Anda di halaman 1dari 5

Keperawatan Anak, Poli Mother & Child

Minggu : III

REFLEKSI KASUS
PEMASANGAN OGT PADA BAYI ‘E’
RUANG PERAWATAN NICU
DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO

MELINDA OLIVIA JOSEPH

R014191042

CI LAHAN CI INSTITUSI

[ ] [ ]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi Kejadian

Pada hari Senin, 28 Oktober 2019 kelompok kami mulai berdinas di

ruangan NICU. Pada hari Selasa saya dan seorang teman bertugas pada

ruangan level 2A di ruangan NICU. Di ruangan tersebut terdapat bayi Ny.E

yang masuk dengan diagnosa Hiperbilirubin. Usia kronologis bayi saat ini

adalah

Pada saat dilakukan obeservasi, bayi Ny.E sudah terpasang OGT

yang bertujuan untuk dekompresi lambung. Tetapi dinstruksikan untuk

dillakukan pemasangan ulang karena dicurigai OGT yang dimasukkan

sebelumnya ukurannya terlalu panjang sehingga cairan lambungnya susah

untuk dievaluasi.

Saat itu saya meminta ijin dari perawat ruangan untuk diberi

kesempatan melaukan pemasangan OGT tersebut. Saya kemudian diijinkan

dengan pendampingan dari perawat ruangan. Saya kemudian diminta untuk

mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Setelah itu perawat kemudian

melakukan pengecekan ulang terhadap instruksi tindakan pemasangan OGT

pada status pasien untuk memastikan tindakan yang akan dilakukan sudah

benar pada pasien tersebut.

Setelah semuanya sudah dicek dan dipersiapkan, kami pun kemudian

melakukan pemasangan OGT pada bayi Ny. E.


Tindakan bilas lambung ini dilakukan sebanyak 3 kali, untuk hari ini

dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian yang 1 kali dilanjutkan besok. Sebelum

klien melakukan bilas lambung klien dianjurkan puasa 3-4 jam, hanya boleh

minum air putih saja.

Persiapan alat yang dibutuhkan dalam bilas lambung adalah selang

NGT ( biasanya ukuran 10 F atau lebih besar ), sarung tangan, syringe sesuai

ukuran konektor NGT ( 5 ml, 10 ml, 20 ml. 30 ml ), tetapi yang digunakan

dalam kasus di atas adalah 10 ml. Air steril atau NaCl 0.9 %, jelly, stetoskop,

formulir pemeriksaan laboratorium, label untuk menandai specimen yang akan

diperiksa.

Terlebih dahulu dilakukan pemasangan NGT, kemudian melalui

selang NGT dimasukan air steril sebanyak 10 cc. Setelah itu dengan cepat

melakukan aspirasi kembali air steril yang dimasukkan. Memastikan kembali

pada saat aspirasi, terdapat lender dan tidak bercampur dengan makanan atau

isi lambung yang lain.

B. Perasaan (perasaan saat menghadapi kasus tersebut)

Tindakan ini merupakan pengalaman yang pertama bagi saya, karena

sebelumnya saya belum per.

C. Evaluasi (sisi positif dan negatif dari kasus tersebut)

- Positif

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai salah satu

tindakan untuk penegakkan diagnosis TB, yaitu bilas lambung.

- Negatif
Karena klien seorang anak balita, tindakan pemasangan NGT menimbulkan

rasa tidak nyaman pada klien. Selain itu waktu puasa 3-4 jam mungkin

membuat klien agak rewel karena rasa lapar.

D. Analisa

- Mangapa menarik?

Saya anggap ini menarik karena untuk pertama kali saya mengetahui

tentang tindakan bilas lambung untuk pemeriksaan kuman TB pada anak.

- Mengapa bisa terjadi?

Ini bisa terjadi karena selama ini untuk mengetahui tentang adanya kuman

TB pada anak di daerah saya, hanya dengan foto thorax, tes mountox dan

pemeriksaan suoutum BTA.

- Bagaimana hubungan dengan kompetensi

Menurut informasi yang saya dapatkan, yang melakukan tindakan bilas

lambung selama ini, kompetensinya dilakukan oleh seorang dokter sesuai

dengan SOP pada setiap rumah sakit. Tetapi perawat juga penting untuk

mengetahui tentang tindakan ini, sehingga bisa membantu dalam

mempersiapkan pasien dan alat-alat yang dibutuhkan serta dapat

memberikan informasi yang benar tehadap keluarga dan pasien tentang

tujuan tindakan bilas lambung.

E. Kesimpulan

Tindakan bilas lambung merupakan salah satu cara untuk memastikan

dalam diagnosis TB. Tindakan ini cocok dilakukan pada anak-anak khususnya
anak-anak yang masih kecil yang belum mampu atau kurang mampu batuk

secara efektif sehingga sputum atau lendirnya susah untuk dikumpulkan guna

pemeriksaan. Anak-anak yang masih kecil biasanya menelan lendirnya, jadi

melalui tindakan bilas lambung in, lender dapat diperiksa untuk melacak kuman

TB tersebut.

F. Rencana Tindakan

Sebaiknya setiap perawat melakukan semua tindakan dengan

menerapkan dan sangat memerhatikan SOP.

Anda mungkin juga menyukai