Anda di halaman 1dari 6

KLINIK PRATAMA BPJS

Apa Itu Klinik Pratama – Klinik menjadi salah satu layanan kesehatan yang diberikan untuk menangani
pasien sakit. Namun klinik hanya mengobati penyakit-penyakit ringan, jika penyakit terbilang parah
nantinya akan dibawa ke rumah sakit.
Dimana dalam klinik sendiri nantinya akan menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan medis
bersifat dasar dan spesialistik. Nantinya klinik akan di selenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan yang dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Berdasarkan jenis pelayanan klinik di Indonesia terbagi menjadi dua (2) jenis yaitu KLINIK UTAMA dan
KLINIK PRATAMA. Dimana kedua klinik tersebut memiliki perbedaan satu sama lainnya mengenai jenis
pelayanannya.

KLINIK PRATAMA
Klinik pratama itu sendiri merupakan sebuah klinik dimana menyelenggarakan ataupun mengelola
pelayanan medik dasar yang dipimpin oleh seorang dokter umum beserta penyelenggaraannya
dilaksanakan langsung oleh dokter umum. Dalam perijinan klinik pratama bisa dimiliki oleh badan usaha
maupun perorangan.
Cara Mengajukan Pembukaan Klinik Pratama
Untuk anda pemohon dimana ingin mendirikan maupun menyelenggarakan klinik pratama maka
nantinya harus mendapat izin terlebih dahulu dari pemerintah daerah. Tidak hanya itu, pemohon yang
akan mendirikan klinik juga harus sudah dapat rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat.
Nantinya dari dinas kesehatan daerah bisa mengeluarkan rekomendasi setelah klinik memenuhi
ketentuan persyaratan pendirian klinik. Dengan begitu para pemohon saat ingin mengajukan pastinya
membutuhkan persyaratan, nah persyaratannya seperti berikut:
 Surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat.
 Surat permohonan dari perorangan maupun badan hukum.
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon.
 Pas foto ukuran 3 x 4 (2 lembar background merah).
 Fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL).
 Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR) dari dokter penyelenggara.
 Fotokopi Surat Izin Praktik (SIP) dari dokter penyelenggara.
 Profil klinik lengkap dengan gambar klinik, peralatan dan akomodasi, tenaga kesehatan
(SIP dan SIK), jenis pelayanan, dan sketsa bangunan dalam skala.
 Daftar tarif pelayanan di klinik pratama yang akan didirikan.
 Denah lokasi dari klinik pratama.
 Persyaratan administrasi lain yang dibutuhkan.
 Surat izin klinik asli (jika ingin perpanjangan masa perizinan klinik).

Syarat Ruangan dan Prasarana


Selain syarat dokumen tersebut untuk mendirikan atau menjadi klinik pratama juga nantinya pihak
penyelenggara atau pengelola juga perlu menyiapkan persyaratan ruangan dan prasarana di klinik
pratama yang harus ada.
1. Ruangan
Untuk permohonan pembukaan klinik pratama sendiri, ruangan yang dibutuhkan tidak jauh berbeda
dengan permohonan pembukaan klinik utama. Dimana harus adanya ruangan seperti:
 Ruang administrasi/konsultasi.
 Ruang pendaftaran/ruang tunggu.
 Ruang penanganan.
 Ruang ibu menyusui (Pojokan ASI).
 Ruang penyimpanan obat, bahan & barang habis pakai.
 Kamar mandi & WC.
 Serta beberapa ruangan lain sesuai kebutuhan pelayanan.
2. Prasarana
 Ada instalasi listrik, air serta sirkulasi udara.
 Pengelolaan limbah bekas pakai.
 Alat pencegahan/penanggulangan kebakaran.
 Memiliki mobil ambulans untuk klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap.
 Serta beberapa sarana lain yang dibutuhkan.
Kewajiban Klinik & Kewajiban Pihak Penyelenggara

Menjadi bagian dari klinik, maka klinik pratama juga memiliki kewajiban baik itu dari kliniknya ataupun
dari dokter penyelenggaranya. Untuk kewajiban klinik pratama itu sendiri seperti:
 Memberikan pelayanan secara aman serta bermutu kepada pasien sesuai standar.
 Memberikan pelayanan gawat darurat terhadap pasien sesuai kemampuan.
 Mengutamakan pelayanan terlebih dahulu dari pada biaya penanganan.
 Memperoleh persetujuan tindakan medis dari dinas sosial.
 Menyelenggarakan rekam medis sesuai anjuran.
 Melaksanakan sistem rujukan jika dirasa klinik tidak bisa menangani masalah (penyakit)
pasien.
 Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai peraturan/ketentuan perundang-undangan.
 Menghormati hak serta privasi dari pasien.
 Memiliki peraturan internal serta standar operasional prosedur.
 Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan secara benar sesuai dengan
ketentuan.
Sedangkan untuk kewajiban dari dokter penyelenggaranya itu sendiri meliputi beberapa hal, seperti:
 Memasang papan nama klinik.
 Membuat daftar tenaga medis & tenaga kesehatan yang bekerja di klinik pratama.
 Tenaga medis menyertakan nomor Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik
(SIP) atau Surat Izin Kerja (SIK) & Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) bagi apoteker.
 Melaksanakan pencatatan untuk penyakit tertentu dan melaporkan kepada dinas
kesehatan daerah.

Perizinan
Tentu saja untuk membangun sebuah klinik tidak bisa dilakukan begitu saja seperti membuka toko biasa.
Ada prosedur yang harus dijalani terlebih dahulu untuk mendapatkan izin membangun klinik.
Mengenai kebijakan perizinan untuk mendirikan klinik akan bervariasi tergantung pada peraturan
masing-masing daerah. Namun, juga ada beberapa poin utama yang harus diperhatikan, diantaranya
adalah:
 Pendirian Balai Pengobatan (BP) sejak bulan Februari 2012 akan dihapuskan yang kemudian
diganti dengan klinik
 Klinik ada dua jenis, yaitu Klinik Pratama yang cuma memberikan pelayanan dokter umum dan
gigi saja. Sedangkan untuk Klinik Utama akan dilengkapi dengan pelayanan dokter spesialis.
 Khususnya di kota besar, sistem dispensing atau pemberian obat langsung telah dihapuskan
dengan pergantian peran untuk apotek yang menggunakan jasa apoteker serta asisten apoteker.
 Ketika mendirikan klinik harus mempunyai perawat penanggungjawab yang mempunyai SIK.
Langkah untuk Mendirikan Klinik
Berikut ini adalah lanjutan untuk Anda yang serius hendak mendirikan klinik, diantaranya adalah:
1. Memilih lokasi dan bangunan yang sesuai dan memenuhi standar
2. Memeriksa dokumen tanah dan bangunan lokasi ke DTK/GS/KRK
3. Melakukan research untuk kompetitor dan peluang pasar di daerah yang akan didirikan klinik
4. Anda harus menyediakan surat-surat yang dibutuhkan untuk perizinan, seperti SIP dan SIK
5. Persiapkan syarat yang dibutuhkan untuk perizinan lain, seperti KRK, IMB dan HO
6. Renovasi dan perlengkapan lain untuk izin klinik
7. Proses pengajuan izin klinik ke BPPT Pemkot SMG
8. Nantinya tim perizinan akan melakukan survei ke lapangan tempat lokasi pendirian klinik
9. Perizinan diberikan
Syarat Pengajuan Izin Klinik
Sekarang kita akan membahas tentang syarat pengajuan izin klinik yang wajib untuk dipenuhi,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Surat Permohonan
2. Fotocopy Akte Notaris kalau memang pemohon berbadan hukum
3. Fotocopy KTP kalau perorangan
4. Fotocopy Izin Gangguan (HO)
5. Fotocopy status bangunan dan tanah
6. Gambar denah situasi/denah lokasi
7. Gambar denah tindakan yang termasuk juga diantaranya adalah ruang tindakan
8. Daftar untuk ketenagaan kerja yang digunakan di klinik
9. Surat kesanggupan serta penunjukkan seluruh tenaga kerja
10. Daftar untuk peralatan medis dan non-medis yang dipersiapkan
11. Daftar biaya atau tarif pelayanan kesehatan di klinik
12. Surat pernyataan bahwa klinik tunduk pada peraturan hukum yang berlaku di negara dengan
materai Rp6 ribu
13. Rekomendasi dari puskesmas setempat
14. Surat pernyataan bisa untuk memberikan pembinaan peran serta masyarakat di sekitar guna
pembangunan kesehatan
15. Fotocopy kerjasama pengelolaan limbah medis
16. Surat Pernyataan IPAL
17. Data dari dokter yang menjadi penanggungjawab
18. Daftar Riwayat Hidup dari dokter yang bertanggungjawab
19. Fotocopy Ijazah STR dan SIP semua dokter
20. Surat izin dari atasan langsung apabila penanggungjawabnya adalah seorang PNS
21. Data dari tenaga paramedik dan tenaga kerja lainnya
22. Fotocopy ijazah  SIK dan SIA
23. Focopy izin lama kalau perpanjangan
24. Foto 4x6 sebanyak 2 lembar
Syarat untuk Perizinan HO
Pengisian formulir untuk permohonan Izin Gangguan (HO) yang ditandatangani oleh pemohon serta
diketahui oleh Lurah dan Camat sesuai dengan lokasi tempat usaha
1. Surat persetujuan tetangga yang diketahui oleh lurah setempat
2. Fotocopy KTP dari pemohon dan/atau dari pemilik tanah
3. Fotocopy Keterangan Rencana Kota atau KRK
4. Fotocopy SK IMB dengan memperlihatkan surat aslinya yang lengkap dengan gambar IMG
5. Fotocopy surat-surat penguasaan tanah yang sah
6. Kalau tanah bukan milik sendiri, maka dilampiri surat pernyataan tak keberatan dari pemilik
tanah serta ditandatangani di atas materai yang cukup
7. Kalau pemohon adalah berbadan hukum, maka dilampiri fotocopy Akte Pendirian Badan Hukum
8. Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir atau keterangan dari instansi yang berwenang kalau
tidak terkena PBB
9. Gambar denah tempat usaha dengan skala 10:100 / 10:200
10. Surat pernyataan kesanggupan untuk menaati peraturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan
dan ditandatangani di atas materai yang cukup
11. Dokumen lainnya yang mungkin dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai