Anda di halaman 1dari 41

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.

D DENGAN JENIS
OPERASI ORIF (OPEN REDUCTION INTERNA FIXATION) CLOSE
FRAKTUR METACARPAL IV MANUS DEKSTRA DI RUANG
INSTALASI KAMAR OPERASI
RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU

DISUSUN OLEH:
MARYANI
2204039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Resume Keperawatan pada Sdr. D dengan jenis operasi ORIF (open reduction
interna fixation) close fraktur metacarpal IV manus dekstra
di Ruang Instalasi Kamar Operasi
Rumah Sakit Panti Rahayu

Yogyakarta, Desember 2022


Mengetahui

Preceptor Klinik Preceptor Klinik Preceptor Akademik

Rodhiyah, S.Kep .,Ns Dwi Purwanto., S.Kep.,Ns Tri Wahyuni


Ismoyowati,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dkasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawann
pada Tn. S dengan Jenis Operasi ORIF (open reduction interna fixation close
fraktur metacarpal IV manus dekstra di Ruang Instalasi Kamar Operasi Rumah
Sakit Panti Rahayu. Laporan ini disusun untuk memenuhi pendalaman
pendokumentasian asuhan keperawatan stase Keperawatan Medikal Bedah.
Dalam proses penyusunan laporan ini penulis telah dibantu dan didukung oleh
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. dr.Tri Siswiyati M.Kes. selaku Direktur RS. Panti Rahayu Yakkum
Purwodadi.
2. Nurlia Ikaningtyas ,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB.,Ph.D.NS selaku Ketua
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIKES Bethesda Yakkun Yogyakarta.
4. Ibu Tri Wahyuni Ismoyowati,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Preceptor Akademik
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.
5. Ibu Rodhiyah., S.Kep.,Ns selaku Presceptor Klinik di ruang Instalasi Kamar
Operasi Rumah Sakit Panti Rahayu.
6. Bapak Dwi Purwanto, S.Kep., Ns., selaku Preceptor Klinik di ruang Instalasi
Kamar Operasi Rumah Sakit Panti Rahayu.
7. Ibu Tri Winarti., AMK selaku Kalahar ruang Instalasi Kamar Operasi
Penulis menyadari masih banyak kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi meningkatkan kesempurnaan laporan
asuhan keperawatan ini. Semoga laporan ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Desember 2022

3
Maryani

4
RESUME KEPERAWATAN PERI OPERATIF
DI KAMAR OPERASI

Dilaksanakan oleh : MARYANI NIM.: 2204039


Hari / Tanggal : Rabu , 07 Desember 2022 Pukul :13.00 WIB.

A. PENGKAJIAN PRE-OPERATIF

1. Identitas Pasien :
Nama : Tn.D
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl lahir : Umur : 24-06-1985 (37 tahun )
Alamat : Grobogan,Jawa Tengah
Agama : Kristen .
Ruang Rawat : Markisa
No. RM : .443xxx

Op. mulai pukul : 14.00 WIB Dr. Bedah/Operator : dr.N


Op. selesai pukul : 14.30 WIB Dr. Anestesi : dr. S
No. OK : kamar 1 Prwt. Ast. Bedah : Zr. S
No. urut operasi : 8 Prwt. Ast. Anestesi : Br. T
(di OK terkait) Perawat instrumen : Zr. E
Perawat sirkulasi :Br. S
ASA :1
Jenis anesthesi : General anesthesia melalui Intra Vena
Premedikasi/Profilaksis :
Dx. Medis : Close Fraktur metacarpal IV manus dextra
Jenis Tindakan/Op. : ORIF manus dextra pasang kisner
Sifat Operasi : Elektif / Terencana
Kls. Kontaminasi : Bersih

2. Data Subjektif :
Pasien mengatakan mengalami nyeri pada punggung tangan kanan
Pengkajian OPQRSTUV
O (Onzet): Klien mengatakan nyeri di punggung tangan kanan drasakan sejak 2 hari
yang lalu , saat kambuh nyeri berlangsung sekitar 1 menit
P (Provocative/ palliative): Klien mengatakan nyeri di sebabkan karena punggung
tangan kanan bengkak habis jatuh tertimpa lemari biasanya nyeri akan hilang
jika di gunakan untuk istirahat dan akan bertambah berat jika untuk aktifitas /
gerak
Q (Quality/ Quantity): Klien mengatakan nyeri seperti di cengkeram
R (Region/ Radiation): Klien mengatakan nyeri pnggung tangan kanan menjalar
sampai ke lengan atas .
S (Severity Scale): Skala nyeri VAS ( 5)

T (Treatment): Tindakan yang sudah di lakukakn adalah mengompres dengan iar


dingin
5
U (Understanding):: Pasien mengatakan bahwa keluhan nyeri saat ini karena tangan
nya bengkak
V (Value ):: Klien mengatakan jika di operasi maka sakitnya akan sembuh
- Paisen mengatakan deg deg kan dan sedikit cemas meskipun pernah operasi 3
tahun yang lalu saat kecelakaan
- Pasien mengatakan ada perasaan cemas,dan khawatir saat mau menjalani operasi
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
- Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan telah melakukan puasa sejak 07.00
WIB.
- Pasien mengatakan sulit berkonsentrasi
- Pasien sering bertanya bagaiman berapa lama penyembuhannya

3. Data Objektif
- Pasien tampak tegang dan bingung
a. Tingkat Kesadaran
- Kualitatif : composmentis
- Kuantitatif (GCS) : E :4 V :5 M : 6
b. Tinggi Badan : 150 cm
c. Berat Badan : 52 kg
d. Kemampuan Penglihatan: visus +/+
e. Puasa : Ya, 6 Jam, mulai pukul 07.00 WIB
f. Lavement - Suhu
g. Tanda-tanda Vital
- Tekanan : Nadi
darah : 36 ,5 C
0
- Suhu
125/80 h. Kulit
mm.Hg - Warna :
- Respiras sawo
i matang
: - Lesi di :
22 Tidak
x/mnt ada
- Nadi j. Cukur :
Ya
: k. Make up :
120 x/ Tidak
mnt
l. Mulut
- Gigi palsu (validasi): Tidak ada
- Kondisi gigi : Tidak ada yang goyang, gigi geraham kiri bawah lepas
1
- Acesoris : Tidak ada
m. Wajah : Wajah tampak meringis
n. Alergi : Tidak ada
- Jenis : -
- Reaksi : -
o. Perhiasan/brng. Berharga : Tidak ada
6
p. Alat kesehatan terpasang :
- Infus (I V line) : Ya, dg. I V No. 20 terpasang di tangan kiri
- Nazo Gastric Tube : Tidak
- Dower Catheter : Tidak
- Lain-lain :-
q. Kondisi khusus
- Gangguan pendengaran : tidak ada
- Buta : tidak
- Gangguan gerak/lumpuh : Ekstremitas atas: kiri terpasang infus Ekstremitas
bawah: Tidak ada
- Hambatan komunikasi : tidak ada
- Retardasi mental : tidak
- Kelainan jiwa : tidak

7
4. Pengkajian Psikologis :
a. Perasaan pasien menghadapi tindakan operasi: siap menjalani operasi (tapi wajah tegang) dan
bersikap protektif ( menghindari tangan kanan tersentuh), tampak gelisah
b. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan: .napas panjang sambil (isthifar/berdoa)
c. Siapa yang diharapkan bisa dihubungi bila terjadi sesuatu pada klien: isteri dan anak

5. Data Penunjang
Tanggal : 06-12- 2022
LABORATORIUM
HEMATOLOGI HASIL SATUAN N RUJUKAN
Hemoglobin 13,6 g/dl 13.5-17.5
Trombosit 2111.000 /ul 150.00-362.00
Hematrokit 41,4 % 40-52
Leukosit 9.050 % 3800-10600
Eritrocyt 4,50 Jt/mmk 4,30 -5,60
HEMOSTASIS
Pt 12,8 Detik 11-15
Aptt 26,7 Detik 25-35
KIMIA
DIABETES
Glukosa darah sewaktu 116 mgdl 70-120
a. Rontgen, Foto manus dextra , Tgl 06-12-2022
Hasil: fraktur complet di os metacarpal IV dextra

8
f.Observasi
Tn. D dibawa keruang IKO pada jam 13.00 WIB. Baju pasien diganti menggunakan
baju operasi, ganti masker dan memakai penutup kepala. Pasien terpasang infus di
tangan kiri dan tampak sedikit tegang dan gelisah. Pasien menunggu giliran operasi di
ruang transit. Ekpresi wajah pasien tampak tegang dan kesakitan Kemudian pasien di
pindahkan ke ruang OK 1 dan dilakukan persiapan anastesi.

9
ANALISA DATA PRE OPERATIF

Da Masala Etiolo
ta h gi
DS : Ansietas ( D.0080) Krisis Situasional (Rencana
Pasien mengatakan operasi)
cemas saat mau
menjalani operasi dan
khawatir terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan
meskipun pernah operasi
3tahun yang lalu , sulit
berkonsentrasi

DO :
a. Ekpresi wajah pasien
tampak tegang dan
gelisah
b. Tekanan darah :
125/80 mmHg
c. Frekuensi Nadi : 120
x/menit

DS ; Nyeri akut ( D.0077 Agen cidera fisik


Pasien mengatakan
mengalami nyeri pada
punggung tangan kanan
O (Onzet): Klien
mengatakan nyeri di
rasakan sejak 2 hari yang
lalu , saat kambuh nyeri
berlangsung sekitar 1 menit

10
P (Provocative/ palliative):
Klien mengatakan nyeri di
sebabkan karena punggung
tangan kanan bengkak
biasanya nyeri akan hilang
jika di gunakan untuk
istirahat dan akan
bertambah berat jika
aktifitas atau gerak

Q (Quality/ Quantity)::
Klien mengatakan nyeri
seperti di cengkeram

R (Region/ Radiation)::
Klien mengatakan nyeri
pada punggung tangan
menjalar sampai lengan
atas
.
S (Severity Scale): Skala
nyeri VAS ( 5)

T (Treatment): Tindakan
yang sudah di lakukakn
adalah dengan
mengompres air dingin

U (Understanding):: Pasien
mengatakan bahwa
keluhan nyeri saat ini
karena punggung tangan
11
kanan nya bengkak

V(Value ): Klien
mengatakan jika di operasi
maka sakitnya akan
sembuh
Do :
- Pasien tampak
meringis
- Bersikap protektif
( menghindari
punggung tangan
tersentuh )
- Tekanan darah
125/80 mmHg
- Nadi 120x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE OPERATIF


1. Nyeri akut ( D.0077) berhubungan dengan agen pencidera fisik di buktikan dengan :
DS:
Pasien mengatakan mengalami nyeri pada punggung tangan kanan
O (Onzet): Klien mengatakan nyeri di punggung tangan kanan drasakan sejak 2 hari yang lalu ,
saat kambuh nyeri berlangsung sekitar 1 menit
P (Provocative/ palliative): Klien mengatakan nyeri di sebabkan karena punggung tangan kanan
bengkak habis jatuh tertimpa lemari biasanya nyeri akan hilang jika di gunakan untuk istirahat
dan akan bertambah berat jika untuk aktifitas / gerak
Q (Quality/ Quantity): Klien mengatakan nyeri seperti di cengkeram
R (Region/ Radiation): Klien mengatakan nyeri pnggung tangan kanan menjalar sampai ke lengan
atas .
S (Severity Scale): Skala nyeri VAS ( 5)

T (Treatment): Tindakan yang sudah di lakukakn adalah mengompres dengan iar dingin
12
U (Understanding):: Pasien mengatakan bahwa keluhan nyeri saat ini karena tangan nya bengkak
V (Value ):: Klien mengatakan jika di operasi maka sakitnya akan sembuh
Do :
Pasien tampak meringis
Bersikap protektif ( menghindari punggung tangan kanan tersentuh )
Tekanan darah 125/80 mmHg
Nadi 120x/menit
2. Ansietas ( D.0080) berhubungan dengan krisis situasional ( Rencana operasi ) di buktikan dengan :
DS :
Pasien mengatakan cemas saat mau menjalani operasi dan khawatir terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan meskipun sudah pernah operasi 3 tahun yang lalu , sulit berkonsentrasi
DO :
Ekpresi wajah pasien tampak tegang dan gelisah
Tekanan darah : 125/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 120 x/menit

13
Rencana Tindakan Keperawatan

N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion


o Keperawatan an al
1
Tanggal 07/12/2022 Tanggal Tanggal 7/12/2022jam 13.40 Tanggal 7/21/2022jam 13.40
jam 13:30 WIB 7/12/2022jam 13.40 WIB WIB
WIB
Setelah dilakukan
Nyeri akut berhubungan
tindakan keperawatan
dengan Agen pencidera
selama 1 x 20 Manajemen nyeri
fisik di buktikan dengan
Menit diharapkan (1.08238)
DS ; 1. Memantau adanya nyeri
Pasien mengatakan nyeri menurun dengan 1. Identifikasi respons nyeri
tambahan pada pasien dengan
mengalami nyeri pada kriteria hasil: non verbal
melakukan rangsang nyeri
punggung tangan kanan a. Melaporkan 2. Berikan teknik
2. Memberikan kenyamanan
O (Onzet): Klien nyeri terkontrol nonfarmakologis untuk
dan relax pada pasien
mengatakan nyeri di meningkat mengurangi rasa nyeri
sehingga mengurangi rasa
rasakan sejak 2 hari yang b. Kemampuan (teknik nafas dalam)
nyeri pada saat dirasakan
lalu , saat kambuh nyeri mengenali onset 3. Anjurkan mengontrol
3. Mengontrol nyeri secara
berlangsung sekitar 1 nyeri meningkat nyeri secara mandiri
mandiri membantu
menit c. Keluhan nyeri mengurangi nyeri yang yang
menurun muncul dan dirasakan secara
P (Provocative/ mendadak
palliative): Klien Maryani 4. Berikan obat keterolac
4. Keterolac meruoakan obat
14
N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion
o Keperawatan an al
mengatakan nyeri di 2x30 mg/iv sesuai antiinflamasi nonsteroid yang
sebabkan karena program dokter merekan peredangan dan
punggung tangan kanan nyeri pada setelah operasi
bengkak biasanya nyeri maupun prosedur medis
akan hilang jika di
gunakan untuk istirahat Marya

dan akan bertambah berat ni Maryani

jika aktifitas atau gerak

Q (Quality/ Quantity)::
Klien mengatakan nyeri
seperti di cengkeram

R (Region/ Radiation)::
Klien mengatakan nyeri
pada punggung tangan
menjalar sampai lengan
atas
.
S (Severity Scale): Skala
nyeri VAS ( 5)

15
N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion
o Keperawatan an al
T (Treatment): Tindakan
yang sudah di lakukakn
adalah dengan
mengompres air dingin

U (Understanding)::
Pasien mengatakan bahwa
keluhan nyeri saat ini
karena punggung tangan
kanan nya bengkak

V(Value ): Klien
mengatakan jika di operasi
maka sakitnya akan
sembuh
Do :
- Pasien tampak
meringis
- Bersikap protektif
( menghindari
punggung tangan
tersentuh )

16
N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion
o Keperawatan an al
- Tekanan darah
125/80 mmHg
- Nadi 120x/menit

Maryani
2
Tanggal 07/12/2022 Tanggal 07/12/2022 Tanggal 07/12/2022 jam Tanggal 07/12/2022 jam 13:30
jam 13:30 WIB jam 13:30 WIB 13:30 WIB WIB

Ansietas berhubungan SLKI : Tingkat SIKI : Reduksi Ansietas


dengan krisis Ansietas (L.09093) (I.09314) 1. Mengetahui seberapa berat
situasional (rencana ansitas yang pasien alami.
operasi) dibuktikan Setelah 1. Identifikasi saat tingkat 2. Tanda-tanda ansietas secara
dengan (D.0080) : verbal berupa ungkapan
ansietas berubah (kondisi,
DS : dilakukan tindakan khawatir, cemas dan takut
waktu, stresor).
Pasien mengatakan keperawatan selama 1
2. Monitor tanda-tanda sedangkan secara non verbal
cemas saat mau x 15 menit
ansietas (verbal dan dapat ditunjukkan melalui
menjalani operasi dan diharapkan
nonverbal). gesture atau perilaku pasien
khawatir terjadi sesuatu tingkat
yang gelisah, tremor,
yang tidak diinginkan ansietas
berkeringat
meskipun pernah
menurun 3. Seseorang yang sedang
menjalani operasi 3
(L.09093) 3. Temani pasien untuk mengalami kecemasan akan
tahun yang lalu , sulit
dengan krtieria hasil: mengurangi kecemasan. merasa didukung atau merasa
berkonsentrasi
1. Verbalisasi tidak sendirian saat ditemani
khawatir oleh orang lain.
DO :
akibat 4. Mendengarkan dengan penuh
a. Ekpresi wajah pasien
17
N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion
o Keperawatan an al
tampak tegang dan kondisi 4. Dengarkan dengan perhatian dapat memberikan
gelisah penuh perhatian. kenyamanan bagi pasien
b. Tekanan darah : yang dihadapi sehingga dapat mengurangi
125/80 mmHg menurun kecemasan
c. Frekuensi Nadi : 120 2. Perilaku
gelisah
x/menit
menurun

(tidak
tremor,

tidak
palpitasi,

tidak keringat
dingin)
3. Perilaku
tegang
menurun
(bersikap
terbuka, tenang)

18
N Diagnosa Tuju Rencana Keperawatan Rasion
o Keperawat an al
an
4. Tekanan darah 5. Latih teknik relaksasi 5. Relaksasi nafas dalam dapat
menurun nafas dalam merilekskan otot-otot yang
(normal : 120/80 kaku saat mengalami
Maryani mmHg) kecemasan
5. Frekuensi nadi
menurun (60-100
x/menit)
6. Frekuensi
pernapasan Maryani
menurun (12-
20 x/menit)
Maryani

Maryani

19
Tindakan keperawatan pre operatif

No Diagnosan Keperawatan Tanggal & Jam Implementasi TTD


1 Nyeri akut b.d agen cedera I:
Tanggal
fisik
07/12/2022 jam 1. Memberikan teknik non
13:35 wib farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik nafas dalam) Maryani

S: Pasien mengatakan jadi lebih


tenang setelah latih nafas dalam
walaupun masih terasa nyeri

O: Pasien terlihat lebih rileks

2. Menganjurkan mengontrol nyeri


13.40 wib
secara mandiri

S: pasien mengatakan sudah bisa


mengontrol nyeri walau kadang
nyeri tidak terkontrol

O: TD 120/70 mmHg Maryani

13.50 wib

20
No Diagnosan Keperawatan Tanggal & Jam Implementasi TTD
pasien terlihat meringis

E:

S : Pasein mengatakan kaki kanan sakit.


dan pegal, Skala nyeri 4

O : Tekanan darah 120/70 N: Maryani


80x/menit R: 20x/menit
A: Masalah belum teratasi

P: Hentikan intervensi, Pasien diantar


ke ruang operasi untuk dilakukan
Tindakan Operasi

2 Ansietas berhubungan Rabu, 07-12-


Maryani
dengan krisis situasional 2022
1. Mengidentifikasi tingkat ansietas
(rencana operasi)
13. 30 WIB berubah
S: pasien mengatakan cemas
menghadapi operasi, yang
membuat cemas
kepikiran apakah akan berhasil
atau tidak, bagaimana kalua gagal
O: Jari-jari tangan klien
teraba dingin.
21
No Diagnosan Keperawatan Tanggal & Jam Implementasi TTD
2. Menganjurkan pasien untuk
berdoa
S: Klien mengatakan lebih tenang Maryani

O: Klien tampak lebih nyaman,


tangan teraba dingin
13.40 WIB

E
S : Pasien merasa lebih tenang tenang
dan tidak takut lagi
Maryani
13.45 WIB O : Wajah lebih rileks dan tidak tegang
Td 120/70 N: 80x/menit R:
20x/menit
Pasien dipindah ke ruang operasi 1
untuk dilakukan intervensi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

22
B. PENGKAJIAN INTRA OPERATIF

1. Posisi pasien di meja op. : Supinasi


2. Desinfeksi kulit dengan : Povidone Iodine 20 cc
3. Peralatan Electro Medic :
a. Mesin Anestesi : Tidak
b. Bed Side Monitor : Ya, manset dipasang di : tangan kanan
c. Couter / ESU : Ya,
d. Suction pump : Tidak
e. Torniquet : Tidak, manset dipasang di : tangan kiri
Dengan tekanan: 120/70 mm.Hg. Mulai Pukul: 15.00
f. Lain-lain : Tidak ada
4. Alkes Terpasang :
a. Infus (I V line) : Ya, dengan. I V No.: 20 terpasang di tangan kiri,
b. Nazo Gastric Tube : Tidak
c. Dower Catheter : Tidak
d. Endotracheal Tube : Tidak
e. LMA : Ya
f. Mayo / Gudel : Tidak
f. Lain-lain : Tidak ada
5. Bahan habis pakai :
a. Sarung tangan sterile :.
b. Bisturi (pisau op.) : 1.No:10
c. Povidone Iodine : 20 cc
d. Kassa standar : 10 lembar.
e. Kassa sedang :.Tidak
f. Popok / Darm Kassa : Tidak.
g. Benang yang dipakai :
1) Slik : No: 2.0 .1 sachet
2) Polyglycolid AB: No: 3.0,1 sachet.
h. Lain-lain :
Jarum lepasan 1
6. Alkes / Implant yang ditanam / dipasang: Tidak ada
a. Kuntcher Nail:Tidak
b. Kirsner Wire: Ya ukuran no 0,6 cm
c. Cerlage Wire: tidak
d. Plate:Tidak
e. Screw: tidak Jumlah: 0 Buah.
f. Austin Moore Protese (AMP):

23
g. Lain-lain : Tidak ada
7. Obat-obat selama operasi :
Infus RL 30 tts/mnt, injeksi Ketorolac 30 mg IV , Inj noveron 3 ml (anesthesi) IV

24
8. Monitoring Vital Sign Intra Operatif:
Aspe Puk
k ul
Dipan 14.00 14.03 14.06 14.09 14.12 14.15 14.18 14.21 14.24
tau
Ten 120/80 119/65 110/67 115/64 109/69 108/65 120/66 109/71 105/69
si
Na 80 84 86 84 78 76 76 85 88
di
Res 20 21 20 18 20 18 20 20 21
p.
Sa 100 99 100 99 99 99 98 100 100
O2
EK ISN ISN ISN ISN ISN ISN ISN ISN ISN
G

9. Penghitungan bahan serta alat sebelum dan sesudah


operasi: Ya dilakukan

10. Penutupan luka :


a. Cairan antiseptic : Povidone Iodine 20 cc
b. Penutup luka : Kassa sterile 2 lembar Hepavix 5 x10 cm
c. Pemasangan Drain : Tidak
d. Lain-lain : Tidak
Kejadian penting selama operasi:
Tidak ada
11. Data subjektif tidak terkaji
12. Data Objektif :
Extremitas atas dan bawah lemah karena pengaruh obat anestesi.
Posisi supinasi di atas meja operasi.

25
ANALISA DATA INTRA OPERATIF

Data Masalah Etiolo


gi
DS : Tidak terkaji Risiko Efek agen farmakologi
DO : - Extremitas atas dan jatuh( D.0136) anesthesia
bawah lemah karena
pengaruh obat
anestesi.
- Posisi supinasi di
atas meja operasi.

26
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTRA OPERATIF

1. Resiko jatuh ( D.0143) di buktikan dengan efek agen farmakologi anesthesia

27
PENCANA KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
Waktu Diagnos Tindakan Keperawatan Rasional
Keperawata Tujuan Intervensi
n
Tgl:07/12/ Resiko jatuh Setelah dilakukan Pencegahan jatuh
22 tindakan keperawatan ( I.14540) 1. Untuk menentukkan
( D.0143)dibuktikan
Jam14.30 selama 5 menit 1. Lakukan penilaian resiko intervensi
wib dengan efek agen
diharapkan, tingkat jatuh 2. pasien yang masih
farmakologis
jatuh 2. Pasang handrail tempat tidur dalam efek anestesi
anestesi
( L.14138)menurun 3. Pastikan roda bed terkunci bergerak tanpa sadar
dibuktikan dengan : 4. Awasi pergerakan pasien dan beresiko jatuh
1. Jatuh dari tempat 5. Serah terima dengan perawat sehingga pengaman
Maryani bed harus dipasang
tidur menurun ruangan untuk melaakukan
2. Keamanan penilain ulang resiko jatuh 3. roda bed yang tidak
lingkungan bed terkunci bisa
menyebabkan bed
Maryani
meningkat pasien tergeser dan
Maryani pasien jatuh
4. pasien yang masih
dalam efek anestesi
cenderung bergerak
tanpa sadar sehingga
perlu diawasi
5. melanjutkan intervensi
diruangan

28
Waktu Diagnos Tindakan Keperawatan Rasional
Keperawata

29
TINDAKAN KEPERAWATAN INTRA OPERATIF

Diagnosa Evaluasi
Keperawatan Implementasi
Risiko jatuh ( D.0143) 7 Desember 2022 jam 14.30
Jam 14.45WIB
berhubungan dengan efek Evaluasi :
1. Melakukana penilaian resiko jatuh
agen farmakologis S:-
S: pasien beresiko jatuh sedang
2. Memasang handrail tempat tidur O:
O : handrail terpasang - Handrail terpasang
3. Memastikan roda bed terkunci - Roda bed terkunci
O : roda bed terkunci - Pasien aman tidak terjatuh
A : Masalah risiko jatuh teratasi
4. Mengawasi pergerakan pasien
O : pasien bergerak miring kanan dan kiri P : Lanjutkan sampai ke ruang

30
C. PENGKAJIAN POST OPERATIF

1. Pasien tiba di Ruang Pulih Sadar (Recovery Room) pukul 15. 30 WIB.

2. Posisi pasien di RR : head up 30°C

3. Penghisapan Lendir : Tidak

4. Oksigenasi dengan : nasal canul 3 liter/menit


6. Monitoring Vital Sign Post Operatif (di RR):

Aspe Pukul
k 15.30 15.45 16.00
Dipan
tau
Ten
si 109/69 108/70 120/67

Na 80 78 84
di
Res 20 20 21
p.
Sa 100 99 99
O2
EK
G
7. Aldrete Score :
- aktivitas otot 2 1 0
- pernafasan 2 1 0
- sirkulasi 2 1 0
- kesadaran 2 1 0
- warna kulit 2 1 0

Jumlah :3
31
Bromage Score (Spinal Anestesi)
- Gerakan Penuh: 0
- Tak mampu ekstensi tungkai: 1
- Tak mampu fleksi lutut: 2
- Tak mampu fleksi pergelangan kaki: 3
Total : tidak di kaji karena pasien menggunakan general anesthesi

8. Pesan-pesan pos operasi :


a. Pesan-pesan dokter bedah:
1) Berdrest 24 jam ,kalau sudah bisa flatus , tak muntah kemudian boleh makan dan minum
2) Pertahankan okisgenasi selama pasien belum sadar penuh
3) Observasi adanya perdarahan

b. Pesan-pesan dokter anestesi:


1) Tidak mual muntah boleh makan dan minum
2) Jika tekanan darah systole < 100 mmhg di berikan injeksi ephedrine 10 mg IV

Serah terima pos operasi :


a. Berkas Rekam Medik : Lengkap
b. Produks operasi :
- Ada produks operasi : Tidak
- Dilakukan labelisasi : Tidak
- Ada serah terima : Tidak
- Ada pemeriksaan PA : Tidak
- Form pemeriksaan : Tidak
- Lain-lain :. Tidak

32
9. Data Subjektif
Tidak terkaji
10. Data Objektif
Ada luka operasi di punggung tangan kanan panjang 5 cm,lebar 3 cm ,dalam 2 cm
Aldrete score (General Anestesi) total skore 3

33
ANALISA DATA POST OPERATIF

Da Masala Etiolo
ta h gi
DS : -

DO :

- Post ORIF close


Fraktur metacarpal
Resiko Aspirasi ( D.0006) Efek agen farmakologi
IV manus dextra
- Pasien belum sadar
penuh
Terpasang Oksigen
nasal canul 3 l/mnt
DS : -
Risiko infeksi ( D.0142) Efek prosedur invasif
DO:

Tampak luka jahitan luka


operasi di punggung
tangan kanan dengan luka
jahitan 5 cm
DS : -

DO : Efek agen farmakologis


Resiko jatuh ( D.0143)
anestesi
Pasien belum sadar karena
masih dalam efek anestesi

34
DIAGNOSA KEPERAWATAN POST OPERATIF

1. Resiko Aspirasi ( D.0006) dibuktikan dengan Efek agen farmakologi


2. Risiko infeksi ( D.0142) dibuktikan dengan efek prosedur invasi
3. Risiko jatuh ( D. 0143) dibuktikan kondisi pasien pasca operasi

Diagnosa Rencana Tindakan


Waktu Keperawat Tujuan Rasional
an
07/12/2022 Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan
Jam 16.00 ( D.0006) dibuktikan keperawatan selama 15 1. Monitor pola dan bunyi napas 1. Memonitor frekuensi, bunyi,
dengan efek agen menit diharapkan, Tingkat 2. Pertahankan kepatenan jalan kedalaman dan usaha napas.
farmakologi aspirasi menurun, demgan napas dengan head-tilt dan chin Apabila ada ketidanormalan
kriteria : lift maka segera lakukan Tindakan
3. Posisikan semi fowler bila 2. Head tilt chin lift akan
1. Tingkat kesadaran
memunhkinkan membantu melancarkan jalan
Compos mentis gcs
4. Berikan oksigen dengan nasal napas
score 14-15
kanul 3 liter/menit 3. Menghindari aspirasi biala
35
Diagnosa Rencana Tindakan
Waktu Keperawat Tujuan Rasional
an
2. Reflek menelan sewaktu waktu muntah
meningkat 4. Membantu suplai oksigen
3. Frekuensi napas 16- sehingga kebutuhan oksigen
24x/menit dalam tubuh tetap terpenuhi
Saturasi oksigen 98-100% selama pasien belum sadartotal

Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi


07/12/2022 ( D.0142)dibuktik tindakan keperawatan ( I.14539) 1. Memastikan ada tidaknya
Jam 16.15 selama 20 menit 1. Monitor keadaan umum dan infeksi, sehingga
an dengan efek
diharapkan tingkat tanda dan gejala infeksi penanganan yang tepat dapat
prosedur invasif
infeksi menurun 2. Ajarkan pada keluarga cara diberikan
( L.14137)dibuktikan melindungi tubuh dari infeksi 2. Menghindari penyebaran
seperti cara mencuci tangan mikroorganisme yang
dengan :
yang benar menyebabkan infeksi
1. Pasien terbebas dari
tanda dan gejala
Maryani 3. Pertahankan Teknik aseptic 3. Mencegah terjadinya infeksi
infeksi
saat dan sesudah melakukan dari luar
2. Leukosit dalam
tindakan.
batas normal 5.5 –
17.5 ribu/mmk 4. Keluarga mampu memahami
3. Eritrosit dalam 4. Jelaskan pada keluarga tanda
dan gejala infeksi. tanda dan gejala dan segera
batas normal 4,60 melaporkan kepada perawat
juta/ mmk
4. TTV dalam batas 5. Berikan therapi kolaborasi 5. Ceftriaxone adalah obat
normal dokter obat ceftriaxone 1 gr untuk mengatasi infeksi
Suhu : 36,5 - 37,5 0 (IV) bakteri pada tubuh. Obat ini
c, N : 60-100 bekerja dengan menghambat
36
Diagnosa Rencana Tindakan
Waktu Keperawat Tujuan Rasional
an
x/menit, RR : 16-24 pertumbuhan bakteri.
x/ menit 6. Serah terima dengan perawat 6. Serah terima unntuk
ruangan melanjutkan intervensi di
ruang rawat

7/12/2022 Risiko jatuh ( D. Setelah dilakukan Pencegahan jatuh ( I.14540 )


Jam:16.20 0143) di buktikan tindakan keperawatan 1. Identifikasi faktor risiko jatuh 1. Mengantisipasi penyebab
dengan kondisi selama 30 menit terjadinya risiko jatuh
pasca operasi diharapkan tingkat
jatuh menurun 2. Terkuncinya roda tempat
2. Pastikan roda tempat tidur
( L.14138), dengan tidur mengurangi risiko
selalu dalam kondisi
kriteria hasil: jatuh
terkunci
37
Diagnosa Rencana Tindakan
Waktu Keperawat Tujuan Rasional
an
1. Jatuh dari tempat 3. Handrail dapat menahan
tidur menurun 3. Pasang handrail tempat tidur tubuh pasian apabila pasien
2. Jatuh saat miring ke kanan maupun ke
Maryani dipindahkan kiri
menurun
Maryani
Maryani
Maryani

38
TINDAKAN KEPERAWATAN PERI OPERATIF

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


07-12-2022, jam 16.30 1. Memonitor pola dan bunyi S:-
Resiko aspirasi napas dan tingkat kesadaran O:
( D.0006)dibuktikan dengan S :- - Keadaran somnolen
pembedahan area mulut dan O : RR 20x/menit, Saturasi - RR : 22x/menit
hidung 100%, irama nafas - SpO2 : 100%
regular, tidak ada bunyi - Irama nafas regular
nafas tambahan - Tidak ada bunyi nafas tambahan
2. Pertahankan kepatenan jalan A : Masalah resiko aspirasi teratasi
napas dengan head-tilt dan chin P : Hentikan intervensi
lift
Maryani S:
O: jalan nafas pasien tetap lancar
dibantu dengan head tilt chin lift
3. Berikan oksigen dengan nasal
kanul 3 liter/menit
S:
Maryani
O : Setelah diberika oksigen RR
22x/menit, Saturasi Oksigen 100%
4. Operan kepada perawat
ruangan
S:
O : pesan dokter bedah dan
anestesi tersampaikan

Maryani
7/12/2022Jam16.05 WIB 7/12/2022Jam16.10 WIB 7/12/2022Jam16.25 WIB
S:
1. Memonitor keadaan umum
39
Risiko infeksi ( D. 00142) dan tanda dan gejala infeksi :O
berhubungan dengan efek O: Tidak ada tanda dan gejala - Tampak luka jahitan pada punggung tangan
prosedur invasif infeksi, suhu 36,5℃, nadi kanan panjang 5 cm lebar 3 cm ,dalam 2
84x/menit cm ,tidak bengkak, tidak merah, tidak nyeri,
teraba dingin
2. Mempertahankan Teknik - Leukocyt :9.050 %
Maryani aseptic saat dan sesudah - Erytrocit : 4,50 jt/mmk
melakukan tindakan - Nadi : 87x/mnt, Suhu : 36,4℃
O: mencuci tangan sebelum A: Masalah risiko infeksi belum teratasi
dan sesudah kontak P: Tetap lanjutkan intervensi 1 dan 2 diserahkan
dengan pasien kepada perawat ruang jaga

3. Operan kepada perawat ruang


jaga
O: operan dilaksanakan, pesan
dokter bedah dan anestesi Maryani
disampaikan

Maryani

Risiko jatuh ( D. 0143) dengan 5/12/2022Jam16.10 WIB 5/12/2022Jam16.40 WIB


faktor risiko kondisi pasca
operasi 1. Mengidentifikasi faktor risiko S:
jatuh O:
Maryani O: Pasien sadar dengan - Roda tempat tidur selalu dalam keadaan
etremitas bawah belum terkunci
bergerak karena pengaruh - Handrail selalu terpasang pada sisi kanan dan
anestesi kiri
- Pasien dipindahkan menuju ruang perawatan.

40
2. Memastikan roda tempat - Pasien aman dan tidak jatuh
tidur selalu dalam kondisi A: Masalah resiko jatuh tidak terjadi
terkunci P: Hentikan intervensi
O : Roda tempat tidur telah
terkunci

3. Memasang haindrail tempat


maryani
tidur
O : Handrail telah terpasang di
sisi kanan dan kiri

Maryani

Tanda tangan nama terang

Maryani

41

Anda mungkin juga menyukai