Oleh :
IRDAWATI
209012505
DENPASAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LUKA BAKAR
DI RSUP SANGLAH
A. PENGKAJIAN
1. Data umum
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelmain : Laki-laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sopir
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Bali
Tanggal Masuk : 11 november 2020
Tanggal Pengkajian : 12 november 2020
No. Register :
Diagnosa Medis : Combustio
Keterangan :
: laki –laki
: perempuan
: meninggal
: klien
Riwayat Sosiokultural
3. Pola fungsi kesehatan gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan pandangannya soal kesehatan itu sangat penting untuk
dijaga, jika klien merasakan sakit, demam atau sekedar flu biasanya klien
memeriksakan diri ke Puskesmas atau ke pelayanan terdekat.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit : klien mengatakan makan teratur 3 x sehari dengan porsi
yang cukup
Saat sakit : pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi yang sedikit
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB lancar 3 x sehari
Saat sakit : BAB kurang lancar hanya 2 x sehari
2) BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAK lancar bisa 3-4 x per hari
Saat sakit : pasien mengatakan BAK lancar sama seperti sebelum
sakit
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat
melakaukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, toileting,
berpakaian dan bekerja secara mandiri.
Saat sakit : pasien mengatakan aktivitas seperti makan atau minum,
toileting dan mobilisasi dibantu oleh keluarga atau perawat.
2) Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas atau
kegiatan tanpa bantuan orang lain
Saat sakit : klien mengatakan tidak dapat beraktivitas lagi dengan
baik karena klien hanya berbaring lemah di tempat tidur.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran
juga penciuman juga fungsinya.
f. Pola Persepsi-Konsep Diri
Klien mengatakan dirinya ingin cepat sembuh, kembali kerumah dengan
keadaan sehat, dan ingin kembali melakukan aktifitas seperti biasa sebelum
masuk rumah sakit. Klien berorientasi dan hubungan baik dengan keluarga,
petugas kesehatan dan pengunjung. Klien tidak menunjukan adanya menarik
diri atau minder.
g. Pola Tidur dan Istrahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan setiap hari tidur selama 6-7 jam, dan
jarang tidur siang karena bekerja.
Saat sakit : pasien mengatakan tidur 5-6 jam dimalam hari dan disiang hari 1-2
jam.
h. Pola Peran-Hubungan
Klien mengatakan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga baik kepada
istri maupun mertuanya. Klien juga mengatakan selama ini berhubungan baik
dengan semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien dirawatpun keluarga
dan istri anaknya senantiasa mendampingi beliau.
i. Pola Seksual-Reproduksi
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Paien mengatakan ketika dirinya sedang dalam stress atau ada masalah pasien
hanya berekreasi bersama keluarga atau hanya sekedar menonton TV
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Klien dan keluarga beragama islam. Klien melakukan berbagai ikhtiar
(berdoa) untuk keadaannya sekarang.
4. Pemeriksaan fisik
a. Kedaan Umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis
GCS: 14 verbal: 5 Psikomotor: 5 Mata : 4
b. Tanda Vital
TD : 90/60mmHg, suhu 38°C, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas
24x/menit.
c. Kepala :
Terdapat luka bakar di kepala, simetris, rambut berwarna hitam, lembab dan
pendek
d. Mata :
Simetris kanan dan kiri, kungjungtiva tidak anemis, seclera tidak ikterik, tidak
ada peningkatan tekanan intra okuler, ada reflek cahaya pada pupil.
e. Hidung :
Simetris kanan dan kiri, tidak ada polip, tidak ada sekret dan pendarahan.
f. Telinga :
Simetris kanan dan kiri, sedikit purelen, tidak terdapat lesi dan nyeri tekan,
ketajaman pendengaran normal.
g. Mulut :
Mukosa bibir pucat tidak ada sariawan, lidah berwarnah merah muda, tidak
ada pembekakan tonsil, tidak terdapat karies pada gigi.
h. Leher :
Simetris kanan dan kiri, tidak terjadi pembesaran tiroid, tidak terdapat distensi
vena jugularis.
i. Dada dan Punggung :
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada jaringan
parut, irama pernapasan tidak teratur, menggunakan otot bantu
pernapasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, vokal fremitul
simetris kanan dan kiri.
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler
j. Abdomen :
Inspeksi : tidak ada lesi, massa, tidak ada jaringan parut
Auskultasi : bisisng usus 30x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Bunyi timpani
k. Ekstremitas :
Atas : Terdapat luka bakar pada wajah dan kepala, telapak tangan sampai ke
siku sebelah kiri dan kanan.
Bawah : terdapat luka bakar di kaki kanan sampai alat vital pasien.
l. Genetelia :
Genetelia klien bersih, tidak terpasang kateter
m. Anus
6. Data Tambahan
tidak terlampirkan
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. PERENCANAAN
No Diagnos Tujuan Intervensi Rasional
a
1. Nyeri Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Untuk
akut tindakan keperawatan pengkajian mengetahui
berhubun selama 3 x 24 jam komprehensi lokasi nyeri
gan diharapkan nyeri f nyeri dan frekuensi
dengan berkurang dengan termasuk atau derajat
agen kriteria hasil : lokasi, dari nyeri
cedera 1. Klien melaporkan karakteristik 2. Untuk
fisik nyeri yang ringan , mengetahui
2. Klien tidak onset/durasi, reaksi nyeri
mengerang atau frekuensi, 3. Agar pasien
menangis kualitas, labih paham
terhadap rasa itensitas atau tentang nyeri
sakitnya derajat 4. Supaya pasien
3. Klien tidak nyeri, dan lebih mengerti
menunjukan rasa faktor yang lagi tentang
sakit akibat menimbulka nyeri
nyerinya n 5. Agar kondisi
2. Observasi pasien lebih
reaksi non baik
verbal 6. Pantau
terhadap keadaan
nyeri pasien
3. Gunakan
strategi
komunikasi
terapeutik
untuk
menggali
informasi
terhadap
pengalaman
nyeri dan
cara pasien
merespon
terjadinya
nyeri
4. Ajarkan
pasien untuk
menggunaka
n medikasi
nyeri yang
adekut
5. Pastikan
pasien
mendapat
perhatian
mengenai
perawatan
dengan
analgesic
6. Monitor
tanda-tanda
vital
sebelum dan
setelah
diberikan
analgesic
dengan satu
kali dosis
atau tanda
yang tidak
biasa dicatat
perawat
7. Evaluasi
keefektifan
dari
analgesic
2. Hambata setelah di lakukan 1. Kaji 1. Membantu
n tindakan keperawatan kemampuan dalam
mobilitas selama 3 x 24 jam di dan mengantisipa
fisik harapkan pasien dapat peningkatan si dan
berhubun mobilisasi dengan imobilitas merencanaka
gan baik dengan kriteria fisik pada n pertemuan
dengan hasil : seluruh kebutuhan
nyeri 1. Menunjukan ekstremitas individual
mobilisasi 2. Kaji 2. Lakukan
yang baik kemampuan latihan ROM
2. Klien dapat dan pada seluruh
mengenal cara hambatan ekstremitas
melakukan motorik
imobilisasi pada seluruh
dan secara ekstremitas.
kooperatif dan 3. Evaluasi
mau kemampuan
melaksanakan imobilisasi
teknik dan
imobilisasi kebutuhan
secara alat bantu
bertahap
3. Kerusaka Setelah di lakukan 1. Anjurkan 1. Untuk
n tindakan keperawatan psien untuk mengetahui
integritas selama 3 x 24 jam di menggunaka kenyamanan
kulit harapkan kerusakan n pakaian pasien
berhubun integritas kulit pasien yang 2. Agar tidak
gan dapat teratasi dengan longgar terganggu
dengan kriteria hasil : 2. Hindari pada luka
luka 1. Integritas kulit kerutan pada pasien
bakar yang baik tempat tidur 3. Supaya kulit
terbuka dapat 3. Jaga pasien tetap
dipertahankan kebersihan sehat
2. Tidak ada kulit agar 4. Agar tubuh
luka/lesi pada tetap bersih pasien tidak
kulit dan kering kaku
3. Perfusi 4. Mobilisasi 5. Pantau
jaringan baik pasien (ubah adanya kulit
4. Mampu posisi pasien kemerahan
melindungi ) setiap dua pasien
kulit dan jam sekali 6. Agar kulit
mempertanhan 5. Monitor pasien tetap
kan kulit akan fresh
kelembaban adanya 7. Untuk
kulit dan kemerahan mengetahui
perawatan 6. Oleskan pergerakan
alami lotion atau pasien
minyak/bab 8. Untuk
y oil pada mengetahui
daerah yang kebutuhan
tertekan nutrisi pasien
7. Monitor 9. Supaya tubuh
aktivitas dan pasien
mobilisasi terlihat segar
pasien 10. Untuk
8. Monitor mengetahui
status nutrisi kondisi
pasien pasien
9. Memandika
n pasien
dengan
sabun dan
air hangat
10. Kaji
lingkungan
dan
peralatan
yang
menyebabka
n tekanan
E. IMPLEMENTASI
2. Jumat 2 S: Irdawati
13/11/20 klien mengatakan panas di area luka
bakar
O:
- pasien tampak meringis
- Pasien tampak tidak nyaman
- Terlihat luka bakar pada wajah
dan kepala pasien, telapak
tangan sampai ke siku sebelah
kiri dan kanan, kaki kanan
sampai alat vital pasien.
- Td : 90/60mmHg
- Suhu : 38°c
- Nadi : 90x/menit
- RR : 24x/menit
A:
Masalah imobilitas belum teratasi
P : intervensi dilanjut kan
- Mengkaji kemampuan dan
peningkatan imobilitas fisik pada
seluruh ekstremitas
- Mengkaji kemampuan dan
hambatan motorik pada seluruh
ekstremitas.
3. Sabtu 3 S: Irdawati
14/11/20 Pasien mengatakan panas di area luka
bakar
O:
- pasien tampak meringis
- Luka pasien tampak berwarna
merah
- Tampak gelembung putih di
bagian kulit
- Kulit pasien tampak melepuh
- Terlihat luka bakar pada wajah
dan kepala pasien, telapak
tangan sampai ke siku sebelah
kiri dan kanan, kaki kanan
sampai alat vital pasien.
- Td : 90/60mmHg
- Suhu : 38°c
- Nadi : 90x/menit
- RR : 24x/menit
A:
Masalah integritas kulit belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
- Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
- Monitor kulit akan adanya
kemerahan