Anda di halaman 1dari 25

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.J Umur : 52 tahun


Diagnosa Medis : Tumor Suprasellar Nomor RM: 889703
Ruang Rawat : Lontara 3 bawah depan ( Bedah Neuro)

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


1 Domain 12 ( kenyamanan ) NOC NIC
Kelas : 1 ( kenyamanan fisik ) kode: 00133 Setelah perawatan 3x24 jam Manajemen nyeri ( 1400)
Nyeri kronis b.d peningkatan intracranial diharapkan : - Lakukan pengkajian nyeri secara
ditandai dengan : Kontrol nyeri ( 1605) komprehensif yang meliputi lokasi,
DS - Dapat mengenali kapan nyeri karakteristik, onset/durasi, kualitas
Skala nyeri : terjadi dan faktor pencetus.
 P: nyeri kepala bagian kepala - Dapat menggabarkan faktor - Observasi mengenai adanya petunjuk
tengah seperti ditusuk tusuk dan penyebab nonverbal terhadap nyeri
seperti ada benda yang menekan - Dapat menggunakan tindakan - Gunakan strategis komunikasi
 Q: kira kira 1 detik pencegahan tanpa analgetik teraupetik untuk mengetahui
 R: kepala - Mengenali apa yang terkait pengalaman nyeri dan sampaikan
 S: skala 4 NRS dengan gejala nyeri penerimaan pasien terhadap nyeri
 T: tidak menentu paling sering pada Tingkat nyeri ( 2102) - Gali pen ngetahuan pasien terhadap
waktu tidur. - Dapat melaporkan nyeri pemahaman tentang nyeri
 pasien mengatakan jika nyeri - Dapat melaporkan panjangnya - Evaluasi pengalaman nyeri dimasa lalu
datang , pasien sering mau episode nyeri yang meliputu riwayat nyeri kronis
mencabut rambut - Tidak meringis atau mengerang individu atau keluarga.
 keluarga mengatakan nyeri sudah - Tanda tanda vital dalam batas - Berikan informasi mengenai nyeri,
lama kira kira 1 tahun lalu namun normal penyebab.
berat pada 3 hari lalu - Kolaborasi dengan pasien , orang
 pasien mengatakan nyeri ada pada Nyeri :efek yang mengganggu ( 2101) terdekat dan tim kesehatan lainnya
skala 4 - Tidak ada gangguan konsentrasi untuk memilih dan
DO - Tidak ada gangguan pada mengimplementasikan tindakan
 Pada saat pengkajian ekspersi pergerakan fisik penurunan nyeri nonfarmakologi
wajah sedikit mengiris - Tidak ada gangguan pada sesuai kebutuhan.
 Pasien tampak berbaring dengan makan - Dukung istrahat yang cukup untuk
posisi kepala lebih tinggi ( disusun memebantu penurunan nyeri.
bantal Pemberian analgetik ( 2210)
 Skala nyeri yang di tunjuk melalui - Tentukan lokasi ,. Karakteristik,
angka pada pilihan 4 kualitas dan keparahan nyeri
 Hasil CT SCAN: ukuran masa mengobati pasien
ukuran 5.2 x 4.7 x3.9 cm pada - Cek perintah pengoboatan meliputi 7
hipofisis yang mengisi sella tursicca benar
dan meluas ke suprasellar. - Cek adanya riwayat alergi obat
 Terapi injeksi Ketorolac 30 mg /8 - Pilih rute intravena daripada
jam secara IV intramuskuler untuk injeksi
pengobatan yang sering
- Monitor tanda tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik

2 Domain : 4 ( aktivitas dan istrahat) NOC NIC


Kelas: 4 ( respon kardivaskuler/ pulmunal) Setelah perawatan 3x24 jam Monitor neurologi( 2620)
Kode: 00210 diharapkan : - Pantau ukuran pupil,bentuk dan
Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan Perfusi jaringan cerebral
kesimetrisan
cerebral b.d suplay darah ke cerebri ( 0406)
berkurang ditandai dengan: - Tidak penekanan intracranial - Monitor tingkat kesadaran
DS - Tanda tanda vital dalam batas
 Keluarga mengatakan pasien - Monitor tingkat orientasi
normal
sempat dirawat dengan kejang dan - Tidak ada sakit kepala - Monitor tanda tanda vital
tidak sadarkan diri selama tujuh - Tidak terganggu refleks saraf
hari - Monitor respon terhadap stimulus
 Pasien mengatakan sering merasa - Monitor karakteristik bicara
kepala nyeri/ sakit.
 Keluarga mengatakan pasien sering - ( kelancaran, kesulitan menggunakan
mengeluh nyeri pada kepala kata kata)
 Keluarga mengatakan jika nyeri
datang pasien mau mencabut - Monitor kekuatan otot
rambut
- Monitor indra penciuman
 Keluarga mengatakan pasien sering
tremor pada tangan dan terjadi - Monitor tanda tanda tremor
secara spontan namun tidak lama,
hal ini sering terjadi pada waktu
tidur, tremor hanya di tangan kanan
DO

 Hasil CT SCAN: ukuran masa


dengan ukuran 5.2 x 4.7 x3.9 cm
pada hipofisis yang mengisi sella
tursicca dan meluas ke suprasellar.
 Tampak sesekali tangan kanan
pasien tremor .
 Pemeriksaan Nervus II
( Optikus )
Pemeriksaan pupil : isokor
3Mm/3Mm
 Injeksi neurobion 1 ampul /12 jam
IV.

3 Domain 11( keamanan dan perlindungan) NOC NIC


Kelas 2 ( cedera fisik) Setelah perawatan 3x24 jam diharapkan: Pencegahan jatuh ( 6490)
Kode : 00155 Fungsi sensori: penglihatan - Identifikasi kekurangan baik kognitif
Resiko jatuh dengan faktor resiko gangguan ( 2404)
maupun fisik dari pasien yang
penglihatan ditandai dengan : - Tidak terjadi gangguan pada
DS penglihatan mungkin meningkatkan potensi jatuh
 Keluarga mengatakan mata kanan - Tidak terjadi sakit kepala
- Identifikasi perilaku dan faktor yang
pasien sudah tidak bisa melihat kira - Tidak ada tekanan pada bola
kira 2 tahun lalu mata mempengaruhi resiko jatuh
DO - Ketajaman penglihatan pada - Tanyaka kepada pasien terhadap
 Terdapat gangguan penglihatan batas normal
pada mata kanan keseimbangan dengan tepat
 Skala jatuh 90 ( resiko tinggi jatuh)
- Monitor kemampuan pasien dari
 Hasil CT SCAN: ukuran masa
dengan ukuran 5.2 x 4.7 x3.9 cm berpindah tempat tidur ke kursi
pada hipofisis yang mengisi sella
- Berikan tanda peri gatan jatih pada
tursicca dan meluas ke suprasellar.
 Pemeriksaan Nervus II ( Optikus ) tempat tidur ( warna kuning)
Pemeriksaan pupil : isokor
3Mm/3Mm - Gunakan peggangan tempat tidur yang
panjang dan tinggi pada kedua sisi
tempat tidur
- Jaga posisi rel yang tinggi pada tempat
tidur pada saat caregiver tidak ada.
4 Domain 9 (koping/ toleransi stress) NOC NIC
Kelas : 2 ( respon koping) Setelah perawatan 3x24 jam diharapkan: Pengurangan kecemasan ( 5820)
Kode : 00146 Tingkat kecemasan ( 1211) - Gunakan pendekatan yang tenang dan
Ansietas b.d gelisah, ancaman kematian - Tidak ada gangguan pada saat meyakinkan
ditandai dengan : istirahat - Nyatakan dengan jelas harapan
DS - Tidak ada perasaan gelisah terhadap perilaku pasien
 Pasien mengatakan kapan tindakan - Jelaskan semua prosuder termasuk
- Wajah tidak tegang
operasi sensasi yang akan dirasakan yang akan
 Keluarga mengatakan operasi (pasien maupun keluarga) dialami pasien ( tindakan
pernah dibatalkan satu kali. - Tidak ada gangguan pada saat pembedahan )
DO mengambil keputusan - Berikan informasi faktual terhadap
 Pasien sering bertanya tentang - Tidak gangguan pada pengobatan , diagnosis, perawatan dan
penyakit ( nyeri) konsentrasi prognosis
 Keluarga sering bertanya tentang - Dapatmenyampaikan rasa takut - Anjurkan keluarga terus berada disis
kapan tindakan operasi . pasien untuk meningkatkan rasa aman
secara lisan
 Ekspersi tampak tegang pada wajah dan mengurangi kecemasan
pasien dan keluarga pada saat (pasien maupun keluarga ) - Lakukan usapan pada punggung / leher
diberikan penjelasan . untuk mengurangi ketegangan
- Puji dan kuatkan perilaku yang baik
secara tepat
- Bantu pasien untuk
mengidentifikasikan situasi yang
memicu kecemasan
- Kaji untuk tanda verbal dan non verbal
kecemasan.
-
Terapi relaksasi( 6040)
- Gambarakan rasionalisasi dan
manfaat relaksasi serta jenis relaksasi
yang tersedia( morotal mengaji,
relaksasi tarik napas dalam)
- Uji penurunan tingkat energy saat ini ,
ketidak mampuan untuk konsentrasi
- Tentukan apakah ada intervensi masa
lalau yang sudah memberiakn manfaat
- Dapatkan tindakan yang menunjukan
relaksasi
- Tunjukan dan praktikan teknik
relaksasi pada pasien .
CATATAN IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Medis : Tumor Suprasellar Umur : 52 tahun

Ruang Rawat : Lontara 3 bawah depan ( Bedah Neuro) Nomor RM : 889703

Diagnosa keperawatan : Nyeri kronis b.d peningkatan intracranial


Catatan implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
hari /Tggl : Selasa 17/09/2019 hari /Tggl: Rabu 18/09/2019 Hari /Tggl : kamis 19/09/2019
Jam 15.00 wita Jam 09. .00 wita Jam 09 00 wita
1. Mengobservasi nyeri secara 1. Mengobservasi nyeri secara
1. Memperkenalkan diri dan melakukan komprehensif yang meliputi lokasi, komprehensif yang meliputi lokasi,
kontrak pada pasien dan keluarga karakteristik, onset/durasi, kualitas karakteristik, onset/durasi, kualitas
dan faktor pencetus. dan faktor pencetus.
Hasil : Hasil Hasil
 Pasien dan keluarga kooperatif  Pasien mengatakan nyeri  Pasien mengatakan
berkurang di kepala semalam nyeri muncul
2. Melakukan pengkajian awal menggunakan
 Skala nyeri yang diutarakan namun tidak lama
format yang telah disediakan pasien berada dalam angka 3  Keluarga mengatakan
3. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan  pasien merasa nyeri dalam
2. Mengobservasi mengenai adanya tidur dan menarik rambut
fisik 2. Menobservasi mengenai adanya
petunjuk nonverbal terhadap nyeri
Hasil : 3. Menggali pengetahuan pasien terhadap petunjuk nonverbal terhadap nyeri
pemahaman tentang nyeri 3. Menggali pengetahuan pasien
 didapatkan gangguan pada saraf 4. Mengevaluasi pengalaman nyeri terhadap pemahaman tentang nyeri
optikus dimasa lalu yang meliputu riwayat 4. Mengevaluasikan pengalaman nyeri
nyeri kronis individu atau keluarga. dimasa lalu yang meliputu riwayat
 Gangguan penglihatan 5. Memberikan informasi mengenai nyeri kronis individu atau keluarga.
4. melakukan pengkajian nyeri secara nyeri, penyebab. 5. Memberikan informasi mengenai
Jam 11.00 wita nyeri, penyebab.
komprehensif yang meliputi lokasi,
Hasil Jam 09.20 wita
karakteristik, onset/durasi, kualitas dan  Pasien menunjukan ekspresi Hasil
faktor pencetus. sedikit meringis  Pasien dan keluarga
 Pasien tampak menarik napas kooperatif saat diwawancara
5. mengobservasi mengenai adanya petunjuk dalam  Pasien dan keluarga
nonverbal terhadap nyeri  Pasien mau menceritakan tentang mengerti apa yang
nyeri yang dirasakan dijelaskan
Jam 15.15 wita  Pasien dan keluarga mau  Pasien dan keluarga
Hasil : mendengarkan apa yang di mengatakan jika nyeri
jelaskan datang lakukan tarik napas
 P: nyeri kepala bagian kepala 6. Memonitoring tanda tanda vital dalam
tengah seperti ditusuk tusuk dan sebelum dan sesudah pemberian
seperti ada benda yang menekan analgetik 6. Berkolaborasi dengan pasien , orang
 Q: kira kira 1 detik Jam 12.00 wita terdekat dan tim kesehatan lainnya
 R: kepala Hasil untuk memilih dan
 S: skala 4 NRS  T: 120/60 mmhg mengimplementasikan tindakan
 T: tidak menentu paling sering  N: 98X/M penurunan nyeri nonfarmakologi
pada waktu tidur.  R: 20x/m sesuai kebutuhan.
 Ekspersi wajah tampak meringis  S: 36.9 selsius
0 7. Memonitoring tanda tanda vital
  Spo2; 98 sebelum dan sesudah pemberian
6.Menggunakan strategis komunikasi analgetik
7. berkolaborasi dengan pasien , orang 8. Mendukung istrahat yang cukup
teraupetik untuk mengetahui pengalaman terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk membantu penurunan nyeri.
nyeri dan sampaikan penerimaan pasien untuk memilih dan Jam 11.40 wita
mengimplementasikan tindakan Hasil
terhadap nyeri penurunan nyeri nonfarmakologi
7.Menggali pengetahuan pasien terhadap sesuai kebutuhan  T: 100/75 mmhg
Jam 16.00 wita  N: 102X/M
pemahaman tentang nyeri Hasil  R: 20x/m
Jam : 15 20 wita  Anjurkan pasien mengulang teknik  S: 36.5 0 selsius
relaksasi tarik napas dalam yang telah  Spo2; 98
Hasil di ajarkan : pasien mau melakukan .
 Pasien mau menceritakan tentang  Pasien mau mengulang
8. Mendukung istrahat yang cukup untuk teknik tarik napas dalam .
keluhan yang dirasakan membantu penurunan nyeri.  Pasien mengatakan sulit
9. Menentukan lokasi ,. Karakteristik,
 Pasien mengatakan nyerinya tidur siang
kualitas dan keparahan nyeri
sudah lama . mengobati pasien 9. Menentukan lokasi ,. Karakteristik,
10. Melanjutkan pemberian terapi kualitas dan keparahan nyeri
8.Mengevaluasi pengalaman nyeri dimasa analgetik mengobati pasien
lalu yang meliputi riwayat nyeri kronis 11. Mengecek adanya riwayat alergi obat 10. Melanjutkan pemberian terapi
12. Memilih rute intravena daripada analgetik
individu atau keluarga.
intramuskuler untuk injeksi 11. Mengecejk adanya riwayat alergi
9.Berikan informasi mengenai nyeri, pengobatan yang sering obat
Jam 17.00 wita 12. Memilih rute intravena daripada
penyebab.
Hasil intramuskuler untuk injeksi
Jam 15.25 wita  Pasien mengatakan nyeri pada tempat pengobatan yang sering
yang sama
Hasil :
 Pasien mengatakan nyeri berkurang Jam 17.00 wita
 Pasien tampak aktif mencerita kalau diberikan suntikan Hasil
 Injeksi ketorolac 30 mg di berikan  Pasien telah diberikan injeksi
tentang keluhan yang dirasakan
sesuai jadwal dan dosis intravena ketorolac sesuai protap
sampai di rawat  Nyeri berkurang
 Pasien mengatakan nyerinya  Pasien tampak berbaring

sudah lama namun tidak seberat


tiga hari lalu
 Pasien dan keluarga mau
mendengarkan apa yang
dijelaskan terkait masalah yang
dihadapi pasien
10.Berkolaborasi dengan pasien , orang
terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan tindakan
penurunan nyeri nonfarmakologi sesuai
kebutuhan
Jam 16.00 wita
Hasil :
 Pasien diajarkan teknik tarik napas
dalam jika nyeri datang
 Pasien mau mengikuti apa yang
disarankan.
11.Menentukan lokasi ,. Karakteristik,
kualitas dan keparahan nyeri mengobati
pasien
12.Mengecek perintah pengoboatan meliputi
7 benar
13.Mengecek adanya riwayat alergi obat
14.Memilih rute intravena daripada
intramuskuler untuk injeksi pengobatan yang
sering
Jam 17 .00 wita
Hasil :
 Pasien mengatakan tidak ada riwayat
alergi obat
 Pasien mengatakan nyeri pada kepala
bagiian tengah
 Pemberian injeksi intravena ketorolac
30mg.
15. Memonitoring tanda tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgetik
Jam 18.00 wita
Hasil
 TD: 110/79 Mmhg
 N: 124 x/m
 R: 20x/m
 S: 36.70 selsius
 Spo2: 97 %

Catatan perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam : jam 21.00 wita Jam :20.00 wita Jam: 19.00 wita
S: S: S:
 Pasien mengatakan nyerinya  Pasien mengatakan nyeri muncul  Pasien mengatakan nyeri kurang
masih ada namun masih bisa tak menentu namun paling berat  Pasien dan keluarga mengatakan
ditahan pada malam dan waktu tidur nyeri paling sering pada malam
O:  Pasien mengatakan skala nyeri hari
 Pasien tampak berbaring dengan dalam angka 3 O:
menutup mata  Pasien mengatakan hari ini ada  Pasien tampak tegang saat
 Ekspresi wajah sedikit meringis tidur lama dilakukan wawancara
 Skala nyeri 3 O:  Pasien sesekali memegang kepala
 Inejeksi ketorolac 30 mg telah  Saat wawancara pasien dalam  Skala nyeri yang ditunjuk oleh
diberikan secara intravena posisi duduk pasien dalam angka 2
 TD: 110/79 Mmhg  Skala nyeri yang di tunjuk pasien  Terapi injeksi ketorolak di
pada angka 3 lanjutkan sesuai protap
 N: 124 x/m
 Terapi injeksi dilanjutkan  TD: 110/60 Mmhg
 R: 20x/m  TD: 110/60 Mmhg
 N: 98 x/m
 S: 36.70 selsius
 Spo2: 97 %  N: 101 x/m  R: 20 x/m
A:Masalah nyeri kronis belum teratasi  R: 22x/m  S: 36.50 selsius
P : intervensi dilanjutkan
 S: 36.50 selsius  Spo2: 97 %
- observasi nyeri secara komprehensif
yang meliputi lokasi, karakteristik,  Spo2: 97 % A:Masalah nyeri kronis belum teratasi
onset/durasi, kualitas dan faktor P : intervensi dilanjutkan
pencetus. A:Masalah nyeri kronis belum teratasi
- observasi nyeri secara komprehensif
- observasi mengenai adanya petunjuk P : intervensi dilanjutkan yang meliputi lokasi, karakteristik,
nonverbal terhadap nyeri - observasi nyeri secara komprehensif onset/durasi, kualitas dan faktor
- nggali pengetahuan pasien terhadap yang meliputi lokasi, karakteristik, pencetus.
pemahaman tentang nyeri onset/durasi, kualitas dan faktor - observasi mengenai adanya
evaluasi pengalaman nyeri dimasa pencetus.
- petunjuk nonverbal terhadap nyeri
lalu yang meliputu riwayat nyeri - observasi mengenai adanya petunjuk
- nggali pengetahuan pasien terhadap
kronis individu atau keluarga. nonverbal terhadap nyeri
pemahaman tentang nyeri
- beri informasi mengenai nyeri, - nggali pengetahuan pasien terhadap
- evaluasi pengalaman nyeri dimasa
penyebab. pemahaman tentang nyeri
lalu yang meliputu riwayat nyeri
- kolaborasi dengan pasien , orang - evaluasi pengalaman nyeri dimasa kronis individu atau keluarga.
terdekat dan tim kesehatan lainnya lalu yang meliputu riwayat nyeri - beri informasi mengenai nyeri,
untuk memilih dan kronis individu atau keluarga.
penyebab.
mengimplementasikan tindakan - beri informasi mengenai nyeri,
- kolaborasi dengan pasien , orang
penurunan nyeri nonfarmakologi penyebab.
terdekat dan tim kesehatan lainnya
sesuai kebutuhan. - kolaborasi dengan pasien , orang untuk memilih dan
- dukung istrahat yang cukup untuk terdekat dan tim kesehatan lainnya mengimplementasikan tindakan
membantu penurunan nyeri. untuk memilih dan penurunan nyeri nonfarmakologi
- tentukan lokasi ,. Karakteristik, mengimplementasikan tindakan sesuai kebutuhan.
kualitas dan keparahan nyeri penurunan nyeri nonfarmakologi - dukung istrahat yang cukup untuk
mengobati pasien sesuai kebutuhan.
membantu penurunan nyeri.
- lanjut pemberian terapi analgetik - dukung istrahat yang cukup untuk
- tentukan lokasi ,. Karakteristik,
Mengecek adanya riwayat alergi membantu penurunan nyeri.
- kualitas dan keparahan nyeri
obat - tentukan lokasi ,. Karakteristik, mengobati pasien
pilih rute intravena daripada kualitas dan keparahan nyeri
- - lanjut pemberian terapi analgetik
intramuskuler untuk injeksi mengobati pasien
- Mengecek adanya riwayat alergi
pengobatan yang sering - lanjut pemberian terapi analgetik
obat
- monitor tanda tanda vital sebelum - Mengecek adanya riwayat alergi obat
- pilih rute intravena daripada
dan sesudah pemberian analgetik - pilih rute intravena daripada intramuskuler untuk injeksi
intramuskuler untuk injeksi pengobatan yang sering
pengobatan yang sering - monitor tanda tanda vital sebelum
- monitor tanda tanda vital sebelum dan dan sesudah pemberian analgetik
sesudah pemberian analgetik

Diagnosa keperawatan: Ansietas b.d gelisah, ancaman kematian


Catatan implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Hari/ taggl: selasa 17/09/2019 Hari /tggl : rabu 18/09/2019 Hari /tggl : 19/09/2019
Jam 15.20 Jam 10.00 Jam 09.30
1. Menggunakan pendekatan yang tenang 1. Menggunakan pendekatan yang
1. Menggunakan pendekatan yang dan meyakinkan tenang dan meyakinkan
tenang dan meyakinkan 2. Menyatakan dengan jelas harapan 2. Menyatakan dengan jelas harapan
2. Menyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien terhadap perilaku pasien
terhadap perilaku pasien 3. Menjelaskan semua prosuder
termasuk sensasi yang akan dirasakan 3. Menjelaskan semua prosuder
3. Menjelaskan semua prosuder
termasuk sensasi yang akan dirasakan yang akan dialami pasien ( tindakan termasuk sensasi yang akan
yang akan dialami pasien ( tindakan pembedahan ) dirasakan yang akan dialami pasien
pembedahan ) Hasil ( tindakan pembedahan )
Hasil  Pasien dan keluarga mau menerima 4. Memberikan informasi faktual
 Pasien mau menerima dan mau petugas dan mau bercerita tentang terhadap pengobatan , diagnosis,
bercerita tentang keluhan yang kondisi pasien perawatan dan prognosis
dirasakan  Pasien dan keluarga berharap sembuh
5. Menganjurkan keluarga terus berada
 Pasien dan keluarga mengatakan dan kembali ke rumah
disis pasien untuk meningkatkan
apakah penyakit dapat di  Pasien dan kekuarga mau
sembuhkan mendengarkan apa yang dijelaskan rasa aman dan mengurangi
 Pasien dan keluarga mau Jam 10 .15 kecemasan
mendegarjkan apa yang 4. Memberikan informasi faktual
dijelaskan tentang penyakit terhadap pengobatan , diagnosis, Hasil
terkait perawatan dan prognosis  Pasien dan keluarga mau menerima
4. Memberikan informasi faktual 5. Menganjurkan keluarga terus berada petugas dan mau bercerita tenatnag
terhadap pengobatan , diagnosis, disisi pasien untuk meningkatkan rasa penyakit yang dirasakan
perawatan dan prognosis aman dan mengurangi kecemasan  Keluarga dan pasien mau
5. Menganjurkan keluarga terus berada 6. Melakukan usapan pada punggung / mendengarkan apa yang di jelaskan
disisi pasien untuk meningkatkan leher untuk mengurangi ketegangan  Keluarga mengatakan selamaa di RS
rasa aman dan mengurangi 7. Memuji dan kuatkan perilaku yang pasien tidak pernah ditinggalkan
kecemasan baik secara tepat Jam 09.35
8. Membantu pasien untuk 6. Melakukan usapan pada punggung /
Hasil mengidentifikasikan situasi yang leher untuk mengurangi ketegangan
 Memberikan informasi memicu kecemasan 7. Memuji dan kuatkan perilaku yang
terkait penyakit , pengobatan Hasil
baik secara tepat
dan prognosis  Memberikan informasi terkait kondisi
8. Membantu pasien untuk
 Keluarga mengatakan pasien pasien, pengobatan, perawatan dan
tidak pernah ditinggalkan prosudur tindakan mengidentifikasikan situasi yang
sendiri  Keluarga mau mengikuti anjuran memicu kecemasan
6. Melakukan usapan pada punggung / tentang tidak meninggalkan pasien 9. Mengkaji untuk tanda verbal dan
leher untuk mengurangi ketegangan sendiri non verbal kecemasan.
7. Memuji dan kuatkan perilaku yang  Melakukan usapan ringan pada bahu Hasil
baik secara tepat  Pasien mengatakan cemas datang jika  Melakukan usapan ringan pada bahu
Hasil berpikir penyakit saat wawancara
Jam 11.00  Memberikan penguatan kepada
 Melakukan usapan pada 9. Mengkaji untuk tanda verbal dan non pasien dan keluarga dengan pujian
punggung verbal kecemasan. Jam 10 .00
 Memuji dan kuatkan pasien 10. Menggambarkan rasionalisasi dan 10. Menggambarkan rasionalisasi dan
8. Membantu pasien untuk manfaat relaksasi serta jenis relaksasi manfaat relaksasi serta jenis
mengidentifikasikan situasi yang yang tersedia( morotal mengaji, relaksasi yang tersedia( morotal
memicu kecemasan relaksasi tarik napas dalam) mengaji, relaksasi tarik napas dalam)
9. Mengkaji untuk tanda verbal dan non
11. Menentukan apakah ada intervensi
verbal kecemasan. 11. Menentukan apakah ada intervensi
10. Menggambarkan rasionalisasi dan masa lalu yang sudah memberikan masa lalu yang sudah memberikan
manfaat relaksasi serta jenis relaksasi manfaat manfaat
yang tersedia( morotal mengaji, 12. Mendapatkan tindakan yang 12. Mendapatkan indakan yang
relaksasi tarik napas dalam) menunjukan relaksasi menunjukan relaksasi
Hasil Hasil
 Pasien mengatakan sering  Saat wawancara pasien tampak tegang Hasil
cemas karena memikirkan  Pasien mengatakan jika cemas datang  Pasien mengatakan keluarga sering
penyakit dan kapan beliau sering menyendiri mengaji
dilakukan operasi  Pasien mengatakan jika cemas datang  Pasien mengatakan jika mendengar
 Pasien tampak cemas dari sering menarik napas dalam alunan ayat alquraan terasa tenang
wajah
 Keluarga mengatakan sering
mendengarkan pasien alunan
ayat ayat alquraan
 Pasien mengatakan jika rasa
cemas datang sering menarik
napas dalam dan membuang
sesuai yang dianjurkan

11. Menentukan apakah ada intervensi


masa lalu yang sudah memberikan
manfaat
12. Mendapatkan tindakan yang
menunjukan relaksasi
Hasil
 Keluarga mengatakan jika
pasien cemas berlebihan
selalu di ajak bicara namun
pasien lebih suka berdiam
diri
 Pasien mengatakan kadang
kadang sulit meredakan
kecemasan

Catatan perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Hari/ tggl : selasa 17/09/2019 Hari /tggl : rabu 18/09/2019 Hari /tggl : 19/09/2019
Jam 18.00 Jam 12.00 Jam 11.00
S S S
 Pasien sering bertanya tentang  Pasien sering bertanya kapan  Pasien dan keluarga sesekali
penyakit yang dirasakan operasi dilakukan bertanya tentang kapan jadwal
 Pasien sering bertanya tentang  Keluarga pasien sering bertanya operasi
kapan dilakukan operasi tentang penyakit yang dialami oleh O
 Keluarga mengatakan apakah pasien  Tampak wajah tegang kalau di
penyakit yang dirasakan oleh berikan informasi
pasien dapat disembuhkan O A
Tampak tegang pada wajah pasien dan masalah ansietas belum teratasi
keluarga
O
 Tampak keluarga dan pasien mau A P
mendengarkan apa yang di masalah ansietas belum teratasi intervensi dilanjutkan
arahkan P
 Ekspresi wajah pasien maupun intervensi dilanjutkan - gunakan pendekatan yang tenang
keluarga tampak tegang - gunakan pendekatan yang tenang dan dan meyakinkan
A meyakinkan - nyatakan dengan jelas harapan
masalah ansietas belum teratasi - nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien
P terhadap perilaku pasien - jelaskan semua prosuder termasuk
intervensi dilanjutkan - jelaskan semua prosuder termasuk sensasi yang akan dirasakan yang
- gunakan pendekatan yang tenang dan sensasi yang akan dirasakan yang akan akan dialami pasien ( tindakan
meyakinkan dialami pasien ( tindakan pembedahan )
- nyatakan dengan jelas harapan pembedahan ) - beri informasi faktual terhadap
terhadap perilaku pasien - beri informasi faktual terhadap pengobatan , diagnosis, perawatan
- jelaskan semua prosuder termasuk pengobatan , diagnosis, perawatan dan dan prognosis
sensasi yang akan dirasakan yang prognosis - anjurkan keluarga terus berada disis
akan dialami pasien ( tindakan - anjurkan keluarga terus berada disis pasien untuk meningkatkan rasa
pembedahan ) pasien untuk meningkatkan rasa aman aman dan mengurangi kecemasan
- beri informasi faktual terhadap dan mengurangi kecemasan - lakukan usapan pada punggung /
pengobatan , diagnosis, perawatan - lakukan usapan pada punggung / leher leher untuk mengurangi ketegangan
dan prognosis untuk mengurangi ketegangan - puji dan kuatkan perilaku yang baik
- anjurkan keluarga terus berada disis - puji dan kuatkan perilaku yang baik secara tepat
pasien untuk meningkatkan rasa secara tepat - bantu pasien untuk
aman dan mengurangi kecemasan - bantu pasien untuk mengidentifikasikan situasi yang
- lakukan usapan pada punggung / mengidentifikasikan situasi yang memicu kecemasan
leher untuk mengurangi ketegangan memicu kecemasan - kaji untuk tanda verbal dan non
- puji dan kuatkan perilaku yang baik - kaji untuk tanda verbal dan non verbal verbal kecemasan.
kecemasan. - gambarkan rasionalisasi dan
secara tepat - gambarkan rasionalisasi dan manfaat manfaat relaksasi serta jenis
- bantu pasien untuk relaksasi serta jenis relaksasi yang relaksasi yang tersedia( morotal
mengidentifikasikan situasi yang tersedia( morotal mengaji, relaksasi mengaji, relaksasi tarik napas dalam)
memicu kecemasan tarik napas dalam)
- kaji untuk tanda verbal dan non
- tentukan apakah ada intervensi masa
verbal kecemasan.
- gambarkan rasionalisasi dan manfaat - tentukan apakah ada intervensi masa lalu yang sudah memberikan
relaksasi serta jenis relaksasi yang lalu yang sudah memberikan manfaat manfaat
tersedia( morotal mengaji, relaksasi - dapatkant indakan yang menunjukan - dapatkant indakan yang menunjukan
tarik napas dalam) relaksasi relaksasi

- tentukan apakah ada intervensi masa


lalu yang sudah memberikan
manfaat
- dapatkant indakan yang menunjukan
relaksasi
Diagnosa keperawatan: Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b.d suplay darah ke cerebri terganggu
Catatan implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Hari /tggl : selasa 17/09/2019 Hari/tggl: rabu 18/09/2019 Hari/tggl: kamis 19/09/2019
Jam 15.20 Jam 09.20 Jam: 09. 00
1. Memantau ukuran pupil,bentuk 1. Memantau ukuran pupil,bentuk  Memantau ukuran pupil,bentuk
dan kesimetrisan dan kesimetrisan dan kesimetrisan
Hasil 2. Memonitoring tingkat kesadaran  Memonitoring tingkat
 Pupil refleks terhadap Hasil kesadaran
cahaya 3Mm/3Mm Hasil
 Pupil simetris kiri dan
 Bentuk pupil simetris kiri
kanan  Pupil simetris kiri dan kanan
dan kanan
2. Memonitoring tingkat kesadaran  Berespon terhadap cahaya
 Berespon terhadap
Hasil  Ukuran pupil 3Mm/3Mm
cahaya
 GCS 15  Pasien sadar penuh ( compos
 Ukuran pupil 3Mm/3Mm
3. Memonitoring tingkat orientasi mentis , GCS 15)
 Pasien sadar penuh
Hasil Jam 12.00
( compos mentis , GCS
 Pasien beroerintasi baik 3 Memonitoring tingkat orientasi
15)
terhadap waktu dan tempat 4.Memonitoring tanda tanda vital
Jam 12 .00
Jam 16.00 5.Memonitoring respon terhadap stimulus
3.Memonitoring tingkat orientasi
4. Memonitoring tanda tanda vital Hasil
4. Memonitoring tanda tanda vital
5. Memonitoring respon terhadap  Pasien beroreintasi baik
Hasil
stimulus terhadap waktu dan tempat
 Orientasi baik ( tempat,
Hasil  T: 100/60 Mmhg
waktu)
 Pasien berstimulus  N:102x/m
 T: 120/60 Mmhg
terhadap rangsangan
 N:92x/m  S:36.20selsius
(cubit)  S:37.20selsius  R: 22x/m
 T: 120/60 Mmhg  R: 20x/m  Spo2: 97%
 N:92x/m  Spo2: 97% Jam 12.20
 S:37.20selsius Jam 13.00 6. Memonitoring karakteristik bicara
 R: 20x/m 5. Memonitoring respon terhadap ( kelancaran, kesulitan menggunakan kata

 Spo2: 97% stimulus kata)

6. Memonitoring karakteristik bicara 6. Memonitoring karakteristik bicara 7.Memonitorng kekuatan otot

(kelancaran,kesulitan,menggunaka ( kelancaran, kesulitan 8. Memonitoring indra penciuman

n kata kata) menggunakan kata kata) 9. Memonitoring tanda tanda tremor

Hasil Hasil Hasil

 Pasien dapat berbicara  Pasien berstimulus  Kekuatan otot 5 5

dengan lancar dan terhadap rangsangan 5 5

menjawab semua ( cubit)  Pasien dapat membedakan bau


pertanyaan yang  Pasien dapat berbicara  Saat wawancara tidak tampak
ditanyakan lancar tremor .
7. Memonitorng kekuatan otot Jam 13.10
8. Memonitoring indra penciuman 7. Memonitorng kekuatan otot
9. Memonitoring tanda tanda tremor 8. Memonitoring indra penciuman
9. Memonitoring tanda tanda tremor
Hasil
Hasil  Kekuatan otot 5 5
 Kekuatan otot 5 5 5 5
5 5  Pasien dapat
 Pasien dapat membedakan membedakan bau
bau yang diberikan  Saat wawancara tidak
( minyak kayu putih ) tampak tremor namun
 Tampak tremor spontan keluarga mengatakan
pada tangan kanan pasien tremor datang sesekali
dan tidak lama.

Catatan
perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam : 20.00 Jam :16.00 Jam: 17.00
S S S
 Pasien mengatakan mata  Pasien mengatakan mata kanan  Pasien mengatakan tidak bisa
kanannya tidak bisa melihat kira tidak bisa melihat melihat sudah lama
kira 2 tahun lalu  Keluarga mengatakan tangan  Keluarga mengatakan pasien tidak
 Pasien mengatakan mata kirinya pasien sering bergetar secara bisa terurama pada mata kanan.
masih bisa melihat namunkalau spontan
jauh terlihatsamar samar O O
 Pasien mengatakan tidak  Tampak mata kanan tidak bisa  Tampak mata kanan tidak bisa
masalah dengan gerakan melihat melihat
O
 Dilakukan test melihat dengan  Kekuatan otot penuh  Kekuatan otot penuh
menutup mata kiri hasil mata 5 5 5 5
kanan tidak bisa melihat 5 5 5 5
 Pupil lebar 3Mm/3Mm pada
kedua mata  Rangsangan terhadap nyeri ada  Rangsangan terhadap nyeri ada
 Kekuatan otot penuh  Kesadaran kompos mentis  Kesadaran kompos mentis
5 5
 Gcs 15  Gcs 15
5 5  Td: 100/79 Mmhg  Td: 100/80 Mmhg
 N: 98x/m  N: 81x/m
 S: 360 selsius  S: 360 selsius
 Gcs 15 ( compos mentis)  R: 22x/m  R: 20x/m
 Pasien dapat membedakan bau A :Masalah ketidakefektifan perfusi A :Masalah ketidakefektifan perfusi
 Pasien berespon terhadap nyeri serebral belum teratasi serebral belum teratasi
P :Intervensi di lanjutkan P Intervensi di lanjutkan
( stimulus)
- pantau ukuran pupil,bentuk dan
 Td: 100/60 Mmhg kesimetrisan - pantau ukuran pupil,bentuk dan
 N: 89x/m - monitor tingkat kesadaran
kesimetrisan
 S: 360 selsius - monitor tingkat kesadaran
- monitori tingkat orientasi
 R: 20x/m - monitori tingkat orientasi
- monitor tanda tanda vital
A: Masalah ketidakefektifan perfusi - monitor tanda tanda vital
- monitor rrespon terhadap
serebral belum teratasi - monitor rrespon terhadap stimulus
P : Intervensi di lanjutkan stimulus
- pantau ukuran pupil,bentuk dan - monitori karakteristik bicara - monitori karakteristik bicara

kesimetrisan (kelancaran,kesulitan (kelancaran,kesulitan menggunakan

- monitor tingkat kesadaran menggunakan kata kata) kata kata)

- monitori tingkat orientasi - monitor kekuatan otot - monitor kekuatan otot

- monitor tanda tanda vital - monitorindra penciuman - monitorindra penciuman

- monitor rrespon terhadap stimulus - emonitor tanda tanda tremor - emonitor tanda tanda tremor

- monitori karakteristik bicara


(kelancaran,kesulitan
menggunakan kata kata)
- monitor kekuatan otot
- monitorindra penciuman
- emonitor tanda tanda tremor

Diagnose keperawatan : Resiko jatuh dengan faktor resiko gangguan penglihatan


Catatan implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Hari /tggl: selasa 17/09/2019 Hari /tggl : rabu 18/09/2019 Hari /tggl: 19/09/2019
Jam 16.00 Jam 09.00 Jam 09.00
1. Mengidentifikasikan kekurangan 1. Mengidentifikasikan kekurangan baik 1. Mengidentifikasikan kekurangan
baik kognitif maupun fisik dari kognitif maupun fisik dari pasien baik kognitif maupun fisik dari
pasien yang mungkin meningkatkan yang mungkin meningkatkan potensi pasien yang mungkin meningkatkan
potensi jatuh jatuh potensi jatuh
Hasil Hasil Hasil
 Pasien mengatakan saat ini tidak  Pasien mengatakan mata kabur dan 2. Mengidentifikasikan perilaku dan
bisa melakukan katifitas karena nyeri kepala yang membuat susah faktor yang mempengaruhi resiko
gangguan penglihatan beraktifitas jatuh
2. Mengidentifikasikan perilaku dan Jam 09.05 Hasil
faktor yang mempengaruhi resiko 2. Mengidentifikasikan perilaku dan 3. Menanyakan kepada pasien terhadap
jatuh faktor yang mempengaruhi resiko keseimbangan dengan tepat
Hasil jatuh 4. Memonitoringkemampuan pasien
 Pasien mengatakan takut 3. Menanyakan kepada pasien terhadap dari berpindah tempat tidur ke kursi
bergerak terlalu jauh karena takut keseimbangan dengan tepat 5. Memberikan tanda peringatan pada
jatuh 4. Memonitoringkemampuan pasien dari tempat tidur ( warna kuning)
berpindah tempat tidur ke kursi 6. Menggunakan peggangan tempat
3. Menanyakan kepada pasien terhadap Hasil tidur yang panjang dan tinggi pada
keseimbangan dengan tepat  Pasien di turunkan dari tempat tidur ke kedua sisi tempat tidur
Hasil kursi dengan dibantu oleh dua orang 7. Menjaga posisi rel yang tinggi pada
 Pasien mengatakan saat ini belum keluarga tempat tidur pada saat caregiver
bisa melakukan aktifitas sendiri Jam 09.15. tidak ada
semua dibantu oleh keluarga 5. Memberikan tanda peringatan pada Hasil
4. Memonitoring kemampuan pasien tempat tidur ( warna kuning)  Pasien mengatakan semua aktifitas
dari berpindah tempat tidur ke kursi 6. Menggunakan peggangan tempat tidur sama seperti biasa semua masih
5. Memberikan tanda peringatan pada yang panjang dan tinggi pada kedua dibantu
tempat tidur ( warna kuning) sisi tempat tidur  Pasien di mandikan di kamar mandi
Hasil 7. Menjaga posisi rel yang tinggi pada dengan di bantu oleh keluarga
 Pasien dapat berpindah dari tempat tidur pada saat caregiver tidak  Tampak keluarga sering berganti
tempat tidur ke kursi dengan ada menjaga pasien
bantuan dari keluarga Hasil
6. Menggunakan peggangan tempat  Tempat tidur telah diberi tanda
tidur yang panjang dan tinggi pada peringatan
kedua sisi tempat tidur  Keluarga mengatakan semua aktifitas
Hasil pasien dibantu oleh keluarga
 Pasien dan keluarga mengatakan  Pasien dapat melakukan posisi
tempat tidur pasien selalu di beri berpindah walau dengan bantuan
pagar karena takut jatuh
7. Menjaga posisi rel yang tinggi pada
tempat tidur pada saat caregiver
tidak ada
Hasil
 Keluarga pasien mengatakan
pasien tidak pernah dibiarkan
sendiri
Catatan perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Hari /tggl: selasa 17/09/2019 Hari/tggl : rabu 18/09/2019 Hari /tggl: 19/09/2019
Jam 20.00 Jam 12.00 Jam 12.20
S S S
 Pasien mengatakan saat ini semua  Pasien mengatakan BAB dan BAK  Pasien mengatakan semua
aktifitas dibantu oleh keluarga di lakukan di kamar mandi di bantu aktifitas masih dibantu
 Keluarga mengatakan pasien tidak oleh keluarga  Pasien mengatakan gangguan
pernah dibiarkan sendiri  Pasien mengatakan dapat berpindah penglihatan dan nyeri yang
O dengan bantuan keluarga membuat susah melakukan
 Tempat tidur selalu di pagari  Keluarga mengatakan semua aktifitas sendiri
 Pasien tampak dengan posisi aktifitas masih dibantu oleh  Pasien mengatakan takut jatuh
duduk keluarga karena pandangan kabur
 Tampak semua aktifitas dibantu  Keluarga mengatakan saat ini O
oleh keluarga pasien tidak pernah ditinggalkan  Tampak semua aktifitas dibantu
sendiri oleh keluarga
A masalah resiko jatuh belum teratasi O  Skala jatuh pasien pasien berada
 Saat wawancara tampak pasien pada skala resiko tinggi jatuh
P: intervensi dilanjutkan duduk di kursi  Tempat tidur masih di beri tanda
- identifikasi kekurangan baik kognitif  Pasien sering bolak balik kamar resiko jatuh
kecil dibantu oleh keluarga dengan A masalah resiko jatuh belum teratasi
maupun fisik dari pasien yang kursi roda P intervensi dilanjutkan
mungkin meningkatkan potensi jatuh  Tempat tidur masih diberi tanda - identifikasi kekurangan baik
- identifikasi perilaku dan faktor yang  Pagar tempat tidur masih terpasang kognitif maupun fisik dari pasien
baik
mempengaruhi resiko jatuh yang mungkin meningkatkan potensi
 Skala resiko jatuh ( resiko tinggi)
- Tanya kepada pasien terhadap A jatuh
keseimbangan dengan tepat masalah resiko jatuh belum teratasi - identifikasi perilaku dan faktor yang
monitorkemampuan pasien dari
P intervensi dilanjutkan
- mempengaruhi resiko jatuh
berpindah tempat tidur ke kursi - Tanya kepada pasien terhadap
- identifikasi kekurangan baik kognitif
- beri tanda peringatan pada tempat keseimbangan dengan tepat
maupun fisik dari pasien yang
tidur ( warna kuning) - monitorkemampuan pasien dari
mungkin meningkatkan potensi jatuh
- gunakan peggangan tempat tidur berpindah tempat tidur ke kursi
- identifikasi perilaku dan faktor yang
yang panjang dan tinggi pada kedua - beri tanda peringatan pada tempat
mempengaruhi resiko jatuh
sisi tempat tidur tidur ( warna kuning)
- Tanya kepada pasien terhadap
- jaga posisi rel yang tinggi pada - gunakan peggangan tempat tidur
tempat tidur pada saat caregiver keseimbangan dengan tepat
tidak ada yang panjang dan tinggi pada kedua
- monitorkemampuan pasien dari
sisi tempat tidur
berpindah tempat tidur ke kursi
- jaga posisi rel yang tinggi pada
- beri tanda peringatan pada tempat
tempat tidur pada saat caregiver
tidur ( warna kuning) tidak ada
- gunakan peggangan tempat tidur yang
panjang dan tinggi pada kedua sisi
tempat tidur
- jaga posisi rel yang tinggi pada tempat
tidur pada saat caregiver tidak ada

Anda mungkin juga menyukai