Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keperawatan pada program
diploma III keperawatan
Disusun oleh:
Getti pratiwi
Nim: 191440111
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pasien yang lahir pada 6 juli 1980
dengan usia 40 tahun, mengalami CKD Std V+ edema paru. Pasien di rawat di
RSUD Pangkalpinang.
B. Pengumpulan data
1) Anamnesis
Tabel 1.2 hasil anamnesis pasien CKD Std V+ edema paru
Pengkajian Pasien
Keluhan utama
Saat MRS Keluarga pasien mengatakan pasien sesak napas.
Riwayat kesehatan Pada tanggal 11 agustus 2020 pada sore hari pasien
sekarang melakukan pekerjaan rumah seperti mengepel dan
menyapu. Dan besok paginya, sekitar pukul 05.00
WITA pasien mengalami sesak yang tidak bisa
dikendalikan, lalu pasien dibawa ke puskesmas
kacang pedang, kemudian pasin dirujuk ke UGD.
Pada saat di UGD kondisi pasien lemah dengan
tanda-tanda vital pasien TD: 210/100 mmHg, N:
100x/m, R: 30 x/m, S: 36,5 0C. Berhubung dengan
jadwal HD, pasien dipindahkan dari UGD ke ruang
HD untuk melakukan jadwal HD rutin.
Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan sudah didiagnosa penyakit CKD
sejak 3 tahun lalu. Pasien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi.
Genogram
Riwayat psikososial Saat dilakukan wawancara, pasien dan keluarganya
kooperatif. Pasien dapat berinteraksi dengan
keluarga, perawat, dan pasien lainnya.
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Pasien
Keadaan umum Pasien lemah
Kesadaran Composmentis
Tanda-tanda vital Tekanan darah: 210/100 mmHg
Nadi: 36,5 0C
Suhu: 100 x/m
RR: 30 x/m
Tinggi badan 156 cm
Berat badan 63 kg
Skala nyeri P: sesak, lemas, mual
Q: seperti tertindih barang berat
R: dada, ekstermitas bagian tengah dan
atas
S: skala nyeri 3
T: sewaktu-waktu
Kepala Bentuk kepala simetris, rambut pendek
berwarna hitam, tidak tampak adanya
luka atau bengkak pada kepala. Tidak
terdapat benjolan serta tidak ada nyeri
tekan pada kepala.
Rambut Hitam, bersih, kering, tidak ada rontok,
tidak ada ketombe
Mata Sklera normal berwarna putih,
konjungtiva merah muda, reflex pupil
isokor, tidak ada perdarahan dan tidak
buta. Tidak terdapat nyeri tekan.
5 5
Berdasarkan tabel 1.3 pemeriksaan fisik pada Ny. A di simpulkan bahwa Ny. A
dalam keadaan lemah. Ny. A mempunyai BB 63 kg dan TB 156 cm. tanda-tanda
vital Ny. A yaitu tekanan darah: 210/100 mmHg, nadi: 36,5 0C, suhu: 100 x/m, dan
RR: 30 x/m.
3) Pemeriksaa penunjang
Tabel 1.4 pemeriksaan penunjang pada pasien CKD Std V+ edema paru.
Jenis pemeriksaan pasien
Foto Thoraks AP tanggal 11 agustus2020 Cor: tampak membesar
Pulmo: Tampak perivaskuler infiltrate
Sinus prhenicocostalis kanan dan kiri
terselubung
Diafragma kanan dan kiri terselubung
Soft tissue dan tulang-tulang yang
tervisualisasi tak tampak kelainan
Berdasarkan tabel 1.4 hasil pemeriksaan diagnostik Foto Thoraks AP adalah Cor:
tampak membesar, Pulmo: Tampak perivaskuler infiltrate. Sinus prhenicocostalis
kanan dan kiri terselubung. Diafragma kanan dan kiri terselubung. Soft tissue dan
tulang-tulang yang tervisualisasi tak tampak kelainan.
2. Analisa data
Tabel 1.5 analisa data pasien
No Data Fokus Data standar Etiologi Masalah
1 DS: 1. Tidak sesak Factor lingkungan Ketidakefektifan
Pasien mengatakan saat bernapas yang kurang sehat pola napas
sesak napas 2. Tidak
terkadang tersengal- tersengal- Terjadi infeksi dan
sengal dalam sengal dalam proses peradangan
bernapas bernapas
3. Pasien tidak Kontruksi otot-otot
DO: tampak lemas polos saluran
TD: 210/100 mmHg 4. Pasien tidak pernapasan
N: 100x/m bernapas
R: 30 x/m dengan cuping Penyempitan saluran
S: 36,5 0C hidung pernapasan
Pasien tampak 5. Pola napas
lemas, pasien normal Keletihan otot napas
bernapas dengan 6. Tidak terjadi
cuping hidung, pola dyspnea -dispnea
pernapasan 7. Tidak ada otot - napas cuping hidung
abnormal, dyspnea, bantu napas - pola pernapasan
terdapat otot bantu abnormal (kecepatan,
napas irama, kedalaman)
-otot bantu napas
Ketidakefektifan pola
napas
3. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan,
penyempitan saluran napas serta factor lingkungan yang kurang sehat ditandai dengan
dyspnea, pernapasan cuping hidung, dan pola napas abnormal (dewasa 16-20x/menit)
4. Perencanaan keperawatan