Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung
melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi
sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus akan diberikan
ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit.
Cairan infus (intravenous fluid) tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril
yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan
yang digunakan akan bergantung kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan
pemberian cairan infus. Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus juga bisa
dilakukan sebagai metode pemberian obat secara parenteral.
Cairan koloid
Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul yang
lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien
bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.
Gelatin
Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein hewani.
Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya
volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah.
Albumin
Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki kadar
albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi transplantasi
hati, menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis.
Dekstran
Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa.
Dekstran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain
itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli
setelah operasi.
Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus
berada di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena risiko komplikasi akibat
pemberian infus bisa saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus
disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.
Regita
No.3
Rani
• Kebingungan
• Mudah pingsan
• Tubuh lemas
Nurput
Penyakit-penyakit yang mengundang dehidrasi:
• Anoreksia nervosa
• Cystic fibrosis
• Demam.
• Pengidap diabetes, kadar glukosa dalam darah naik dan tidak terkontrol.
• Pengidap diare (gastroenteritis) dan muntah yang parah bagi anak-anak dan bayi.
• Mengalami luka bakar yang luas dan heat stroke (sengatan panas).
Sabrina
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan
cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
Nia
Jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh setiap hari agar tetap terhidrasi tergantung
pada kesehatan dan gaya hidup.
Minum air putih adalah cara terbaik untuk melembapkan tubuh. Namun ada banyak
makanan yang mengandung air dan juga dapat membantu mengembalilan cairan
yang hilang.
Anda bisa memilih makanan seperti selada (kandungan air 95%), semangka
(kandungan air 92%), dan brokoli (kandungan air 91%). Selain itu sup, es, dan yogurt
juga memiliki kandungan cairan yang tinggi.
Usahakanlah untuk minum secara teratur dan lebih sering ketika mulai merasa sakit,
sebelum berolahraga, atau sebelum pergi ke luar rumah saat cuaca panas. Pastikan
pula Anda terhidrasi atau cukup minum air dengan baik sebelumnya untuk
membantu menurunkan risiko dehidrasi .
Minuman yang mengandung gula dan kafein, seperti jus buah, soda, dan kopi,
dikenal menyebabkan kekurangan cairan tubuh. Jadi, mulai sekarang minumlah
minuman rendah gula atau rendah kafein.