R DENGAN
” CARSINOMA OVARIUM IIIC + TUMOR INFILTRASI COLON + PERFORASI
BULI_BULI “ DI RUANG PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSPTN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH :
(…………………………………..) ( )
Pernapasan = 26 x/menit
Terapi Oksigen : Nasal kanul RM NRM Ventilator: ( mode: SIMV PS, FiO2 40 %, Tidal volume:
170, PEEP: 5, PS : 5
Irama : Reguler Irreguler
Bentuk Dada : Normal Pegeon Chest Barrel chest Funnel chest
SKULAR/BCARDIOVA
TD : 109/78m mmHg
Nadi : 103 x/i Kualitas Nadi : Reguler Ireguler Bradikardi Takikardi
CRT : < 3 dtk Sp02 : 100 %
Bunyi jantung : S1 S2 S3 S4 Murmur Gallop
Irama : Reguler Irreguler
Kateter Urin: Tidak Ya, ukuran 16
BLADDER
PEMERIKSAAN PENUNJUNG
a. Pemeriksaan Laboratorium
3 DS : Ketidakmampuan Domain 2
- mencerna makanan Nutrisi
DO : Kelas 1. Makani
- Albumin : 2.6 Ketidakseimbangan nutrisi :
- Membran mukosa tampak pucat kurang dari kebutuhan tubuh
- Hb : 7.8 dl.gr
- IMT : 13.3 kg/m²
- Pasien sementara dipuasakan
- Turgor kulit tampak kering
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Inisial Pasien : An. N.A.R
Tanggal Lahir : 22 Januari 2003
No RM : 133151
1. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya mukus berlebihan.
Hari/ Implementasi Evaluasi
Tanggal
Selasa. 25 Februari Jam 08.00 Jam 14.00
2020 - Memonitor status pernafasan dan oksigenasi S: -
Hasil : O:
Pasien terpasang ventilator mode SIMVPs, FiO 2 : 40%, PEEP : 5,
PressSupport: 5, SPO2 : 100%, RR : 18 x/ menit. - Suara nafas ronchi pada bagian
- Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi - Pasien batuk ada lender
Hasil : - Pasien terpasang ventilator mode CPAP, FiO 2 : 40%, PEEP : 5,
Pasien dalam posisi head up 30o PressSupport: 5, SPO2 : 100%, RR : 23 x/
Jam 08.30 A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
- Penetalaksanaan Nebulaizer Combivent 1 vial/Intubasi
P: Lanjutkan intervensi
Hasil :
Sputum masih susah dikeluarkan oleh pasien, reflek batuk masih - Monitor status pernafasan dan oksigenasi
lemah. - Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Melakukan suction - Auskultasi suara nafas
Hasil : - Lakukan fisioterapi dada
Telah dilakukan suction pada ETT pasien. Sputum agak kental - Lakukan suction
dan agak susah dikeluarkan, warna putih. - Penatalaksanaan pemberian nebulizer sesuai indikasi
Jam 10.30
- Memonitor status pernafasan dan oksigenasi
Hasil :
Pasien terpasang ventilator mode SIMVPs, FiO 2 : 40%, PEEP : 5,
PressSupport: 5, SPO2 : 100%, RR : 23 x/ menit.
- Melakukan suction oral dan ETT
Hasil :
Produksi sputum (+), warna putih dan kental
- Mengobservasi penatalaksanaan perubahan mode ventilator
menjadi CPAP
Hasil : Mode ventilator CPAP dengan FiO2 40 % PS : 5, PEEP 5.
Jam 12.00
- Memonitor status pernafasan dan oksigenasi
Hasil :
Pasien terpasang ventilator mode CPAP, FiO2 : 40%, PEEP : 5,
PressSupport: 5, SPO2 : 100%, RR : 22 x/
Jam 14.00
- Memonitor status pernafasan dan oksigenasi
Hasil :
Pasien terpasang ventilator mode CPAP, FiO 2 : 40%, PEEP : 5,
PressSupport: 5, SPO2 : 100%, RR : 21 x/i
Jam 03.00
- Memonitor status pernapasan dan oksigenasi
Hasil :
Pasien mengeluh sesak dan berat saat bernapas
- Mengobservasi pengubahan setting ventilator mode SIMVPS,
FiO2 40 %, PS 5, PEEP 5 VT 170
Jam 06.00
- Memonitor status pernafasan dan oksigenasi
Hasil :
Pasien terpasang ventilator dengan mode: CPAP, FiO2 40 %, ,
PEEP: 5, PS : 3, RR 21x/menit SPO2 99%
Jumat, 28 Februari Jam 08.00 Jam 14.00
2020 - Memonitor status pernapasan dan oksigenasi pasien S: -
Hasil : O:
Terpasang oksigen NRM 10 liter/menit
- Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi - Suara nafas ronchi (+) minimal pada bagian lateral paru.
Hasil : - Sputum minimal
Pasien dalam posisi head up 30° - Warna sputum putih dan konsistensi kental
Jam 09.00 - Pasien terpasang oksigen nasal canule 3 liter/menit
- Memonitor status pernapasan dan oksigenasi - TD 95/59 mmHg
Hasil : Mengganti oksigen NRM dengan nasal canul 3 liter/menit - Nadi : 102
Jam 10.00 - RR : 26x/menit
- Memonitor kemampuan batuk efektif pasien - SPO2 100%
Hasil : kemampuan batuk lemah, kedengaran bunyi lender pada - Kemampuan batuk lemah
saat pasien batuk, tetapi agak sulit dikeluarkan.
Jam 12.00 A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
- Memonitor TTV
Hasil :
TD 95/59 mmHg. N : 102x/menit, RR 26 x/menit, SPO2 100 % P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor status pernapasan dan oksigenasi pasien
Hasil : - Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Pasien bernapas spontan, bunyi napas ronchi (+) minimal pada - Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
bagian lateral paru. Terpasang oksigen nasal canule 3 liter/menit - Auskultasi suara nafas
- Lakukan fisioterapi dada
- Lakukan suction
- Penatalaksanaan pemberian nebulizer sesuai indikasi
Perawatan Ostomi
Monitor komplikasi paska operasi
Monitor stoma/penyembuhan jaringan sekitarnya serta
adaptasi terhadap alat ostomy degan tepat
Ganti/kosongkan kantong ostomy dengan tepat
Irigasi ostomy dengan tepat
Monitor pola eliminasi
Bantu pasien dalam perawatan diri
P : Lanjutkan intervensi
Kontrol Infeksi
Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol instruksi
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
Pakai sarung tangan steril dengan tepat
Gosok kulit pasien dengan agen antibakteri yang sesuai
Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta
balutannya sesuai dengan pedoman
Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan ruangan pasien
Berikan antibiotic yang sesuai
Jumat, 28 Februari Jam 08.10 Jam 14.00
2020 - Mencuci tangan sebelum melakukan perawatan pada pasien S:-
- Memandikan pasien dengan menggunakan disposible wash
O:
dengan kandungan antibakteri
- Penatalaksanaan vulva hygiene dan oral hygiene - Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
Jam 08.30 kepada pasien
- Mengganti laken dan selimut pasien - Laken dan selimut pasien telah diganti
- Mengganti botol residu cairan lambung - Wadah/botol residu cairan lambung telah diganti
- Mencuci tangan setelah melakukan perawatan kepada pasien - Pemberian terapi antibiotic Ceftriaxone 1 gr/12 jam /IV
Jam 10.00 - WBC : 18. 27
- Mengingatkan kepada keluarga untuk selalu mencuci tangan - Hb : 7.8
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. - Post op hari ke -6
- Penatalaksanaan terapi antibiotic Ceftriaxone 1 gr sudah - Terpasang alat-alat invasive IV line, NGT, Ventilatot,
diberikan jam 07.00/IV/12 jam Cateter.
-
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kontrol Infeksi
Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol instruksi
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
Pakai sarung tangan steril dengan tepat
Gosok kulit pasien dengan agen antibakteri yang sesuai
Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta
balutannya sesuai dengan pedoman
Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan ruangan pasien
Berikan antibiotic yang sesuai
Sabtu, 28 Februari Jam 15.00 Jam 20.00
2020 - Mencuci tangan sebelum melakukan perawatan pada pasien S:-
- Penatalaksanaan pemasangan cateter no 16
O:
- Menggunakan sarung tangan steril dengan teknik aseptic
- Memonitor hasil laboratorium - Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
Hasil : WBC 23.67 ribu, Hb : 7.8 gr/dl kepada pasien
Jam 17.00 - Wadah/botol residu cairan lambung telah diganti
- Mengingatkan kepada keluarga untuk selalu mencuci tangan - Pemberian terapi antibiotic Ceftriaxone 1 gr/12 jam /IV
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. - WBC : 23.67
Jam 19.00 - Hb : 7.8
- Penatalaksanaan terapi antibiotic Ceftriaxone 1 gr/IV/12 jam - Post op hari ke -6
- Terpasang alat-alat invasive IV line, NGT, Ventilatot,
Cateter.
- Cateter telah tergantih
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kontrol Infeksi
Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol instruksi
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
Pakai sarung tangan steril dengan tepat
Gosok kulit pasien dengan agen antibakteri yang sesuai
Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta
balutannya sesuai dengan pedoman
Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan ruangan pasien
Berikan antibiotic yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
Interventions Classification Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elseviers
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi (2018-
2020). Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Jhonson , M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier.