R014172029
CI LAHAN CI INSTITUSI
KONSEP MEDIS
A. Definisi
semula dianggap penyakit degeneratif atau penyakit turunan. Pada tahun 1819,
barulah Leannec menyatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit kronik, dan
tubercle. Hampir seluruh organ dapat diserang, tetapi yang paling banyak
Predileksi utama adalah organ paru, tetapi bisa juga menyerang organ lainnya
jaringan fibrosa.
B. Klasifikasi
a. BTA (+)
b. BTA (-)
spesialis
c. Kasus default (setelah putus obat) yaitu pasien yang telah berobat dan
d. Kasus gagal yaitu pasien dengan BTA (+) sebelumnya, tetap (+) atau
kembali lagi menjadi (+) pada akhir bulan ke 5 atau akhir pengobatan
OAT
e. Kasus kronik: hasil sputum BTA tetap (+) setelah selesai pengobatan
f. Kasus bekas TB
- BTA (-) radiologi lesi tidak aktif atau foto serial gambaran sama,
- TB paru BTA (-) yaitu hasil dahak negatif dan gambaran klinis-
dan/atau histopatologis
C. Etiologi
Bakteri atau kuman ini berbentuk batang, dengan ukuran panjang 1-4m dan
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia atau fisik. Sifat lain dari
kuman ini adalah aerob yang menyukai daerah dengan banyak oksigen, dan
Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin
(dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman
berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit
kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah
aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang
saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer
(ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan
paru oleh karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk
J powh 2001)
1). Mereka yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai TB aktif
2). Individu imunosupresif (termasuk lansia, pasien kanker, individu dalam
terapi kartikoteroid atau terinfeksi HIV)
3). Pengguna obat-obat IV dan alkoholik
4). Individu tanpa perawatan yang adekuat
5). Individu dengan gangguan medis seperti : DM, GGK, penyimpanan gizi,
by pass gatrektomi.
6). Imigran dari negara dengan TB yang tinggi (Asia Tenggara, Amerika Latin
Karibia)
7). Individu yang tinggal di institusi (Institusi psikiatrik, penjara)
8). Individu yang tinggal di daerah kumuh
9). Petugas kesehatan
D. Manifestasi klinik
6. Pada anak:
- Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul <7 hari
- Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke rumah sakit untuk
E. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan ini tidak spesifik karena hanya 30 – 70% pasien yang dapat di
terhadap basil TB
4. Tes Mantoux/tuberkulin: uji serologi imuneperoksidase memakai alat
7. MYCODOT
F. Penatalaksanaan
3. Pengobatan suportif/simptomatik
4. Terapi pembedahan
6. Kriteria sembuh
a. BTA mikroskopik negatif dua kali (pada akhir fase intensif dan akhir
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian
potensial termasuk riwayat praktik social dan penggunaan obat injeksi IV.
Kaji status fisik dan psikologis. Secara keseluruhan gali faktor-faktor yang
2. Status Nutrisi
makanan.
4. Status pernapasan
Kaji parameter fungsi paru yang lain (foto rontgen dada, gas darah
5. Status neurologi
Kaji status mental sedini mungkin sebagai data dasar. Catat tingkat
paresis.
mental, kedutan otot, kram otot, denyut nadi tak teratur, mual dan
7. Tingat pengetahuan
penyebarannya.
1;00002)
C. Rencana/Intervensi Keperawatan