Anda di halaman 1dari 7

Westy

Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung
melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi
sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus akan diberikan
ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit.

Cairan infus (intravenous fluid) tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril
yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan
yang digunakan akan bergantung kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan
pemberian cairan infus. Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus juga bisa
dilakukan sebagai metode pemberian obat secara parenteral.

Cairan infus terbagi menjadi 2 jenis


1.Cairan Kristaloid
Cairan Kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat,
kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa. Cairan ini umumnya digunakan
untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi
tubuh, dan sebagai cairan resusitasi.
Berikut cairan infus yang masuk kedalam cairan kristaloid :
 Cairan Saline (NaCl 0,9%)
Cairan ini mengandung Natrium dan Klorida. Cairan infus ini digunakan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit,
dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
 Ringer Laktat
Cairan ini mengandung Kalsium, Kalium, Laktat, Natrium, Klorida, dan Air. Cairan ini
umumnya diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami
luka, cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan darah dengan
cepat dalam jumlah yang banyak. Selain itu cairan ini juga sering digunakan cairan
pemeliharaan ketika sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit.
 Dextrose
Cairan ini mengandung gula sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula
darah rendah), Cairan infus Dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi
hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi)
Rena

Cairan koloid

Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul yang
lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien
bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.

Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid adalah:

 Gelatin
Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein hewani.
Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya
volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah.

 Albumin
Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki kadar
albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi transplantasi
hati, menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis.

 Dekstran
Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa.
Dekstran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain
itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli
setelah operasi.

 Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus
berada di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena risiko komplikasi akibat
pemberian infus bisa saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus
disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.

Regita

No.3

Pada sistem tubuh manusia, tekanan hidrostatik dan onkotik/osmotik mempengaruhi


sistem kerja dan peredaran zat dan seldalam tubuh manusia.Keseimbangan sistem
ini akan membantu pemenuhan kebutuhan zat makan, oksigen dan sel dalam tubuh
manusia.
Dengan tekanan hidrostatik yang dipengaruhi oleh cairan dalam pembeluh darah
terhadap sistem gravitasi maka diharapkan cairan tubuh tetap berada pada
tempatnya sesuai kebutuhannya, dan sebagian cairan dapat mengalir bersamaan
dengan bekerjanya sistem osmotic. Dengan menjaga tekanan hidrotatik pembuluh
darah dan pembuluh darah kapiler pada titik tertentu,maka stabilitas kontraksi
jantung dan juga pengaruh dari sifat permiabilitas kapiler menjaga sistem hidostatik
pembuluh darah tetap optimal. Namun,pada saat terjadi perdarahan,maka tekanan
hidrostatik pada titik perdarahan akan berubah, sehingga menyebabkan darah
mengalir dan mengarah pada tekanan yang lebih rendah dan merangsang jantung
untuk bekerja lebih berat untuk mengkompensasi perubahan tekanan ini.

Sedangkan tekanan osmotik, akan bekerja bersamaan dengan tekan hidrostatik


untuk membantu suplai makanan ke sistem organ yang dituju. Pada sistem tekanan
osmotik, diperantarai oleh membran semipermeable dimana aliran zat cairan akan
mengalir ke tempat dengan konsntrasi lebih besar, sehingga dipengaruhi oleh
proteinseperti albumin, sehingga suplai makanan dapat terjadi pada sistem organ
tubuh.

Rani

2. Ciri-ciri orang dalam keadaan dehidrasi dan Penyakit-penyakit yang bisa


menyebabkan dehidrasi, dan mengapa orang bisa terjadi dehidrasi ?

Ciri-ciri dehidrasi yang paling umum muncul:

• Merasa sangat kehausan

• Mulut terasa kering atau lengket

• Urin yang dihasilkan lebih sedikit dari biasanya

• Urin berwarna pekat, cenderung kuning gelap

• Pusing atau sakit kepala

• Kram otot di bagian tubuh tertentu


Pada kasus yang lebih parah, penderita akan mengalami gejala-gejala sebagai
berikut:

• Urin berwarna lebih gelap

• Kulit sangat kering

• Sakit kepala parah

• Jantung berdebar lebih cepat atau tidak beraturan

• Pernapasan tidak beraturan

• Mata terlihat sayu, seperti kurang tidur

• Tubuh kekurangan tenaga

• Kebingungan

• Mudah pingsan

Pada anak-anak dan bayi, gejala yang muncul meliputi:

• Mulut dan lidah kering

• Tidak keluar air mata saat menangis

• Popok tetap kering setelah 3 jam

• Wajah terlihat pucat, terutama di bagian mata dan pipi

• Rewel dan mudah menangis

• Tubuh lemas

Nurput
Penyakit-penyakit yang mengundang dehidrasi:

• Anoreksia nervosa

• Cystic fibrosis

• Luka bakar, dan

• Heat stroke (sengatan panas).

Beberapa penyebab dehidrasi, antara lain:

• Berkeringat secara berlebihan.

• Demam.

• Berolahraga atau melakukan latihan yang berat.

• Bekerja di tempat yang panas karena banyaknya keringat yang dikeluarkan.

• Pengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah naik dan tidak terkontrol.

• Pengidap diare (gastroenteritis) dan muntah yang parah bagi anak-anak dan bayi.

• Pengguna alkohol yang mengonsumsi secara berlebihan.

• Pengidap anoreksia nervosa.

• Pengidap cystic fibrosis.

• Mengalami luka bakar yang luas dan heat stroke (sengatan panas).

Sabrina

Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan


intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan
elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke
dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung
satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan
cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Nia

Cara menjaga keseimbangan dalam tubuh

1. Minum banyak cairan

Jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh setiap hari agar tetap terhidrasi tergantung
pada kesehatan dan gaya hidup.

Tergantung kondisi tubuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, tentang seberapa


banyak air yang harus Anda minum. Jika Anda tidak menyukai air putih, minumlah air
yang ditambaghan rasa atau tambahkan irisan buah seperti lemon. Cairan lain juga
bisa membantu mencegah kekurangan cairan tubuh, ini termasuk minum susu, jus
rendah gula, dan teh rendah kafein.

2. Makan makanan dengan kadar air tinggi

Minum air putih adalah cara terbaik untuk melembapkan tubuh. Namun ada banyak
makanan yang mengandung air dan juga dapat membantu mengembalilan cairan
yang hilang.

Anda bisa memilih makanan seperti selada (kandungan air 95%), semangka
(kandungan air 92%), dan brokoli (kandungan air 91%). Selain itu sup, es, dan yogurt
juga memiliki kandungan cairan yang tinggi.

3. Mengelola efek samping


Pengobatan kanker dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare, yang
menybahkan kekurangan cairan tubuh. Jadi konsultasikan dengan dokter tentang
cara untuk mencegah atau meminimalkan efek samping ini.

4. Jangan menunggu untuk minum

Usahakanlah untuk minum secara teratur dan lebih sering ketika mulai merasa sakit,
sebelum berolahraga, atau sebelum pergi ke luar rumah saat cuaca panas. Pastikan
pula Anda terhidrasi atau cukup minum air dengan baik sebelumnya untuk
membantu menurunkan risiko dehidrasi .

5. Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi

Minuman yang mengandung gula dan kafein, seperti jus buah, soda, dan kopi,
dikenal menyebabkan kekurangan cairan tubuh. Jadi, mulai sekarang minumlah
minuman rendah gula atau rendah kafein.

Anda mungkin juga menyukai