PROGRAM APOTEKER
DEPARTEMEN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2007
A. Pendahuluan
1. Definisi apotek
Definisi apotek menurut PERMENKES No.1332/MENKES/SK/X/2002 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek:
Apotek adalah suatu tempat tertentu , tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat
Perbekalan farmasi adalah bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional),
bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan dan
kosmetik.
2. Tugas dan fungsi apotek:
– Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
– Sarana farmasi dalam melaksanakan peracikan pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat atau bahan pada pemilik tertentu pada hari-hari apotek
– Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan oleh masyarakat secara luas dan merata
B. Organisasi
1. Definisi organisasi
1. Stephen F. Robin
Suatu pengaturan yang sistematis dari manusia untuk menyelesaikan beberapa tujuan
tertentu
2. James, A.F. Stoner and R. Edward Freeman
Dua atau lebih manusia yang bekerja bersama-sama dengan suatu cara yang terstruktur
untuk mencapai tujuan tertentu
3. David H. Holt
Struktur hubungan yang ada apabila dua atau lebih manusia secara bersamaan bekerja
bersama untuk mengejar tujuan umum
2. SDM APOTEK BERDASARKAN PERMENKES NO 224/MENKES/SK/V/1990
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat izin apotek
(SIA)
2. Apoteker pendamping adalah apoteker yang yang bekerja di apotek disamping APA dan
atau menggantikan pada pemilik tertentu pada hari-hari apotek
3. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan APA tersebut tidak berada
ditempat lain selama tiga bulan secara terus menerus
4. Asisten apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian
Apoteker
Fungsi Pembelian
Fungsi Pembukuan
Asisten Apoteker
Juru Resep
Fungsi Penjualan
c) Fungsi administratif
Memimpin, mengatur, dan mengawasi pekerjaan semua karyawan di apotek
Membuat laporan surat menyurat
Mengawasi pengunaan dan pemeliharaan aktiva apotek
d) Fungsi kewirausahaan
Merencanakan dan mengatur kebutuhan barabg (obat atau alat kesehatan) untk periode
tertentu sesuai ketentuan yang berlaku
Mengatur dan mengawasi penjualan dalam bentuk resep maupun non resep
Menentukan kalkulasi dan kebijakan harga
Berusaha meningkatkan permintaan
Memupuk hubungan baik dengan pelanggan
Mencari pelanggan baru
2. Seleksi personalia
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan
potensial untuk suatu jabatan tertentu. Prosedur seleksi dapat digunakan untuk
membandingkan pelamar dengan spesifikasi tertentu sesuai jabatan yang tersedia.
Langkah-Langkah Seleksi Personalia
Wawancara pendahuluan
Pengumpulan data-data pribadi
Pengujian
Wawancara yang lebih mendalam
Pemeriksaan referensi-referensi prestasi
Pemeriksaan kesehatan
Keputusan pribadi
Orientasi jabatan
3. Orientasi karyawan baru
Setelah proses penyeleksian, karyawan ditempatkan pada suatupekerjaan dan
dipekernalkan dengan organisasi dengan berbagai orientasi.tahap orientasi adalah
tahap perkenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan sistem organisasi yang
telah ada.
Untuk apotek yang memiliki banyak asisten apoteker maka sebaiknya ada asisten apoteker
yang berperan sebagai kepala asisten apoteker, yang mempunyai tugas mengkoordinir asisten
apoteker lainnya. Biasanya pada apotek besar, asisten apoteker dapat berperan sebagai bagian
administrasi, atau dalam keadaan darurat, asisten apoteker dapat menggatikan tugas kasir,
melayani penjualan obat bebas maupun sebagai juru resep
C. Juru Resep
1. Tugas dan Kewajiban
a) Membantu AA dalam menyiapkan obat-obat untuk diracik.
b) Melakukan peracikan obat yang sebelumnya telah diperiksa kebenarannya oleh AA.
c) Menjamin kebersihan ruangan peracikan dan obat-obat yang telah disiapkan.
2. Sistim Gudang
Standar Sistem prosedur operasional:
Tahap 1 : penerimaan barang
Tahap 2 : penyerahan barang
Tahap 3 : pembuatan laporan mutasi barang
Tahap 4 : perhitungan stok barang
Sasaran:
Mencegah kehilangan dan kerusakan barang
5. Sistim Pembukuan
Standar Sistem prosedur operasional :
Tahap 1 : pengumpulan laporan
Tahap 2 : pemindahan dan pengocokkan
Tahap 3 : penyusunan, pengiriman, pengarsipan laporan
Sasaran:
a. Menyiapkan laporan tepat waktu (sesuai dengan targetnya)
b. Meyiaapkan laporan tepat isi (sesuai nilai asset)
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1998
Smith, H.A. Principles and Methods of Pharmacy Management, Lea & Febiger, Philadelphia.
USA, 1975
Umar, M., Manajemen Apotek Praktis, CV.Ar-Rahman, Solo, 2005