Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny.

M
DENGhAN ” CARCINOMA CERVIC IB 1 TINDAKAN HISTEREKTOMI
RADIKAL+ SALPINGECTOMI BILATERAL + LYMPHADECTOMI BILATERAL “
DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) RSPTN UNIVERSITAS
HASANUDDIN

OLEH :

MELINDA OLIVIA JOSEPH


R014191042

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

(…………………………………..) ( )

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KRITIS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
FORMAT PENGKAJIAN PERIOPERATIF (COT)
Nama Mahasiswa : Melinda Olivia Joseph
Nim : R014191042
Tgl pengkajian : 10 Februari 2020

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Ny. M
b. Tgl lahir/Umur : 27 Februari 1977/ 42 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : S.kom
e. Alamat : Jl. Pelabuhan , Kolaka
f. No RM : 136289
g. Diagnosa Medis : Carsinoma Cerviks IB 1
2. IDENTITAS ORANG TUA/PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. Hj. Y
b. Umur : 45 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan :-
e. Pekerjaan :-
f. Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
Asal Pasien :

□ Rawat jalan
□ Rawat Inap
□ Rujukan
A. PRE OPERASI

1. Keluhan Utama : Cemas dengan operasi yang akan dijalani


Riwayat Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
2
□ Tidak ada
Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada,
3. □ Tidak ada
Desember 2019
4. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan □ Tidak ada
5. Jenis Operasi: Histerektomi total
6. TTV: Suhu : 360C, Nadi : 78 x/mnt, Respirasi : 20x/mnt, TD : 110/80 mmHg
7. TB/BB:155 cm/ 48 Kg
8. Golongan Darah: A
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
Status Emosional: □ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif
9.
□ Menangis □ Menarik diri
10. Tingkat Kecemasan: □ Tidak cemas □ Cemas
11. Skala Cemas:

□ 0 = Tidak Cemas

□ 1 = Mengungkapkan kerisauan ( pasien merasa cemas dan


khawatir dengan tindakan operasi yang akan dijalaninya, ekspresi wajah
tampak khawatir , tegang dan sedih)

□ 2 = Tingkat perhatian tinggi

□ 3 = Kerisauan tidak berfokus

□ 4 = Respon simpate-adrenal

□ 5 = Panik
12 Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale)

Tidak nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □ 6-7 □ 8-9 Tertahankan

□ 10
Data tambahan :
- Pasien mengatakan untuk sementara tidak ada nyeri
P:-
Q:-
R:-
S : Skala 0 (VAS)
T:

13.Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:

Normal
Jika tidak normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala 
Leher 
Dada  Tampak benjolan pada mammae dekstra
Abdomen 
Genitalia 
Integumen 
Ekstremitas 

14. Hasil Data Penunjang :


a. Laboratorium:
Tanggal : 13-01-2020
Pemeriksaan Hasil
WBC 9.5 (103/uL)
RBC 4.76 (106/uL)
HGB 12.9 g/dL
HCT 40.0%
PLT 374 (103/uL)
MCV 84.0 fL
MCH 27.1 pg
MCHC 32.3 g/dL
RDW-sd 55.7 fL
RDWcv 18.2%
PDW 12.8 fL
MPV 10.5 fL
NEUT 63.0 %
LYMPH 25.3 %
MONO 8.5 %
EOS 3.0%
BAS 0.02%
Waktu bekuan 31.1 detik
Waktu perdarahan 12.6 detik
GDS 105 mg/dL
HBsAg Non Reaktif

b. Rontgen :
Foto Thorax PA 30 Januari 2020
Hasil : Tidak tampak tanda-tanda metastatis, cardiomegaly disertai dilatation aortae
USG tanggal 29 Januari 2020
Hasil : Massa SBR, organ-organ intraabdoment yang terscan lainnya dalam batas
normal.

B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 10.50 Wita
2. Pembedahan dimulai jam : 11.00- 13.30 Wita ( 3 jam )
3. Jenis anastesi :
 Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok
4. Posisi operasi :
□ Terlentang □ Litotomi □ Tengkurap/Knee chees □Lateral: □ Kanan □ Kiri □ lainnya
5. Pemasangan alat-alat :
Airway: □ Terpasang ETT No : 7 □ Terpasang LMA no:......... □ OPA □ O2 Nasal
Data tambahan :
- Penggunaan peralatan listrik Electro Surgical Unit (ESU) monopolar cut 40, coag
40 dan pad diatermi di kaki kiri
- Penggunaaan alat instrument beda
 Nearbeken 1
 Duc klem 6
 Scalpel Handle No 3 1
 Scalpel Handle No 4 1
 Gunting Jaringan 1
 Gunting Benang 1
 Pinset Debakey 1
 Pinset Cirurgis (kecil) 1
 Pinset Cirurgis (besar) 1
 Pinset Anatomis 1
 Spong Holding 5
 Neadle Holder 1
 Ellis Tissue Forceps 2
 Kelly Artery Forcep 4
 Mosqueito CVD 4
 Mosqueito STR 2
 Claw Retractor 2
 Langen back 2
 Frazier Canula Suction 1
 Lida 6

6. TTV :
Suhu 36.2 0C , Nadi 78 x/mnt, Teraba □ Kuat□ Lemah, □ Teratur □ Tidak teratur,
RR 20 x/mnt, TD 128/ 78 mmHg, Saturasi 100 %
7. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas :
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala 
Leher 
Dada  Terdapat benjolan pada dada payudara
sebelah kanan
Abdomen 
Genitalia 
Integumen 
Ekstremitas  Immobilisasi, kelemahan otot akibat
anastesi.

Total cairan masuk :


□ Infus : 500cc
□ Tranfusi : (tidak dilakukan transfusi)
Total cairan keluar :
□ Urine : 300 cc
□ Perdarahan : 500 cc Lain lain : -

C. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :
ICU
II. ANALISA DATA
1. Pre Operasi
No Data Prioritas Masalah
1. DS :
- Pasien mengatakan merasa cemas dan takut dengan Ansietas
tindakan operasi yang akan dijalaninya
DO :
- Pasien tampak cemas
- Ekspresi wajah tampak khawatir, tegang dan sedih
- Skala cemas dengan skor 1

2. Intra Operasi
No Data Prioritas Masalah
1. Faktor risiko :
- Penggunaaan alat instrument bedah
- Penggunaan peralatan listrik Electro Surgical Unit Risiko cedera
(ESU) monopolar cut 40, coag 40
- Penggunaan pad diatermi di kaki kanan
2. Faktor risiko :
- Gangguan sensori/ persepsi akibat anastesi Risiko cedera akibat
- Imobilisasi posisi perioperatif
- Kelemahan otot
3. Faktor risiko :
Risiko infeksi area
- Penggunaaan alat instrument bedah
pembedahan
- Prosedur invasif

3. Post Operasi
No. Data Prioritas Masalah
1. Faktor resiko:
- Pasien tampak menggigil kedinginan Risiko hipotermia
- Kondisi kulit teraba dingin jika disentuh perioperatif
- Suhu lingkungan rendah (190C)
- Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu
lingkungan
- Jenis anastesi GETA (General Anastesi)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi
1. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini

Intra Operasi
1. Risiko cedera
2. Risiko cedera akibat posisi perioperatif
3. Risiko infeksi area pembedahan

Post Operasi
1. Resiko hipotermia perioperatif
RENCANA KEPERAWATAN

Inisial Pasien : Ny. M


Tanggal Lahir : 27 Februari 1977
No RM : 136289

Pre Operasi
No Diagnosa Keperawatan (Nanda) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan perawatan Pengurangan Kecemasan
ancaman pada status terkini ditandai 1x 15 menit diharapkan tingkat - Gunakan pendekatan yang tenang dan
dengan : kecemasan pasien berkurang dengan meyakinkan.
DS : kriteria hasil : - Kaji tanda verbal dan non verbal kecemasan.
- Pasien mengatakan merasa cemas  Pasien menyampaikan secara lisan - Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan
dan takut dengan tindakan operasi rasa cemasnya berkurang. ketakutan
yang akan dijalaninya  Pasien tampak tenang dan tidak - Jelaskan semua prosedur yang mungkin akan
DO : gelisah dialami pasien selama tindakan dilakukan
- Pasien tampak cemas - Anjurkan pasien untuk menggunakan tekhnik
- Ekspresi wajah tampak khawatir, relaksasi.
tegang dan sedih
- Skala cemas dengan skor 1

Intra Operasi
No Diagnosa Keperawatan (Nanda) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Risiko cedera ditandai dengan faktor Setelah dilakukan tindakan perawatan Tindakan Pencegahan dalam Pembedahan
risiko: 1x 60 menit diharapkan risiko cedera - Verifikasi identitas pasien dan prosedur operasi
- Penggunaaan alat instrument tidak terjadi dengan kriteria hasil : yang dijadwalkan dengan membandingkan
bedah  Mengimplementasikan protokol catatan pasien, gelang dan jadwal bedah.
“time out ”
- Penggunaan peralatan listrik  Mengenali faktor risiko - Berpartisipasi pada fase “ time out “ dalam pre
Electro Surgical Unit (ESU)  Memodifikasi lingkungan operatif untuk memeriksa terhadap prosedur
monopolar cut 40, coag 40  Pasien bebas dari cedera benar pasien, benar prosedur dan benar area
- Penggunaan pad diatermi di kaki pembedahan
kanan - Pastikan dokumentasi dan komunikasi terkait
dengan adanya alergi
- Hitung kasa perban, alat tajam dan instrumen,
sebelum , pada saat dan setelah pembedahan
- Periksa ketepatan fungsi unit pembedahan
elektronik (ESU)
- Periksa bahwa pasien tidak menyentuh logam
- Inspeksi kulit pasien terhadap cedera setelah
penggunaan pembedahan elektronik
- Damping pada saat pemindahan pasien, periksa
ketepatan posisi selang, kateter dan drainase.
2. Risiko cedera akibat posisi Setelah dilakukan tindakan perawatan Pengaturan Posisi Intraoperatif
perioperatif ditandai dengan 1x 60 menit diharapkan keparahan - Monitor posisi intraoperatif
faktor risiko : cedera fisik posisi intra operatif tidak - Kunci roda meja operasi
- Gangguan sensori/ persepsi akibat terjadi dengan kriteria hasil : - Stabilkan baik brankar pasien maupun meja
anastesi  Pasien bebas dari cedera akibat operasi saat memindahkan pasien ke dan dari
- Imobilisasi disorientasi perioperatif meja operasi dengan menggunakan jumlah
- Kelemahan otot  Pasien bebas dari cedera kulit dan petugas yang cukup untuk memindahkan dan
atau jaringan yang tidak menyokong ekstremitas.
diharapkan. - Berikan posisi operasi yang sesuai
- Jaga kepatenan infus, kateter dan sirkuit alat
bantu nafas
- Catat posisi pasien dan alat-alat yang digunakan.
3.. Risiko infeksi area pembedahan Setelah dilakukan tindakan perawatan Kontrol Infeksi Intraoperatif
ditandai dengan faktor risiko : selama 1x 60 menit diharapkan - Verifikasi bahwa pemberian antibiotik telah
- Penggunaaan alat instrument infeksi tidak terjadi dengan kriteria diberikan dengan tepat
bedah hasil : - Lakukan tindakan pencegahan universal
- Prosedur invasif - Verifikasi keutuhan kemasan steril
- Pasien bebas dari tanda-tanda - Buka persediaan peralatan steril dengan
infeksi . menggunakan tekhnik aseptik
- Bantu pemakaian jubah dan sarung tangan
anggota tim.
- Periksa kulit dan jaringan disekitar lokasi
pembedahan.
- Dapatkan kultur jaringan sesuai indikasi
- Kordinasikan pembersihan dan persiapan ruang
operasi untuk pasien berikutnya.

Post Operasi
No Diagnosa Keperawatan (Nanda) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Risiko hipotermia perioperatif Setelah dilakukan tindakan perawatan Pengaturan Suhu : Perioperatif
ditandai dengan faktor resiko : selama 1x 30 menit diharapkan - Monitor tanda vital
- Pasien tampak menggigil termoregulasi dipertahankan dengan - Identifikasi pasien terhadap adanya faktor risiko
kriteria hasil: mengalami suhu tubuh yang abnormal
kedinginan
- Pasien tidak menggigil - Selimuti pasien
- Kondisi kulit teraba dingin jika - Suhu tubuh pasien dalam rentang - Berikan dan atur penggunaan penghangat
disentuh normal (36.50- 370C) - Sesuaikan suhu disekitar ruangan untuk
- Suhu lingkungan rendah meminimalkan risiko hipotermi
- Pemakaian pakaian yang tidak
sesuai dengan suhu lingkungan
- Jenis anastesi GETA (General
Anastesi)
CATATAN IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN

Inisial Pasien : Ny. M


Tanggal Lahir : 27 Februari 1977
No RM : 136289
Pre Operatif
1. Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 10 Februari Jam 09.00 Jam 09.25
2020 - Menggunakan pendekatan yang tenang dan S:
meyakinkan. - Pasien mengatakan masih merasa cemas dengan
Hasil : Pasien koperatif dan mau menerima perawat tindakan operasi yang akan dijalaninya
O:
- Mengkaji tanda verbal dan non verbal kecemasan.
- Ekspresi wajah tampak khawatir dan takut
Hasil : - Mata pasien berkaca-kaca saat akan di dorong ke
Pasien mengatakan merasa takut dan cemas dengan ruang operasi
tindakan operasi yang akan dijalaninya. Ekspresi wajah A: Ansietas belum teratasi
tampak khawatir dan tegang P: Lanjutkan intervensi
- Mendorong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan - Anjurkan pasien untuk menggunakan tekhnik
Hasil : relaksasi
Pasien menceritaka bagaimana perasaannya dan - Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan
ketakutannya saat ini menghadapi pembedahan
Jam 09.05
- Menjelaskan semua prosedur yang mungkin akan
dialami pasien selama tindakan dilakukan
Hasil :
Pasien mendengarkan penjelasan yang diberikan
- Menganjurkan pasien untuk menggunakan tekhnik
relaksasi.
Hasil :
Tekhnik relaksasi yang diajarkan yaitu dengan
modifikasi pikiran positif berdo’a agar operasinya
dilancarkan dan dimudahkan.

Intra Operatif
1. Diagnosa Keperawatan : Risiko cedera
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 10 Februari Jam 10.30 Jam 13.40
2020 - Memverifikasi identitas pasien dan prosedur operasi S : -
yang dijadwalkan dengan membandingkan catatan O:
pasien, gelang dan jadwal bedah. - Identifikasi pasien sudah dilakukan
Hasil : - Fungsi unit pembedahan (ESU) sesuai
Telah dilakukan verifikasi identitas pasien - Pasien bebas dari cedera
- Memastikan dokumentasi dan komunikasi terkait dengan A: Resiko cedera tidak terjadi
adanya alergi P: Pertahankan intervensi
Hasil : - Inspeksi kulit pasien terhadap cedera setelah
Pasien tidak memiliki riwayat alergi penggunaan pembedahan elektronik
- Memeriksa ketepatan fungsi unit pembedahan elektronik
(ESU)
Hasil :
ESU yang digunakan monopolar cut 40, coag 40
- Memeriksa bahwa pasien tidak menyentuh logam
Hasil : Pasien aman
Jam 10.35
- Berpartisipasi pada fase “ time out “ dalam pre operatif
untuk memeriksa terhadap prosedur benar pasien, benar
prosedur dan benar area pembedahan
Hasil : Fase time out telah dilaksanakan oleh dokter yang
bertindak sebagai operator
- Menghitung kasa perban, alat tajam dan instrumen,
sebelum , pada saat dan setelah pembedahan
Hasil :
Tindakan telah dilakukan sebelum, saat dan setelah
pembedahan.
Jam 13.40
- Mendampingi pada saat pemindahan pasien, periksa
ketepatan posisi selang, kateter dan drainase.
Hasil :
Pasien didampingi saat pindah . Posisi selang, kateter dan
drainase tepat .
2. Diagnosa Keperawatan : Risiko cedera akibat posisi perioperative
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Selasa, 28 Januari Jam 10.30 Jam 10.40
2020 - Memonitor posisi intraoperative S: -
Hasil : O:
Pasien dalam posisi supine - Meja operasi stabil dan telah dikunci
- Mengunci roda meja operasi - Infus, kateter dan dan alat bantu nafas paten
Hasil : roda meja operasi telah terkunci - Pasien bebas dari cedera
- Menstabilkan baik brankar pasien maupun meja operasi A: Resiko cedera akibat posisi perioperative tidak
saat memindahkan pasien ke dan dari meja operasi terjadi
dengan menggunakan jumlah petugas yang cukup untuk P: Pertahankan intervensi
memindahkan dan menyokong ekstremitas. - Jaga kepatenan infus, kateter dan sirkuit alat bantu
Hasil : nafas
Brankar dan meja telah distabilkan sebelum
pemindahan pasien.
- Memberikan posisi operasi yang sesuai
Hasil : Posisi operasi supine
Jam 10.35
- Menjaga kepatenan infus, kateter dan sirkuit alat bantu
nafas
Hasil :
Infus , kateter, dan sirkuit alat bantu nafas paten
2. Diagnosa Keperawatan : Risiko Infeksi
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 10 Februari Jam 10.45 Jam 13.50
2020 - Memverifikasi bahwa pemberian antibiotik telah S:
diberikan dengan tepat O:
Hasil : - Tidak ada tanda- tanda infeksi
Telah diberikan profilaksis antibiotik diruang perawatan A: Resiko infeksi tidak terjadi
- Melakukan tindakan pencegahan universal P: Pertahankan intervensi
Hasil : - Lakukan tindakan pencegahan universal
Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dan
penggunaan APD
- Membuka persediaan peralatan steril dengan
menggunakan tekhnik aseptic
Hasil :
Tekhnik aseptic dipertahankan
- Membantu pemakaian jubah dan sarung tangan anggota
tim.
Memeriksa kulit dan jaringan disekitar lokasi
pembedahan.
Hasil :
Tampak luka ulkus mammae dextra di lokasi yang akan
dilakukan pembedahan.
Jam 12.30
- Mendapatkan kultur jaringan sesuai indikasi
Hasil : Kultur jaringan untuk pemeriksaan PA sesuai
instruksi dokter
Jam 13.45
- Mengkordinasikan pembersihan dan persiapan ruang
operasi untuk pasien berikutnya
Hasil : Telah dilakukan kordinasi pembersihan ruangan
dengan cleaning service ruangan

Post Operasi : Pasien langsung dipindahan ke ruang ICU.

Anda mungkin juga menyukai