Disusun oleh:
Nama: Fajria puspita sari tabo
Nirm: 2003005
Kelas: 3B Farmasi
Dosen Pengampu : Apt. Rahmat Ismail, S.Farm, M.Farm
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi perencanaan obat..........................................................3
2.2 Tujuan perencanaan obat............................................................3
2.3 Prinsip perencanaan pengadaan obat........................................4
2.4 Definisi pengadaan obat..............................................................6
2.5 Siklus pengadaan obat.................................................................6
2.6 Penyimpanan................................................................................7
2.7 Distribusi obat...............................................................................8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Apotek merupakan tempat pelayanan bidang kesehatan di Indonesia khususnya
dalam melakukan praktik kefarmasian.Dalam Permenkes No.73 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan
penunjang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi
dalam penggunaan alat kesehatan dan obat-obatan.Penggunaan obat tidak bisa
dipisahkan dari faktor yang mendukung kesehatan manusia (Permenkes RI, 2016) .
Kesehatan merupakan suatu unsur yang dapat diwujudkan dengan pembangunan
kesehatan besar yang mana artinya pembinaan sumber daya manusia merupakan modal
pelaksanaan pembangunan nasional, yang memperhatikan peran kesehatan serta
pembinaan penyelenggaraan dalam upaya kesehatan.Upaya pembangunan kesehatan
dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya yakni pemerataan dan peningkatan
pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dan adanya
penyediaan jumlah obat yang cukup, bermutu serta terdistribusi merata dengan harga
yang terjangkau dapat mendukung optimalnya bentuk pelayanan kesehatan.Salah satu
bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yaitu apotek (Presiden RI, 2009)
Upaya Kesehatan Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan tempat Yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut saran
kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau
upaya kesehatan rujukan dan/atau upaya kesehatan penunjang. Saran kesehatan
meliputi balai pengobatan Pusat kesehatan masyarakat( Puskesmas)Rumah sakit
umum,Rumah Sakit khusus praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis, praktek dokter
gigi spesialit, praktek bidan,toko obat, apotek,instalasi farmasi Rumah sakit
(IFRS),Pedagang Besar Farmasi( PBF),pabrik obat dan bahan Obat, laboratorium
kesehatan,dan sarana kesehatan lainnya. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
diperlukan perbekalan kesehatan Yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan Dan
perbekalan kesehtan lainnya, sedangkan sediaan farmasi meliputi obat,bahan obat,obat
tradisional,dan kosmetik.
1
Dalam beberapa sarana kesehtan itu seperti Rumah Sakit, pabrik
Obat ,Pengendalian mutu sediaan farmasi,pengamanan pengadaan,penyimpanan dan
distribusi obat,pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional.
Sistem Pengelolaan Obat merupakan suatu Rangkaian kegiatan yang meliputi aspek
Seleksi dan perumusan kebutuhan,pengadaan,penyimpanan pendistribusian dan
penggunaan obat,dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing
tahap pengelolaan obat akan dimulai dari perencanaan pengadaan yang merupakan
dasar pada dimensi pengadaan obat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengtahui lebih dalam mengenai
perencanaan pengadaan penyimpanan dan distribusi obat tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi perencanaan obat
Perencanaan adalah suatu kegiatan Yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar
kebutuhan obat Yang berkaitan dengan suatu pedoman atas dasar konsep kegiatan
Yang sistematis dengan urutan Yang logis dalam mencapai sasaran atau tujuan Yang
telah ditetapkan. Proses perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan,menetapkan
sasaran dan menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber Yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan dilakukan secara optimal sehingga perbekalan farmasi
dapat digunakan secara efektif dan efisien
(Depkes, 2002)
2.6 Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan penyimpanan dan memelihara dengan cara
menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian sefrta gangguan fisik yang dapat merusak obat. Metode penyimpanan
dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk sediaan dan alphabet
dengan menerapkan prinsip First In First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO)
dan serta sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi
sesuai kebutuhan.(Depkes, 2001)
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari manfaat ini adalah Di Apotik Harus
memberikan pelayanan Yang maksimal dan Harus ditunjang dengan adanya
kelengkapan barang Yang dijual. Dimana jika salah satu barang tidak tersedia atau
jumlahnya tidak mencukupi akan berdampak buruk pada citra Apotik dari segi
kelengkapan barangnya dimata konsumen.
Perencanaan pengadaan obat sangat penting dilakukan untuk menyusun
kebutuhan obat Yang tepat sesuai dengan kebutuhan dengan mutu Yang baik,sehingga
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan dana. Kegiatan pengadaan
obat di Apotik merupakan salah satu faktor penunjang dan salah satu faktor penentu
keberhasilan pelayanan di apotik
10
DAFTAR PUSTAKA