Anda di halaman 1dari 21

Antikoagulan

Iri Kuswadi
Sub Bag. Nefrologi
Bagian Penyakit Dalam FK-UGM
Jogjakarta
Antikoagulan yang sering dipakai dalam
hemodialisis adalah: Heparin.
Tujuan pemberiaan heparin dalam
hemodialisis adalah: mencegah terjadinya
koagulasi aliran ekstra korporeal ( dialiser
dan selang darah ).
Pemberian heparin ada 2 cara:
1. Regimen rutin
2. Regimen ketat
Apabila pemberian heparin dosis awal tidak
memperpanjang pembekuan, bolus kedua dapat
segera diberikan.
Sebaliknya pada pts kecendrungan perdarahan 
dianjurkan menggunakan heparin dosis rendah.
Dimana pts mempunyai kepekaan yang berbeda
terhadap heparin.
Pemantauan pemakaian heparin dapat dilakukan tes
masa pembekuan darah.
HEPARIN
Merupakan mukopolisakarida: D-glukosamin
dan D-asam glukoronat yang mengandung
as.sulfat.
Zat terdapat: mast sel, pada kapiler dan
pembuluh darah kecil, terutama dalam hati dan
dibebaskan bersama
histamin pada keadaan syok
Cara Kerja Heparin

Menonaktifkan trombin, sehingga tidak dapat


mempengaruhi fibrinogen  fibrin.
Menghambat pembentukan tromboplastin aktif
dan menghambat konversi protrombin trombin.
Mencegah penggumpalan trombosit pada jalur
intrinsik.
Heparin bekerja secara cepat 3-5 menit, sesudah
disuntikkan i.v.
Efek Samping Heparin

* Perdarahan spontan.
* Serangan asma berat.
* Urtikaria.
* Lakrimasi.
* Demam.
* Osteoporosis.
Cara Pemberian
Heparin
1. Heparinisasi rutin.
2. Heparinisasi ketat.
Diberikan pada pts dengan risiko perdarahan
ringan-sedang.
3. Heparinisasi regional.
Diberikan pada pts dengan risiko perdarahan
yang tinggi/indikasi kontra.
4. Bebas heparin.
Heparinisasi rutin
Heparin dapat diberikan:
1. Infus konstan ( continu )
Dosis awal diberikan bolus ( 500-2000)
unit, dilanjutkan infus 1200 u/jam.
( 500-3000 ) u/jam, dimonitor masa
pembekuan/jam dan diakhiri 1 jam sebelum
H.D selesai.
2. Bolus berulang ( intermiten ).
Diberikan dosis awal bolus, kemudian bolus
dilanjutkan setiap jam 1000-2000 u/jam.
Dosis bolus heparin perlu diperhatikan pada pasien
keadaan:

Masa pembekuan yang memanjang.


Keadaan uremia berat.
Half life heparin 50 menit ( 30 – 120 ) menit.
Heparinisasi ketat

Diberikan pada pasien denga risiko perdarahan


ringan – sedang.
Sebaiknya diberikan infus konstan.
Dosis bolus awal 750 unit ( 300-2000 )unit.
Dosis infus mulai HD 600 u/jam ( 200-2000 ) unit.
Monitor masa pembekuan setiap 30 menit.
Infus heparin dihentikan pada akhir HD.
Heparinisasi regional.
.
Heparin diberikan infus konstan.
Protamin diberikan dosis 0,01 mg
Untuk menetralisir 1 unit heparin.
Protamin diberikan infus konstan.
Dialisis bebas heparin:

Untuk pasien yang mengalami perdarahan aktif


Indikasi bebas heparin:
Perikarditis
Pembedahan dengan komplikasi perdarahan
Koagulopati
Trombositopenia
Perdarahan intraserebral
Perdarahan aktif
Dialisis rutin penyakit akut
PRISKRIPSI BEBAS
HEPARIN

Pembilasan jalur ekstrakorporial dengan NaCl


0,9% dan heparin 3000 unit/L
Aliran darah yang tinggi 400-500 ml/menit
Pembilasan dialiser dengan NaCl 100-250 ml
dengan cepat dan menutup inlet setiap 30 menit
DIALISIS ANTIKOAGULAN
SITRAT

Darah dalam jalur ekstrakorporial diturunkan ion


kalsium dengan cara memberikan trisodium
sitrat pada inlet secara infus
Kadar kalsium rendah mengurangi pembekuan
darah
Pada infus diberikan CaCl2 sehingga darah
yang masuk dengan kadar kalsium normal
kembali
Komplikasi Heparin:

Perdarahan
Meningkatkan lipid darah
Trombositopenia.
Pruritus.
Hiperkalemia.
LIPID DARAH

Meningkatkan aktifitas lipase lipoprotein.


Meningkatkan trigliserida.
Menurunkan kolesterol HDL.
Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian
berat molekul rendah
Trombositopenia
Ada 2 tipe Trombositopenia
Heparine Assosiated Antibody (HAT):
HAT-1: Penurunan Jumlah Trombosit, tergantung
lama dan dosis.
HAT-2: Aglutinasi Trombosit dan Trombosis.
Untuk mengetahui dengan agregasi trombosit dan
ELISA dengan memakai ikatan faktor 4 trombosit
dengan heparin.
Hiperkalemia

Heparin
meningkatkanhiperkalemia
meningkatkan aldosteron.
Pruritus

Gatal sekitar injeksi dan reaksi


allergi
Hal ini diatasi dengan BM rendah
dengan menghambat T limposit
Antikoagulan berat molekul rendah:

LMWH 4000-6000 daltone menghambat faktor Xa,


XIIa dan kalikren, sebagian kecil faktor IX, XII,
partial thromboplastin time sehingga menurunkan
risiko perdarahan
LMWH sebagai antikoagulan pada hemodialisis
yang aman dan efektif

Anda mungkin juga menyukai