Anda di halaman 1dari 5

Social Clinic Pharmacy Indonesia Journal Issue January 2020

Case report

PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN STROKE


ISKEMIK DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X DI
PALEMBANG PERIODE FEBRUARI-APRIL 2019

MONITORING OF MEDICINE THERAPY IN ISKEMIC STROKE


PATIENTS IN THE PATIENT ROOM AT X HOSPITAL IN PALEMBANG
FEBRUARY-APRIL PERIOD 2019

Diana Laila Ramatillah1*, Evi Nursanti2


1
Fakultas farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jakarta Utara, Indonesia, 14350
*E-mail: dianalailaramatillah@gmail.com

Diterima: Direvisi: Disetujui:

Abstrak
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Dewasa ini stroke
semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan
serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental baik pada
usia produktif maupun usia lanjut. Menurut World Health Organization atau WHO (2006), stroke
adalah suatu gangguan neurologis fokal atau global dengan onset mendadak, dan berlangsung lebih
dari 24 jam (atau menyebabkan kematian) tanpa ada penyebab yang jelas selain vaskular. Stroke
merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi saraf lokal atau global yang munculnya
mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak yang nontraumatik. Gangguan saraf tersebut dapat menimbulkan gejala berupa
kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas atau pelo, mungkin
perubahan kesadaran,

Kata kunci : Stroke Iskemik; Hipertensi; Pemantauan Terapi Obat; Drug Related Problem (DRP)

Abstract
Stroke is a major health problem for modern society today. Nowadays stroke is increasingly becoming
a serious problem that the world has saved. That is because sudden stroke can occur death, physical
and mental disability both at productive age and old age. According to the World Health
Organization or WHO (2006), stroke is a focal (or global) neurological disorder with sudden onset,
and lasts more than 24 hours (or causes death) without any apparent cause other than vascular.
Stroke is a disease of the brain in the form of impaired local or global nerve function that emerges
suddenly, progressively, and quickly. Impaired nerve function in stroke is caused by nontraumatic
circulatory disorders of the brain. Nerve disorders can cause symptoms such as paralysis of the face
or limbs, speech is not fluent, speech is unclear or pelo, maybe a change of consciousness, impaired
vision, and others.
Keywords : Ischemic stroke; hypertension; Drug Therapy Monitoring; Drug Related Problems (DRP).
Social Clinic Pharmacy Indonesia Journal Issue January 2020

PENDAHULUAN
Stroke merupakan urutan pertama sebagai penyebab utama kematian di
Indonesia. Pada tahun 2012, stroke telah menyebabkan kematian sebanyak 328.500
orang. Jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan
diagnosis tenaga medis diperkirakan ada sebanyak 1.236.825 orang, dan berdasarkan
diagnosis tenaga medis atau gejala yang ditunjukkan diperkirakan ada sebanyak
2.137.941 orang. Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan
darah dan oksigen ke jaringan otak. Stroke iskemik atau non hemoragik terjadi karena
tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti. Beberapa kondisi dan kebiasaan dapat meningkatkan risiko
mengalami stroke. Kondisi dan kebiasaan ini dikenal sebagai faktor risiko. Semakin
banyak faktor risiko yang dimiliki, semakin besar kemungkinan seseorang untuk
mengalami stroke. Dengan penyakit yang diderita pasien, maka peneliti bermaksud
untuk memantau kerasionalan dan kesesuaian Terapi Penggunaan Obat (PTO) terhadap
pasien yang di diagnosa dengan “Stroke Iskemik” [1]

DESKRIPSI KASUS
Seorang pasien laki-laki usai 56 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama
kelemah separuh badan sebelah kiri 6 jam sebelum masuk rumah sakit tanpa nyeri dan
disertain dengan sakit kepala, mulut mencong, tetapi bicara tidak pelo, pasien diketahui
mempunyai riwayat hipertensi. Pada saat masuk IGD dilakukan pemeriksaan umum
dengan hasil yaitu Tekanan darah 160/90 mmHg dari nilai normalnya 120/80 mmHg,
Suhu Tubuh36,5˚C, Nadi 88x/menit. Setelah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium
dengan hasil yaitu Gula darah 290 /uL (nilai normal < 180 u/L), TG 158 (nilai normal
<150 mg/dL), \Data Subjektif Pasien [2]

A. Data Objektif Pasien


Tabel 1 : Tanda-tanda Vital Pasien
Pemeriksaan Nilai 12/03 13/03 14/03 15/03 16/03 17/03 18/03
Normal
/19 /19 /19 /19 /19 /19 /19

Suhu 36-37,5˚C 36,5˚ 36,2˚ 36,5˚ 36,7˚ 36,5˚ 36˚C 36,7˚


C C C C C C

Tekanan darah 128/90 160/ 170/ 170/ 140/ 140/ 140/ 140/
mmHg 90 100 100 90 90 90 90

Nadi 60-100 88x/ 76x/ 80x/ 75x/ 80x/ 80x/ 78x/


menit menit menit menit menit menit menit
x/menit
Social Clinic Pharmacy Indonesia Journal Issue January 2020

Tabel 2 : Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hematologi dan Kimia Darah


Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Nilai Normal
12/3/19 14/3/19
P : 13 – 16 gr/dl 15,7
Hemoglobin -
W : 12 – 14 gr/dl Normal
46%
Hematokrit 35-47 % -
Normal
5,2
Eritrosit 3.80-5.20 juta/ µl -
Normal
10.200
Leukosit 3.600-11.00/µl -
Normal
209.000
Trombosit 150.000-440.000/ µl -
Normal
Basofil <1 % 0 -
Eosinofil <5 % 1 -
Limfosit 25-40 % 24 -
Monosit 2-14 % 6 -
Batang 2,0-6,0 % 2 -
Gula Darah 290
< 180.0 mg/dL -
Sewaktu Tinggi

Trigliseride < 200.0 mg/dL 158 -

Kolesterol Total < 200.0 mg/dL 209.0 -

Kolesterol HDL > 50mg/dL 38.0 -

Kolesterol LDL < 130.0 mg/dL 139.0 -

Ureum 20.0-40.0 mg/dL 30.0 -

Creatinin 0.9-1.3 mg/dL 0.9 -

Urin Acid 3.4-7.0 mg/dL 4.13 -

Natrium 135.0-155.0 mmol/L 144.0 -

Kalium 3.6-6.5 mmol/L 3.3 -

HbA1c >6% - 11

Glukosa Puasa 70-110 mg/dL - 274

GD2PP >140 mg/dL - 365


Social Clinic Pharmacy Indonesia Journal Issue January 2020

Pembahasan
Kasus yang diambil untuk dikaji adalah kasus pasien TN. YRD pada ruang
perawatan kelas 3 di Rumah Sakit X di Palembang. Pasien TN. YRD masuk ke rumah
sakit melalui IGD pada tanggal 12 maret 2019 jam 20.20 pm dengan keluhan kelemahan
separuh badan. Pada ruang perawatan kelas 3 pasien ini diberi pengobatan citicolin
2x500 mg, ranitidin injeksi 2x1, aspilet 2x1, neurodex 1x1, dan adalat oros 1x 30 mg
sebagai obat anti hipertensi karena pada tanggal 13 Februari 2019 tekanan darah pasien
melebihi batas normal yaitu 170/100, dan citicolin sebagai obat vitamin otak. Pasien
mendapatkan terapi obat mulai tanggal masuk rumah sakit 12 maret. Setelah dianalisa
dari terapi obat yang diberikan terdapat masalah terkait Drug Related Problem (DRP).
DRP yang terjadi yaitu : [3], [4].
a. Aspirin + Apidra Solostar : penggunaan aspirin dapat meningkatkan efek dari insulin
dengan sinergi farmakodinamik oleh karena itu harus dalam pengawasan.
Penggunaan insulin bersama asam salisilat dalam dosis tinggi (3gr/hari atau lebih)
dapat meningkatkan resiko hipoglikemik
b. Ranitidine + Neurodex : Penggunaan ranitidin dapat menurunkan efek
sianokobalamin dengan menghambat absorpsi gastro intestinal.
c. Aspirin + Neurodex : Penggunaan aspirin bersamaan dengan neurodex dapat
menurunkan efek sianokobalamin dengan menghambat absorpsi gastro intestinal.

Kesimpulan
Berdasarkan pemantauan terapi obat yang dilakukan pada pasien (Bp. YRD) yang di
diagnosa Stroke Iskemik dan diabetes dapat di simpulkan bahwa:
1. Pada pengobatan Bp. YRD sudah tepat, tetapi masih ditemukan masalah yang dapat
terjadi antara obat-obatan yang diberikan.
2. Pemberian terapi kepada pasien sudah tepat dan sesuai dengan kondisi yang dialami
pasien.
Social Clinic Pharmacy Indonesia Journal Issue January 2020

DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI-b, Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokterdi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer : Jakarta. 2011
2. Willey, J. Z., Wilkins, J. T., Wu, J. H., Alger, H. M., Wong, S. S. & Muntner, P, ‘Heart
disease and stroke statistics—2017 update: a report from the American Heart
Association’, Circulation, vol. 135, no. 10, pp. e146-e603. 2007
3. Gandana, A. M., Jenie, M. N. & Basuki, R. 2012, Hubungan Umur, Hipertensi,
dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke di RSUD Syamsudin SH Sukabumi
Periode 1 Mei 2010 – 30 April 2011: Universitas Muhammadiyah Semarang.
4. Muttaqin, Arif. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Salemba Medika. 2008

Anda mungkin juga menyukai