Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN KEMOTERAPI

Oleh : Kelompok 12
Definisi Kemoterapi
◦ Kemoterapi merupakan bentuk terapi utama dan pada beberapa kasus dapat
menghasilkan perbaikan yang berlangsung sampai setahun atau lebih (Handayani,
2008).

◦ Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam


penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat
sitostatik yang digunakan untuk merawat kaker (dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemoterapi , 2019).
Tujuan Dilakukan
Kemoterapi
◦ Mengendalikan atau melenyapkan tumor dan untuk meringankan gejala kanker
seperti rasa sakit
◦ Mencegah kemunculan kembali sel-sel kanker setelah pembedahan
◦ Membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang
masih tertinggal
◦ Memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker
Tanda Gejala atau Efek Samping
Setelah Dilakukan Kemoterapi
◦ Mual
◦ Muntah
◦ Penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit
◦ Kerontokan rambut, termasuk bulu mata dan alis
◦ Menimbulkan mukositis (luka pada dinding saluran cerna / rongga mulut)
◦ Gangguan saraf tepi, seperti kebas dan kesemutan di jari kaki dan tangan
◦ Gangguan pencernaan
◦ Tubuh terasa lemas
◦ Kulit kering dan berubah warna
◦ Produksi hormon tidak stabil
◦ Disfungsi Ginjal
◦ Depresi sumsum tulang
◦ Efek terhadap jantung dan paru
Obat-obatan untuk
Kemoterapi
◦ Agent ankylating (menggangu mitosis perubahan dan pembelahan sel normal)
◦ Antimetabolit (mengganggu sintesis asam folat ,purin dan prymidine)
◦ Antibiotik (menyebabakan pemecah rantai atau rantai ganda DNA)
◦ Produk alami (obat antimitosis ) mencegah mitosis dan menyebabakan penghentian
methaphase)
◦ Agent miscellaneous
Macam-macam Kemoterapi

◦ Melalui tablet atau kapsul


◦ Melalui suntikan atau injeksi
◦ Melalui infus.
Dasar Pemberian Kemoterapi

◦ Kemoterapi tunggal dan kombinasi


◦ Kemoterapi ajuvan
◦ Kemoterapi pra-bedah
◦ Kemoterapi dosis tinggi
◦ Kemoterapi untuk saraf pusat
Prosedur Kemoterapi
◦ Memastikan identifikasi pasien,obat,dosis ,rute,dan waktu pemberian sesuai petunjuk dokter
◦ Meninjau riwayat alergiobat bersama pasien
◦ Mengantisipasi dan merencanakan kemungkinan terjadi nya efek samping atau toksisitas sistemik
◦ Membahas data laboratorium dan pemeriksaan lainnya
◦ Memastikan persetujuan tindakan bagi terapi
◦ Memilih peralatan yang sesuai
◦ Menghitung dan menyediakan obat dengan teknik aseptik;mengikuti ppeyunjuk yang ada
◦ Menjelaskan prosedur yang akan dilakukankepada pasien
◦ Memberikan antimetik atau obat lain yang disarankan
◦ Mempersiapkan lokasi pemasangan infus atau jalur vena sentral
◦ Memberikan agens kemoterapi
◦ Memantau pasien pada masa interval sesi pemberian obat
◦ Membuang seluruh perlatan yang telah di gunakan atau tidak terpakai dalam suatu tempat yang aman dari
kebocoran jauh dari jangkuan pasien
◦ Mencatat setiap prosedur menurut ketetepan yang berlaku.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN KEMOTERAPI
Pengkajian Dasar
Melakukan pengkajian meliputi :
◦ Identitas (pekerjaan klien dan tempat tinggal memengaruhi riwayat Pemeriksaan hasil laboratorium, digunakan untuk
penyakit yang diderita) memantau reaksi-reaksi yang merugikan :
◦ Tingkat kesadaran
◦ Nilai JDL untuk supresi sumsum tulang
◦ Berat badan (Berat badan pada pasien kemoterapi biasanya akan
turun) ◦ Nilai BUN dan kreatinin untuk untuk fungsi ginjal
◦ TTV
◦ Rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan (mual, muntah, nyeri)
◦ Pemeriksaan fungsi untuk kerusakan hati
◦ Masalah tentang berkemih (rasa terbakar, frekuensi) ◦ Nilai sinar-X dada untuk fibrosis pulmoner
◦ Perubahan pada fungsi neurologis (sakit kepala,rasa baal, gangguan
penglihatan, berjalan, dan mendengar) ◦ Nilai EKG untuk kardiotoksisitas
◦ Kondisi kulit
◦ Kadar asam urat serum meningkat pada
◦ Bunyi paru
penggunaan beberapa agen
◦ Nafsu makan (biasanya nafsu makan turun karena mual dan muntah)
◦ Perubahan pada pola defekasi atau warnanya dan konsistensi dari
feses
◦ Perubahan dalam tingkat aktivitas seperti kelemahan yang terus
Kaji pemahaman tentang kemoterapi dan masalah
menerus. potensial efek samping terapi
Diagnosa Keperawatan

◦ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah
sekunder terhadap kemoterapi
◦ Ganguan konsep diri berhubungan dengan perubahan aktual citra tubuh sekunder terhadap
kemoterapi
◦ Perubahan fungsi defekasi berhubungan dengan efek efek merugikan dari kemoterapi
◦ Ansietas berhubungan dengan takut akan kemoterapi dan kemungkinan efek samping
◦ Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia karena kemoterapi
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan mukosa mulut berhubungan dengan stomatitis dan infeksi
candida sekunder terhadap kemoterapi
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek kemoterapi
◦ Resiko infeksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi berkaitan dengan destruksi secara
cepat pembelahan sel hematopoietik normal yang mengakibatkan imunosupressi
Intervensi Keperawatan
◦ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual dan muntah sekunder terhadap kemoterapi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi pasien
adekuat
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien tidak kehilangan berat badan
◦ 2. Mual dan muntah berkurang
◦ 3. Masukan makanan lebih besar dari 50% setiap makan
Intervensi Rasional

1. Observasi TTV klien 1. Mengetahui perkembangan TTV klien


2. Pantau berat badan setiap minggu 2. Dasar mengevaluasi keefektifan terapi
3. jumlah makanan yang dimakan hasil protrin albumin dan serum 3. Memberikan informasi diet harian untuk perencanaan
4. Pantau masukan makanan dan cairan serta makanan yang disediakan 4. Mencegah mual
5. Anjurkan makan posi kecil namun sering jika pasien mengalami penurunan 5. Distensi lambung bila lapisan muksa terinflamasi mencetuskan muntah
nafsu makan dan cepat merasa kenyang 6. Kemotrapi dan kanker berhubungan dengan meeningkatnya katabolisme
6. Nasihatkan pasien untuk menghindari makan banyak sebelum kemotrapi jika 7. Perubahan pengecapan selama kemoterapi dapat menimbulkan intoleransi terhadap makanan
lapar makan makanan kecil atau minuman seperti sefen up atau air jahe jenis ini
tunggu tiga sampai empat jam setelah tindakan kemotrapi untuk makan 8. Makanan halus lebih mudah ditoleransi selama kemoterapi
reguler 9. Suplemen ini memberikan protein vitamin,kalori
7. Tambahkan makanan yang mengandung tinggi protein,vitamin,mineral dan 10. Ahli gizi adalah spesialis nutrisi yang dapat membantu kebutuhan nutrisi pasien dan langsung
kalori mempersiapkan kebutuhan nutrisi pasiennya
8. Hindari makan makanan yang pedas, berlemak, dan manis-manis selama 11. Mual menyebabkan tidak nafsu makan kombinasi terapi antimetik paling efektif dalam
pengobatan mengontrol mual
9. Berikan diet halus selama kemoterapi
10. Berikan suplemen nutrisi seperti sustacal atau sejenis ,di berikan antara waktu
makan bila makan klien buruk
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu perencanaan makanan
12. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antimetik 30 menit sebelum
kemoterapi dengan interval yang teratur selama kemoterapi dan 2-3 dosis
setelah kemetorapi.dianjurkan untuk di beri kombinasi antimetik:
 Lorezam(ativan) dikombinasi dengan deksametason (decadron)atau
difenhidramin HCL(benadryl)
 Metoklopramida HCL (reglan) dikombinasi dengan decadron atau benadryl
Ganguan konsep diri berhubungan dengan perubahan aktual citra tubuh
sekunder terhadap kemoterapi
◦ Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pasien akan menunjukkan
penghargaan diri yang realistis
Kriteria hasil :
◦ 1.Pasien Menyatakan cara-cara masukan perubahan fisik kedalam gaya hidup
◦ 2.Pasien mengukapkan pernyataan positif tentang dirinya
Intervensi Rasional
1. Anjurkan pasien untuk mengekspresikan perasaan 1. Mengeluarkan perasaan membantu memoermudah
dan minat nya tentang pencegahan efek samping penyusaian
2. Beri tahu tentang pasien obat obat kemoterapi 2. Pengetahuan tentang hal yang diharapkan mempermudah
meliputi nama dosis ,jadwal,tujuan dan efek efek menerima terapi dan macam tujuan
msamping yang bisa terjadi 3. Perencanaan jalan yang efektif dalam mengantisipasi
3. Beritahu pasien bahwa rambut nya akan perubahan pada citra tubuh dan membantu mepermudah
tumbuhkembalipada pemberian keme\oterapi telah penyusaian
selesai 4. Pada laki laki agen kemoterapi menekan jumlah spermaa
4. Beritahu tentang efek kemoterapinpada organ ,biasanya dapat menyebabkan kemandulan permanen
reproduksi .anjurkan pasien laki laki yang usia dalam wanita pengentian menstruasi biasa nyakira kira dua
produktif mendiskusikan dengan dikternya tentang bulan setelah kemoterapi di hentikan ,menstruasi terjadi
penyipanan sperma di bank sperma ,sebelum kembali
kemoterapi (bila mungkin) 5. Agen kemoterapi mempunyai efek teratogenic
5. Anjurkan untuk pasien wanita untuk tidak hamil
sementara mendapat kemoterapi.
 
◦Perubahan fungsi defekasi berhubungan
dengan efek merugikan dari kemoterapi

◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi
perubahan fungsi defekasi pada pasien

Kriteria hasil :
◦ 1. Penurunan gangguan pada fungsi defekasi, kontsipasi dan diare berkurang
◦ 2. Pasien defekasi 2-3 x sehari
◦ 3. Konsistensi feses lunak
◦ 4. Warna feses coklat
Intervensi Rasional
1. Pantau warna ,konsistensi dan banyak nya feses 1. Mengenali indikasi kemajuan atau penyimpangan dari sasaran
2. Untuk konstipasi : Berikan obat obat pelunak feses 2. Mencegah konstipasi
3. Anjurkan untuk masukan cairan 2-3 litr sehari 3. cairan membantu kecepatan gerakan makanan melalui usus
4. Anjurkan untuk makan makanan yang mengandung tinggi 4. Serat untuk membantu kecepatan gerakan makanan melalui usus
serat. 5. Kerja obat katartik adalah meningkatkan kandungan air dalam feses
5. Jika selama 3hari tidak ada keinginan untuk defekasi maka ,enema membersihkan feses dari rektum
berikan laksatif jika tidak berhasil setelah 24 jam berikan 6. Agen ini bekerja untuk menurunkan spastisitas dari saluran
enema gastrointestinal
6. Untuk diare : Berikan obat obat anti diare setiap habis 7. Kopi merangsang peningkatan peristaltik makanan tinggi serat
defekasi dan evaluasi keefektifannya membentuk masa yang banyak yang menyebabkan terjadinya distensi
7. Batasi minuman kopi ,makanan yang tinggi serat dan susu usus yang akhirnya merangsang peristaltik.Susu dapat membentuk gas
8. Laporkan tanda kekurangan cairan,karbonat dan kalium juga merangsang peristaltik karena distensi usus
9. Berikan perawatan perinia setiap setelah defekasi.bersihkan 8. Zat ini dapat hilang dengan cepat dalam jumlah yang besar karena diare
dengan sabun dan air.beri minyak jeli atau sale A dan D 9. Prosedur prosedur ini memberi rasa nyaman seringnya defekasi yang
kedaerah anus atau gunakan tucks(sediaan komersial yang mengandung asam menyebabkan iritasi pada anus
berisi semacam buah kemiri) 10. Diet ini memberi kesempatan usus untuk istirahat:gatorade dapat
10. Berikan diet rendah sisa atau diet cair sampai diare dapat di membantu mengganti ciran dan elektrolit yang hilang karena diare terus
kontrol.tambahkan konsumsi cairan elektrolit seperti menerus
gatorade 11. Dosis kemotrapi perlu diturunkan.
11. Lapor dokter jika diare atau konstipasi  
 
◦ Ansietas berhubungan dengan takut akan kemoterapi dan kemungkinan efek
samping

◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, ansietas


berkurang atau hilang

◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien mengatakan ansietas menurun pada tingkat yang dapat diatasi
◦ 2. TTV dalam batas normal
Intervensi Rasional

1. Observasi TTV klien 1. Mengetahui perkembangan TTV klien


2. Pantau tingkat kecemasan klien 2. Dasar pembuatan intervensi yang tepat
3. Jelaskan mengenai tindakan kemoterapi dan efek sampingnya 3. Pengetahuan yang adekuat dapat menurunkan ansietas
4. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan 4. Mencegah ansietas
5. Lakukan tindakan yang membuat nyaman, mis., posisi nyaman 5. Meningkatkan relaksasi
6. Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap ekspresi perasaan dan 6. Menciptakan suasana saling percaya
kekuatirannya 7. Pengalihan perhatian dapat menurunkan penurunan
7. Berikan aktivitas pengalih perhatian 8. Obat menurunkan ansietas
8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penurun ansietas
sesuai kebutuhan
◦ Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia
karena kemoterapi

◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, pasien dapat melakukan
aktivitas seperti semula

◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien mempertahankan tingkat aktivitas maksimal
◦ 2. Pasien akan memaksimalkan energi dengan beristirahat untuk meminimalkan efek keletihan
pada aktivitas sehari-hari
◦ 3. K/U sedang
Intervensi Rasional
1. Pantau pola istirahat/adanya keletihan pada pasien 1. Menentukan data dasar untuk membantu pasien dengan keletihan
2. Anjurkan pasien untuk memepertahankan pola 2. Meningkatkan kontrol diri
tidur/istirahat/aktivitas sebanyak mungkin 3. Membantu pasien dalam koping dengan keletihan
3. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan adanaya 4. Menungkatkan istirahat yang adekuat
keterbatasan 5. Meningkatkan aktivitas selama proses pencegahan keletihan
4. Anjurkan pasien untuk merencanakan periode istirahat sesuai 6. Mempertahankan cadangan protein yang diperlukan untuk
kebutuhan sepanjang hari menghasilkan energi
5. Bantu pasien merencakan aktivitas yang berdasarkan pola  
istirahat/keletihan
6. Bantu pasien dalam masukan makanan adekuat
 
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan mukosa mulut berhubungan dengan stomatitis dan
infeksi candida sekunder terhadap kemoterapi

◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi perubahan
pada mukosa mulut

◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Mukosa mulut tetap utuh (normal)
◦ 2. Hasil pengamatan rongga mulut lembab
◦ 3. Warnanya normal
◦ 4. Mulut tidak nyeri dan kering
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek
kemoterapi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi perubahan
perfusi jaringan

◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Mendemontrasikan tidak ada kerusakn jaringan permanen
◦ 2. Hasil lab tidak tampak maninfestasi toksisitas organ
◦ Resiko infeksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi berkaitan dengan
destruksi secara cepat pembelahan sel hematopoietik normal yang mengakibatkan
imunosupressi

◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil :
◦ 1.Terjadi penurunan potensial terhadap infeksi
◦ 2.Tidak ada tanda dan gejala infeksi
Evaluasi
◦ Daerah penyuntikan IV akan tetap terbebas dari tanda dan gejala ekstravasasi
selama pemberian agen kemoterapi vesikan

◦ Jika ekstravasasi terjadi, ini dapat diidentifikasi dan ditangani secara dini untuk
meminimalkan kerusakan jaringan
Kesimpulan
◦ Kemoterapi merupakan bentuk terapi
yang dilakukan untuk membunuh sel-
sel kanker atau menghentikan
pertumbuhan sel-sel kanker yang Saran
masih tertinggal. Kemoterapi dapat ◦ Memberikan asuhan keperawatan
menimbulkan banyak efek samping. yang tepat kepada pasien dengan
Efek samping yang timbul secara kemoterapi merupakan tugas utama
umum dari kemoterapi seperti mual, yang harus dilakukan oleh perawat.
muntah, rambut rontok, dan Tindakan keperawatan yang dapat
penurunan berat badan. diberikan meliputi tindakan
dependen,independen,dan
kolaborasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai