Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATERNITAS

“PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL DAN LEOPOLD”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. Pibriani
2. Rika Febrianti
3. Selvi Rosanti
4. Syafira Nurhalizah
5. Tiara Oktalia
6. Tri Wanti Devita sari

DOSEN PEMBIMBING : Intan Kumalasari, APP, M.K.M

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca . Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Linggau, February 2020

Penyusun kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................................... 5
B. Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil ................................................................................. 5
1.Pemeriksaan Umum ......................................................................................................... 5
2. Pemeriksaan Kebidanan ................................................................................................. 6
C. Peralatan Pemeriksaan .................................................................................................... 7
D. Prinsip Pelaksaan Pemeriksaan Fisik .............................................................................. 8
E.Pemeriksaan fisik umum : .................................................................................................. 8
F.Pemeriksaan fisik khusus : .................................................................................................. 8
G. Pemeriksaan leopald ........................................................................................................ 11
Tahapan Pemeriksaan Leopold ......................................................................................... 11
BAB III.................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................... 13
1.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
1.2 Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan terhadap ibu hamil dengan


mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan
post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal (Prawiroharjo, 2002).
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami klien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data yang diperoleh dari
riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan
mengevaluasi pelaksaan tindakan yang telah diberikan.
Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami, antara
lain inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar).
Kunjungan pemeriksaan fisik kehamilan adalah kontak ibu hamil dengan pemberi
perawatan/asuhan dalam mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan
untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan
(Henderson, 2006).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pemeriksaan fisik ibu hamil ?
2. Apa tujuan dari pemeriksaan fisik ibu hamil ?
3. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil ?
4. Bagaimana standar operasional prosedur pada pemeriksaan fisik ibu hamil ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pemeriksaan fisik ibu hamil
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemeriksaan fisik ibu hamil
3. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil
4. Untuk mengetahui standar operasional prosedur pada pemeriksaan fisik ibu hamil

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ibu hamil merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas sehingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan dilakukan pada klien yang baru pertama kali datang pemeriksaan, ini dilakukan
dengan lengkap. Pada pemeriksaan ulangan, dilakukan yang perlu saja jadi tidak semuanya.
Waktu persalinan, untuk penderita yang belum pernah diperiksa dilakukan dengan lengkap
bila masih ada waktu dan bagi ibu yang pernah periksa dilakukan yang perlu saja.

B. Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil


Pemeriksaan pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan secara umum,
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan.

1.Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingat
kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. Selain itu pemeriksaan umum juga
meliputi pemeriksaan, jantung, paru, reflex, serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah,
denyut nadi, suhu dan pernafasan.

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri


20 minggu 18 cm
24 minggu 20 cm
28 minggu 24,5 cm
32 minggu 28 cm
36 minggu 31,5 cm
40 minggu 35 cm
Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena pertumbuhan janin.
Pada kunjungan pertama, tingginya fundus dicocokkan dengan perhitungan umur kehamilan
hanya dapat diperkirakan dari hari pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak diketahui maka
umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari tingginya fundus uteri. Pada setiap kunjungan,
tingginya fundus uteri perlu diperiksa untuk melihat pertumbuhan janin normal, terlalu kecil
atau terlalu besar.

5
2. Pemeriksaan Kebidanan

A. Inspeksi

Dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat
atau tidak, pada selaput mata, ada tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah leher
untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok/kelenjar limfe. Pemeriksaan dada
untuk menilai apakah perut membesar kedepan atau kesamping dan pemeriksaan ekstremistar
untuk menilai ada tidaknya varises (dari ujung rambut hingga ujung kaki) (Keterampilan
Dasar Praktik Klinik).

B. Palpasi

Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak janin atau rahim. Pemeriksaan ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu

1. Leopold I
Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam fundus. Cara
pelaksanaannya adalah:
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur beberapa tinggi fundus uteri.
c) Meraba bagian apa yang ada didalam fundus. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah
digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat,besar, lunak, tidak
melentingdan susah digerakkan maka itu adalah bokong.

2. Leopold II
Leopold II ini digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri.
Cara pelaksanaannya sebagai berikut.
a). Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
b).Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri kea arah
kanan.
c).Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri dan rasakan bagian apa yang ada di
sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, atau tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan,
maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol
maka itu adalah bagian kecil janin).

3. Leopold III
Leopold III ini digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah uterus. Cara
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a) Tangan kiri menahan fundus uteri.
b) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian tang
bulat, melenting keras, dan dapat digoyangkan maka itu adalah kepala. Namun jika teraba
bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian
bawah tidak ditemukan kedua bagian seperti yang diatas, maka pertimbangan apakah janin
dalam letak melintang.
c) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan menggoyangkan
bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama
ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan).

6
d)Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih mudah
digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan,
berarti kepala sudah masuk panggul). Lalu lanjutkan pada pemeriksaan Leopold VI untuk
mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.

. 4. Leopold IV
Leopald IV ini digunakan untuk menentukan apa yanag menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya, bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul. Cara pelaksanaannya sebagai
berikut.
a)Pemeriksa menghadap ke kaki pasien
b)Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah
c)Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanandi bagian
bawah
d)Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk ke
panggul
e)Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk ke panggul (
Asuhan kebidanan pada masa kehamilan).

C. Auskultasi

Dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak,
bising pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak
dapat didengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada
pada akhir bulan ke-3. Bunyi jantung anak dapat di dengar dikiri dan kanan dibawah pusat
bila presentasi kepala. Bila terdengar setinggi pusat, maka presentasi bokong. Bila pada pihak
berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi. Dalam
keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali per menit. Bunyi jantung dihitung dengan
mendengarkannya selama satu menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih
dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung
anak, dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti
bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti
denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur (Keterampilan Dasar Praktik Klinik).

D. Perkusi reflex patella

Refleks Patela (KPR) : ketukan pada tendon patella dengan hammer. Respon : plantar fleksi
longlegs karena kontraksi m.quadrises femoris (Keterampilan Dasar Praktik Klinik).

C. Peralatan Pemeriksaan
Alat yang dipakai bervariasi namun yang terpenting adalah bagaimana seorang perawat
memanfaatkan mata, telinga, hidung dan tangannya untukk mengetahui hamper semua hal
penting tentang ibu hamil yang diperiksanya.Peralatan hanyalah penunjang bila ada dapat
membantu pemeriksaan bila tidak semua tersedia, pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan
dengan baik dengan ketrampilan memanfaatkan inderanya dan mempunyai kemampuan
untuk menilai serta menangkap hal-hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil.Peralatan
yang dipergunakan harus dalam keadaan bersih dan siap pakai.
Adapun alat – alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil diantaranya adalah:

7
1. Timbangan
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Meteran
5. Tensimeter
6. Fetoskop
7. Reflex patela
8. Selimut
9. Handscoon
10. Kapas steril
11. Kassa steril
12. Alkohol
13. Sabun antiseptik

D. Prinsip Pelaksaan Pemeriksaan Fisik

Prinsip pada melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil antara lain :
1. Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
2. Pastikan bahwa kuku jari bersih tidak panjang, sehingga tidak menyakiti pasien.
3. Terlebih dahulu hangatkan tangan dengan air hangat sebelum menyentuh pasien atau
gosok bersama-sama kedua telapak tangan dengan telapak tangan satunya.
4. Jelaskan pada pasien secara umum apa yang akan dilakukan.
5. Gunakan sentuhan yang lembut tetapi,tidak menggelitik pasien dan cukup kuat untuk
memeperoleh informasi yamg akurat.
6. Buatlah pendekatan dan sentuhan sehingga menghargai jasmani pasien dengan baik, serta
sesuai dengan hak pasien terhadap kepantasan dan atas hak pribadi.
7. Tutupi badan pasien selama pemeriksaan dan hanya bagian yang di periksa yang terbuka.

E. Pemeriksaan fisik umum :

a.Tinggi Badan
b.Berat badan
c.Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu

F. Pemeriksaan fisik khusus :

a.Kepala dan leher:


1)Edema diwajah
2)Ikterus pada mata
3)Mulut pucat
4)Leher : meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar thyroid

b.Pemeriksaan ekstremitas :
Untuk melihat adanya edema pada jari (perhatikan apakah cincin menjadi terlalu sempit dan
tanyakan apakah lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga apakah ia tidak mengenakan
cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau apakah ia memindahkan
cinicin tersebut ke jari yang lain).

8
c.Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk meilhat adanya :
1) Edema pada pergelangan kaki dan pretibia
2) Refleks tendon dalam pada kuadrisep (kedutan-lutut (knet-jerk)
3) Varises dan tanda humans, jika ada indikasi.

d. Payudara:
1) Ukuran simetris
2) Putting menonjol / masuk
3) keluarnya kolostrom atau cairan lain
4) Retraksi
5) Massa
6) Nodul axilla

e. Abdomen
Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :
1) Letak, presentasi, posisi, dan jumlah(jika>36 minggu)
2) Penancapan (engagement)
3) Pengukuran tinggi fundus (jika>12 minggu)
4) Evaluasi kasar volume cairan amnion
5) Observasi atau palpasi gerakan janin.
6) Perkiraan berat badan janin (bandingkan dengan perkiraan berat badan pada
kinjungan sebelumnya)
7) Denyut jantung janin (catat frekuemsi dam lokasinya ) (jika>18 minggu)

f. Genetalia luar (externa)


1) Varises
2) Perdarahan
3) Luka
4) Cairan yang keluar
5) Pengeluaran dari uretra dan skene
6) Kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar

g. Genetalia dalam (interna)


1). Servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup
atau terbuka
2), Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
3), Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
4), Uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama.

h.Pemeriksaan Panggul
Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau semua komponen
pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:
1) Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat rabas
pervagina.

a). Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan ambil materi untuk
pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan preparat apusan basah; ambil specimen
gonokokus dan klamidia untuk tes diagnostic.

9
b). Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes
penyembuhan) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila wanita tidak
menunjukkan gejala
c). Ulangi pap smear, jika diperlukan
d). Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.
e). Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini

2). Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi ulang atau
jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada pemeriksaan awal
karena wanita tersebut menolak diperiksa.

3). Pemeriksaan dalam jika wanita menunjukkan tanda/ gejala persalinan premature
untuk mengkaji:
a) Konsistensi serviks
b) Penipisan (effacement)
c) Pembukaan
d) Kondisi membrane
e) Penancapan / stasiun
f) Bagian presentasi
Beberapa pemeriksa juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin pada
kehamilan 40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna menentukan
“kematangan” (kesiapan)seviks untuk menghadapi persalinan. Banyak pemeriksa,
meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus melakukan pemeriksaan panggul pada
kehamilan 36 minggu termasuk mengulangipelvimetri klinis, mengambil specimen
untuk tes diagnostic gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi serviks.
Para pemeriksa memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang total pada seorang
wanita pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini juga mencakup setiap tes
laboratorium.
g). Pemeriksaan fisik, waspadai tiap ketidak sesuaian antara cerita pasien dan hasil
pemeriksaan fisik.

h). Diskusikan semua hal yang ditemukan pada pasien (Asuhan Kebidanan Antenatal:).

10
G. Pemeriksaan leopald

Tahapan Pemeriksaan Leopold

Sebelum pemeriksaan, Bunda akan diminta untuk buang air kecil guna mengosongkan
kandung kemih. Hal ini dilakukan agar Bunda lebih nyaman saat proses perabaan perut
dengan metode Leopold dilakukan.Selanjutnya, Bunda akan diminta berbaring telentang
dengan kepala sedikit ditinggikan, lalu dokter atau bidan akan meraba perut Bunda dengan
empat langkah berikut:

1. Leopold 1

Dokter menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan letak
bagian tertinggi rahim. Kemudian dokter meraba perlahan area ini untuk memperkirakan
bagian tubuh bayi yang berada di sana.

Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya bundar. Sedangkan bokong bayi, akan terasa
seperti objek besar dengan tekstur lembut. Pada sekitar 95% kehamilan, posisi bokong berada
di bagian tertinggi rahim ini.

2. Leopold 2

Pada tahap Leopold 2, kedua telapak tangan dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut
Bunda, tepatnya di area sekitar pusar. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bayi Bunda
menghadap ke kanan atau ke kiri.

Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan anggota tubuh lain. Punggung
bayi akan terasa lebar dan keras. Sedangkan, bagian tubuh lain akan terasa lebih lembut, tidak
beraturan dan dapat bergerak.

3. Leopold 3

Di pemeriksaan Leopold tahap 3, dokter akan meraba bagian bawah perut Bunda
menggunakan jempol dan jari-jari dari salah satu tangannya saja (tangan kanan atau tangan
kiri).

Mirip dengan Leopold 1, cara ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada
di bagian bawah rahim. Bila teraba keras, berarti kepala. Namun bila terasa seperti objek
bergerak, berarti tungkai atau kaki.

Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi melintang dalam rahim. Tahap
perabaan ini juga bisa membantu dokter memperkirakan berat bayi dan volume air ketuban.

4. Leopold 4

Pada tahap terakhir, dokter akan meraba bagian bawah perut Bunda dengan kedua telapak
tangannya. Cara ini dapat membantu dokter mengetahui apakah kepala bayi sudah turun sampai
rongga tulang panggul (jalan lahir) atau masih di area perut. Bila sudah masuk penuh sampai rongga
panggul, seharusnya kepala bayi akan sulit atau tidak lagi bisa diraba.

11
Selanjutnya, pemeriksaan Leopold juga umum diikuti dengan pemeriksaan tekanan darah ibu
serta detak jantung bayi, dan menjelang persalinan, dokter mungkin juga akan
melakukan pemeriksaan Cardiotocography (CTG).
Pemeriksaan Leopold merupakan cara sederhana untuk memperkirakan posisi bayi dengan teknik
perabaan seperti penjelasan di atas. Meski begitu, tingkat akurasi pemeriksaan ini bisa bervariasi,
sehingga mungkin diperlukan pemeriksaan lain untuk memastikan kondisi bayi, seperti USG.
Pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter kandungan penting untuk dijalani agar kondisi kesehatan
Bunda dan Si Kecil dapat terpantau. Dengan pemeriksaan rutin selama kehamilan, termasuk
pemeriksaan Leopold, dokter dapat memantau kondisi serta posisi janin, sehingga dapat menentukan
metode persalinan yang terbaik.

12
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan terhadap ibu hamil degan


mempersiapakn sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan
post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal (Prawiroharjo, 2002).
Pemeriksaan fisik ibu pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaam pandang
(inspeksi0, pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi), periksa ketuk
(perkusi) yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin serta
perubahan yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya. Pada
pemeriksaa pertama perlu ditentukan apakah ibu sedang hamil, dan bila hamil maka
perlu ditentukan umur kehamilannya. Pada setiap pemeriksaan kehamilan dengan
melihat dan meraba ditentukan apakah ibu sehat dan janin tumbuh dengan baik.
Tinggi fundus uteri sesuai dengan perhitungan umut kehamilan dan pada umur
kehamilan lebih lanjut ditentukan letak janin.

1.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk
penyempurnaan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2017/12/makalah-pemeriksaan-
fisik-pada-ibu
Https://www.alodokter.com/fungsi-dan-tahapan-pemeriksaan-leopold-pada-ibu-
hamil

14

Anda mungkin juga menyukai