : 11 Desember 2023
Tanggal & Jam Pengkajian : 11 Desember 2023 & 11 :00 WIB

3.1 Pengkajian Keperawatan


RS dr. Doris Sylvanus RM....../ASKEP...... /2023
Tanggal :11/12/2023 Pukul : 11.00 WIB

A.Data Umum
DOKUMEN ASUHAN Nama : Ny. Y
KEPERAWATAN GAWAT
Tgl.Lahir :02-07-1962 (P)
DARURAT TERINTEGRASI
No. RM : 00.24.26

Penderita/ Rujukan

( ) Datang sendiri, diantar oleh : diantar oleh suami dan anak

( ) Dikirim dari : Rujukan RS Kapuas Dengan pengantar dari paramedis /bidan/ perawat/
dokter

( ) Dikirim oleh polisi : -

Dengan/ tidak disertai permintaan visum Et Repertum

B. Kesehatan Umum Riwayat Alergi : Riwayat


Keluhan saat MRS / mekanisme kejadian : Alergi: () tidak
Pasien mengeluh selama 5 hari masuk RS kapuas mengeluh sesak napas
( ) Ya: jenis alergi:
dan nyeri dada Lalu pasien dirujuk ke RSUD dr.Doris Sylvanus
( ) Obat, jelaskan
_______________________

41
Riwayat Penyakit / Pengobatan : ( ) Makanan, jelaskan
____________________
Ny. Y mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat sakit ( ) lain-lain, jelaskan
sebelumnya. _____________________

C. Data Khusus
Prioritas Triage:  Biru  Merah  Kuning  Hijau  Putih  Hitam
(Prioritas
JALAN 1) (Prioritas 2)
PERNAPA (Prioritas
SIRKULASI3) (Prioritas 4) KETIDAKMA
(Prioritas 5) (Prioritas 0)
KETERPAPARA
NAPAS SAN (CIRCULATION) MPUAN N
(AIRWAY) (BREATHI (DISABILITY) (EXPOSURE)
NG)

□ Bebas □ Spontan Nadi : □ Kuat □ Lemah Respon : Jejas : □ Tidak


□ Gargling □ □ Teratur □ Tidak □Sadar □ Nyeri □ Ya:
□ Stridor Tachipneu teratur □ Verbal Lokasi:
□ Wheezing □ Dispneu CRT : □ < 2’ □ > 2’ □ Tidak Lengkapi pada
□ Ronchi □ Apneu Warna kulit: □ Normal □ merespon lampiran lembar
D. PRIMARY

□Terintubasi □ Ventilasi pucat Pupil : anatomi tubuh.


mekanik □ Kuning □ Isokor
□ Memakai Perdarahan : □ Tidak ada □ Anisokor
ventilator □ Terkontrol □ Tidak □ Pin Point
□ SpO2: 99 terkontrol □ Medriasis
% Turgor kulit : □ Baik □ Reflek : +/+
Buruk GCS : E 4 V5 M
6 (Compos
Mentis)

42
TD : 140/110 mmHg N : 102 x/menit R : 24 x/menit Temp : 36,5 °C

Keadaan Umum: Kesadaran sadar penuh,pasien


STATUS
tampak sesak,nafas cepat dan dangkal terpasang STATUS LOCALIS
TERKINI
oksigen nasal kanul 4 liter/menit, SPO2 95%.

-Kepala : a. Inspeksi : Bentuk kepala normocephaly,


wajah simetris, distribusi rambut menyebar
dan tidak ada lesi.
b. Palpasi : Tidak teraba massa

-Leher : a. Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil


b. Palpasi : Kelenjar limfe tidak teraba,
kelenjar tiroid tidak teraba, mobilitas leher
bebas
-Thorax : a. Inspeksi : Tidak ada pengembangan dada,
tampak simetris antar kedua lapang paru
b. Palpasi : Frekuensi nafas 23x/menit PEMERIKSAAN
c. Auskultasi : Tidak terdengar suara nafas PENUNJANG
tambahan.

: -
- Cor Hasil Rontgen : Terlampir

-Abdome :
Tidak terjadi distensi pada abdomen, tidak
n Hasil Laboratorium :
terdapat nyeri tekan, bising usus 6x/menit.
-Extremit : Kemampuan pergerakkan sendi terbatas, tidak Hasil EKG :
as
-Lainnnya : terdapat nyeri. Uji kekuatan otot ekstremitas atas Terlampir

Hasil CT Scan :

Konsultasi Spesialis :

DIAGNOSA MEDIS :
WBS
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
E. SECONDARY SURVEY

Resep Obat/ tindakan medis :

- Infus RL 0,9 tpm


- Inj. Ranitidin 150 gr Tidak Nyeri
0 : 5-6 :
- Inj. Ketorolac 30 gr Nyeri Sedang

Advis dr. spesialis jantung


1- Nyeri
: 7-10 : Nyeri Berat
4 Ringan

Nyeri : ( ) Tidak () Ya, Skala :


NRS/WBS
Lokasi nyeri: 5: Nyeri
(Nyeripada
sedang)
bagian dada

Frekuensi Nyeri : ( ) Jarang ()


Hilang timbul
( ) Terus-menerus

Lama nyeri : Muncul sekitar 3-4 menit

Menjalar : () Tidak ( ) Ya, ke :


_________________________

PENILAIAN RESIKO JATUH


Skor Resiko □ (Skala Humpty Dumpty) : ______________
Jatuh □ (Skala morse) □ (Skala
: Skor : 20, Resiko ringan
Sydney)

KONDISI PSIKOLOGI
Masalah perkawinan : □ tidak □ ada : Cerai / istri baru / simpanan / lain-lain :
Mengalami : □ tidak □ ada Mencederai diri / □ pernah □ tidak pernah
Trauma dalam : □ tidak □ ada Jelaskan : ...................................................................................
kekerasan fisik ada orang lain :
Gangguan tidur : □ tidak □ ada
kehidupan ada ....................................
Konsultasi dengan : □ tidak □ ada
ada
psikologi/psikiater ada
SOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL

Status □ Single □ Menikah □ Bercerai □ Janda / Duda


Anak
Pernikahan □ Tidak ada □ Ada, jumlah
Pendidikan □ SD □ SMP
anak : ..... □ SMA □ Akademi □ □ Lainnya
Warga
terakhirnegara □ WNI □ WNA Sarjana
Pekerjaan □ PNS □ Swasta □ TNI / Polri □ Tidak
Pembiayaan □ Biaya □ Asuransi □ Perusahaan Bekerja
Tinggal
kesehatan □ Suami /
sendiri □
□ Anak □ Orang tua □ Sendiri
bersama Istri Lainny

Nama : Ny.Susiana No. Telepon : .Tidak Ada a

Kebiasaan □ □ Alkohol □ Jenis dan jumlah per


Agama □ Hindu
Merokok □ Kristen □ Budha : ........
Lainnya □ □ □ Kong Hu Cu
hari : ................................... □ Lain-
Perlu □ Ya □ Tidak, Jelaskan Kriste Katoli lain
Rohaniwan
KEBUTUHAN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
1. Kurang pengetahuan tentang : Tidak Ada
2. Kemampuan berkomunikasi : □ Normal □ Serangan awal gangguan bicara, kapan:
ASSESSMEN FUNGSIONAL (Bartel Indeks)
No FUNGSI KETERANGAN SK No FUNGSI KETERANGAN SKO
OR R
1 Mengontrol Inkontinen/tidak teratur 0 6 Berpindah Tidak mampu 0
BAB Kadang-kadang 1 tempat Perlu banyak bantuan 1
inkontinenteratur
Kontinen 2 untuk minimal 1
Bantuan 2
dari tidur ke
orang
duduk
2 Mengontrol Inkontinen atau pakai 0 Mandiri 3
kateter
BAK Kadang-kadang 1 7 Mobilisasi / Tidak mampu 0
inkontinen
Mandiri 2 berjalan Bisa berjalan dengan 1
3 Membersihkan Butuh pertolongan orang 0 kursi rodadengan
Berjalan 2
diri lain
Mandiri 1 bantuan satu
Mandiri 3
4 Penggunaan Tergantung pertolongan 0 8 Berpakaian Tergantung orang lain 0
toilet, orang lain
(Memakai
pergi ke dalam
baju)
dari Perlu pertolongan pada 1 Sebagian dibantu 1

WC (melepas, beberapa aktivitas terapi,


(mis : mengancing
memakai celana, dapat mengerjakan
Mandiri 2 baju)
Mandiri 2
menyeka,

5 menyiram)
Makan Tidak mampu 0 9 Naik turun Tidak mampu 0
Perlu seseorang 1 Butuh pertolongan 1
tangga
menolong
Mandiri 2 Mandiri 2
10 Mandi Tergantung orang lain 0
Mandiri 1
SKOR (  ) Mandiri (20), ( ) Ketergantungan ringan (12-19), ( ) Ketergantungan sedang
:
TOTAL (9-11), ( ) Ketergantungan berat (5-8),
( ) Ketergantungan total (0-4)

PENAPISAN KULIT (SKALA NORTON)


Kondisi fisik Kondisi mental Aktifitas Mobilisasi Gangguan perkemihan
Bagus 4 Sadar 4 Mobilisasi baik 4 Bebas 4 Tidak ada 4
Kurang 3 Apatis 3 Berpindah dengan 3 Ada 3 Hilang timbul
gangguan 3
Jelek 2 Bingung 2 Menggunakan
bantuan 2 Sangat terbatas
keterbatasan 2 Frekuensi urin 2
Menggunakan
kursi roda Tidak bisa
Sangat jelek 1 Stupor 1 1 1 Beser 1
brancard bergerak

Nilai : ( ) Resiko sangat tinggi (< 10) ( ) Resiko tinggi (10-14) ( ) Resiko sedang (15-18)
SKRINING NUTRISI
( ) Resiko rendah (>18) dengan MST (Malnutrisi Screening Tools)
Berat Badan (BB) sekarang : 52 kg 2. Apakah nafsu makan Anda berkurang?
IMT : □ Tidak 0
BB Biasanya : 55 kg □ Ya 1
Tinggi Badan (TB) : 150 cm
1. Apakah Berat Badan (BB) Anda
akhir-akhir ini tanpa direncanakan? Total Skor 2
□ Tidak 0 Nilai □ Resiko (MST = 0-1)
□ Ya, bila ya berapa penurunan berat MST : Rendah
□ Resiko (MST = 2-3)
□ 1Anda?
badan – 5 kg 1 □ Resiko
Sedang (MST = 4-5)
□ 6 – 10 kg 2 Catatan
□ 11 – 15 kg 3 :* Bila pasien beresiko tinggi (MST 4-5) dengan
□ > 15 kg 4 batu ginjal/jantung,
penyakit kanker, stroke, hati, HIV,
DM, batu ginjal,
TB, gangguan
cerna, geriatricsaluran
dan pediatric dirujuk ke ahli
□ Tidak yakin 2
gizi

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN GAWAT G. RENCANA KEPERAWATAN GAWAT


DARURAT DARURAT

1. Keefektifan bersihan jalan napas b.d. obstruksi □ Lakukan manuver jaw trust, head thilt dan chin lift.
benda asing pada
trakeobronkial, jalan napas, sekret tertahan di
adanya □ Keluarkan benda asing, lakukan suction, needle
2. Resiko
saluran aspirasi
napas. b.d. trauma wajah, mulut atau □ cricothyroidectomy.
Pasang OPA, NPA, ETT, stabilisasi cervical (collar
kesadaran, peningkatan tekanan intragastrik. □ Berikan bantuan napas buatan, ventilasi mekanik,
leher, penurunan tingkat brace).
3. Ketidakefektifan pola napas b.d. nyeri, cedera ventilasi dengan
ventilator.
padapernapasan,
otot spinal, kelelahan
kerusakan otot rangka. □ Berikan O2 sesuai kebutuhan melalui nasal canula,
4. Gangguan pertukaran gas b.d. perubahan masker. SpO2.
□ Monitor
kapasitasketidakseimbangan
oksigen, darah membawa membran □ Monitor tanda-tanda vital secara periodik.
pertukaran kapiler
5. Penurunan dan alveolus.
curah jantung b.d. perubahan □ Monitor tingkat kesadaran secara periodik.
melawan
kekuatan kontraksi otot jantung, menurunnya
jantung dalam □ Monitor EKG.
keluaran jantung,
penurunan isi sekuncup yang disebabkan oleh □ Pasang infus, sampel darah, cek AGD.
masalahketidakefektifan
6. Resiko elektrofisiologis.
perfusi jaringan □ Hentikan perdarahan, KIE banyak minum.
(cerebral, cardiopulmonar,
gastrointestinal, renal,
periferal) b.d. penurunan □ Berikan posisi semiflower.
penurunan aliran darah arteri. □ Berikan posisi head up 30º
7. Kekurangan / resiko kekurangan volume cairan □ Pasang dower cateter untuk monitor cairan keluar.
b.d. kehilangan
cairan volumemekanisme regulasi.
aktif, kerusakan □ Berikan cairan intravena, cairan koloid, darah atau
8. Kelebihan volume cairan b.d. mekanisme produk darah,
ekspander plasma.
regulasi
9. Diare yang
b.d. terganggu. laxatif, proses
penyalahgunaan □ Kaji turgor kulit dan membran mukosa mulut.
infeksi, malabsorpsi.
1 Retensi urin b.d. obstruksi traktus urinarius, □ Awasi tetesan cairan, berikan cairan sesuai
0. gangguan neurovaskular, kebutuhan.
trauma, hipertofi blader prostat. □ Pasang NGT
1 Nyeri akut b.d. spasme otot dan jaringan, trauma □ Kumbah Lambung
1. jaringan,
ketidakmampuan fisik kronik. □ Atasi nyeri, delegatif pemberian analgetika, teknik
1 Hipertermia b.d. dehidrasi, peningkatan distraksi, perawatan
□ Lakukan relaksasi. luka dengan teknik septik
2. trauma,
kecepatan metabolisme,
proses perjalanan penyakit. aseptik. kompres hangat.
□ Berikan
1 Kerusakan mobilitas fisik b.d. kerusakan □ Berikan posisi semiflower bila tidak ada
3. neuromuskular,
muskuloskletal dan
kehilangan integritas struktur kontraindikasi.
□ Delegatif pemberian antipiretik.
tulang, penurunan
kekuatan dan ketahanan tubuh. □ Monitor intake dan output cairan.
1 Pk Anemia. □ Pasang spalk, lakukan imobilisasi.
4.
1 Konstipasi b.d. diet, asupan cairan, tingkat □ Kaji tanda-tanda kompartemen pada daerah distal
5.1 Resiko jatuh
aktivitas, b.d. penyakit,
kebiasaan gangguan
defekasi. □ Pastikan pengaman terpasang dan rem tempat tidur
dari fraktur.
6. mental, penggunaan
keseimbangan, obat, penggunaan
penurunan status alkohol. □ Pasang
terkuncigelang
dengankuning
baik. pada pasien sebagai penanda
pasien perlu
1 Resiko mencederai diri dan orang lain pengawasan.
7. berhubungan dengan agresif.

1 gaduh gelisah b.d. penyakitnya. □ Lakukan pengikatan pasien, kolaborasi obat


penenang.
OBSERVASI KOMPREHENSIF

Tanggal

Jam

Nadi

Tensi Suhu 40

200 39

150 38

100 37
50 36

Respirasi

Skala nyeri (0-10)

E 4

V 5
GCS M 5

To 6
tal

R. Pupil Ka 4/
/ki 4

Nama / Tanda tangan


Hermawati
OBSERVASI CAIRAN

MASUK KELUAR

Tanggal Jam Jenis Cairan No. Botol IV Oral/NGT Drain NGT Urine BAB

11/12/2023 07. Infus RL 0,9 tpm Iv


00
wib

11/12/2023 18 Inj. Ranitidin 150 gr Iv

11/12/2023 12. Inj.ketorolac Iv


ANALISISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS :pasien mengatakan “ Penurunan kemampuan Pola Napas Tidak Efektif
ginjal mengekresikan H+
sesak nafas”
DO : Ureum menumpuk di
rongga paru dan pleura
- Kesadaran penuh E4
V5 M6 (Compos
mentis) Sesak Napas
- Pasien tampak sesak
- Nafas cepat dan Pola napas tidak efektif
dangkal
- Posisi semi fowler
- Akral teraba dingin
- Terpasang oksigen
nasal kanul 4 liter
TTV :
TD : 140/110 mmHg
N : 102 x/m
Rr : 24 x/m
Spo2 : 95 %
Ds : Aliran dara coroner Nyeri akut
P : Pasien mengatakan nyeri di menurun
bagian dada. ↓
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk Metabolisme anaerob
R : bagian dada sebelah kiri ↓
S : skala nyeri 5 (sedang) Menyentuh ujung saraf
T : Hilang timbul reseptor
DO: ↓
- Pasien tampak meringis Nyeri dada
dan gelisah ↓
- Bersikap protektif, posisi Nyeri akut
menghindar nyeri
TTV :
TD : 140/110 mmHg
N : 102 x/m
Rr : 24 x/m
Spo2 : 95 %
PRIORITAS MASALAH

No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan


1 Senin,11/12/2023 Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan ketidak
adekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh ditandai Kesadaran penuh E4
V5 M6 (Compos mentis),Posisi semi fowler, Pasien tampak
sesak, Nafas cepat dan dangkal, Akral teraba dingin
Terpasang oksigen nasal kanul 4 liter.
TTV :
TD : 140/110 mmHg
N : 102 x/m
Rr : 24 x/m
Spo2 : 95 %
2 Senin,11/12/2023 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis di
buktikan dengan pasien mengatakan nyeri pada bagian
dada ,nyeri sepertitertusuk-tusuk, sakala nyeri 5 (sedang),
nyeri di rasakan hilang timbul. Pasien tampak meringis dan
gelisah TTV :
TD : 140/110 mmHg
N : 102 x/m
Rr : 24 x/m
Spo2 : 95 %
INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Perawatan
Nomor
Hari/Tanggal Tujuan dan Intervensi Rasional
Diagnosa
Kriteria hasil
Senin, 11 1 Pola Napas Pemantauan Observasi :
Desember SLKI (L. Respirasi 1. Monitor pola
2023 01004) SIKI (I. 01014) napas
Setelah Observasi 2. Monitor
dilakukan 1. Monitor pola frekuensi,
tindakan napas irama,
keperawatan 2. Monitor kedalaman dan
1x7 jam frekuensi, irama, upaya napas
diharapkan pola kedalaman dan 3. Monitor
napas membaik upaya napas saturasi oksigen
dengan kriteria 3. Monitor saturasi Terapeutik :
hasil : oksigen 3. Atur interval
1. Dipsnea Terapeutik pemantauan
menurun (5) 3. Atur interval respirasi sesuai
2. Penggunaan pemantauan kondisi pasien
otot bantu respirasi sesuai Edukasi :
napas kondisi pasien 4. Berikan
menurun (5) Edukasi pendidikan
3. Frekuensi 4. Berikan kesehatan
napas pendidikan tentang
membaik kesehatan tentang oksigenasi
(5) oksigenasi Kolaborasi :
4. Kedalaman Kolaborasi 5. Kolaborasi
napas Kolaborasi pemberian
membaik pemberian bronkodilator,
(5) bronkodilator, ekspektoran,
ekspektoran, mukolitik, jika
mukolitik, jika perlu.
perlu.
Senin, 11 2 Setelah SIKI : Nyeri Akut Observast
Desember (D.0077) 1. Untuk
2023 diberikan mengetahui lokasi,
Observasi
asuhan karakteristik
keperawatan durasi, frekuensi.
1. lokasi,
selama 1 x 7 kualitas dan kita
karakteristik,
jam intensitas nyeri
durasi,
diharapkan : 2. Agar tingkat
frekuensi,
Tingkat yang mengetahui
kualitas,
cedera oleh
intensitas nyeri
Nyeri dirasakan pasien
2. Identifikasi
menurun kita
skala nyeri
dengan 3. Agar
3. Identifikasi
kriteria hasil: mengetahui
respon nyeri non
- Keluhan tingkatan nyeri
verbal
nyeri yang sebenarnya
4. Identifikasi
menurun dirasakan pasien
faktor yang
- Meringis 4. Agar kita dapat
memperberat
menurun mengurangi
dan
- Sikap faktor-faktor yang
memperingan
protektif dapat
nyeri
menurun memperparah
5. Identifikasi
- Gelisah nyeri yang
pengetahuan dan
menurun dirasakan oleh
keyakinan
pasien kita
tentang nyeri
5. Agar
6. Identifikasi
mengetahui sejauh
pengaruh
mana dan
budaya terhadap
pemahaman
respon nyeri
pengetahuan
7. Identifikasi
pengaruh nyeri pasien terhadap
pada kualitas nyeri yang
hidup dirasakan budaya
8. Monitor 6. Karena dapat
keberhasilan pasien
terapi mempengaruhi
komplementer bagaimana pasien
yang sudah mengartikan nyeri
diberikan itu sendiri 7.
Untuk mencegah
Terapeutik
terjadinya
penurunan kualitas
1. mengurangi
hidup dari pasien
rasa nyeri
itu sendiri kita
(mis. TENS,
8. Agar
hypnosis,
mengetahui sejauh
akupresur,
mana kemajuan
terapi musik,
yang dialami
biofeedback,
pasien setelah
terapi pijat,
dilakukan terapi
aroma terapi,
komplementer
teknik
9. Agar ketika
imajinasi
timbul ciri-ciri
terbimbing,
abnormal pada
kompres
tubuh pasien.kita
hangat/dingin,
menghentikan
terapi bermain)
pemberian dapat
2. Control
obat analgetik itu
lingkungan
sendiri
yang
Terapeutik:
memperberat
1. Agar pasien
rasa nyeri
juga mengetahui
(mis. Suhu
ruangan, kondisinya dan
pencahayaan, dapat
kebisingan) mempermudah
3. Fasilitasi perawatan
istirahat dan 2. Agar
tidur mengurangirasa
4. Pertimbangkan nyeri yang
jenis dan dirasakan oleh
sumber nyeri pasien dengan
dalam menggunakan
pemilihan cara
strategi nonfarmakologis
meredakan 3. Agar nyeri yang
nyeri dirasakan oleh
pasien tidak
Edukasi
menjadi lebih
buruk
1. Jelaskan
4. Agar tidur
penyebab,
terpenuhi
periode, dan
kebutuhan
pemicu nyeri
pasien
2. Jelaskan strategi
5. Agar tindakan
meredakan nyeri
yang akan kita
3. Anjurkan
Berikan sesuai
memonitor nyri
dengan jenis nyeri
secara mandiri
dan sumber dari
4. Ajarkan teknik
nyeri itu sendiri
nonfarmakologi
serta dapat
s untuk
mengurangi nyeri
mengurangi rasa
yang dirasakan
nyeri
rasa oleh klien
Edukasi:
1. Agar pasien
Kolaborasi
dapat menghindari
penyebab dari
Kolaborasi
nyeri yang
pemberian
dirasakan
analgetik, jika perlu
2. Agar pasien
dapat meredakan
secara nyeri
mandiri ketika
sudah pulang dari
rumah sakit
3. Agar ketika
nyeri yang
dirasakan klien
parah dia dapat
memberitahu
mulai keluarga
atau bahkan
tenaga medis agar
mendapat
penanganan segera
4. Agar pasien
dapat
menghilangkan
rasa nyeri itu
dengan
menggunakan
analgesik
obat.yang sesuai
dengan nyeri yang
dirakan pasien
Kolaborasi :
1.Agar rasa nyeri
yang dirasakan
pasien dapat
dihilangkan atau
dikurangi

Anda mungkin juga menyukai