Anda di halaman 1dari 9

Bagaimana Cara Bikin Klinik Pratama?

Tentunya tidak mudah mendirikan suatu usaha. Ada aturan-aturan tertentu yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang harus dipenuhi. Rekan-rekan yang ingin mendirikan klinik sejak Januari 2011 telah
terbit aturan baru tentang BP atau Klinik yaitu Permenkes No.028 Tahun 2011. Ke depan klinik
diharapkan akan mampu bersinergi dengan PKM di tingkat primer dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Beberapa hal yang baru itu diantaranya :
Klinik dibagi dua yaitu :
1) Pratama (Ralan / Ranap) dan Utama
jadi sudah tidak ada lagi BP (Balai Pengobatan).
2) Klinik Pratama HARUS dibawah tanggungjawab dokter/drg sedangkan klinik Utama harus dimiliki
oleh dokter spesialis
3) Menganjurkan memiliki laboratorium klinik sederhana
Menurut informasi dari Permenkes ini akan ada pembatasan jarak antara klinik satu dengan yang
lainnya berdasarkan rasio jumlah penduduk masing-masing wilayah. Selain itu pengendalian
terhadap tarif juga akan diawasi oleh pemegang kewenangan regulasi untuk menghindari
“persaingan” tidak sehat antar klinik.
Namun pemerintah belum akan menerapkan secara penuh Permenkes ini karena baru tahap
sosialisasi. Daerah atau BP swasta diberi kesempatan 2 tahun untuk memenuhi standard yang
ditetapkan dalam peraturan ini. Namun bagi yang baru mendirikan hendaknya tetap
memperhitungkan hal standard minimalnya misalnya
- Jumlah Ruangan
- Jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan
- Prasarana penunjang (listrik, IPAL dan air)
Bagi Klinik Pratama Ranap minimal 5 kamar dan maksimal 10 kamar dan 1 ambulan.
Nah, Untuk lebih jelasnya bisa didownload disini Permenkes28-2011 pelajari baik-baik.
Berikut ini adalah Syarat dan ketentuan untuk mengurus Ijin Penyelenggaran Klinik Pratama:
1) Surat Permohonan dari Pemilik Sarana atau Pimpinan Badan Usaha untuk Klinik Pratama Rawat
Inap (Bermaterai Rp.6.000).
2) Fotocopy KTP Pemilik dan Dokter Penanggung Jawab.
3) Fotocopy Akte Pendirian Yayasan / Perusahaan BerBadan Usaha (untuk Klinik Pratama Rawat
Inap).
4) Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemkot
5) Fotocopy Ijin Gangguan (HO) dari Pemkot
6) Fotocopy Sertifikat Tanah.
7) Surat Pernyataan Sewa Bangunan Apabila Menyewa, Masa Sewa minimal 5 Tahun (Materai
Rp.6000).
8)Surat Keterangan Domisili Usaha dari Kelurahan Setempat.
9)Surat Pengangkatan Sebagai Penanggung Jawab (Bermaterai Rp.6000).
10)Surat Pernyataan Bersedia sebagai Penanggung Jawab (Bermaterai Rp.6000).
11) Surat Pernyataan Sebagai Penanggung Jawab Hanya di 1 (Satu) sarana kesehatan saja
(Bermaterai Rp. 6000).
12) Surat Pernyataan Bersedia mentaati Peraturan Perundang undangan yang Belaku (Bermaterai
Rp. 6000).
13) Fotocopy Surat Kerjasama (MOU) tentang pembuangan Limbah medis padat dengan sarana
kesehatan lain yang mempunyai incenerator.
14)Fotocopy Surat Kerjasama MOU Ambulance (untuk Klinik Pratama Rawat Inap)
15) Surat Pernyataan Tidak Menggunakan Obat Obatan Sedatif, dan tidak melakukan general
anaesthesi maupun regional anaesthesi (bermaterai Rp. 6000).
16) Struktur Organisasi.
17) Profil Klinik Pratama.
18) Daftar Ketenagaan (Medis / Paramedis / Non Medis).
19)Fotocopy SIP (Surat Ijin Praktek) Masing masing Dokter / Dokter Gigi (untuk perpanjangan ijin
sarana0, surat permohonan dari dokter yang akan praktek di klinik (untuk ijin sarana baru), SIP
Bidan / Perawat, STRA Apoteker.
20) Fotocopy Ijasah tenaga Medis / Paramedis / Non Medis.
21)Daftar Jenis Pelayanan dan tarif pelayanan.
22) Daftar Jam Pelayanan.
23) Daftar Peralatan dan Daftar Obat.
24) Denah Lokasi dan Denah Ruangan (Ukuran Skala Meter).
25) Surat Pernyataan Jenis Pelayanan yang dilakukan di Klinik Pratama sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku (Bermaterai Rp.6000).
26) Surat Ijin dari atasan langsung bagi penanggung Jawab dengan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
27) Apabila Perpanjangan ijin : Melampirkan Surat Ijin Penyelenggaraan lama Yang Asli.
Catatan : Semua Kelengkapan Berkas Harap Diserahkan dengan Dokument Keeper Warna Merah.
Perijinan di Bidang Kesehatan Tidak Dipungut Biaya.
Cara Mendirikan Klinik atau Praktek Pribadi
Agustus 01, 2017

Jika ingin membuka usaha dan sedang mencari-cari bisnis yang cocok, Anda bisa
mempertimbangkan untuk menjajal bisnis kesehatan. Anda tidak perlu khawatir harus
bersaing dengan para raksasa bisnis yang melakukan ekspansi di bisnis kesehatan.

Meski pesaing cukup banyak, peluang bagi pemain baru di bisnis kesehatan masih terbuka
lebar,
Bisnis kesehatan juga banyak macamnya. Anda tidak harus membuka rumah sakit bila ingin
menekuni bisnis kesehatan. Anda juga bisa menjaring bisnis kesehatan dengan membuat
klinik kesehatan.

“Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang
tenaga medis yakni dokter umum, spesialis, ataupun dokter gigi umum atau dokter gigi
spesialis “ ( Pasal 1 Permenkes no 028/2011 )

Klinik kesehatan sendiri ada bermacam-macam. Anda bisa mempertimbangkan membuka


klinik kesehatan umum. Klinik seperti ini biasanya menyediakan beberapa layanan medis.
Selain dokter umum, klinik ini bisa juga memiliki dokter spesialis dan dokter gigi. Bahkan, ada
klinik yang memiliki laboratorium, layanan rontgen hingga apotek sendiri.

Mengapa sih harus membangun usaha? bukankah sebagai seorang dokter sangat mudah
mencari pekerjaan, bahkan banyak rumah sakit siap menunggu dan menampungnya.
Jawaban ini tergantung dari pola pikir jiwa wirausahawan.

Klinik atau balai Pengobatan adalah salah satu usaha yang patut dilirik oleh seorang dokter.
Usaha ini relatif bermodal kecil dengan syarat-syarat yang relatif mudah dibandingkan usaha
Rumah Sakit yang membutuhkan modal milyaran rupiah.

Berikut Cara Membuka Praktek Pribadi / Klinik Dokter

1. Memiliki pengetahuan soal kesehatan


Seorang pebisnis tentu harus benar-benar mengenal bisnis yang ditekuninya. Jadi, kalau
Anda ingin membuka klinik kesehatan, Anda harus benar-benar memahami seluk-beluk soal
kesehatan. Karena bisnis ini berurusan dengan kesehatan seseorang. Anda tentu tidak mau,
dong, kalau suatu saat setelah Anda membuka klinik kesehatan terjadi kesalahan
penanganan atau diagnosis atas pasien di klinik tersebut. "Bisnis kesehatan itu bisnis
kepercayaan, kalau pasien tidak percaya dia tidak akan datang,". Dari mana bisa
mendapatkan info seputar kesehatan tersebut? Anda bisa membaca buku-buku soal
kesehatan atau mencari informasi melalui internet. Apalagi jika Anda sebagai dokter akan
mudah untuk memahaminya.

2. Persyaratan Izin Harus Dipenuhi

Kebijakan izin pendirian klinik sangat bervariasi tergantung peraturan masing-masing daerah,
tetapi ada beberapa poin yang harus diperhatikan, diantaranya:

1. Pendirian BP (Balai Pengobatan) per Februari 2012 akan dihapuskan dan diganti
dengan Klinik.
2. Klinik terdiri dari dua macam, Klinik Pratama yang hanya memberikan pelayanan
dokter umum dan gigi serta Klinik Utama dengan dokter spesialis.
3. Sistem dispensing (pemberian obat langsung) di kota besar sudah mulai dihapuskan
dan digantikan perannya oleh apotek yang harus memperkerjakan apoteker serta
asisten apoteker.
4. Di setiap pendirian klinik harus ada perawat penanggungjawab yang memiliki SIK.

Tahapan Awal Membuat Klinik

1. Pilih lokasi & bangunan


2. Cek dokumen tanah & Bangunan lokasi ke DTK/GS/KRK
3. Cek kompetisi & peluang pasar
4. Penuhi syarat ijin pelengkap (KRK,IMB,HO)
5. Penuhi syarat ijin SDM (SIP, SIK )
6. Renovasi – Perlengkapan Ijin Klinik
7. Pengajuan ijin klinik – BPPT Pemkot SMG
8. Survey Lapangan oleh tim perijinan
9. Ijin keluar
10. Operasional

Syarat-syarat Pengajuan Izin Klinik

1. Surat Permohonan
2. FC Akte notaris (bila Pemohon Badan hukum) dan FC KTP (bila perorangan)
3. FC Ijin Gangguan (HO )
4. FC status bangunan dan tanah
5. Gambar denah situasi/denah lokasi
6. Gambar denah tindakan (termasuk ruang tindakan)
7. Daftar ketenagaan
8. Surat penunjukan dan kesanggupan (semuaTenaga)
9. Daftar peralatan Medis dan non medis
10. Daftar tarif
11. Surat Pernyataan tunduk peraturan yang berlaku bermaterai Rp.6.000,-
12. Rekomendasi Puskesmas setempat
13. Surat pernyataan mampu membina peran serta masyarakat setempat dalam pembangunan
kesehatan di lingkungannya.
14. FC Kerjasama pengelolaan limbah medis
15. Surat Pernyataan IPAL
16. Data Dokter penanggung jawab
17. Daftar Riwayat hidup dokter penanggung jawab
18. FC ijasah STR,SIP semua dokter
19. Surat Ijin atasan langsung jika penanggung jawab PNS
20. Data tenaga paramedik dan tenaga lainnya
21. FC ijasah SIK,SIA
22. FC ijin lama (bila perpanjangan)
23. Foto 4X6 sebanyak2 lembar

SYARAT IJIN HO

1. Mengisi formulir permohonan Ijin Gangguan (HO) ditandatangani pemohon dan diketahui
Lurah dan Camat sesuai lokasi tempat usaha.
2. Surat Persetujuan Tetangga diketahui Lurah setempat
3. Fotocopy KTP pemohon dan/ atau PemilikTanah.
4. Fotocopy Keterangan Rencana Kota (KRK).
5. Fotocopy SK IMB dengan menunjukkan aslinya (lengkap dengan Gambar IMBnya)
6. Fotocopy surat-surat penguasaan tanah yang sah.
7. Bila tanah bukan miliknya sendiri dilampiri surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik dari
pemilik tanah dan ditandatangani di atas meterai cukup.
8. Bila pemohon merupakan badan hukum dilampiri fotocopy Akte Pendirian Badan Hukum
9. Fotocopy Pelunasan PBB tahun terakhir atau Keterangan dari Instansi yang berwenang
apabila tidak terkena PBB.
10. Gambar Denah Tempat Usaha skala 10 : 100/ 10 : 200.
11. Surat Pernyataan Kesanggupan mentaati peraturan/ ketentuan yang telah ditetapkan dan
ditandatangani di atas materai cukup.
12. Dokumen lain yang disyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku

Persyaratan Izin Praktek Pribadi

Dalam membuat usaha kita perlu izin, soalnya jika tidak bisa akan dikenakan denda,
persyaratan minimal SIP untuk yang praktek pribadi.

Siapkan Modal

Selebihnya, tentu Anda harus memiliki modal yang cukup. Modal untuk mendirikan klinik
kesehatan ini memang cukup mahal, lantaran harga alat-alat medis tidak murah. Pemilik
klinik juga harus menyiapkan biaya operasional untuk empat bulan ke depan.

Gambaran biaya yang dikeluarkan untuk klinik praktek pribadi bagi dokter umum atau
spesialis sebagai berikut:

a. Alat – alat praktek pribadi

Alat-alat disini bisa bermacam-macam, dari mulai alat-alat penunjang di tempat praktek
seperti tempat tidur, meja, kursi, dispenser, TV, AC, lemari, kipas angin, tempat sampah, dll.
Untuk biaya pembuatan plang nama sendiri berkisar antara Rp. 600.000-1.000.000 (sudah
termasuk biaya tiang penyangganya juga) tergantung jumlah plang nama yang mau
dipasang.

Alat-alat yang lain adalah peralatan medis, seperti stetoskop, alat


tensimeter, termometer, alat timbangan berat badan, alat monitor gula darah, senter,
palu refleks, nebulizer, couter (untuk sirkumsisi), comb, bengkok, minor set dll.

b. Obat praktek pribadi

Nah persiapan berikutnya adalah obat-obatan. Dokter tidak perlu bekerjasama dengan
retailer ataupun perusahaan obat dulu, cukup beli saja obat-obat generik ber merk yang dijual
bebas, harga-nya pun cukup murah, dan mutunya pun tidak kalah dengan obat-obat paten
yang di jual di apotik-apotik.

c. Maintenance praktek pribadi

Nah persiapan yang terakhir adalah harus mempersiapkan biaya rutin pratek, seperti biaya
listrik, air, asisten dan pajak tentunya (jika tempat milik sendiri).

Promosi

Sama seperti bisnis lainnya, hal yang perlu Anda lakukan saat bisnis Anda sudah dimulai
Anda perlu melakukan promosi. Tentu saja, Anda bisa mengandalkan media promosi
tradisional seperti pamflet. Atau, kini Anda juga bisa mengandalkan media online seperti
menyewa space iklan di berbagai website kesehatan, media sosial, forum, dan sebagainya.

Semoga informasi ini bermanfaat dan salam sehat untuk Anda dan keluarga.

Sumber
Persyaratan menjadi Fasilitas tingkat Pertama

Penulis : at Dibaca : 75891 Kategori : Berita Umum

Tanggal Posting : 15 Sep 2014 16:39:37

A. Untuk Klinik Pratama atau yang setara harus memiliki :

1. Surat ijin Operasional

2. Surat ijin Praktik (SIP) / bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK)
bagi tenaga kesehatan lain

3. Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan

5. Perjanjian kerja sama dengan jejaring jika diperlukan

6. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional

B. Untuk Praktik Dokter atau Dokter Gigi harus memiliki :

1. Surat Ijin Praktik

2. Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)

3. Perjanjian kerjasama dengan laboratorium, apotek dan jejaring lainnya

4. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional

C. Untuk Puskesmas atau yang setara harus memiliki :

1. Surat Ijin Operasional

2. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi Dokter / Dokter Gigi, Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA) bagi Apoteker,
dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lainnya

3. Perjanjian kerja sama dengan jejaring jika diperlukan

4. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional

D. Untuk Rumah Sakit kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki :

1. Surat Ijin Operasional

2. Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan

4. Perjanjian kerja sama dengan jejaring jika diperlukan


5. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional

Catatan :

· Persyaratan dan formulir tersebut diserahkan kepada Kantor BPJS Kesehatan setempat.

· Diutamakan klinik Pratama untuk memiliki jejaring dengan Dokter Gigi, dan apabila Klinik Pratama
telah memenuhi persyaratan kredensialing, serta sesuai dengan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama pada wilayah Kantor Cabang, maka Klinik Pratama dapat melakukan Perjanjian kerja sama
dengan Kantor Cabang setempat.

File : 981-pendaftaran_menjadi_fasilitas_kesehatan_tingkat_pertama.pdf

Anda mungkin juga menyukai