Anda di halaman 1dari 26

Farmakologi

Materi ini disusun oleh Kelompok 2 :

1. Rini Andriani (1700099)


2. Santa Eni Br. Sidabutar (1700100)
3. Sulastri Handayani (1700101)
4. Veronika Br. Ginting (1700102)
Absorbsi Dan Distribusi
Obat
Absorbsi

Obat
Farmakokinetik
• Kinetik
Kinetik Pergerakan Farmakokinetik

= Pergerakan Obat dan Pengaruh


Tubuh terhadap obat, yang meliputi :
• Absorbsi
• Rute Pemberian Obat
• Efek Lokal
A. Absorbsi
merupakan perpindahan obat atau molekul obat dari tempat
pemberiannya untuk menuju ke sirkulasi sistemik. Agar obat dapat
diabsorpsi, zat bahan aktif obat harus dilepas dari bentuk
sediaannya, dalam hal ini faktor disolusi obat merupakan hal yang
penting. Contohnya pada sediaan tablet,kaplet, dll. Pada Tablet
dan Kaplet, obat pertama akan pecah menjadi granul-granul
kemudian zat aktifnya lepas. Selain itu pelepasan obat dari bentuk
Sediaannya juga dipengaruhi oleh faktor fisika kimia dari obat itu
sendiri.
B. Rute Pemberian obat
berdasarkan efek yaitu :

• Efek Sistematik : Obat diedarkan keseluruh tubuh

Contohnya ; - Per Oral : Tablet


Kapsul
Pil
Serbuk

- Sublingual ( Bawah Lidah )


- Bukal ( Pipi Bagian Dalam )
- Impian
Gambar Rute Pemberian obat
Inhaled
Parenteral
(IV) Oral

Transdermal Parenteral
(SC, IM)
Topical

Rectal
• Efek Lokal
Contohnya :
Obat Inhalasi Cream

Oint / Salep Obat tetes mata


Pergerakan obat ini dipicu oleh perbedaan
Konsentrasu pada kedua sisi dari membran
( saluran cerna dan sirkulasi )
Pada kondisi ini , konsentrasi obat pada
saluran cerna lebih tinggi setelah obat terlarut
Daripada dalam sirkulasi .

Perhatikan ilustrasi gambar dibawah ini


Mekanisme Absorbsi Obat dapat secara :
• Difusi
Yaitu proses perpindahan konsentrasi obat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Difusi dapat dilakukan secara :
• Transport Pasif

Yaitu yang tidak memerlukan energi / alat bantu dalam


proses perpindahannya dari daerah dengan konsentrasi
tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah

• Transport Aktif

Yaitu yang memerlukan energi untuk menggerakkan obat


Dari daerah dengan konsentrasi obat rendah ke daerah
Dengan konsentrasi obat tinggi
• Pinositosis

Yaitu bentuk transfer aktif saat sel menelan partikel obat


Biasanya terjadi pada obat-obat larut lemak ( vit a,d,e,k )

• Difusi Difasilitasi

Yaitu suatu proses dimana molekul diangkut melintasi


Membran plasma dengan bantuan protein membran
Dalam bidang farmakologi , Bioavailabitas ( BA atau dapat
disebut pula ketersediaan hayati ) adalah jumlah dari dosis obat
Yang sampai kedalam darah dan dimetabolisme oleh hati ( untuk
obat oral ) dan ketika obat diberikan secara intravena,
bioavaibilitasnya adalah 100% , pada pemberian secara oral
umumnya bioavaibilitasnya akan menurun.
Kecepatan absorbsi diperlambat oleh nyeri dan stress
yang mengurangi aliran darah , mengurangi pergerakan saluran
Cerna :

1. Makanan tinggi lemak


makanan tinggi lemak & padat akan menghambat
pengosongan lambung dan memperlambat waktu absorbsi
obat
2. Faktor Bentuk Obat
absorbsi dipengaruhi formulasi obat : tablet , kapsul ,
cairan , dll.
3. Kombinasi dengan obat lain
interaksi obat lain dapat meningkat atau memperlambat
yang bergantung jenis obat
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat :

- Kecepatan disolusi obat


berbanding lurus oleh luas permukaan, setelah obat utuh
pecah menjadi granul dalam saluran pencernaan, organ
pencernaan , maka luas permukaannya juga akan semakin
besar maka abolusi obat juga akan semakin besar
- Ukuran partikel
semakin kecil ukuran partikel obat maka obat tersebut juga
semakin mudah larut dalam cairan daripada obat dengan
ukuran partikel yang besar
- Kelarutan dalam lipid dan air
dipengaruhi koefisien partisi obat yaitu perbandingan obat
dalam fase air ( polar ) & fase minyak ( non polar ) semakin
non polar semakin mudah diabsorbsi
- Ionisasi
obat yang bersifat asam, akan terionisasi pada ph basa ,
ph lambung adalah asam maka terionisasi pada obat bersifat
basa. Contohnya : Pada Obat Antosida

- Aliran darah pada tempat absorbsi


aliran darah akan membantu pada absorbsi obat yaitu
mengambil obat menuju ke sirkulasi sistemiu . Semakin besar
aliran darah maka semakin besar pula obat dapat diabsorbsi.
Kecepatan Pengosongan Lambung
• Kecepatan Pengosongan lambung besar
penurunan proses absorbsi obat-obat yang bersifat asam
• Kecepatan Pengosongan lambung kecil
penurunan proses absorbsi obat-obat yang bersifat basa
- Motilitas Usus
jika terjadi motilitas usus besar contohnya : diare, obat akan
sulit dibsorbsi
- Pengaruh makanan / obat lainnya
contohnya Parasetamol terganggunya absorbsi dengan
adanya makanan dalam lambung , maka dapat diberikan
1 jam setelah makan
- Cara Pemberian
Peroral intravena berbeda absorbsinya , intravena absorbsi
terhadap tubuh lebih cepat dibanding oral.
Distribusi
Obat
Distribusi Obat

adalah Proses obat yang


dihantarkan dari sirkulasi
sistematik ke jaringan dan cairan
tubuh.
Faktor – faktor yang memengaruhi
Distribusi Obat

Protein Plasma

Kondisi Kelarutan
Penyakit Lipid
Pasien

Aliran Darah Ke Karakteristik


dalam jaringan Pengikatan
Berikut ini Penjabarannya

Protein Plasma

obat yang terikat dalam protein plasma dalam taraf yang


Bervariasi . Ikatan protein pada obat akan mempengaruhi
Intensitas kerja, lama kerja dan eliminasi bahan obat sbb:
Bagian obat yang terikat pada protein plasma tidak dapat
berdifusi dan pada umumnya tidak mengalami biotransformasi
Dan eliminasi. Jadi hanya obat-obat bentuk bebas saja yang akan
Mencapai tempat kerja dan berkhasiat
Kelarutan Lipid

yaitu taraf larutnya obat didalam jaringan lemak


tubuh . Tubuh secara kimiawi tersusun dari sejumlah
kompartemen cairan dan jaringan lemak. Sebagian besar
obat didistribusikan ke seluruh kompartemen cairan dalam
tubuh. Dan kemudian akan diteruskan ke dalam jaringan
lemak dalam taraf yang besar/kecil. Taraf penyebaran obat
keseluruh tubuh disebut volume distribusi
Karakteristik Pengikatan

beberapa obat memiliki karakteristik pengikatan yang


tidak lazim. Contoh : tetrasiklin terikat dengan tulang dan gigi ,
obat anti-malaria klorokuin dapat terikat dengan retina orang
dewasa / janin .
Aliran Darah Ke Dalam
Jaringan

sebagian jaringan tubuh menerima pasokan darah yang


lebih baik daripada yang lainnya. Contoh : aliran darah ke
dalam otak jauh lebih tinggi daripada aliran darah ke
tulang. Kondisi sirkulasi darah Ini menentukan distribusi
obat. Sirkulasi darah diutamakan pada jantung , otak , dan
paru-paru.
Kondisi Penyakit Pada Pasien

Contohnya, gagal ginjal dan kegagalan fungsi


hati akanmengganggu kemampuan tubuh
dalam mengeliminasisebagian besar obat.
Obat juga akan menumpuk dalam tubuhjika
pasien mengalami dehidrasi. Jika terjadi
penumpukanobat, efek sampingnya akan
semakin berat. Keadaan lain yangdapat
mempengaruhi distribusi obat meliputi: gagal
jantung,syok, penyakit tiroid, penyakit GI.

Anda mungkin juga menyukai