Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN REFLEKSI KASUS STASE KEHAMILAN FISIOLOGIS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R USIA 21 TAHUN DENGAN


KEHAMILAN NORMAL

DI PUSKESMAS PURWOJATI

NAMA: LUTFI APRI VATULATIFAH

NIM: 2311120021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2023
LEMBAR PENGESAHAN

REFLEKSI KASUS STASE KEHAMILAN FISIOLOGIS PADA NY. R


USIA 21 TAHUN DENGAN KEHAMILAN NORMAL

DI PUSKESMAS PURWOJATI

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Mahasiswa

(Purwati, MPH) (Lutfi Apri Vatulatifah)

NIDN. 0610068304 NIM. 23111120021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan laporan “ refleksi
profesi” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu, sholawat serta salam tak lupa
saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi
suri tauladan bagi kita. Pada kesempatan ini saya berterima kasih atas bimbingan
dan masukan pihak yang telah memberikan saya bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan Laporan refleksi dengan prasat “Palpasi Abdomen dalam
pemerikaan kehamilan” yang dilaksanakan secara langsung dengan pembimbing
lahan praktikum. Demi kelancaran kegiatan profesi bidan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagi pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu :

1. Dian Kartika N., S.Tr.Keb., Bdn selaku pembimbing lahan


2. Purwati, MPH selaku Pembimbing Akademik
3. Orang tua saya yang sudah membantu dalam mempersiapkan segala persiapan
untuk profesi dan atas doa restu dari orang tua profesi saya berjalan dengan
lancar.
Saya menyadari isi laporan ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam segi penyusunan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan laporan yang saya buat ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Purwokerto, 04 Oktober 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................

B. TUJUAN...................................................................................................

C. MANFAAT ..............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................

A. KONSEP DASAR TEORI......................................................................

BAB III HASIL REFLEKSI .................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sel sperma sehingga akan terjadi
fertilisasi kemudian dilanjutkan implantasi sampai janin lahir dan proses
kehamilan normalnya selama 40 minggu (280 hari) atau 9 bulan(1). Kehamilan
pada ibu meliputi anmnesisi pada ibu hamil, pemeriksaan umum, pemeriksaan
khusus obstetric, dan pemeriksaan penunjang pada ibu hamil, merumuskan
diagnosis dan masalah potensial, serta kebutuhan akan tindakan segera yang
mungkin terjadi pada saat kehamilan (gizi kurang, oligo/polihidramnion,
kehamilan mola, kehamilan ganda dan IUGR, preklamsia dan eclampsia,
perdarahaan pervagina, kelainan letak/malpresentasi pada masa kehamilan,
fetal distress, kematian janin intrauterine, ketuban pecah dini, HIV/AIDS,
hepatitis B dan C),merumuskan rencana dan mengimplementasikan, serta
mengevaluasi Asuhan Kebidanan pada ibu hamil berdasarkan diagnosis dan
masalah, penanganan awal pada ibu hamil dengan kasus kegawatdaruratan,
sesuai dengan kewenangan, komunikasi efektif dalam memberikan asuhan
kebidanan pada masa kehamilan, memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan memperhatikan aspek psikologis dan social budaya dasar, serta etika
hukum pada perundang-undangan.
Setelah mempelajari Anamnese pada ibu hamil ini diharapkan dapat
melaksanakan keterampilan Anamnese pada ibu hamil, seperti pemeriksaan
palpasi leopold pada ibu hamil. Dimana untk menentukan posisi dan letak janin
dengan melakukan palpasi abdomen pada ibu hamil: Leopold I bertujuan untuk
mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian
fundus uteri, Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin yang berada
pada sisi lateral maternal, Leopold III bertujuan untuk membedakan bagien
presentasi dari janin dan memastikan apakah bagian terendah jnin masuk
panggul, Leopold IV bertujuan untuk menyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi
sudah masuk panggul.
B. Tujuan
1. Tujuan Utama
Untuk mengetahui palpasi abdomen dalam Pemeriksaan kehamilan
di Puskesmas Purwojati.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi palplasi abdomen.
b. Untuk mengetahui fungsi palpasi abdomen.
c. Untuk mengetahui waktu palpasi abdomen .
d. Untuk mengetahui perasat palpasi abdomen.
e. Untuk mengetahui cara palpasi abdomen.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Diperolehnya gambaran tentang sejauh mana mahasiswa memahami
ilmu yang diperoleh serta keterampilan tentang palpasi abdomen dalam
Pemeriksaan kehamilan.
2. Bagi Lahan Praktik
Memberikan masukan sebagai aplikasi antara teori dan praktek serta
menciptakan kerja yang bermanfaat. Tempat praktek dan mahasiswa yang
melakukan kegiatan palpasi abdomen dalam Pemeriksaan kehamilan pada
pasien.
3. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih teliti dan dapat
melaksanakan asuhan kebidanan kebidanan, dan juga mendapatkan
pengalaman dan ketrampilan dalam memberikan asuhan berupa palpasi
abdomen dalam Pemeriksaan kehamilan, serta mahasiswa mampu
menerapkan semua pembelajaran yang telah didapatkan dilahan praktek dan
sebagai wawasan dan pengetahuan tambahan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Pemeriksaan leopold ibu hamil merupakan salah satu komponen dari
pemeriksaan abdomen pada ibu hamil. Sehingga Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan esensial untuk mendiagnosis kehamilan. Leopold yaitu untuk
menilai tinggi fundus uteri (TFU), letak janin, presentasi dan presentasi sudah
masuk atau tidak kedalam rongga pangggul (Patattan, 2021).
Palpasi abdominal adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan perabaan dan penekanan bagian perut dengan menggunakan
jari atau tangan.
B. Fungsi Palpasi Abdomen
Palpasi dapat digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran,
pergerakan, bentuk, konsistensi dan ukuran.
C. Waktu Palpasi Abdomen
Pemeriksaan leopold dilakukan pada kehamilan cukup bulan, setelah
pembesaran uterus yang dapat membedakan bagian-bagian janin
(Mufdlilah, 2009; h. 45).
D. Perasat Leopold
Perasat leopold digunakan untk menentukan presentasi, sikap, letak dan
posisi janin didalam uterus. Perasat terdiri atas 4 antara lain :
1. Perasat pertama untuk mengidentifikasi bagian yang berada pada fundus
uteri dengan mengukur tinggi fundus uteri.
Leopold 1 : pengukuran TFU merupakan salah satu metode
pengukuran sederhana yang dilakukan pada trimester kedua dan ketiga,
dengan cara mengukur perut ibu dari symphysis pubis hingga tinggi fundus
uteri dengan menggunakan pita ukur. Tujuan pengukuran TFU untuk
mengukur tinggi fundus uteri dengan rabaan jari tangan terhadap titik tunjuk
area pada abdomen ibu. Selanjutnya mengestiminasi umur kehamilan
berdasarkan tinggi fundus uteri. Tinggi fundus uteri yang diperoleh umur
kehamilan berdasarkan tinggi fundu uteri. Tinggi fnundus uteri yang
diperoleh dari hasil Pemeriksaan leopold 1 ini juga dapat menjadi cross cek
terhadap umur kehamilan yang telah dihitung dari HPHT (hari pertama haid
terakhir). Maka dapat ditentukan pula interprestasi terhadap kesesuaian
pertumbuhan janin terhadap usia kehamilan. Tabel umur kehamilan
berdasarkan tinggi fundus uteri

NO Umur Kehamilan TFU


1. Sebelum 12 minggu Fundus uteri belum teraba
2. 12 minggu Fundus uteri berada 1-2 jari diatas
simfisis
3. 16 minggu Fundus uteri berada pada
pertengahan simfisis pusat
4. 20 minggu Fundus uteri berada pada 3 jari
diatas pusat
5. 24 minggu Fundus uteri berada setinggi pusat
6. 28 minggu Fundus uteri berada pada 3-4 jari
diatas pusat
7. 33 minggu Fundus uteri berada pertengahan
pusat PX
8. 36 minggu Fundus uteri berada atau 3-4 jadi
dibawah PX
9. 40 minggu Fundus uteri berada pada
pertengahan pusat PX

Pada pemeriksaan Leopold 1 juga meraba adanya bagian janin yang


berada diarea fundus uteri. Deskripsi terhadap bagian janin yang berada di
area fundus uteri, apabila teraba bagian janin yang keras, bundar dan
melenting, maka interpretasinya bagian yang berada di area fundus uteri
adalah kepala, berarti peluang letak janin memanjang dan presentasinya
adalah bokong. Biasanya kalau kepala berada di area fundus uteri, secara
subyektif ibu hamil akan mengeluh bagian diafragma terasa lebih penuh
karena terisi oleh bagian terbesar janin. Apabila deskripsi hasil perabaan
fundus uteri menunjukkan adanya bagian janin yang kurang bundar, lunak
dan tidak melenting, maka interpretasinya adalah bagian janin yang berada
di area fundus uteri adalah bokong. Sehingga peluangnya adalah letak
memanjang presentasi kepala. Hal ini merupakan letak dan presentasi yang
normal pada kehamilan.
2. Perasat kedua membantu menentukan letak janin dan mengidentifikasi
punggung janin
Leopold II bertujuan untuk mengetahui letak janin berada pada sisi
abdomen ibu, bagian kanan atau kiri. Prinsipnya sama seperti Leopold
pertama. Teknik pemeriksaan: sisi tangan kanan pemeriksa berada disebelah
sisi kiri abdomen ibu. Pemeriksa mulai menilai dari satu sisi. Jika sisi kanan
pemeriksa yang bergerak untuk mempalpasi maka sisi kiri pemeriksa yang
menahan sisi kanan abdomen ibu dan demikian secara bergantian.
Tujuannya agar dapat membandingkan antara sisi abdomen yang satu
denganyang lain yakni bagian rata dan bagian menonjol atau berongga.
Bagian yang rata adalah bagian pungung janin yang kita sebut dengan letak
pungung janin (kiri atau kanan).
3. Perasat ketiga membantu untuk menentukan bagian presentasi. Setelah
melakukan perasat kedua dan ketiga, maka dapat mengetahui tempat
meletakkan fetoskop, stetoskop, transduser ultrasonografi atau
dopplergenggam untuk mengkaji frekuensi denyut jantung janin.
Leopold III: bertujuan untuk mengetahui presentasi erbawah atau
terdepan dari janin. Dalam hal ini presentasi yang ditemukan saat palpasi
adalah presentasi kepala atau presentasi bokong. Prinsipnya sama seperti
leopolt pertama dan kedua. Teknik pemeriksaannya : Tanggan kiri
pemeriksa menahan fundus uteri dan tanggan kanan mempalpasi bagian atas
ismpasis. Jika yang teraba bulat, keras dan dapat digoyang maka presentasi
terbawah atau terdepan dari janin adalah kepala. Jika yang teraba agak lebar,
lunak dan sukar untuk digoyang maka presentasi terbawa atau tedepan janin
adalah bokong.
4. Perasat keempat dalah perasat yang paling sulit dilakukan. Perasat ini
membantu anda untuk menentukan sikap dan apakah janin sudah engaged
atau belum (stalion 0).
Leopold IV bertujuan untuk mengetahui presentasi sudah masuk
atau belum ke pinggul atas panggul (PAP). Prinsip pelaksaannya posisi klien
supine, posisi pemeriksa berada disebelah kanan dan mengarah ke kaki.
Teknik pemeriksaannya : kedua sisi tangan ditempakan kesisi abdomen ibu,
kemudian sisi abdomen diselusuri menuju ke arah simpisis pubis. Ada 3
keadaan hasil pemeriksaan :
a. Konvergen, yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil
b. Sejajar, jika bagian yang masuk baru Sebagian
c. Divergen, yaitu jika hamper sebagian besar dari tubuh janin masuk ke
daerah pelvis
E. Cara Palpasi Abdomen
Tangan bidan harus bersih dan hangat, tangan yang dingin tidak memiliki
kepekaan sentuhan yang dibutuhkan, tangan ini cenderung mengakibatkan
kontraksi abdomen dan otot uterus dan ibu merasakan palpasi ini tidak nyaman.
Teknik pelaksanaan palpasi menurut Leopold ada 4 tahap:
1. Leopold I
Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold I :
a. Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan TFU.
b. Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri.
Cara Pemeriksaan Leopold I:
a. Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus uteri.
b. Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
c. Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau
kepala atau kosong).
2. Leopold II
Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold II:
a. Menentukan batas samping uterus.
b. Menentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala.
Cara Pemeriksaan Leopold II:
a. Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah sampai di
samping kiri dan kanan umbilikus.
b. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi
denyut jantung janin nantinya.
c. Tentukan bagian-bagian kecil janin.
3. Leopold III
Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold III:
a. Menentukan bagian apa yang berada di uterus sebelah bawah.
b. Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah
uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu.
Cara Pemeriksaan Leopold III:
a. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan
kanan.
b. Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan tentukan apakah
sudah mengalami enggagement atau belum.
4. Leopold IV
Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold IV:
a. Menentukan bagian janin mana yang terletak di bawah.
b. Menentukan berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam
pintu atas panggul.
Cara Pemeriksaan Leopold IV:
a. Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kiri
pasien.
b. Kedua telapak tangan ditempatkan di sisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
BAB III

HASIL REFLEKSI

A. Description
Pada tanggal 19 september 2023 di ruang KIA Puskesmas Purwojati pukul
10.00 WIB, saya melakukan Tindakan palpasi abdomen dalam kehamilan pada
Ny. R dengan kehamilan normal. Hal pertama yang saya lakukan adalah
menyiapkan alat terlebih dahulu seperti metlin dan dopler. Kemudian saya
melakukan inform consesnt kepada pasien dan dilanjut palpasi abdomen.
Pertama saya melakukan palpasi dengan meletakan kedua telapak tangan pada
perut ibu kemudian mengumpulkan bagian janin kemudian mengukur perut ibu
menggunakan metlin dari bagian fundus uteri sampai simfisis pusbis kemudain
meraba bagian fundus atau atas janin dengan rabaan terasa bulat lunak yang
berarti bokong. Leopold kedua yaitu meraba bagian perut samping kiri dan
kanan dengn teraba kagian kanan keras seperti papan yang berarti punggung
dan bagian kiri terdapat bagian-bagian kecil yang berarti jari-jari, dilanjut
dengan melakukan Pemeriksaan denyut jantung janin menggunakan dopler
dengan hasil DJJ 155 x/menit. Kemudian leopold tiga yaitu menentukan bagin
uterus sebelah bawah dengan cara meraba menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk pada bagian uterus atau bawah perut yaitu teraba keras dan bulat yang
berarti kepala. Leopold empat yaitu menentukan apakah bagian bawah sudah
masuk panggul atau belum dengan cara menggoyangkan bagian bawah janin,
jika janin masih goyang berarti belum masuk panggul sedangkan jika janin tidak
goyang berarti sudah masuk panggul, dari hasil leopold empat yaitu janin masih
goyang yang berarti belum pasuk panggul atau konvergen.
B. Feelings
Perasaan saya pada saaat melakukan Tindakan yaitu merasa senang dan
percaya diri karena dapat merasakan leoopold langsung kepada pasien secara
langsung, selama Tindakan sayatetap mencoba percaya diri dengan melakukan
Pemeriksaan leopold sebisa dan sepengetahuan saya, akan tetapi pada saat
melakukan TFU kelebihan 2 cm dengan diperiksa leopold Kembali dengan
bidan, pada saat itu saya merasa kurang tidak enak dan mencoba membalikan
semangat untuk terus mencoba dengan berfikir positif, karena hal tersebut butuh
jam terbang yang tinggi, sedangkan saya sendiri belum mempunyai jam terbang
yang tinggi sehingga membuat saya bersemangat kembali, dan ma uterus untuk
mencoba.
C. Evaluation
Evaluasi terkait dengan Tindakan yang saya lakukan adalah :
1. Positif
Saya melakukan baik dan benar serta mengedepankan privasi klient
serta kenyamana dalam melakukan Pemeriksaan leopold.
2. Negatif
Saya dalam melakukan tindakan Pemeriksaan leopold pada ibu
hamil masih salah dalam pengukuran TFU sehingga membuat Pemeriksaan
tidak efektif dan diulang Kembali oleh bidan jaga.
D. Analysis
Dalam melakukan Pemeriksaan leopold pada ibu hamil terdapat
menjelaskan maksud dan tujuan, menjaga privasi klient, dan melakukan
Pemeriksaan leopold yang pertama yaitu Kedua telapak tangan pemeriksa
diletakan pada puncak fundus uteri, Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan, Rasakan bagian janin yang berada pada bagian
fundus (bokong atau kepala atau kosong). Kemudian dilanjut Pemeriksaan
leopold yang kedua yaitu Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke
bawah sampai di samping kiri dan kanan umbilicus, Tentukan bagian punggung
janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya,
Tentukan bagian-bagian kecil janin. Selanjutnya leopold ke tiga yaitu Bagian
terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan, Tentukan
apa yang menjadi bagian terendah janin dan tentukan apakah sudah mengalami
enggagement atau belum. Dan leopold yang terakhir yaitu Pemeriksa mengubah
posisinya sehingga menghadap ke arah kiri pasien, Kedua telapak tangan
ditempatkan di sisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
Dalam menentukan tinggi fundus uteri terdapat kesalahan sehingga kelebihan 2
cm. kemudian pada saat leopold ke empat yaitu menentukan bagian bawah janin
apakah sudah masuk panggul atau belum dalam teori menggunakan kedua
telapak tangan dengan ditempatkan di sisi kiri dan kanan bagian bawah janin
sedangkan dalam lahan dengan cara bagian bawah janin digerakan atau
digoyangkan, jika janin masih goyang berarti belum masuk panggul atau
konvergen sedangkan jika janin tidak goyang berarti sudah masuk panggul atau
difergen.
E. Conclusion
Dari asuhan yang telah diberikan didapatkan simpulan dan temuan :
1. Dalam melakukan tindakan lebih teliti lagi sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pengukuran TFU.
2. Dalam melakukan tindakan diusahakan sesuai dengan teori yang sudah ada.
F. Action Plan
1. Jika saya mengalami keadaan atau situasi seperti ini lagi, saya sebagai bidan
juga akan lebih teliti seperti yang telah dilakukan oleh tenaga Kesehatan
Puskesmas Purwojati.
2. Jika saya mengalami keadaan atau situasi seperti ini lagi, saya akan
melakukan Pemeriksaan leopold dalam kehamilan sesuai dengan SOP yang
berlaku.
3. Jika saya mengalami keadaan atau situasi seperti ini lagi, saya akan
melakukan Tindakan sesuai dengan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyutri Endah. 2022. Pemeriksaan Ibu Hamil (Head To Toe). Kalimantan


Timur: POltekes Kemenkes Kalimantan Timur

Manurung, Suryani. (2011). Buku Ajar Maternitas Asuhan Keperawatan


Antenatal. TransInfo Media : Jakarta.

Murray, Michelle. (2013) Persalinan & Melahirkan : Praktik Berbasis


Bukti. EGC : Jakarta.

Jannah, Nurul. (2014). Persalinan Berbasis Kompetensi. EGC: Jakarta.

Purwaningsih, Wahyu. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha


Medika: Yogyakarta.

Reeder, Sharon J. (2011). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi


& Keluarga Ed.18 Vol. 1. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai