Anemia Hemolitik Dan Perdarahan memiliki kecenderungan jenis kelamin dan ras.
SKENARIO 2 : Transfusi darah Hanya saja, pada Autoimmune Hemolytic Anemia
Clara, dokter muda mengikuti pembacaan laporan angka kejadianya dilaporkan sedikit lebih tinggi pada
kasus . Kasus yang dipaparkan adalah laporan kasus wanita dibandingkan pria
anemia pada 2 orang anak. Kasus yang pertama yaitu
seorang anak dengan inisal AS, laki – laki, berusia 12 2. Mengapa pada pemeriksaan urin rutin ditemukan
tahun, dibawa ibunya ke Rumah Sakit karena terlihat bilirubin dalam urin?
kuning disertai dengan adanya perubahan warna Spesimen hemolisis yang disebabkan karena adanya
urine. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva penyakit anemia Hemolitik dapat mengakibatkan
palpebra inferior pucat, sklera ikterik dan peningkatan kadar bilirubin total.
hepatospenomegali. Hasil pemeriksaan urin rutin
dijumpai adanya bilirubin di dalam urine. Setelah 3. Mengapa pada px fisik dapat terjadi konjungtiva
dilakukan pemeriksaan complete blood count, palpebra inf.pucat, sklera icteric dan
gambaran darah tepi, hitung retikulosit dan Coombs hepatospenomegali?
test AS didiagnosa menderita anemia hemolitik dan Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama
memerlukan transfusi darah. dalam sel fagositik atau dalam sistem
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.
Kasus yang kedua adalah seorang anak dengan inisial Hasil dari proses ini adalah bilirubin yang akan
UP, perempuan, berusia 6 tahun dibawa oleh memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel
keluarganya karena kecelakaan lalu lintas. UP darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan
mengalami trauma capitis dan perdarahan hebat peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1
sehingga mengalami anemia dan memerlukan mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik
transfusi darah. Pembacaan laporan kasus kemudian pada sclera). Apabila sel darah merah mengalami
dilanjutkan dengan diskusi membahas kedua kasus penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
tersebut. hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada plasma (hemoglobinemia)
AS dan UP serta penatalaksanaannya?
4. Bagaimana gambaran pem. complete blood count,
Retikulosit gambaran darah tepi, hitung retikulosit dan coombs
Retikulosit merupakan sel darah merah imature yang test pada AS yg didiagnosis anemia hemolitik?
tidak berinti dan mengandung sisa RNA dalam
sitoplasmanya. Dalam keadaan normal jumlah
retikulosit didalam darah perifer hanya 1-2%.
Coombs Test
pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi
adanya antibody pada permukaan eritrosit dan anti-
antibodi eritrosit dalam serum. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mendeteksi antibodi yang melekat
pada sel darah merah, yang dapat menyebabkan
kerusakan sel. Uji DCT positif mengungkapkan
keberadaan antibodi dalam sel darah merah
berdasarkan derajat aglutinasinya
Anemia Hemolitik
anemia yang disebabkan karena
terjadinya penghancuran sel darah merah lebih cepat
dari normal sehingga umur eritrosit pendek, yakni
kurang dari 120 hari.
Etiologi yang kemungkinan mendasari anemia Pada beberapa pasien dengan hemolisis yang berat
hemolitik: maka dosis prednison dapatditingkatkan menjadi 6
Keturunan, seperti sickle cell anemia dan mg/kgBB/hari dengan tujuan untuk
thalassemia mengurangitingkat hemolisisnya. Pengobatan tetap
Adanya stressor seperti infeksi, obat obatan, dilanjutkan sampai didapatkan penurunan hemolisis,
bisa hewan, atau beberapajenis makanan kemudian dosis obat diturunkan secara
Toksin dari penyakit liver dan ginjal kronis bertahap.Jikarelaps terjadi, maka diberikan dosis
Autoimun awal kembali. Pasien dikatakan responterhadap
Pemasangan graft, pemasangan katup pengobatan dengan steroid akan memperlihatkan
buatan, tumor, luka bakar, paparan kimiawi, peningkatanhemoglobin atau hemoglobin yang stabil
hipertensi berat, dan gangguan trombosis serta penurunan kadar retikulositsetelah dua minggu
Pada kasus yang jarang, pembesaran lien pengobatan
dapat menjebak sel darah merah dan
menghancurkannya sebelum sempat Anemia hemolitik yang tetap berat meskipun telah
bersirkulasi. diobati dengankortikosteroid atau anemia hemolitik
yang memerlukan dosis obat yang tinggiuntuk
Patofisiologi anemia hemolitik: mencapai hemoglobin yang normal, maka dapat
Anemia hemolitik adalah suatu keadaan anemia yang dipertimbangkan pemberian immunoglobulin
terjadi oleh karena meningkatnya penghancuran dari intravena dan danazol. Obat immunosuppresif
sel eritrosit yang diikuti dengan ketidakmampuan dari termasuk pengobatan baru seperti rituximab dengan
sumsum tulang dalam memproduksi sel eritrosit dosis 375mg/m dapat diberikan sebagai pengobatan
untuk mengatasi kebutuhan tubuh terhadap lini kedua pada pasien yang tidak memberirespon
berkurangnya sel eritrosit. Untuk mengatasi terhadap pengobatan dengan steroid, pasien dengan
kebutuhan tubuh terhadap berkurangnya sel eritrosit steroid-dependent, pasien relaps, ataupun pasien
tersebut, penghancuran sel eritrosit yang berlebihan AIHA kronik.
akan menyebabkan terjadinya hiperplasia sumsum Pasien yang tidak responsif terhadap pemberian
kortikosteroiddianjurkan untuk dilakukan
splenektomi. Splenektomi merupakan pilihan terakhir
pada pasien yang tidak memiliki kondisi komorbid,
penyakit autoimun atau keganasan hematologi
dengan rata-rata respon 60-90%.