PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian yang padat dan
bagian yang cair. Bagian padat terdiri dari tulang, kuku, otot, dan jaringan yang
lain. Sedangkan bagian yang cair berupa cairan intraselular dan ekstraselular.
utama yang berbeda. Elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler adalah natrium
dan klorida, sedangkan elektrolit utama dalam cairan intraseluler adalah kalium,
magnesium, kalsium, dan fosfat. Cairan dan elektrolit sangat dibutuhkan oleh sel-
sel dalam tubuh agar dapat menjaga dan mempertahankan fungsinya, sehingga
Cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan satu kesatuan yang tidak
Apabila terjadi gangguan keseimbangan, baik cairan atau elektrolit, maka akan
elektrolit dalam tubuh dapat terjadi pada keadaan diare, muntah-muntah, sindrom
malabsorbsi, ekskresi keringat yang berlebih pada kulit, pengeluaran cairan yang
tidak disadari (insesible water loss) secara berlebihan oleh paru-paru, perdarahan,
cairan agar volume cairan tubuh yang hilang, dengan segera dapat digantikan.
penanganan pasien kritis. Selain dapat mengganti cairan yang hilang, terapi cairan
mencukupi kebutuhan per hari, mengatasi syok, dan mengatasi kelainan akibat
terapi lain. Administrasi terapi cairan melalui intravena adalah salah satu rute
terapi yang paling umum dan penting dalam pengobatan pasien bedah, medis dan
sakit kritis.
pada jenis dan komposisi elektrolit dari cairan yang hilang. Meskipun kesalahan
terapi cairan jarang dilaporkan, namun disebutkan satu dari lima pasien dengan
terapi cairan dan elektrolit intravena menderita komplikasi atau morbiditas karena
TINJAUAN PUSTAKA
Komponen terbesar tunggal dari tubuh adalah air. Air merupakan perlarut
bagi semua yang terlarut. Air tubuh total atau total body water (TBW) adalah
persentase dari berat air dibagi dengan berat badan total, yang bervariasi
berdasarkan kelamin, umur, dan kandungan lemak yang ada di dalam tubuh. Air
membuat sampai sekitar 60 persen pada laki laki dewasa. Sedangkan untuk wanita
dewasa terkandung 50 persen dari total berat badan. Pada neonatus dan anak-anak,
dipisahkan oleh membran sel, yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.
intraseluler berjumlah sekitar 40% dari berat badan. Pada cairan intraseluler
memiliki ion kalium dan fosfat dalam jumlah besar, ion magnesium dan sulfat
dalam jumlah sedang, ion klorida dan natrium dalam jumlah kecil, dan hampir
tidak ada ion kalsium. Sel juga memiliki protein dalam jumlah besar, hampir lebih
b. Cairan ekstraselular
usia, yaitu sampai sekitar sepertiga dari volume total pada dewasa. Cairan
interstitial adalah cairan yang mengelilingi sel dan termasuk cairan yang
Pada orang dewasa normal, rata-rata asupan air setiap harinya adalah 2500
ml, yang termasuk kira-kira 300 ml sebagai produk sampingan dari metabolisme
substrat energi. Rata-rata kehilangan cairan per hari adalah 2500 ml dimana 1500
kehilangan panas. Perubahan pada komponen cairan dan volume sel akan memicu
D (“drug and fluid treatment”) dalam bantuan hidup lanjut, merupakan langkah
Tindakan ini seringkali merupakan langkah “life saving” pada pasien yang
Secara garis besar, cairan intravena dibagi menjadi dua, yaitu cairan
a. Cairan Kristaloid
Kristaloid tidak mengandung partikel onkotik dan karena itu tidak terbatas
darah, diberikan 3 liter kristaloid isotonik. Kristaloid murah, mudah dibuat, dan
tidak menimbulkan reaksi imun. Larutan kristaloid adalah larutan primer yang
dengan yang dari plasma tubuh. Ada 3 jenis tonisitas kritaloid, diantaranya :
- Isotonis.
konsentrasi yang sama dan disebut sebagai “isotonik” (iso, sama; tonik,
konsentrasi). Ketika memberikan kristaloid isotonis, tidak terjadi perpindahan
yang signifikan antara cairan di dalam intravascular dan sel. Dengan demikian,
hampir tidak ada atau minimal osmosis. Keuntungan dari cairan kristaloid adalah
dan dapat digunakan sebagai fluid challenge test. Efek samping yang perlu
diperhatikan adalah terjadinya edema perifer dan edema paru pada jumlah
pemberian yang besar Contoh larutan kristaloid isotonis: Ringer Laktat, Normal
- Hipertonis
Jika kristaloid berisi lebih elektrolit dari plasma tubuh, itu lebih
cairan dari sel ke ruang intravascular. Efek larutan garam hipertonik lain adalah
positif pada miokard dan penurunan afterload sekunder akibat efek vasodilatasi
kapiler viseral. Kedua keadaan ini dapat memperbaiki aliran darah ke organ-organ
vital. Efek samping dari pemberian larutan garam hipertonik adalah hipernatremia
Normal Saline, Dextrose 5% dalam Normal Saline, Saline 3%, Saline 5%, dan
b. Cairan Koloid
dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak
lama dalam ruang intravaskuler. Koloid digunakan untuk resusitasi cairan pada
dan kehilangan protein jumlah besar (misalnya pada luka bakar). Cairan koloid
merupakan turunan dari plasma protein dan sintetik yang dimana koloid memiliki
sifat yaitu plasma expander yang merupakan suatu sediaam larutan steril yang
digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat perdarahan, luka
baker, operasi, Kerugian dari ‘plasma expander’ ini yaitu harganya yang mahal
dan dapat menimbulkan reaksi anafilaktik (walau jarang) dan dapat menyebabkan
terdiri dari:
dan 25%). Dibuat dengan cara memanaskan plasma 60°C selama 10 jam untuk
membunuh virus hepatitis dan virus lainnya. Fraksi protein plasma selain
mengandung albumin (83%) juga mengandung alfa globulin dan beta globulin.
Selain albumin, aktivator Prekallikrein (Hageman’s factor fragments) terdapat
dalam fraksi protein plasma dan sering menimbulkan hipotensi dan kolaps
kardiovaskuler.
2. Koloid Sintetik
a. Dextran
lebih lama di dalam ruang intravaskular. Namun, obat ini jarang digunakan
karena efek samping terkait yang meliputi gagal ginjal sekunder akibat
Cairan koloid sintetik yang sering digunakan saat ini. Pemberian 500 ml
larutan ini pada orang normal akan dikeluarkan 46% lewat urin dalam
waktu 2 hari dan sisanya, yaitu starch yang bermolekul besar, sebesar 64%
1,5 kali volume yang diberikan dan berlangsung selama 12 jam. Karena
c. Gelatin
kolagen sapi. Berat molekul gelatin relatif rendah, 30,35 kDa, jika
Efek ekspansi plasma segera dari gelatin adalah 80-100% dari volume
ekspansi plasma akan bertahan 1-2 jam. Tidak ada batasan dosis
jaringan.
1. Cairan Pemeliharaan
penyediaan IV cairan dan elektrolit untuk pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan mereka dengan rute enteral, namun sebaliknya baik dalam hal
keseimbangan cairan dan elektrolit dan penanganan (yaitu mereka yang pada
Tujuan saat memberikan cairan perawatan rutin adalah untuk menyediakan cukup
ekskresi ginjal dari produk-produk limbah (500-1500 ml.). Jenis cairan rumatan
yang dapat digunakan adalah : NaCl 0,9%, glukosa 5%, glukosa salin, ringer
laktat/asetat, NaCl 0,9% hanya untuk rumatan yang tinggi kandungan NaCl dari
pasien. Hentikan cairan intravena jika tidak ada indikasi yang tepat. Cairan
2. Cairan Pengganti
spesifik untuk menutupi penggantian dari deficit cairan atau kehilangan cairan
nasogastrium, dan drainase bedah) atau saluran kencing (contoh: saat pemulihan
dari gagal ginjal akut). Secara umum, terapi cairan intravena untuk penggantian
harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekstra dari cairan dan elektrolit
sumber cairan dan elektrolit yang lain. Monitor dan periksa ulang pasien setelah
meresepkan.
natrium bikarbonat 7,5%, kalsium glukonas, untuk tujuan koreksi khusus terhadap
4. Cairan Nutrisi
yang tidak mau makan, tidak boleh makan dan tidak bisa makan peroral. Jenis
cairan nutrisi parenteral pada saat ini sudah dalam berbagai komposisi baik untuk
parenteral parsial atau total maupun untuk kasus penyakit tertentu. Adapun syarat
gravidarum.
harian diantaranya :
- Hiperventilasi
diantaranya :
Gangguan cairan tubuh dapat dibagi dalam tiga bentuk yakni perubahan :
1. Volume
2. Konsentrasi
3. Komposisi
dengan yang lainnya sehingga dapat terjadi bersamaan. Namun demikian, dapat
juga terjadi secara terpisah atau sendiri yang dapat member gejala-gejala
tersendiri pula. Yang paling sering dijumpai dalam klinik adalah gangguan
volume.
Pada keadaan akut, kehilangan cairan yang cepat akan menimbulkan tanda
gangguan pada susunan saraf pusat dan jantung. Pada kehilangan cairan yang
lambat, lebih dapat ditoleransi sampai defisit volume cairan ekstraseluler yang
berat.
2.6.1.2 Dehidrasi
sama dengan konsentrasi natrium terhadap darah. Kehilangan cairan dan natrium
ekstravaskular.
Dehidrasi hipotonis (hiponatremik) terjadi ketika kehilangan cairan dengan
Ditinjau dari segi banyaknya defisit cairan dan elektrolit yang hilang, maka
air dan NaCl ataupun pemberian cairan intravena glukosa yang menyebabkan
kelebihan air) ataupun dapat sekunder akibat insufisiensi renal (gangguan GFR),
dalam darah dari 4 mEq menjadi 8 mEq, tidak akan mempengaruhi osmolaritas
cairan ekstraseluler tetapi sudah cukup mengganggu otot jantung. Demikian pula
halnya dengan gangguan ion kalsium, dimana pada keadaan hipokalsemia kadar
Ca kurang dari 8 mEq, sudah akan timbul kelainan klinik tetapi belum banyak
Dehidrasi
jumlah cairan tubuh dari jumlah normal akibat kehilangan, aasupan yang tidak
Menurut jenisnya dehidrasi dibagi atas: (Lyon Lee,2006. Leksana Eri 2015)
Dehidrasi hipotonik
natrium serum (kurang dari 135 mmol/L) dan osmolalitas efektif serum
Dehidrasi hipertonik
(lebih dari 145 mmol/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari
295 mOsm/L). Karena kadar natrium serum tinggi, terjadi pergeseran air dari
akan merangsang partikel aktif (idiogenik osmol) yang akan menarik air
kembali ke sel dan mempertahankan volume cairan dalam sel. Saat terjadi
aktivitas osmotik sel tersebut akan menyebabkan infl uks cairan berlebihan
adalah konsekuensi yang paling fatal. Rehidrasi secara perlahan dalam lebih
Dehidrasi isotonik
dehidrasi tipe ini 135-145 mmol/L dan osmolaritas efektif serum 275-295
mOsm/L.
Mata cekung
Ubun-ubun cekung
Hipotensi
Takikardi
Vena-vena kolaps
Oliguri
Syok ( renjatan)
Pada anak yang diare yang banyak minum air atau cairan hipotonik atau
Dehidrasi hipertonik
Biasa terjadi setelah intake cairan hipertonik ( natrium, laktosa ) selama diare
Haus, irritable
Penatalaksanaan terapi cairan meliputi dua bagian dasar yaitu ; (Lyon Lee, 2006)
1. Resusitasi cairan ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan
perfusi jaringan.
dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh Hal ini digambarkan dalam tabel
2.5.