Oleh : Kelompok 12
Definisi Kemoterapi
◦ Kemoterapi merupakan bentuk terapi utama dan pada beberapa kasus dapat
menghasilkan perbaikan yang berlangsung sampai setahun atau lebih (Handayani,
2008).
◦ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah
sekunder terhadap kemoterapi
◦ Ganguan konsep diri berhubungan dengan perubahan aktual citra tubuh sekunder terhadap
kemoterapi
◦ Perubahan fungsi defekasi berhubungan dengan efek efek merugikan dari kemoterapi
◦ Ansietas berhubungan dengan takut akan kemoterapi dan kemungkinan efek samping
◦ Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia karena kemoterapi
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan mukosa mulut berhubungan dengan stomatitis dan infeksi
candida sekunder terhadap kemoterapi
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek kemoterapi
◦ Resiko infeksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi berkaitan dengan destruksi secara
cepat pembelahan sel hematopoietik normal yang mengakibatkan imunosupressi
Intervensi Keperawatan
◦ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual dan muntah sekunder terhadap kemoterapi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi pasien
adekuat
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien tidak kehilangan berat badan
◦ 2. Mual dan muntah berkurang
◦ 3. Masukan makanan lebih besar dari 50% setiap makan
Intervensi Rasional
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi
perubahan fungsi defekasi pada pasien
Kriteria hasil :
◦ 1. Penurunan gangguan pada fungsi defekasi, kontsipasi dan diare berkurang
◦ 2. Pasien defekasi 2-3 x sehari
◦ 3. Konsistensi feses lunak
◦ 4. Warna feses coklat
Intervensi Rasional
1. Pantau warna ,konsistensi dan banyak nya feses 1. Mengenali indikasi kemajuan atau penyimpangan dari sasaran
2. Untuk konstipasi : Berikan obat obat pelunak feses 2. Mencegah konstipasi
3. Anjurkan untuk masukan cairan 2-3 litr sehari 3. cairan membantu kecepatan gerakan makanan melalui usus
4. Anjurkan untuk makan makanan yang mengandung tinggi 4. Serat untuk membantu kecepatan gerakan makanan melalui usus
serat. 5. Kerja obat katartik adalah meningkatkan kandungan air dalam feses
5. Jika selama 3hari tidak ada keinginan untuk defekasi maka ,enema membersihkan feses dari rektum
berikan laksatif jika tidak berhasil setelah 24 jam berikan 6. Agen ini bekerja untuk menurunkan spastisitas dari saluran
enema gastrointestinal
6. Untuk diare : Berikan obat obat anti diare setiap habis 7. Kopi merangsang peningkatan peristaltik makanan tinggi serat
defekasi dan evaluasi keefektifannya membentuk masa yang banyak yang menyebabkan terjadinya distensi
7. Batasi minuman kopi ,makanan yang tinggi serat dan susu usus yang akhirnya merangsang peristaltik.Susu dapat membentuk gas
8. Laporkan tanda kekurangan cairan,karbonat dan kalium juga merangsang peristaltik karena distensi usus
9. Berikan perawatan perinia setiap setelah defekasi.bersihkan 8. Zat ini dapat hilang dengan cepat dalam jumlah yang besar karena diare
dengan sabun dan air.beri minyak jeli atau sale A dan D 9. Prosedur prosedur ini memberi rasa nyaman seringnya defekasi yang
kedaerah anus atau gunakan tucks(sediaan komersial yang mengandung asam menyebabkan iritasi pada anus
berisi semacam buah kemiri) 10. Diet ini memberi kesempatan usus untuk istirahat:gatorade dapat
10. Berikan diet rendah sisa atau diet cair sampai diare dapat di membantu mengganti ciran dan elektrolit yang hilang karena diare terus
kontrol.tambahkan konsumsi cairan elektrolit seperti menerus
gatorade 11. Dosis kemotrapi perlu diturunkan.
11. Lapor dokter jika diare atau konstipasi
◦ Ansietas berhubungan dengan takut akan kemoterapi dan kemungkinan efek
samping
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien mengatakan ansietas menurun pada tingkat yang dapat diatasi
◦ 2. TTV dalam batas normal
Intervensi Rasional
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, pasien dapat melakukan
aktivitas seperti semula
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Pasien mempertahankan tingkat aktivitas maksimal
◦ 2. Pasien akan memaksimalkan energi dengan beristirahat untuk meminimalkan efek keletihan
pada aktivitas sehari-hari
◦ 3. K/U sedang
Intervensi Rasional
1. Pantau pola istirahat/adanya keletihan pada pasien 1. Menentukan data dasar untuk membantu pasien dengan keletihan
2. Anjurkan pasien untuk memepertahankan pola 2. Meningkatkan kontrol diri
tidur/istirahat/aktivitas sebanyak mungkin 3. Membantu pasien dalam koping dengan keletihan
3. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan adanaya 4. Menungkatkan istirahat yang adekuat
keterbatasan 5. Meningkatkan aktivitas selama proses pencegahan keletihan
4. Anjurkan pasien untuk merencanakan periode istirahat sesuai 6. Mempertahankan cadangan protein yang diperlukan untuk
kebutuhan sepanjang hari menghasilkan energi
5. Bantu pasien merencakan aktivitas yang berdasarkan pola
istirahat/keletihan
6. Bantu pasien dalam masukan makanan adekuat
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan mukosa mulut berhubungan dengan stomatitis dan
infeksi candida sekunder terhadap kemoterapi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi perubahan
pada mukosa mulut
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Mukosa mulut tetap utuh (normal)
◦ 2. Hasil pengamatan rongga mulut lembab
◦ 3. Warnanya normal
◦ 4. Mulut tidak nyeri dan kering
◦ Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek
kemoterapi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi perubahan
perfusi jaringan
◦ Kriteria hasil :
◦ 1. Mendemontrasikan tidak ada kerusakn jaringan permanen
◦ 2. Hasil lab tidak tampak maninfestasi toksisitas organ
◦ Resiko infeksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi berkaitan dengan
destruksi secara cepat pembelahan sel hematopoietik normal yang mengakibatkan
imunosupressi
◦ Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil :
◦ 1.Terjadi penurunan potensial terhadap infeksi
◦ 2.Tidak ada tanda dan gejala infeksi
Evaluasi
◦ Daerah penyuntikan IV akan tetap terbebas dari tanda dan gejala ekstravasasi
selama pemberian agen kemoterapi vesikan
◦ Jika ekstravasasi terjadi, ini dapat diidentifikasi dan ditangani secara dini untuk
meminimalkan kerusakan jaringan
Kesimpulan
◦ Kemoterapi merupakan bentuk terapi
yang dilakukan untuk membunuh sel-
sel kanker atau menghentikan
pertumbuhan sel-sel kanker yang Saran
masih tertinggal. Kemoterapi dapat ◦ Memberikan asuhan keperawatan
menimbulkan banyak efek samping. yang tepat kepada pasien dengan
Efek samping yang timbul secara kemoterapi merupakan tugas utama
umum dari kemoterapi seperti mual, yang harus dilakukan oleh perawat.
muntah, rambut rontok, dan Tindakan keperawatan yang dapat
penurunan berat badan. diberikan meliputi tindakan
dependen,independen,dan
kolaborasi.
TERIMA KASIH