Anda di halaman 1dari 36

MANAJEMEN DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH: ERNIZA

PRATIWI, M.Farm., Apt


FARMASI
D3 IV C
Kelompok 6

MANAJEMEN FARMASI APOTEK


DAN TOKO OBAT
YEN VERONICA TAMBUN (1700103)
YEVIRA DHEYA APREZA ( 1700105)
ZYZY PERMATA DIAN ( 1700106)
FEBRIAN ALVIO RAMADHAN ( 1700107)
SUB POKOK BAHASAN
A. Defenisi Manajemen
B. Manajemen Farmasi Di Apotek Dan Toko O
bat
C. Pengelolaan Sumber Daya
D. Desain Dan Tata Ruang Apotek
E. Fungsi- Fungsi Logistik Dan Fungsi Pengad
aan
F. Kebijakan Dalam Pengendalian Persediaan
G.Fungsi Penyimpanan, Penyaluran Dan Pen
gawasan Barang
Defenisi Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur
sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang
atu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tsb
dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki.

Manajemen Farmasi :Suatu proses atau kegiatan yang dilaks


anakan di Bidang farmasi untuk trcapainya tujuan yang tela
h ditetapkan
Manajemen Farmasi Di Apotek Dan Toko Obat

Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek.


Sekecil apapun suatu apotek, sistem manajemennya akan terdiri atas setidak
nya beberapa tipe manajemen, yaitu:

1. Manajemen keuangan
2. Manajemen pembelian
3. Manajemen penjualan
4. Manajemen Persediaan barang
5. Manajemen pemasaran
6. Manajemen khusus
7. Manajemen keuangan
MANAJEMEN TOKO OBAT
Badan hukum yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat beb
as dan obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran di te
mpat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat izin.

Bedanya toko obat dengan apotek ialah kalau toko obat


tidak menerima peresepan,sedangkan apotek menerima
peresepan dari dokter.
Pengelolaan Sumber Daya
Sumber daya yang beada di apotek dan toko obat yaitu:

1. SUMBER DAYA MANUSIA

2. ADMINISTRASI
Sumber Daya Manusia
• Apotek harus dikelola oleh Apoteker yang
Profesional
• SDM di apotek
 Tenaga kesehatan
a. APA
b. Aping
c. AA
Tenaga teknis
a. Tenaga Administrasi
b. Kasir/Keuangan
c. Reseptir
d. Pembantu Umum
Pengelolaan Administrasi
1. Kesekretariatan
• Surat menyurat
– buku agenda → mencatat keluar masuknya surat
– buku ekspedisi → mencatat pengiriman surat dan obat
– - blanko surat (SP/surat pesanan)
– - barang cetakan → kuitansi, nota, kopi resep, dll
• Pembuatan/pengiriman laporan
– - Laporan penjualan harian (laporan ke dalam) → penjualan OWA,OTC, resep
– - Laporan narkotika, psikotropka,statistika resep (laporan keluar)
– - Laporan tenaga kesehatan
2. Kepegawaian
• Mencatat:
– - biodata pegawai → nama, tempat tinggal dan tanggal lahir, alamat, pendidikan,
tahun lulus, besarnya gaji
– - absensi pegawai → mencatat cuti yang telah diambil
3. Keuangan
• Buku kas
uang masuk → penjualan tunai, kredit
uang keluar → pembelian harian tunai, kredit (administrasi pembelian.
Pembelian kredit biasanya dilakukan dengan PBF dengan perjanjian tertent
u. Tapi untuk apotek yang baru berdiri, 3 bulan pertama pembelian dengan
PBF harus tunai.
• Buku pembelian/buku hutang
• Biaya operasional
biaya operasional harian → fotokopi, pembelian bahan bakar, dll
pengeluaran bulanan → rekening listrik, air, telefon, gaji pegawai,dll
pengeluaran tahunan → sewa bangunan, pajak,dll
4. Penyimpanan/pergudangan
• Kartu stock : kartu yang mencatat stock obat atau bahan obat
Sebaiknya warna berbeda-beda untuk berbagai jenis obat (missal: mera
h untuk narkotik, kuning untuk psikotropika, hijau untuk obat bebas)
• Kartu selling: kartu yang berfungsi untuk melacak berkurang atau bertam
bahnya barang.
Diletakkan di dekat bahan masing-masing, di dalamnya memuat tanggal,
nomor resep, sisa obat, dan paraf.
• Buku bon →ambil barang di gudang
• Buku ED → mencatat tanggal ED setiap obat→mencatat tanggal ED setiap
obat, obat yang rusak
• Buku defecta → untuk mencatat berang/persediaan obat yang sudah men
ipis
• Faktur → sebaiknya tiap PBF, mapnya tersendiri
• Berita acara pemusnahan→misalnya pemusnahan resep, obat yang sudah
rusak/ED
Desain Dan Tata Ruang Apotek
Desain apotek ditujukan agar konsumen dapat membeli
produk-produk yang dijual sebanyak mungkin. Untuk
mewujudkan sinergi antara bisnis dan pelayanan
kefarmasian, apotek harus menjadi tempat yang nyaman,
leluasa, memiliki pelayanan yang ramah untuk pasien atau
konsumen dan dapat memberikan informasi kesehatan.
Untuk itu perlu dilakukan penataan eksterior maupun interior
yang akan memberikann kenyamanan dan kepuasan semua
pihak.
Dalam mendesain ruangan di apotek perlu memperhati
kan faktor-faktor penataan ruang yaitu :

Lingkungan memegang peranan penting dalam


desain, baik interior maupun exterior dari apotek, karena
digunakan untuk mmenarik pelanggan, sehingga harus
disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Umur, jenis
kelamin, ras dan pendapatan yang mempengaruhi tipe-
tipe produk yang diambil, produk etnik harus disediakan
jika ada grup etnik tertentu yang dijadikan pelanggan .
lokasi sekitar, yaitu pendapatan lingkungan penduduk
menentukan penghasilan apotek
Desain Eksterior Apotek
Bagian luar dari praktek farmasi (apotek) harus dapat
mengimbangi dari bagian luar bentuk tempat usaha orang lain
yang berdekatan. Pada beberapa kota memiliki peraturan
mengenai tata cara membangun menurut daerahnya masing-
masing, pastikan kita mentaati peraturan yang berlaku sesuai .
Lokasi
Menurut PerMenKes RI No. 922/MenKes/PER/X/1993, lokasi apotek tidak lagi dite
ntukan harus memiliki jarak minimal dari apotek lain dan sarana apotek dapat didir
ikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sed
iaan farmasi, namun sebaiknya harus mempertimbangkan segi penyebaran dan pe
merataan pelayanan, jumlah penduduk, jumlah dokter, sarana pelayanan kesehata
n, lingkungan yang higienis, keamanan dan mudah dijangkau masyarakat banyak
01 d
engan kendaraan dan faktor-faktor lainnya. 02

03

04
Pertimbangan Dalam Mendesain Suatu Apotek, Meliputi :
• Jarak lokasi dengan suplier
Jarak lokasi apotek dengan suplier diharapkan relatif dekat, mudah dicapai dan
tidak memakan waktu yang lama.
• Jarak lokasi dengan domisili konsumen, diharapkan relatif dekat dan mudah
dicapai dengan berbagai macam alat transportasi.
• Bentuk dan luas bangunan
Lahan yang digunakan dalam mendirikan suatu apotek diharapkan dapat
memudahkan suatu PSA untuk mengembangkan usahanya, seperti mendirikan
tempat praktek dokter, laboratorium klinik, dan lain sebagainya.
• Nyaman dan aman
Daerah yang digunakan untuk mendirikan suatu apotek sebaiknya tidak jorok, tidak
macet, tidak sempit dengan tingkat kriminal yang rendah.
• Prospek pertumbuhan pasarnya relatif cepat dan besar, memiliki jumlah konsumen
dan daya beli yang relatif tinggi.
Bangunan Apotek
Berdasarkan surat keputusan MENKES RI No. 278/Menkes/SK/V/1981 tanggal
30 mei 1981 tentang persyaratan apotek, menyatakan bahwa :

a. Luas bangunan apotek tidak ditentukan ukuran luas bangunan, sekurang-kuran


gnya terdiri dari:
Ruang tunggu, ruang peracikan, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang
penyimpanan obat, tempat pencucian alat, kamar mandi (WC)
b. Bangunan apotek harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Atap dari genteng/sirap/bahan lain yang tidak boleh bocor.
• Dinding harus kuat dan tahan air, dan permukaan dalam harus rata, tidak muda
h mengelupas dan mudah dibersihkan.
• Langit-langit (plafon) terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan berwarna
terang.
• Lantai dari ubin/semen/bahan lain yang tidak mudah lembab.
• Harus berventilasi dan mempunyai sistem sanitasi yang baik.
Perlengkapan yang harus ada pada bangunan sebuah apotek, yaitu :
•Penerangan yang cukup.
•Dinding apotek terbuat dari kaca, sehingga obat yang berada didalam apotek
mudah terlihat dari luar
•Alat pemadam kebakaran minimal 2 buah dan masih berfungsi dengan baik.
•Papan nama dari papan/seng/bahan lain pada bagian muka/depan apotek
(Dasar papan putih, huruf hitam, minimal 60 cm x 40 cm dengan tinggi huruf 5
cm dan tebal 5 mm) dan harus memuat :
Nama Apotek
Nama APA
Nama S.I.A
Nama Apoteker
Nomor telepon bila ada
Desain Interior Apotek
Desain interior apotek adalah ruang dalam apotek yang terdiri dari ruang tunggu,
ruang pelayanan resep dan ruang peracikan, ruang administarsi, ruang apoteker, ruang
gudang, toilet, mushola dan dapur. Sarana dan prasarana dirancang dan diatur untuk
menjamin keselamatan dan efisiensi kerja serta menghindari terjadinya kerusakan
sediaan farmasi. Sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
apotek dengan memperhatikan luas bangunan, optimalisasi penggunaan ruangan,
efisiensi kerja, jumlah karyawan, pelayanan yang dilakukan dan kepuasan pasien.
 Ruang tunggu
Ruang tunggu sebaiknya yang nyaman bagi pasien yaitu
bersih, ventilasi yang memadai cahaya yang cukup, tidak
harus terdapat kursi, tetai sebaiknya jika terdapat praktek
dokter tersedia tempat duduk dan ada tempat sampah. Ru
ang tunggu apotek hanya digunakan untuk tempat para p
asien menunggu saja, bebas dari keluar masuknya orang
lain dari luar kedalam maupun dari dalam ke luar.
 Ruang administarsi
Ruang administrasi terletak di belakang ruang apoteker d
engan alasan agar transaksi dengan sales dapat dilakuka
n. Pada ruang administrasi juga ada akses pintu keluar un
tuk jalan bagi sales dalam melakukan order dan pembaya
ran obat atau alat kesehatan. Peralatan yang terdapat dal
am ruangan ini adalah meja dan kursi kantor, lemari, rak-r
ak dan dilengkapi dengan perangkat komputer.
 Ruang apoteker
Diruang kerja APA ditempatkan meja dan kusi kantor, r
ak-rak, perangkat komputer, buku-buku referensi dan alat
tulis kantor, telepon juga lemari besi tempat penyimpanan
uang. Lemari besi tersebut sebaiknya ditanam, alasnya di
semen/dibeton.
Ruang apoteker mempunyai akses pintu keluar untuk j
alan masuk bagi pasien yang ingin mendapatkan pelayan
an informasi obat dan konseling. Alasan ruang apoteker di
tempatkan dibelakang etalase bertujuan agar setiap kegia
tan dapat dipantau dari ruang apoteker.
 Tempat display
Tersedia tempat untuk mendisplay obat bebas dan ob
at bebas terbatas yang berada di luar ruang apotek, serta
informasi bagi pasien berupa brosur, leaflet, poster atau m
ajalah kesehatan yang berisi informasi terutama untuk me
ningkatkan pengetahuan dan perilaku pasien, sedangkan
obat keras diletakkan di dalam ruang apotek.
Penempatan obat harus terlihat dari luar, tidak boleh
terlalu dibawah, terdapat permainan warna agar terlihar m
enarik, terlihar lengkap baik jumlah dan jenis obatnya, oba
t fast moving (obat yang laku terjual) diletakkan di paling a
tas dan diletakkan disebelah kanan lemari.
 Ruang untuk memberikan konseling bagi pasien.
Untuk melaksanakan konseling, perlu disediakan
fasilitas maupun sarana dan prasarana yang memadai
sehingga memudahkan apoteker untuk memberikan inf
ormasi dan menjaga kerahasiaan pasien. Diperlukan
juga lemari untuk menyimpan catatan pengobatan
pasien.
 Ruang peracikan
Tersedianya ruang/tempat dilakukannya peracikan obat yang mema
dai serta dilengkapi peralatan peracikan yang sesuai dengan peraturan
dan kebutuhan.
Suatu faktor yang membedakan apotek dengan bisnis retail lainnya
adalah adanya bagian peracikan atau peresepan. Ruang ini merupakan
tempat peracikan obat-obat yang diresepkan dokter.
Ruang peracikan dihubungkan dengan pintu penghubung dengan
ruang tempat penerimaan resep/uang dan biasanya untuk kepraktisan
dibuat loket tembusan untuk penyerahan resep dan obat yang sudah
selesai diracik.
 Ruang/tempat penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan la
innya.
Di tempat ini terdapat serangkaian kegiatan yang meliputi: penerimaan, penyi
mpanan, pengawasan, pengendalian persediaan dan pengeluaran obat.

 Ruang/ tempat penyerahan obat


Penyerahan obat dilakukan pada tempat yang memadai, sehingga memudahkan
untuk melakukan pelayanan informasi obat.

 Tempat pencucian alat


Untuk menjamin kebersihan alat – alat yang digunakan pada saat meracik,
dapat disediakan wastafel dengan keran air yang mengalir, sabun, lap bersih
dan lainnya.
Peralatan penunjang kebersihan apotek
Agar apotek senantiasa dalam keadaan bersih dan terawat, dapat dis
ediakan alat – alat kebersihan seperti lap pel, sapu, tempat sampah,
dan lainnya. Selain itu bangunan apotek harus dilengkapi dengan:

 Sumber air yang memenuhi persyaratan kesehatan.


 Penerangan yang cukup sehingga dapat menjamin pelaksa
naan
tugas dan fungsi apotek.
 Alat pemadam kebakaran minimal dua buah yang masih be
rfungsi dengan baik.
 Ventilasi dan sistem sanitasi yang memenuhi persyaratan h
ygiene lainnya.
 Ruang istirahat karyawan
Ruang istirahat karyawan di gunakan untuk karyawan beristir
ahat, makan dan shalat, serta untuk menaruh barang-barang y
ang dibawa karyawan seperti tas. Sehingga untuk menjaga ke
amanan lingkungan internal apotek.
Contoh Denah Apotek
Fungsi- Fungsi Logistik Dan
Fungsi Pengadaan
Fungsi logistik menjawab tujuan dan bagaimana cara
mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap
saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan
efektif

Fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk mewujudkan kebutuha


n yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.Pengadaa
n tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan
dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk
kepentingan organisasi.
Kebijakan Dalam Pengendalian
Persediaan
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan,
penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-lang
kah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung.
Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
• Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, krit
eria, norma, instruksi dan prosedur lain
• Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan lapor
an, guna mendapatkan gambaran dan informasi tentang pen
yimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana
• Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara p
elaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan
LANJUTAN
• Melakukan supervisi
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan d
engan baik diperlukan sarana-sarana pengendali
an sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang baik
b. Sistem informasi yang memadai
c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan
menuju standardisasi
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Anggaran yang cukup memadai
Fungsi Penyimpanan, Penyaluran
Dan Pengawasan Barang
Fungsi Penyimpanan

 Penyimpanan merupakan kegiatan melakukan peneri


maan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeli
haraan barang dan pengeluaran dari tempat penyimp
anan.
 Fungsi penyimpanan adalah: Kualitas barang dapat di
pertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencar
ian barang yang lebih mudah dan barang yang aman
dari pencuri.
Fungsi Penyimpanan, Penyaluran
Dan Pengawasan Barang

Fungsi Penyaluran
 Penyaluran merupakan kegiatan untuk melakukan pe
ngiriman barang dari gudang ke unit kerja.
 Fungsi penyaluran adalah menyelenggarakan pengur
usan pembagian/pelayanan barang secara tepa, cep
at dan teratur sesuai dengan kebutuhan.
Fungsi Penyimpanan, Penyaluran
Dan Pengawasan Barang

Fungsi Pengawasan Barang


 Melindungi masyarakat dari sediaan farmasi yang tid
ak memenuhi syarat ( TMS ).
 Melindungi masyarakat dari penyalahgunaan dan sal
ah penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
 Mencegah persaingan tidak sehat antar perusahaan
farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

 PERMENKES RI No. 35 thn 2014 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Apotek
 Portner, T.S. Pharmacy Layout, Design, and OTC
Merchandising. 1996. Effective Pharmacy Management Eight
edition. Virginia: N.A.R.D.,
 Seto, S., Nita, Y., Triana, L. 2004. Manajemen Farmasi.
Surabaya: Airlangga University Press,
 Umar, M., 2005 , Manajemen Apotik Praktis , 65, 67-69, CV Ar-
Rahman; Solo.
INSERT THE TITLE
OF YOUR PRESENTATION HERE

Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai