GOUT
A. Deskripsi Kasus
Tn. A (52 tahun) adalah seorang supir bus, beliau dilarikan ke IGD
dengan keluhan nyeri hebat pada bagian siku kanan. Dia mengatakan
bahwa kemarin dia bermain basket berjam-jam dan setelah itu dia makan
seafood. Saat dini hari, Tn.A terbangun karena nyeri pada bagian sikunya
dan meminum paracetamol 500 mg untuk mengatasi nyeri tersebut
kemudian mencoba untuk kembali tidur. Tetapi nyeri nya tidak bisa
teratasi dan bahkan dia tidak bisa menggerakkan tangannya, sehingga dia
memutuskan untuk mencari pertolongan medis. Tn. A memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan obesitas. Saat kontrol ke dokter satu bulan yang
lalu, Tn. A mendapatkan resep hydrochlortiazid 12,5 mg sekali sehari (ini
satu-satunya obat yang sedang dikonsumsi pasien). Dia juga disarankan
untuk diet dan banyak olahraga. Dia tidak memilki riwayat alergi
obat/makanan dan mentoleransi antihipertensi dengan baik. Dari hasil
pemeriksaan fisik, pada saat disentuh siku terasa hangat dan mengalami
pembengkakan dengan ukuran sedang
Adapun hasil pemeriksaan labor pasien sebagai berikut:
• SUA, 10.1 mg/dL
• BUN, 10 mg/dL
• SCr, 1.0 mg/dL
• WBC Count, 10.2 x 103/microliter
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien didiagnosa
menderita GOUT AKUT.
B. Pertanyaan Kasus
1. Apa saja faktor resiko terjadinya gout pada Tn. A ?
2. Pemeriksaan apakah yang mendukung diagnosa gout pasien diatas ?
3. Apakah tujuan terapi pada pasien diatas ?
4. Rekomendasi terapi untuk Tn. A ?
5. Apa terapi non farmakologi yang bisa di sarankan untuk pasien gout ?
C. Jawaban Kasus
1. Faktor risiko
• Usia diatas 40 tahun
• Laki-laki
• Hipertensi
• Obesitas
• Suka mengkonsumsi seafood (makanan mengandung purin)
2. Pemeriksaan yang mendukung diagnosa gout diantaranya sebagai
berikut:
• SUA (Serum Uric Acid) 10.1 mg/dL
• BUN (Blood Urea Nitrogen) 10 mg/dL
• SCr (Serum Creatinin) 1.0 mg/dL
• WBC (White Blood Cell) Count 10.2 x 103/microliter
4. Rekomendasi obat
(Dipiro et al 2008)
D. Daftar Pustaka
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L.,
2009, Drug Information Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for
the American Pharmacists Association.
AHFS, 2011. AHFS Drug Information, American Society of Health Sistem
Pharmacist, Wisconsin, USA.
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis
Rematik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dipiro et al. 2008. Pharmacotherapy Principles & Practice.
Johnstone A. 2005. Gout - the disease and non-drug treatment. Hospital
Pharmacist; 12:391-394.