Anda di halaman 1dari 12

PEDAGANG BESAR

FARMASI
HARUN ARRASYID
BRIEFCASE
• Masyarakat Perlu Dilindungi Dari Peredaran Obat Dan Bahan Obat Yang Tidak
Memenuhi Persyaratan Mutu, Keamanan Dan Khasiat/Manfaat
• Ordonansi Obat Keras (Staatsblad Nomor 419 Tahun 1949);
• UU Nomor 7 Tahun 1963 ttng Farmasi
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 51 Tahun 2009. Tentang.
Pekerjaan Kefarmasian
• Permenkes 30 Tahun 2017 tentang Padagang Besar Farmasi
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
• UU Nomor 11 tahun 2021 tentang Cipta kerja
• CDOB
Definisi
• Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF adalah
perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
• Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan/atau bahan
obat.
• Apoteker penanggung jawab harus memiliki izin
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Fungsi PBF terdiri atas :
1. Sebagai tempat untuk menyediakan dan menyimpan sediaan
farmasi meliputi obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetik.
2. Sebagai sarana untuk mendistribusikan sediaan farmasi ke
fasilitas pelayanan kefarmasian meliputi apotek, instalasi
farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat berizin.
3. Sebagai sarana untuk mendistribusikan sediaan farmasi di
wilayah sesuai surat pengakuannya/surat izin edar.
4. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.
Pola Bisnis Pedagang Besar
Farmasi (PBF) 
• PBF harus menerapkan pola bisnis demi mendukung
tercapainya target perusahaan. 
• Pola bisnis tersebut meliputi pengadaan dan pemesanan
barang, penerimaan barang, penyimpanan, penerimaan
pesanan, pengiriman pesanan, dan penagihan pembayaran.
Jalur distribusi obat 
• diawali dari Industri Farmasi yang kemudian disalurkan kepada
Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan
• selanjutnya PBF akan menyalurkan atau
mendistribusikan obat tersebut kepada PBF cabang, Apotek,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Balai Pengobatan, dan Gudang
Farmasi
Persyaratan Pendirian PBF
• Persyaratan untuk memperoleh Izin PBF/ Cabang PBF yaitu
Sertifikat Distribusi. Sertifikat Distribusi Farmasi adalah
persetujuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/ atau bahan obat dalam jumlah besar
oleh PBF. 
• Persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Distribusi Farmasi
adalah memiliki secara tetap apoteker berkewarganegaraan
Indonesia sebagai penanggung jawab.
Kelengkapan dokumen dalam
persyaratan izin PBF meliputi :
1.Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2.KTP/ identitas direktur/ ketua
3.Pernyataan komisaris/ dewan pengawas dan direksi/ pengurus tidak pernah terlibat
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu 2
(dua) tahun terakhir;
4.Susunan direksi/ pengurus
5.Surat tanda daftar perusahaan
6.Nomor Pokok Wajib Pajak
7.Surat bukti penguasaan bangunan dan gedung
8.Peta lokasi dan denah bangunan
9.Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab
10.Surat Tanda Registrasi Apoteker Penanggungjawab
Kelengkapan dokumen dalam
persyaratan izin Cabang PBF antara lain :
1.Permohonan ditujukan ke Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY
2.Denah Lokasi
3.Struktur Organisasi dan Daftar Nama Pengurus Beserta Karyawan yang
Mencamtumkan Pendidikan dan Uraian Tugas dari Setiap Karyawan
4.Denah Bangunan Kantor dan Gudang Lengkap dengan Ukurannya
5.Surat Pernyataan Pimpinan Perusahaan tidak terlibat pelanggaran Peraturan
Perundang-undangan bidang farmasi (Materai 6000)
6.Surat Perjanjian Kerja sama antara apoteker sebagai Penanggung Jawab Teknis
7.Surat Pernyataan Kesediaan Apoteker sebagai bekerja full time sebagai
penanggung jawab teknis (Materai 6000)
8.Ijazah Apoteker (Foto Copy)
Lanjutan
9. STRA, SIKA, SERKOM
10.KTP Apoteker
11.KTP Pimpinan Perusahaan
12.NPWP Perusahaan
13.NIB, Izin Usaha, Izin Lokasi, Izin Operasional/Komersial
14.Foto Copy Sertifikat Distribusi Cabang PBF Pusat
15.Sertifikat CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) (untuk
Perpanjangan)
16.Izin PBF Pusat
CDOB
• Tujuan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) adalah untuk
menjamin dan memastikan bahwa distribusi/
penyluran obat/bahan sesuai dengan persyaratan dan tujuan
penggunaannya.
• Kegiatan yang menyangkut distribusi obat meliputi
pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dari produsen
hingga ketangan konsumen. Penerapan CDOB ini diharapkan
dapat mempertahankan dan memastikan bahwa
mutu obat yang diterima oleh pasien sama dengan
mutu obat yang dikeluarkan oleh industri farmasi (Hartini, 2016)
Larangan PBF
• PBF dilarang menjual obat-obatan secara eceran.
• PBF dilarang menyimpan dan mengeluarkan obat-obat
golongan narkotika tanpa izin khusus.
• Selain itu PBF juga dilarang melayani resep dokter.

Anda mungkin juga menyukai