Kata sistem berasal dari bahasa asing (Inggris), yaitu system, artinya perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas atau susunan yang teratur dengan pandangan, teori, dan asas. Sedangkan kata politik pada mulanya berasal dari bahasa Yunani atau Latin, politicos atau politicus, yang berarti relating to citizen. Keduanya berasal dari kata polis, yang berati kota. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata politik diartikan sebagai “segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat dan sebagainya) mengenai pemerintahan”. Kata Islam, adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci al- Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT. Sedangkan secara harfiyah, Politik Islam disebut juga Fiqh Siyasah yang dapat diartikan sebgai mengurus, mengendali atau memimpin
B. KEDUDUKAN SISTEM POLITIK DALAM ISLAM
Sampai saat ini, umat Islam berbeda pendapat tentang kedudukan politik dalam syari’at Islam, paling tidak dalam hubungan antara Islam dan ketatanegaraan. Dalam hal ini ada tiga aliran/pendapat, antara lain: • Pendapat pertama yang berpendirian, bahwa Islam bukanlah semata-mata agama dalam pengertian Barat, yakni hanya menyangkut hubungan antara manusia dan Tuhan. • Pendapat kedua yang berpendirian, bahwa Islam adalah agama dalam pengertian Barat, yang tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan. • Pendapat ketiga yang menolak pendapat, bahwa Islam adalah suatu agama yang serba lengkap, dan bahwa dalam Islam terdapat sistem ketatanegaraan. C. PRINSIP-PRINSIP POLITIK DALAM ISLAM • Prinsip Musyawarah Dalam hal ini musyawarah merupakan prinsip pertama dalam tata aturan politik Islam yang amat penting, artinya penentuan kebijaksanaan pemerintah dalam sistem pemerintahan Islam haruslah berdasarkan atas kesepakatan musyawarah. Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan ketua negara dan orang-orang yang akan menjawab tugas-tugas utama dalam pentadbiran ummah. • Prinsip Keadilan Prinsip keadilan banyak sekali ayat Al-Qur’an memerintahkan berbuat adil dalam segala aspek kehidupan manusia seperti firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 90. • Prinsip kebebasan Adalah merupakan nilai yang juga amat diperhatikan oleh Islam. Kebebasan yang dipelihara oleh sistem politik ialah kebebasan yang makruf dan kebajikan yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadist. • Prinsip Persamaan Prinsip ini berarti bahwa “Setiap individu dalam masyarakat mempunyai hak yang sama, juga mempunyai persamaan mendapat kebebasan, tanggung jawab, tugas-tugas kemasyarakatan tanpa diskriminasi rasial, asal-usul, bahasa dan keyakinan (credo)”. • Prinsip Pertanggungjawaban dari Pemimpin Pemerintah tentang Kebijakan yang diambilnya. Jika seorang pemimpin pemerintahan melakukan hal yang cenderung merusak atau menuruti kehendak sendiri maka umatnya berhak memperingatkannya agar tidak meneruskan perbuatannya itu, sebab pemimpin tersebut berarti telah meninggalkan kewajibannya untuk menegakkan kebenarannya dan menjauhi perbuatan yang munkar. • Diwajibkan untuk memperkuat tali silaturahmi Dikalangan kaum muslimin di dunia dan untuk mencegah semua kecenderungan sesat yang didasarkan pada perbedaan ras, bahasa, wilayah atau semua pertimbangan materealistis lainnya serta untuk melestarikan dan memperkuat kesatuan Millah Al-Islamiyyah. • Kedaulatan tertinggi atas alam semesta dan hukumnya hanya berada di tangan Allah semata Dasar kekuatan politik Islam yang pertama adalah Allah SWT, tidak ada seorangpun yang memiliki kekuasaan mutlak. Kekuasaan manusia hanya bersifat temporal karena yang berkuasa secara mutlak adalah Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, Tuhan langit dan bumi.
D. DEMOKRASI DALAM ISLAM
Ketika istilah “demokrasi” dipakai sebagai salah satu sistem politik dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, maka terjadilah perdebatan yang hangat di kalangan umat Islam. Ada tiga karakteristik utama dalam demokrasi selain kekuasaan di tangan rakyat. Pertama, kedudukan terhadap undang-undang. Prinsip demokrasi menurut Sadek J. Sulayman: 1. Kebebasan berbicara setiap warga Negara 2. Pelaksanaan pemilu untuk menilai apakah pemerintah yang berkuasa layak didukung kembali atau harus diganti 3. Kekuasaan dipegang oleh suara mayoritas tanpa mengabaikan kontrol minoritas 4. Peranan partai politik yang sangat penting sebagai wadah aspirasi politik rakyat 5. Pemisahan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif 6. Supremasi hukum (semua harus tunduk pada hukum) 7. Semua individu bebas melakukan apa saja tanpa boleh dibelenggu
E. KONTRIBUSI UMAT ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DI
INDONESIA 1. Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. 2. Kontribusi adalah sumbangan atau pemasukan terhadap suatu perkumpulan atau suatu usaha yang dijalankan. 3. Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha meningkatkan efisisensi dan efektivitas hidupnya.