ke dalam vena (pembuluh balik) untuk dilewati cairan infus/pengobatan, dengan tujuan agar
sejumlah cairan atau obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam jangka waktu
tertentu.
Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous
Cannulation)
Manfaat cairan
1. Ringer Laktat
2. Normal Saline
Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l
Kegunaan :
Mengganti cairan saat diare
Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di intravaskuler
Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit serta membuat peningkatan pada
metabolit nitrogen berupa ureum dan kreatinin pada penyakit ginjal akut.
3. Dextrose
Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l. merupakan cairan infus yang mengandung gula
sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang
yang mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu, cairan infus dextrose juga
dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi).
4. Cairan Mannitol
Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu
membantu tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi
peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria), membuat eksresi
senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner
ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau transuretral.
1. Cairan hipotonik:
2. Cairan Isotonik:
3. Asering
Indikasi:
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang
mengalami gangguan hati
2. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih
baik dibanding RL pada neonatus
3. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada
anestesi dengan isofluran
4. Mempunyai efek vasodilator
5. Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000
ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil
risiko memperburuk edema serebral
4. KA-EN 1B
Indikasi:
1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
2. < 24 jam pasca operasi
3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan
sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
4. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
5. KA-EN 4A
Indikasi :
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
6. KA-EN 4B
Indikasi:
1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
2. Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
1.
o Na 30 mEq/L
o K 8 mEq/L
o Cl 28 mEq/L
o Laktat 10 mEq/L
o Glukosa 37,5 gr/L
7. Otsu-NS
Indikasi:
1. Untuk resusitasi
2. Kehilangan Na > Cl, misal diare
3. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar).
8. MARTOS-10
Indikasi:
9. Amiparen
Indikasi:
10. AMINOVEL-600
Indikasi: