Anda di halaman 1dari 23

Anemia Hemolitik

Suatu keadaan anemi yang terjadi oleh karena meningkatnya penghancuran


dari sel eritrosit yang diikuti dengan ketidakmampuan dari sumsum tulang
dalam memproduksi sel eritrosit untuk mengatasi kebutuhan tubuh terhadap
berkurangnya sel eritrosit untuk mengatasi kebutuhan tubuh terhadap
berkurangnya sel eritrosit tersebut, penghancuran sel eritrosit yang
berlebihan akan menyebabkan terjadinya hiperplasi sumsum tulang
sehingga produksi sel eritrosit akan meningkat dari normal., hal ini terjadi
bila umur eritrosit berkurang dari 120 hari menjadi 15-20 hari tanpa diikuti
dengan anemi, namun bila sumsum tulang tidak mampu mengatasi keadaan
tersebut maka akan terjadi anemi .
Epidemiologi
ras utama yang terkena adalah di afrika barat, laut tengah , timur
tengah dan asia tenggara

Etiologi
anemia hemolitik juga terbagi menjadi 2 klarifikasi
1.Intrakorpuskular : hemolitik akibat faktor-faktor yang ada pada eritrosit itu
sendiri, misalnya karena faktor herediter , gangguan metabolismenya, gangguan
pembentukan hemoglobinnya.

2.Ekstrakorpuskular : hemolitik akibat faktor-faktor dari luar yang biasanya


didapat, misalnya karena autoimun pengaruh obat, infeksi
Patofisiologi

anemia hemolitik autoimun


Akibat gangguan regulasi imun, terbentuk antibodi terhadap eritrosit sendiri
(auto antibodi). Eritrosit yang diselimuti antibodi ini (sering disertai
komplemen , terutama c3b) akan mudah difagositir oleh makrofag
terutama pada lien dan juga hati oleh adanya reseptor fc pada permukaan
makrofag yang kontak dengan porsi fc dari antibodi. Hemolisis terutama
terjadi dalam bentuk hemolisis ekstravaskular yang akan menimbulkan
anemia sdan ikterus hemolitik, pada AHA tipe dingin juga terbentuk
krioglobulin.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda tanda anemia : Pucat pd selaput lendir,
Ikterus dan Splenomegali.

Ukuran besarnya limpa dapat dipakai sebagai


ukuran berat dan lamanya anemia hemolitik yang
dialami
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DARAH TEPI
1. Hb  Menurun
2. LED  meningkat
3. Retikulosit  meningkat
4. Sel helmet, skitosit  hemolitik mikroangiopati
5. Sel sperosit  sperositosis herediter

SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI


- Eritrosit: - normokrom normositik
- anisositosis
- poikilositosis
Talasemia:
- Eritrosit : - mikrositik hipokrom
- anisositosis, poikilositosis
- sel target
- sel eritrosit berinti
- sel tetesen air mata
- sel polikrom  polikromasi
- sel fragmentosit dll
Sumsum tulang
- Selularitas  hiperseluler
- Eritropoetik  hiperaktif, semua seri dite-
mui, predominan rubrisit
- Mielopoetik  agak tertekan, semua seri
ditemui
- Trombopoetik  Megakariosit mudah dite-
mukan
- M : E rasio  terbalik (N: 3-4 : 1)
- Cadangan besi normal/meningkat
Pemeriksaan lab yg lain

Coombs’test
- Lansung  Utk menentukan adanya
antibodi atau komplemen pada permu
kaan sel darah merah

- Tdk lansung  menentukan adanya anti-


RBC antibodi yg bebas di dlm sirkulasi
LDH  sering meningkat pd intravas-
kuler dan ekstravaskuler hemolisis

Bilirubin indirekmeningkat
Anemia normositik normokrom (darah tepi)
Anemia hemolitik (darah tepi)  Talasemia
Anemia hemolitik (sumsum tulang)
Tatalaksana
Terapi anemia hemolitik dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:

1.Suportif dan simtomatik (sesuai kausa atau penyebab dasar)


Tujuan pengobatan anemia hemolitik meliputi:
a) Menurunkan atau menghentikan penghancuran sel darah merah.
b)Meningkatkan jumlah sel darah merah
c)Mengobati penyebab yang mendasari penyakit.Pada hemolisis
akut dimana terjadi syok dan gagal ginjal akut, makauntuk
mengatasi hal tersebut harus mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit, serta memperbaiki fungsi ginjal. Jika terjadi
syok berat maka tidak ada pilihan selain transfusi.
Pada hemolisis akut dimana terjadi syok dan gagal ginjal akut,
makauntuk mengatasi hal tersebut harus mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memperbaiki fungsi
ginjal. Jika terjadi syok berat maka tidakada pilihan selain
transfusi
2.Operatif
Pada beberapa tipe anemia hemolitik seperti
talasemia, sumsum tulangtidak dapat membentuk sel
darah merah yang sehat. Sel darah merah
yangterbentuk dapat dihancurkan sebelum waktunya.
Sehingga transplantasi darahdan sumsum tulang
mungkin dapat dipertimbangkan untuk mengobati
jenisanemia hemolitik ini, transplantasi ini mengganti
stem sel yang rusak denganstem sel yang sehat dari
pendonor
3. Terapi suportif-simtomatik untuk anemia hemolitik diberikan
untukmenekan proses hemolisis, terutama di limpa (lien). Obat
golongankortikosteroid seperti prednison dapat menekan
sistem imun untukmembentuk antibodi terhadap sel darah
merah. Jika tidak berespon terhadapkortikosteroid, maka dapat
diganti dengan obat lain yang dapat menekan 15 kronik
dianjurkan pemberian asam folat 0,15-0,3 mg/hari untuk
mencegahkrisis megaloblastik
Pada thalasemia diberikan desferoxamine setelah kadar feritin
serum sudah mencapai 1000 mg/l secara subkutan dalam
waktu 8-12 jam dalamdosis 25-50 mg/kgBB/hari minimal
selama 5 hari setiap selesai transfusi
Prognosis

• Prognosis pada anemia hemolitik tergantung pada


etiologi dan deteksi dini.Prognosis jangka panjang pada
pasien dengan penyakit ini baik. Splenektomi dapat
mengontrol penyakit ini atau paling tidak
memperbaikinya.

• Pada anemia hemolitikautoimun, hanya sebagian kecil


pasien mengalami penyembuhan dan sebagian
besarmemiliki perjalanan penyakit yang kronik.
Sebagai contoh penderita dengan hemolisis autoimun
akut biasanya datang dengan keadaan yang buruk dan
dapat meninggal akibat hemolisis berlebihan
Anemia Perdarahan
Manifestasi klinis
Pasien dengan anemia pendarahan selain adanya
ditemukan perdarahan juga dapat dijumpai
sindroma anemia berupa :
- pusing, haus, dan berkeringat
- Pernapasan cepat
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Hilang kesadaran
- Pusing ketika duduk ( hipotensi ortostatik )
Pemeriksaan lab
1. Pemeriksaan darah lengkap
 pansitopenia

2. Pemeriksaan darah tepi


 Normokrom normositer
tatalaksana
1. Atasi perdarahan
2. Beri transfusi platelet
3. Beri transfusi PRC hingga Hb mencapai 10
g/dL
4. Asupan gizi adekuat
Prognosis
Baik, namun dengan perawatan yang tidak tepat
dapat menyebabkan :
- Syok hipovolemik
- Gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai