N DENGAN TINDAKAN
AV SHUNT (ARTERIAL VENOUS SHUNT) ATAS INDIKASI CHRONIC KIDNEY
DESEASE STAGE VDI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL ( IBS )
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian :Rabu, 6Desember2019
Jam : 08.00 WIB
Ruang : IBS
1. BIODATA PASIEN
Nama pasien : Ny. N
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Kaba Timur 1/13 TembalangSemarang
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal masuk : 5/ 12/ 2019, pukul 09.02 wib
Diagnosa Medis : CKD stage V
No. RM : 444xxx
B. RIWAYAT PRAOPERATIF
1. Pasien mulai dirawat : Pukul: 09.02Tanggal: 5 Desember 2019,di ruang Nakula
2. Ringkasan hasil anamnesa praoperatif
Klien mengatakan mengeluh nyeri nyeri di daerah vena femoralis yang terletak di
bawah ligamen inguinalis kiri dengan skala nyeri 3, lemas, anemis.
3. Hasil pemeriksaan fisik
a. TTV Tanggal 6 Desember 2019, Pukul: 08:00 WIB
TD : 165/80 mmHg
Suhu : 36,7ºC
Nadi : 77 x/menit
RR : 26x/menit
Kesadaran : Composmentis, GCS: E4, V5, M6
Orientasi : baik
b. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
- Kepala dan leher :
Rambut klien tampak berminyak, tidak ada benjolan pada bagian kepala dan leher.
- Thorax dan Paru
Jantung :I = Tidak tampak letus cordis
P = Denyut jantung teratur
P = Terdengar bunyi pekak
A = Irama jantung teratur, tidak terdapat bunyi murmur
Paru : I = RR: 26x/mnt, gerakan naik turun dada teratur
P = Bunyi sonor
P = Vokal Fremitus sama
A = Tidak terdapat bunyi ronkhi/ wheezing, bunyi nafas vasikuler
Abdomen : I = supel, striae warna keputihan, tidak ada luka operasi
A = Peristaltik usus 11x/menit
P = Tidak ada massa/ benjolan
P = Terdengar bunyi timpani
- Ekstremitas atas dan bawah :
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 3,3,3,2
Tangan kanan terpasang infus NaCl 10 tpm, femur kiri terasa nyeri
P :hematom femoralis
Q : terasa seperti diiris - iris
R : bawah ligamen inguinalis kiri femur
S : skala nyeri 3
T :nyeri terjadi saat kaki kiri digerakkan
- Genetalia dan rectum : tidak terpasang DC, lain – lain tidak terkaji.
4. Pemeriksaan penunjang
Hasil Laboratorium tanggal 5 Desember 2019 pukul 21. 46 wib
HEMATOLOGI
Hemoglobin 6, 8 11,7 – 15,5 g/dL
Leukosit 5,3 3,6 – 11,0 g/dL
Hematokrit 20,10 35 - 47 µL
Trombosit 159 150.000- Juta/µL
Gol. Darah A+
Rhesus POSITIF
PTT 10,6 11,0 – 15,0 Detik
APTT 25,6 26,0 – 34,0 Detik
KIMIA
Ureum 55,9 17,0 – 43,0 Mg/dL
Creatinin 3,4 0.5 – 0,8 Mg/dL
GDS 126 70 – 110 Mg/dL
HBsAG NEGATIF NEGATIF
HIV NEGATIF NEGATIF
. 5. Prosedur Khusus Sebelum Pembedahan
8
Terapi cairan infuse Ya Klien terpasang cairan infuse NaCl 20 tts /
menit
9 Penyimpanan Tidak Klien tidak menggunakan perhiasan,
perhiasan, aksesoris, kacamata, anggota tubuh palsu
aksesoris ,kacamata,
dan anggota tubuh
yang palsu
10 memakai baju Ya Mengurangi resiko infeksi.
khusus operasi
6. Pemberian Obat Obatan
Antibiotic profilaksis = Tidak ada.
8.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas (Cemas) berhubungan dengan Krisissituasional, Operasi
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
Waktu TTD
Tujuan & Kriteria Intervensi
(Tgl/Jam)
Jumat, Setelah dilakukan tindakan Bina hubungan saling percaya
6Desember keperawatan selama 20 menit dengan klien/ keluarga.
2019 diharapkan cemas berkurang Kaji Tingkat kecemasan Klien.
Pukul dengan kriteria hasil : Tenangkan klien dan
08:00wib Secara lisan dapat dengarkan keluhan klien
mendemonstrasikan teknik dengan atensi.
menurunkan cemas. Jelaskan semua prosedur
Mencari informasi yang tindakan kepadaklien setiap
dapat menurunkan cemas· akan melakukan tindakan.
Menggunakanrelaksasi Dampingi klien dan ajak
untuk menurunkan cemas· berkomunikasi yang terapeutik.
Menerimastatuskesehatan Berikan peluang pada klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
Ajarkan teknik relaksasi.
Bantu klien untuk review
mengungkapkan hal-halyang
membuat cemas.
Berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk
pelaksanaan obat penenang
Kaji tekanan darah, status
pernapasan, nadi dan status
psikologis pasien
10. IMPLEMENTASI
Waktu Ttd &
Diagnosa Implementasi Respon Pasien
(Tgl/Jam) Nama
Jumat, Ansietas 1. Membina hubungan S: Pasien mengatakan ini
6Desembe (Cemas) b/d saling percaya dengan pertama kali pasien
r 2019 Krisissituasi klien/ keluarga. masuk ruang operasi
Pukul onal, O: Pasien tampak tegang,
08:00wib Operasi wajah pasien tampak
cemas.
S : -.
4. Menjelaskan semua O :Pasien banyak bertanya
prosedur tindakan tentang prosedur yang
kepada klien setiap akan akan dilakukan.
melakukan tindakan
S:-
O : Pasien tampak
5. Mendampingi klien dan komunikatif
ajak berkomunikasi yang
terapeutik. S : klien banyak mengajak
bicara
6. Memberikan peluang O : Pasien tampak
pada klien untuk komunikatif
mengungkapkan
perasaannya. S: pasien mengatakan
cemas sedikit
7. Mengajarkan teknik berkurang
relaksasi O: Pasien mengontrol
cemas dengan
beristigfar dan napas
dalam
11. EVALUASI
Diagnosa
Tgl/Jam Evaluasi TTD
Keperawatan
Jumat, Ansietas (Cemas) DS :
6Desember b/d Pasien mengatakan terus melakukan teknik
Operasi DO :
Pukul Pasien lebih tenang, namun masih ada raut
08.30wib wajah tegang
Pasien nampak melafalkan istifar
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36,7º C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
A:
Ansietas (Cemas) b/d Krisissituasional, Operasisaat
initeratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
Dampingi klien dan ajak berkomunikasi yang
terapeutik.
Kaji tekanan darah, status pernapasan, nadi
dan status psikologis pasien
C. INTRA OPERASI
1. Tanggaloperasi 6 Desember 2018 jam 08.30WIB
2. Tanda tanda vital:
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36,7º C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
SPO2= 98%
3. Posisi pasien dimeja operasi : supinasi
4. Jenis operasi : pemasangan AV Shunt
5. Teknik Anastesi : local anestesi
6. Jenis obat anestesi:
Lidodex 5 amp
Pehacain 5 amp
7. Tenaga medis dan perawat diruang operasi
Dokter bedah : dr. W, Sp.B
Penata Anastesi : Penata D
Perawat instrument : Perawat F
Perawat sirkuler : Perawat R
8. Laporan operasi :
NO LANGKAH OPERASI ALAT / OBAT / BHP
1. PERSIAPAN PASIEN :
Persiapan pasien meliputi gelang identitas ada, inform
consent terlampir, pasien tidak dipuasakan sebelum
operasi. Melepas semua perhiasan, pemantauan tanda-
tanda vital sebelum masuk ruang operasi, yaitu :
TD : 140/80 mmHgSuhu : 36,7º CNadi : 80
x/menitRR : 20 x/menitSPO2= 98%
Hasil Laboratorium :
HB 6, 8 AT 159
HbSag (-) HIV
HT 20,10 AL GDS5,3140
(-)
2. CUCI TANGAN / SCRUB : Sikat steril, spon, dan nail
Dilakukan oleh operator, asisten operator, scrub nurse/ cleaner serta sabun cair
instruments nurse chlorhexidine gluconate 4%
3. TIMBANG TERIMA PASIEN : Dilakukan pada saat
serah terima pasien di ruang serah terima oleh petugas.
Dilakukan pada pukul 08. 30 WIBdengan mengisi cek
list SSC.
4. SIGN IN :
- Gelang identitas ada
- Lokasi operasi bagian radius distal sinistra
- Prosedur operasi yaitu pemasangan AV shunt
- Inform consent / persetujuan operasi dan
anestesi terlampir
- Pulse oxymetri sudah terpasang dan berfungsi
- Kesadaran pasien composmentis
- Memasang grounding pada tungkai kaki kanan
- Tidak memiliki riwayat alergi
- Tidak kesulitan bernafas
5. PROSES INDUKSI / ANESTESI : Anestesi :
Dilakukan oleh dr. W Sp. Bdengan Teknik Anastesi : Jenis obat anestesi:
local anestesipada daerah operasi 3 jari proksimal Lidodex 5 amp
cubitiradius distal sinistra. Pehacain 5 amp
6. POSISI PASIEN :
Pasien diposisikan posisi supinasi untuk tindakan
pemasangan AV shunt dengan lengan kiri di atas meja
mayo.
9. Balance cairan :
Infus NaCl 500 cc
Perdarahan ±10 cc
10. Penyulit :usia geriatric, dan anemia
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi cedera intra operatif berhubungan dengan pengaturan posisi bedah dan
prosedur invasif bedah.
2. Resiko infeksi intra operatif berhubungan dengan adanya port de entree prosedur
bedah.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Waktu
Tujuan & Kriteria Intervensi
dx (Tgl/Jam)
1. Jumat, Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ulang identitas pasien
6Desember keperawatan selama 60 menit 2. Siapkan kamar bedah
2019 diharapkan resiko cidera intra operatif sesuai dengan jenis
Pukul 08.40 tidak terjadi, dengan kriteria hasil : pembedahan pasien
wib Selama intra operatif tidak 3. Siapkan sarana
terjadigangguan hemodinamik pendukung pembedahan
Penghitungan sponges dan 4. Siapkan alat hemostasis
instrumen sesuai dengan dan cadangan dalam
jumlah yang dikeluarkan kondisi siap pakai
Pasca operasi tidak ditemukan 5. Lakukan pengaturan
cidera tekan dan cidera listrik posisi bedah
6. Bantu ahli bedah pada
proses tindakan
pemasangan AV Shunt.
Setelah dilakukan tindakan
2. Jumat, keperawatan selama 60 menit jam 1. Lakukan manajemen
6Desember diharapkan klien terhindar dari asepsis pra bedah
2019 infeksiintra operatif, dengan kriteria 2. Siapkan instrumen sesuai
Pukul 08.50 hasil : dengan jenis pembedahan
wib Luka pasca operasi tertutup 3. Lakukan manajemen
rapi dengan kasa steril asepsis intra operatif
TTV dalam batas normal 4. Lakukan penutupan luka
Optimalisasi tindakan asepsis pembedahan
dapat dilaksanakan selama 5. Monitor TTV klien
prosedur bedah
15. IMPLEMENTASI
Waktu Ttd &
(Tgl/Jam) Diagnose Implementasi Respon Pasien
Nama
Jumat, 1. Resiko tinggi 1. Mengkaji ulang S: saya, “ Ny. N…”
6Desembe cedera intra identitas pasien O: Identitas pasien nama Ny.
r 2019 operatif N, tanggal lahir 20-07-1944,
Pukul berhubungan dan no RM 444xxx
08.40 wib dengan pengaturan
posisi bedah dan 2. Meyiapkan kamar S : Rencana tindakan
prosedur invasif bedah sesuai pemasangan AV shunt
bedah. dengan jenis O : Sisi operasi bagian radius
pembedahan pasien distal sinistra
16. EVALUASI
Diagnosa
Tgl/Jam Evaluasi TTD
Keperawatan
Jumat, 1. Resiko tinggi cedera S : -
6Desembe intra operatif O :
r 2019 berhubungan dengan Selama intra operatif tidak terjadigangguan
pengaturan posisi bedah hemodinamik
Pukul
dan prosedur invasif Penghitungan sponges dan instrumen
10.00 wib
bedah. sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan
Pasca operasi tidak ditemukan cidera tekan
dan cidera listrik
A:
Resiko tinggi cedera intra operatif berhubungan
dengan pengaturan posisi bedah dan prosedur
invasif bedahtidak terjadi
P: Hentikan intervensi
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36ºC
Nadi: 76 x/menit
RR : 18 x/menit
SPO2= 98%
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Nyeri berhubungan dengan cidera jaringan lunak, kerusakan neurovaskuler pasca bedah
7. INTERVENSI KEPERAWATAN
Waktu
Tujuan & Kriteria Intervensi
Diagnose (Tgl/Jam)
Nyeri 6 Desember Setelah dilakukan Kaji tandanyeri
berhubungan 2019 jam tindakan keperawatan verbal/nonverbal,catat
dengan cidera 10.10 wib selama 20 menit lokasi, intensitas ( skala
jaringan lunak, diharapkan nyeri 0-10danlama nyeri
kerusakan berkurang atau hilang Letakan pasien dalam
neurovaskuler dengan kriteria hasil : posisi semifowler,
pasca bedah TTV dalam batas memberi rasa nyaman.
normal Ajarkan tehnik relaksasi
Nyeri pada tingkat dan dekstraksi
0 atau 1 dari skala Kolaborasi dengan tim
0-4 medis dalam pemberian
obat analgetik
8. IMPLEMENTASI
Waktu Ttd &
Implementasi Respon Pasien
(Tgl/Jam) Diagnose Nama
6 Nyeri 1. Mengkaji tandanyeri S:
Desember berhubungan verbal/nonverbal,catat pasien mengatakan daerah post
2019 jam dengan cidera lokasi, intensitas operasi terasa nyeri.
10.30 wib jaringan lunak, ( skala 0-10danlama O: Klien tampak menahan
kerusakan nyeri nyeri, skala nyeri 5
neurovaskuler
pasca bedah 2. Meletakan pasien S: pasien mengatakan lebih
dalam posisi nyaman dengan posisi head up
semifowler, memberi O: Klien nyaman dengan posisi
rasa nyaman. head up 30 o
9. EVALUASI
Diagnosa
Tgl/Jam Evaluasi TTD
Keperawatan
6 Nyeri S:
Desembe berhubungan dengan Pasien mengatakan nyeri berkurang
r 2019 cidera jaringan lunak, O:
jam kerusakan Posisi tidur terlentang, kepala head up 30º
10.30 neurovaskuler pasca P : post op pemasangan AV Shunt
wib bedah Q : terasa seperti diiris – iris
R : radius distal sinistra
S : skala nyeri 2
T : nyeri hilang timbul
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36ºC
Nadi: 80 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2= 98%
A:
Nyeri berhubungan dengan cidera jaringan lunak,
kerusakan neurovaskuler pasca bedah
teratasi.
P:hentikan intervensi
Injeksi ketorolac 1 ampul IV
DAFTAR PUSTAKA