Anda di halaman 1dari 15

VAKSIN MENINGITIS

NAMA KELOMPOK
1. WILI ARIF
2. RIZKI AKBAR
z 3. NURFAIZAH
4. ARI DWI FIJIANTI
5. OKTI WIJAYANTI
6. NIRA DWI ANGGRAENI
z
Pengertian Vaksin

 Vaksin merupakan sebuah produk untuk memproduksi


kekebalan pada tubuh dari suatu penyakit dengan memberikan
melalui suntikan (injeksi), melalui mulut (diteteskan) ataupun
disemprotkan (aerosol).
z
Cara Kerja Vaksin Dalam Tubuh

 Tubuh kita seharusnya memiliki suatu sistem kekebalan pada


tubuh agar tidak terserangan infeksi. Sistem kekebalan atau
sistem imun merupakan sekelompok sel, protein, jaringan, dan
organ khusus yang bekerja sama dalam hal imunitas dengan
tujuan untuk melindungi dan melawan segala hal yang
berbahaya bagi tubuh oleh organisme atau toksin asing
z
Penyakit Meningitis (Radang Selaput Otak)

Meningitis (radang selaput otak) adalah suatu penyakit yang


menginfeksi bagian meninges, yaitu pada selaput pelindung yang
menyelimuti otak, dan saraf tulang belakang. Infeksi tersebut paling
sering disebabkan oleh virus dan dalam beberapa kasus dapat
juga disebabkan oleh bakteri dan jamur.
z
Penyebab Penyakit Meningitis

 Infeksi virus

merupakan penyebab paling umum terjadiMeningitis karena


virus Meningitis dapat lebih mudah menyebar dibanding penyebab
dari bakteri .

 Infeksi bakteri

dapat disebabakan oleh bakteri, dapat menular dan dapat


masuk ke dalam aliran darah hingga berkembang didalam otak
serta sumsum tulang belakang.
z
Peraturan PerUndang-Undang Yang Mengatur
Tentang Penggunaan Vaksin

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017


Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, pasal 1 ayat 2 yang
menyatakan Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen
berupa mikroorganisme atau berupa toksin mikroorganisme yang
telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang
ditambahkan dengan zat lainnya, yang bertujuan untuk
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif pada tubuh
seseorang terhadap penyakit tertentu.
z
 Dan vaksinasi/ imunisasi pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 12 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan imunisasi,
pasal 1 ayat 1 juntco Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13
tahun 2016 Tentang Pemberian Sertifikat Vaksinasi
Internasional pasal 1 ayat 3 yang menyatakan vaksinasi
merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
dengan tujuan jika terpajan penyakit tubuh tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan.
z

 Ketersediaan bahan imunisasi diatur pada Undang Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pasal 153, “Pemerintah
menjamin ketersediaan bahan imunisasi yang aman, bermutu,
efektif, terjangkau, dan merata bagi masyarakat untuk upaya
pengendalian penyakit menular melalui imunisasi.
z
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Vaksin
Meningitis

 Fatwa Majelis Ulama Indonesia no: 33 tahun 2013 Tentang


Produk Vaksin Meningitis Dari Beijing Luzhu Biopharmaceutical
Co., Ltd. Yang menyatakan bahwa: Vaksin group A, C, Y, W135
Meningococcal Polysaccharides Vaccines (MENVAC) produk
Beijing Luzhu Biopharmaceutical Co.,Ltd hukumnya suci dan
halal,dan boleh digunakan untuk umat islam.
z
Pendapat Ahli Hukum Islam Indonesia Tentang
Penggunaan Vaksin Meningitis.

Menurut Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, hafizhahullah, beliau


memberi keterangan tentang imunisasi:

“Jika dipahami bahwa enzim adalah hanya sebagai katalis, maka katalis
itu tidak bercampur dengan bahan ketika diperoleh produk akhir. Sifat
katalis, langsung terpisah dengan produk. Kalau memang terpisah
seperti ini, meskipun digunakan enzim babi, maka tidak ada
masalah.Namun jika enzim tersebut bercampur, maka berlaku dua
kaedah istihalah dan istihlak. Intinya, dilihat pada produk akhir, jika tidak
nampak lagi zat najis, maka kembali ke hukum asal. Ada kaedah para
ulama, “Hukum itu berputar pada illahnya (sebabnya), jika illah ada,
maka ada hukum. Jika tidak, maka tidak.”
z
Dosis vaksin meningitis

 Dosis vaksin meningitis diberikan dengan dosis 0,50 cc. Vaksin


yang telah dilarutkan dan atau sisa vaksin yang telah dipakai
tidak dapat digunakan lagi setelah 8 jam. Efikasi vaksin
meningitis sebesar 95% dan daya lindung/proteksi kekebalan
selama 2 tahun. Antibodi terbentuk 10-14 hari setelah
vaksinasi. Vaksinasi meningitis ulang dapat dilakukan setelah
2 tahun (Kementrian Kesehatan, 2013)
z

 Upaya pencegahan untuk meminimalisir yang melakukan


vaksinasi <14 hari (kekebalan tubuh belum terbentuk) yaitu
dengan memberikan antibiotik yang dianjurkan oleh WHO.
Antibiotik untuk kemoprofilaksis berupa sulfonamid, rifampicin,
ciprofloxacin, sedangkan untuk pengobatan adalah ampicilin
dan cetriaxon (Hafshoh et al., 2019).
z
Kontraindikasi

 Kontraindikasi wanita hamil, panas tinggi serta bagi meraka


yang peka atau alergi terhadap phenol. Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) saat vaksinasi meningitis hampir tidak ada,
kadang-kadang timbul bercak kemerahan (skin rash) yang
sangat ringan dan dapat terjadi syok anafilaksis (renjatan).
Apabila terjadi syok dapat diatasi dengan suntikan Adrenalin 1 :
1000 dengan dosis 0,20 – 0,30 cc secara intramuscular (IM).
Tindakan pengamanan dilakukan setelah vaksinasi dan
dianjurkan menunggu selama 30 menit (Kementrian Kesehatan,
2016)
z
Efek Samping

 Biasanya reaksi bersifat ringan, seperti kemerahan, bengkak,


skelroma dan nyeri ditempat suntikan selama 1 sampai 2 hari,
yang dapat berkurang secara spontan.Demam transien mungkin
timbul (kurang dari 2%).Reaksi samping yang timbul saat uji
klinis dilaporkan terlampir.Pengamatan dilakukan dalam 4
minggu setelah pemberian. Reaksi samping lokal dan sistemik
menghilang dalam 72 jam
z

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai