Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI I

STROKE ISKHEMIK

Disusun Oleh:

HANIS NANDA SASTIA


K100170091

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 1


KASUS KELOMPOK 2. STROKE
No RM : 80-03-112
Nama : Tn. HP
Umur : 85 tahun
BB/TB : 70 kg/170 cm
MRS tanggal : 5 Maret 2020
Diagnosis : iskemik stroke

 Bp. HP diantar keluarganya ke Rumah Sakit dengan keluhan pusing, dan kesulitan berbicara
(pelo). Pada bagian tubuh bagian kanannya sulit digerakkan yang dimulai sekitar 1,5 jam
sebelum datang ke Rumah Sakit.
 Tn. HP adalah seorang perokok sejak remaja. Dia merokok 1 bungkus perhari.
 Tn. HP pernah mengalami trauma / cedera kepala berat karena kecelakaan pada 2 bulan
yang lalu
 Hasil CT scan : ada sumbatan pada pembuluh darah otak

Dokter merencanakan terapi :


Tanggal
Obat Dosis Rute
5/3
tPA 63 mg iv √
Aspirin 1 x 80 mg po √
Nicardipin 1 x 5 mg iv √

Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)


TGL 5/3
TD 225/125 mmHg
Suhu 380C
Nadi 80 X/menit
RR 20 X/menit

3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 5/3
GCS 224

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
5/3
Kreatinin mg/dL 0,9
Natrium mmol/L 134 – 145 140
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 4,5
BUN 20 mg/dL

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 2


STROKE ISKHEMIK

Patofisiologi

Hasil stroke iskemik adalah oklusi arteri serebral yang mengarah ke penurunan aliran darah
otak. Rata-rata aliran darah otak yang normal 50 mL/100 g per menit, dan ini dipertahankan melalui
berbagai tekanan darah (berarti tekanan arteri 50-150 mm Hg) dengan proses yang disebut
autoregulasi serebral. Pembuluh darah otak melebar dan menyempit dalam menanggapi perubahan
tekanan darah, tetapi proses ini dapat terganggu oleh aterosklerosis, hipertensi kronis, dan cedera
akut, seperti stroke. Oklusi arteri menyebabkan pengurangan berat pada aliran darah otak yang
mengarah ke infark. Mekanisme utama yang mendasari stroke iskemik yaitu oklusi dari pembuluh
intrakranial oleh embolus dari tempat yang jauh (misalnya, embolus kardiogenik), in situ trombosis
dari pembuluh intrakranial, biasanya mempengaruhi arteri menembus kecil, dan hipoperfusi
disebabkan oleh pembatasan aliran stenosis arteri ekstrakranial besar.

(Dipiro 10th:991-992)

Etiologi

Stroke dapat berupa iskemik atau hemoragik (masing-masing 87% dan 13%, menurut
American Heart Association 2015). Stroke iskemik disebabkan oleh pembentukan trombus lokal
atau oleh fenomena emboli, yang mengakibatkan aliran darah pada arteri serebral terhambat.
Aterosklerosis, khususnya pembuluh darah serebral, merupakan faktor penyebab pada sebagian
besar kasus stroke iskemik, walaupun 30% bersifat kriptogenik. Emboli dapat timbul dari arteri
intra atau ekstrakranial (termasuk lengkung aorta) atau seperti halnya pada 20% dari semua stroke
iskemik, jantung. Emboli kardiogenik diduga terjadi jika pasien memiliki fibrilasi atrium yang
bersamaan, penyakit jantung vaskular, atau kondisi jantung lainnya yang dapat menyebabkan
pembentukan bekuan darah.

Faktor-faktor risiko stroke dapat dibagi menjadi tidak dapat dimodifikasi, dimodifikasi, dan
berpotensi dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, ras, jenis kelamin,
berat badan lahir rendah, dan riwayat keluarga. Faktor-faktor risiko yang paling umum dimodifikasi
dan didokumentasikan dengan baik adalah hipertensi, merokok, diabetes, fibrilasi atrium, dan
dislipidemia. Sedangkan faktor resiko yang berpotensi dimodifikasi adalah migrain, sindrom
metabolik, penyalahgunaan obat dan alkohol, serta gangguan pernapasaan saat tidur.

(Dipiro 10th:988-990)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 3


LABORATORIUM FARMAKOTERAPI Nama : Hanis Nanda S
FAKULTAS FARMASI NIM : K100170091
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Kelas : H / 2
SURAKARTA

OUTLINE PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI


FORM PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Tn. HP


Jenis Kelamin : Laki - Laki
Ruang : 80-03-112
Umur : 85 Tahun
BB/TB : 70 Kg / 170 Cm
Tanggal MRS : 5 maret 2020
Diagnosa : Iskemik Stroke
Alergi :-

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


II.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):
- Pusing
- Kesulitan Bicara (pelo)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 4


II.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
- Tubuh Bagian Kanan sulit digerakkan
- Sumbatan Pembuluh darah di otak

II.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)


- Cedera Kepala Berat / Trauma

II.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)

II.5 Riwayat Sosial (Social History)


- Perokok

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 5


FPP Praktikum Farmakoterapi I | 6
2.6 Riwayat Pengobatan (Medication History)
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan

III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 5/3/2020
TD 225/125 mmhg
Suhu 380 C
Nadi 80 X/Menit
RR 20 X/Menit

3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 5/3/2020
GCS 224

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 7


3. 3. Data Laboratorium
a. Hematologi
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit 4,0 – 5,0 (P)


Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P)
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P)
%
45 – 55 (L)
Hitung Jenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Retikulosist % 0,5-2
Laju Endap Darah (LED) < 15 (P)
Mm/jam
< 10 (L)
Leukosit
103/µL 5,0 – 10,0
(Sel Darah Putih)
MCH/HER Pg/sel 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µL 150 – 400
Prothrombin time/PT Detik 10-15
Activated Partial Thromboplastin
Detik 21-45
Time/aPTT
Thrombin Time/TT Detik 16-24
Fibrinogen mg/dl 200-450
D-Dimer Mcg/ml Negative/<0,5
International Normalized Ratio/INR 0,8-1,2

b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) < 23 (P)


U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P)
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 8


c. Elektrolit

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kreatinin 60 – 150 (P)


U/L
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145
Klorid mmol/L 94 – 111
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0
BUN mg/dL 8 - 25
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P)
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
Mg2+ mg/dl 1,7-2,3

d. Analisa Gas Darah (AGD)


Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Saturasi Oksigen (SaO2) %O2 95-99


Tekanan Parsial Oksigen (PaO2) mmHg 75-100
Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) mmHg 35-45
pH - 7,35-7,45
CO2 mEq/L 22-32
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17

d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kolesterol Total mg/dL 150 – 200


HDL 45 – 65 (P)
mg/dL
35 – 55 (L)
LDL mg/dl <130
Trigliserid mg/dL 120 – 190

e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200


Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 9


IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
5/3
tPA Iv 63 mg v
Aspirin po 1 x 80 mg v
Nicardipin Iv 1 x 5 mg v

4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
OBAT SEKARANG
- tPA 63 mg : inisiasi fibrinolisis lokal dengan mengikat fibrin dalam trombus dan mengubah plasminogen yang terperangkap
menjadi plasmin (DIH 17th Edition, 2008).
- Aspirin 80 mg/hari : inhibitor enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara irreversibel, yang mengakibatkan
penurunan pembentukan prekursor prostaglandin. Berfungsi sebagai antiplatelet, antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi (DIH 17th
Edition, 2008).
- Nicardipin 5 mg/hari : mencegah kalsium ion masuk ke saluran lambat atau daerah sensitive-tegangan otot polos pembuluh darah
dan miokardium selama depolarisasi, memproduksi relaksasi otot polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner;
meningkatkan pengiriman oksigen miokardial pada pasien denga vasopatik angina (DIH 17th Edition, 2008).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 10


OBAT REKOMENDASI
- Aspirin 160 mg/hari: inhibitor enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara irreversibel, yang mengakibatkan penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin. Berfungsi sebagai antiplatelet, antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi (DIH 17th Edition,
2008).
- Aspirin 50mg/hari: inhibitor enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara irreversibel, yang mengakibatkan penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin. Berfungsi sebagai antiplatelet, antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi (DIH 17th Edition,
2008).
- Perindopril 4 mg/hari: Perindopril adalah prodrug untuk perindoprilat, yang bertindak sebagai inhibitor kompetitif enzim
pengonversi angiotensin (ACE); mencegah konversi angiotensin I ke angiotensin II, vasokonstriktor kuat; menghasilkan tingkat
angiotensin II yang lebih rendah, menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma dan pengurangan sekresi aldosterone (DIH
17th Edition, 2008).
- indapamide 1,25 mg/hari: Efek diuretik terlokalisasi pada segmen proksimal tubulus distal nefron; tidak memiliki efek signifikan
pada laju filtrasi glomerulus atau aliran darah ginjal; seperti diuretik lainnya, ia meningkatkan ekskresi natrium, klorida, dan air
dengan mengganggu pengangkutan ion natrium melintasi epitel tubulus ginjal (DIH 17th Edition, 2008).
- Nitroprussid 35 mcg/menit: Menyebabkan vasodilatasi perifer dengan tindakan langsung pada otot polos vena dan arteriolar,
sehingga mengurangi resistensi perifer; meningkatkan curah jantung; mengurangi impedansi (penolakan arus balik) ventrikel
aorta dan ventrikel kiri (DIH 17th Edition, 2008).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 11


4.3 Problem Medik dan Drug Related Problems
4.3.1.Problem Medik
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Stroke Iskhemik S : Pusing, Alteplase 63 mg Tepat indikasi : Tepat Tidak tepat pasien  Diberikan pilihan  Nitroprusside:
Kesulitan Menurut Dipiro, 2008, kelumpuhan obat lain sebagai monitoring
berbicara (pelo), pada salah satu sisi tubuh, acute treatment tekanan darah
Tubuh bagian ketidakmampuan berbicara dan agak misalnya (DiPiro 10th,
kanan sulit linglung atau bingung merupakan Aspirin. Tn. HP 2017: Hal. 995).
digerakkan suatu gejala atau tanda yang dialami termasuk pasien  Aspirin:
oleh penderita stroke. noncardio- Monitoring
Digunakan pada iskemik stroke akut embolik maka di- perdarahan
O : CT-scan ada
sumbatan dengan onset gejala 3 jam pengobatan beri antiplatelet setiap hari
pembuluh darah. (DIH 17 Edition, 2008).
th
aspirin dengan (DiPiro 10th,
Tepat pasien : Tidak tepat dosis 160 mg 1x 2017: Hal.
Penggunaan Alteplase tidak ditujukan sehari (DiPiro 1006).
untuk pasien dengan tekanan darah > 10th, 2017: Hal.
185/110 mmHg (DiPiro 10th, 2017: 999). Dosis yang
Hal. 997). Pasien memiliki tekanan ada di pasaran
darah sebesar 225/125 mmHg yang dapat
sehingga tidak termasuk dalam pasien diberikan dosis
yang terpilih untuk menggunakan 80-160 mg/hari

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 12


Alteplase. Pasien termasuk diluar adalah
kriteria yang dianjurkan menggunakan Mersifarma TM
tPA karena memiliki trauma pada dengan bentuk
bagian kepala kurang dari 3 bulan sediaan tablet
(pasien mengalami trauma 2 bulan salut enterik 160
yang lalu) (DiPiro 10th, 2017: Hal. mg, maka pasien
997). dibe-rikan aspirin
Tepat dosis: Tepat 1x1 (Mims.com).
pasien dengan iskemik stroke
menggunakan Alteplase 0,9 mg/Kg  Sebelum diberi
secara intra vena selama lebih dari apirin tekanan
satu jam dengan onset 3 jam (DiPiro darah Tn. HP
10 , 2017: Hal. 999). Berat badan
th
diturunkan
pasien adalah 70 kg, sehingga dosis sekitar 15%
yang diperlukan adalah 0,9mg/kg x sistolik
70kg = 63 mg. Maka Sudah Sesuai maupun diastolik
dengan dosis pemberian. (191,25/106,25
Dengan cara peremberian: 10% total mmHg) dalam 24
obat (6,3 mg) diinjeksikan secara iv jam pertama
bolus selama 1 menit, kemudian 90% apabila tekanan
yang lain (56,7 mg) melalui infus iv. darah
sistolik (TDS)
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 13
Tepat Obat : Tepat >220 mmHg atau
Secara umum, yang direkomendasikan tekanan darah
untuk terapi iskemik stroke akut
diastolic (TDD)
adalah t-PA intravena dalam waktu 4,5
jam setelah onset dan aspirin dalam >120 mmHg
48 jam setelah onset (DiPiro 10th,
(Perdossi, 2011:
2017: Hal. 997).
hal. 49). Obat
yang digunakan
untuk
menurunkan TD
adalah
Nitroprusside
dengan dosis
0,5mcg/kg/menit
(35 mcg/menit)
melalui infus
dengan
monitoring
tekanan darah.
Dipilih
Nitroprusside
karena pasien
memiliki TD
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 14
Diastole>120
mmHg (DiPiro
10th, 2017: Hal.
995). Nitroprussid
yang ada dalam
pasaran adalah
Nitropressa
50mg/2 ml Vial
(25mg/mL) (DIH
edisi 17).

 Diberikan pilihan
obat lain sebagai
Aspirin 80 mg
Tepat indikasi: Tepat Tidak tepat dosis  Aspirin:
acute treatment
Antiplatelet untuk stroke iskemik akut Monitoring
misalnya
(DiPiro 10 , 2008: Hal. 410).
th
perdarahan setiap
Aspirin. Tn. HP
Tepat obat: Tepat hari.
termasuk pasien

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 15


Secara umum, yang direkomendasikan noncardio-  Aspirin
untuk terapi stroke iskemik akut embolik maka di- +Dipiridamol:
adalah t-PA intravena dalam waktu 4,5 beri antiplatelet Monitoring sakit
jam setelah onset dan aspirin dalam 48 aspirin dengan kepala akibat
jam setelah onset (DiPiro 10th, 2017: dosis 160 mg 1x penghentian obat
Hal. 997). sehari (DiPiro dan monitoring
Tepat pasien: Tepat 10 , 2017: Hal.
th
perdarahan.
Aspirin merupakan drug of choice 999). Dosis yang Monitoring
untuk akut stroke iskemik sebagai ada di pasaran dilakukan setiiap
pengganti alteplase (DiPiro 10th, 2017: yang dapat hari.
Hal. 999). diberikan dosis (DiPiro 10th,
Tepat dosis: Tidak tepat 80-160 mg/hari 2017: Hal. 1006)
Dosis penggunaan aspirin sebagai adalah
antiplatelet yaitu 160-325 mg/hari
Mersifarma TM
dalam 48 jam onset (DiPiro 10th
Edition, 2017: Hal.999). dengan bentuk
sediaan tablet
salut enterik 160
mg, maka pasien
dibe-rikan aspirin
1x1 (Mims.com).

 Sebelum diberi
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 16
apirin tekanan
darah Tn. HP
diturunkan
sekitar 15%
sistolik
maupun diastolik
(191,25/106,25
mmHg) dalam 24
jam pertama
apabila tekanan
darah
sistolik (TDS)
>220 mmHg atau
tekanan darah
diastolic (TDD)
>120 mmHg
(Perdossi, 2011:
hal. 49). Obat
yang digunakan
untuk
menurunkan TD
adalah
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 17
Nitroprusside
dengan dosis
0,5mcg/kg/menit
(35 mcg/menit)
melalui infus
dengan
monitoring
tekanan darah.
Dipilih
Nitroprusside
karena pasien
memiliki TD
Diastole>120
mmHg (DiPiro
10th, 2017: Hal.
995). Nitroprussid
yang ada dalam
pasaran adalah
Nitropressa
50mg/2 ml Vial
(25mg/mL) (DIH

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 18


edisi 17).

 Dosis Aspirin di-


ganti menjadi
160 mg/hari
dengan
penggunaan
dalam waktu 48
jam se-telah
onset (DiPiro 10th
Edition, 2017:
Hal.999). Dosis
yang ada di
pasaran yang
dapat diberikan
dosis 80-160
mg/hari adalah
Mersifarma TM
dengan bentuk
sediaan tablet
salut enterik 160
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 19
mg, maka pasien
dibe-rikan aspirin
1x1 (Mims.com).

 Untuk secondary
prevention dapat
digunakan
Aspirin
50mg/hari,
karena Aspirin
50mg/hari
merupakan first
line untuk secon-
dary prevention
(DiPiro 10th,
2017: Hal. 1000),
termasuk dalam
evidence kelas
1B yang
menandakan
bahwa kegunaan
dan
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 20
keefektifannya
sudah terbukti
(10th, 2017: Hal.
999).
Penggunaan
aspirin untuk
secondary
preven-tion
digunakan saat
penggunaan
aspirin sebagai
acute treatment
telah selesai.
Sela-in itu,
aspirin lebih
dipilih sebagai
secondary
preven-tion
karena ketika
obat dihentikan
efek sakit kepala
lebih rendah
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 21
(0,9%) daripada
penggunaan
kom-binasi
aspirin dengan
dipirida-mol
(5,9%) (10th,
2017: Hal. 1004).

Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
HIPERTENSI S:- Nicardipin 5 mg Tepat indikasi: Tepat -Tidak tepat  Nicardipin  Nitroprusside:
pasien,
O : TD : 225/125 Nicardipin merupakan Antihipertensi
-tidak tepat obat, diganti dengan monitoring
mmHg untuk stroke iskemik akut (DiPiro 10th -tidak tepat dosis nitroprussid, tekanan darah
Edition, 2017: Hal.995). karena (DiPiro 10th,
Tepat pasien: Tidak tepat nitroprussid 2017: Hal. 995).
Nicardipin digunakan untuk pasien digunakan untuk  Perindopril dan
yang memiliki tekanan darah 180- hipertensi pada Indapamid: Mo-
230/105-120 mmHg, sedangkan stroke iskemik nitoring tekanan
pasien memiliki tekanan darah akut dengan di- darah, BUN,
diastolik >120 mmHg yaitu, 225/125 astole >120 serum kreatinin,

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 22


mmHg (DiPiro 10th Edition, 2017: mmHg. Tekanan dan elektrolit
Hal.995). darah Tn. HP (DIH edisi 17).
Tepat obat: Tidak tepat diturunkan
Menurut pedoman American Stroke sekitar 15%
Association, pasien dengan tekanan sistolik Maupun
darah tinggi harus tetap tidak diobati diastolik
kecuali tekanan darah mereka (191,25/106,25
melebihi 220/120 mm Hg, atau mmHg) dalam 24
mereka memiliki bukti diseksi aorta, jam pertama
infark miokard akut (AMI), edema (Perdossi, 2011:
paru, atau ensefalopati hipertensi. hal. 49).
Pasien memiliki tekanan darah Nitroprussid
diastolik >120 mmHg maka obat yang diberikan dengan
seharusnya diberikan adalah dosis
Nitroprussid (DiPiro 10th Edition, 0,5mcg/kg /menit
2017: Hal.995). (35 mcg/menit)
Tepat dosis: Tidak tepat mela-lui infus
Nicardipin seharusnya diberikan dengan
dengan dosis 5 mg/jam secara monitoring
intravena (DiPiro 10th Edition, 2017: tekanan darah
Hal.995). (DiPiro 10th,
2017: Hal. 995).
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 23
Nitro-prussid
yang ada dalam
pasaran ada-lah
Nitropressa
50mg/2 ml Vial
(25mg/mL) (DIH
edisi 17).
Setelah 7 hari
pertama (masa
akut) tekanan
darah Tn.HP
diturunkan hingga
140/90 mmHg
menggunakan
ACE Inhibitor
Perindopril dan
diuretik thiazide
In-dapamide
(DiPiro 10th
Edition, 2017:
Hal.1002). Perin-
dopril diberikan
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 24
4 mg 1 x sehari
dan indapamide
1,25 mg 1x
sehari. Pro-duk
yang ada di
pasaran berasal
dari Canada yaitu,
Coversyl® Plus
dengan bentuk se-
diaan tablet lapis
film
(DIH edisi 17).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 25


4.3.2. Drug Related Problems (DRPs)
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis? V
medis
(Correlation between drug Adakah masalah medis yang tidak diobati V
therapy & medical problem)
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ V Alteplase dan
(Appropriate Therapy) mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic nicardipin tidak
outcome)? efektif
Apakah obat yang digunakan V
dikontraindikasikan untuk pasien?
Apakah obat yang digunakan merupakan V Aspirin merupakan
drug of choice ? drug of choice
Apakah terapi non-obat diperlukan? V Terapi seperti
berolahraga, berhenti
merokok, dan
mengurangi
konsumsi natrium
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk V Dosis aspirin, dan
pasien? nicardipin kurang
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? V Nicardipin tidak
tepat, seharusnya
5mg/jam

Apakah lama pemberian obat sudah tepat? V

Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi? V

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang V


disebabkan oleh obat?
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak V
klinis?
Adakah interaksi obat- makanan yg V
berdampak klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan V
laboratorium yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap V
obat ?
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien V
terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/ V
kesulitan dalam penggunaan obat?

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 26


V. KESIMPULAN REKOMENDASI
 penggunaan alteplase juga tidak tepat pasien karena pasien memiliki umur>80 tahun,
dan memiliki trauma pada bagian kepala 2 bulan yang lalu (kurang dari 3 bulan).
Altepase diganti dengan acute treatment yang lain yaitu dengan Aspirin 160 mg 1
kali sehari dengan penggunaan dalam waktu 48 jam setelah onset, yang sebelumnya
tekanan darah pasien di turunkan diturunkan sekitar 15% sistolik maupun diastolik
(191,25/106,25 mmHg) dalam 24 jam pertama dengan Nitroprussid 35 mcg/menit
melalui infus.
 Penggunaan aspirin dosis dinaikkan menjadi 160 mg/hari agar tepat dosis. Secondary
prevention aspirin 50 mg/hari.
 Nicardipin diganti dengan Nitroprussid 35 mcg/menit melalui infus. Setelah keluar
dari masa akut (setelah 7 hari) tekanan darah diturunkan hingga 140/90 mmHg
menggunakan ACE Inhibitor Perindopril 4mg dan diuretik thiazide Indapamide 1,25
mg/hari.

VI. KONSELING

- Membiasakan untuk tidak merokok. Perokok aktif disarankan untuk berhenti merokok
karena studi epidemiologi menunjukkan hubungan yang konsisten antara merokok dengan
stroke iskemik maupun perdarahan subarachnoid(AHA/ASA, Class 1, Level of evidence B)
(Perdossi, 2011: hal 21).

- Konseling mengenai produk nikotin dan dapat memberikan obat orang untuk
menghentikan kebiasaan merokok sebagai upaya efektif untuk membantu perokok
berhenti merokok (Perdossi, 2011: hal 22).

- Untuk pasien dengan stroke iskemik atau TIA yang masih dapat melakukan aktifitas
fisik setidaknya 30 menit latihan fisik dengan intensitas sedang (berjalan cepat,
menggunakan sepeda statis. Intensitas sedang didefinisikan sebagai aktifitas fisik yang
cukup berarti hingga berkeringat atau meningkatkan frekuensi denyut jantung, 1-3 kali
perminggu (Perdossi, 2011: hal 98).

- Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan antrium (<6 gram/hari). Bahan-bahan
yang mengandung natrium seperti monosodium glutamate dan sodium nitrat, sebaiknya
dikurangi. Makanan sebaiknya harus segar. Pada penderita stroke dengan hipertensi, asupan
natrium yang dianjurkan ≤2,3 gram/hari dan asupan kalium ≥4,7 gram/hari (Perdossi, 2011:
hal 19)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 27


VII. DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacist Association. 2008. Drug Information Handbook A


Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals 17th Edition.
USA: Lexicomp
.
Dipiro, J.T., dkk. 2008. Pharmacotherapy Handbook, 7th Edition. New York: Mc. Graw
Hill Medical
.
Dipiro, J.T., dkk. 2017. Pharmacotherapy Handbook, 10th Edition. New York: Mc.
Graw Hill Medical.Mims.com/Indonesia.

Perdossi. 2011. Guiedline Stroke. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis SaraF


Indonesia.

Surakarta, ……………………………………

Praktikan Dosen Pembimbing

(……………………………………………) (……………………………………………)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 28

Anda mungkin juga menyukai