Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK IBU DAN BAYI

“ Pemeriksaan Abdomen Pada Kehamilan Dan Persalinan “

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. ADE NOVITA RAHMI (211000415201001)


2. Adinda dwi qamila(211000415201002)
3. Adriana andara(211000415201003)
4. Ayu latiffani(211000415201004)
5. Cindy Wulandari (211000415201005)
6. Cristina octavia(211000415201006)
7. Febriyona sabarilla(211000415201007)
8. Fini fabio ariani(211000415201008)
9. Fitri aulia(211000415201009)
10.Herma wahyunita(211000415201010)
11.Lusiani siregar(211000415201011)
12.Nadia eka putri(211000415201012

Dosen Pengampu :
Mira Susanti, S.ST,MM

S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN

UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul “Pemeriksaan Abdomen
Pada Kehamilan dan Persalinan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Lady Wizia pada mata kuliah Pemeriksaan Fisik
Ibu dan Bayi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ruang
lingkup praktik kebidanan dalam persalinan dan BBL.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mira Susanti, S.ST.MM selaku dosen mata
kuliah Pemeriksaan Fisik Ibu dan Bayi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 04 Septemnber 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. Inspeksi ............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Pengukuran Fundus Uteri…………………………………………………………………….......................................5

C. Presentasi Janin………………………………………………………...………………………….5
D. Posisi…………………………………………………………………………………………………………………………………………..5
E. Auskultasi DJJ (Leannec dan Dopler)………………………………………………………...….5
BAB III ....................................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 10
B. SARAN ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam
rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan
perencanaan perawatan pasien.

Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir
pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. Dengan petunjuk yang
didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial
yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut.

Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.

Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan
sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan
darah selalu dilakukan pertama kali

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana melakukan inspeksi?
2. Bagaimana pengukuran fundus uteri?
3. Bagaimana mengetahui presentasi janin?
4. Bagaimana mengetahui posisi?
5. Bagaimana mengetahui Auskultasi DJJ (Leannec dan Dopler)?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana melakukan inspeksi
2. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran fundus uteri
3. Untuk mengetahui bagaimana mengetahui presentasi janin
4. Untuk mengetahui bagaimana mengetahui posisi
5. Untuk mengetahui bagaimana mengetahui Auskultasi DJJ (Leannec dan Dopler)

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. INSPEKSI
INSPEKSI

Dengan berdiri di sebelah kanan penderita, perhatikan :

1. Kulit

Perhatikan tinggi dinding perut dibanding dinding dada, wujud kelainan kulit, jaringan

parut pelebaran vena.

Kemungkinan yang ditemukan : pink purple striae pada Cushing’s syndrome, dilatasi

vena pada sirosis hepatis atau obstruksi vena cava inferior, jaringan parut bekas operasi,

cullen”s sign dan grey turner’s sign (hematoma pada daerah umbilikus dan pinggang),

sebagai tanda pankreatitis akut.

2. Umbilikus

Perhatikan bentuk, lokasi dan adanya tanda-tanda inflamasi atau hernia.

3. Bentuk perut

Perhatikan simetris, pembesaran organ atau adanya massa. Perhatikan juga daerah

inguinal dan femoral.

Kemungkinan yang ditemukan : tonjolan nyata, tonjolan suprapubik, hepar atau limpa

yang membesar, tumor, pembesaran perut seperti bentuk perut katak.

4. Adanya gelombang peristaltik

Normal ditemukan pada orang yang kurus. Abnormal pada obstruksi gastrointestinal.

Adanya pulsasi

5
B. PENGUKURAN FUNDUS UTERI
Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uteri) merupakan salah satu metode pengukuran yang
dilakukan pada kehamilan trimester kedua serta ketiga, dengan teknik mengukur perut ibu dari
simfisis pubis hingga fundus uteri memakai pita ukur. Pengukuran TFU dengan memakai pita
ukur ini diperkenalkan di Amerika oleh Mc. Donald pada tahun 1906-1910, sehingga dikenal pula
dengan istilah pengukuran Mc. Donald'.

Tinggi fundus uteri dapat pula diukur dengan Teknik pengukuran Caliper. Metode ini memakai
jangka lengkung (Caliper). Pengukuran dilakukan dengan meletakkan salah satu ujung Caliper di
vagina ibu, sebaliknya ujung yang lain dibagian fundus. Oleh karena pemeriksaan ini
memunculkan ketidaknyamanan pada ibu serta berisiko terjadinya peradangan sehingga jarang
digunakan. Fungsi pengukuran tinggi fundus uteri adalah sebagai metode untuk memantau
kemajuan pertumbuhan dan perkembangan janin dan dapat pula dijadikan sebagai acuan untuk
menghitung usiakehamilan.

Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita meter dilakukan dengan cara meletakkan pita
meter dengan titik nol berada diatas sympisis dan merentangkan hingga ke fundus dengan
tanpa menekan fundus uteri. Menurut Spiegelberd, hasil pengukuran tinggi fundus uteri dari
simfisis adalah sebagai berikut:

C. PRESENTASI JANIN
Presentasi janin

Presentasi janin merujuk pada bagian janin yang pertama kali masuk ke panggul ibuPresentasi yang
paling umum adalah presentasi kepalatetapi juga bisa ada presentasi bokong atau kaki.

Posisi Posisi panggul janin juga penting untuk diperhatikan. Panggul janin dapat menghadap ke depan
(anterior), ke belakang (posterior), atau latera.

Presentasi Janin

Bagian terbawah janin adalah bagian tubuh janin yang berada paling depan di dalam jalan lahir. Bagian
terbawah janin menentukan presentasi. Bagian terbawah janin dapat diraba melalui serviks pada.
pemeriksaan vagina. Karena itu, pada letak memanjang, bagian terbawah janin adalah kepala janin atau
bokong, masing-masing membentuk presentasi kepala atau bokong. Jika janin terletak pada sumbu
panjang melintang, bahu merupakan bagian terbawahnya. Jadi presentasi bahu teraba melalui serviks
pada perabaan vagina.

6
a. Presentasi kepala

Presentasi kepala diklasifikasikan berdasarkan hubungan kepala dengan badan janin. 1) Biasanya
kepala mengalami fleksi maksimal sehingga dagu menempel pada dada. Pada keadaan ini, ubun-
ubun kecil (fontanela oksipitalis) merupakan bagian terbawah janin, disebut presentasi puncak
kepala (verteks) atau oksiput.

Kepala janin dapat mengambil suatu posisi di antara kedua keadaan ini, pada beberapa kasus terjadi
fleksi parsial dengan bagian presentasi adalah fontanel anterior (ubun-ubun besar) atau bregma.
Disebut presentasi sinsiput.
Leher janin juga dapat mengalami hiperekstensi sehingga oksiput dan punggung saling menempel
dan wajah menjadi bagian terdepan

Dapat juga mengalami ekstensi parsial pada kasus lainnya, dengan dahi sebagai bagian terbawah,
disebut presentasi dahi. Ketika persalinan maju, presentasi sinsiput atau dahi hampir selalu berubah
menjadi presentasi verteks atau muka karena masing-masing akan mengalami fleksi atau ekstensi.

1) Apabila paha berada dalam posisi fleksi dan tungkai bawah ekstensi di depan badan, hal ini
disebut presentasi bokong murni (frank breech).

2) Jika paha fleksi di abdomen dan tungkai bawah terletak di atas paha, keadaan ini disebut
presentasi bokong sempurna (complete breech).

3) Bila salah satu atau kedua kaki, atau satu atau kedua lutut, merupakan bagian terbawah, hal ini
disebut presentasi bokong tidak sempurna (incomplete breech) atau presentasi bokong kaki
(footling breech).

b. Presentasi bokong

Bila janin menunjukkan presentasi bokong, terdapat tiga konfigurasi umum yang dapat terjadi.

D. POSISI
Posisi janin Posisi janin adalah hubungan antara titik yang ditentukan sebagai acuan pada bagian
terbawah janin dengan sisi kanan atau kiri jalan lahir ibu. Karena itu, pada setiap presentasi terdapat
dua posisi kanan atau kiri. Oksiput, dagu (mentum), dan Fetal Skull dan Fetal Positioning 183 sakrum
janin masing-masing merupakan titik penentu pada presentasi verteks, muka, dan bokong.

Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri,
depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada Letak Belakang Kepal (LBK)
Ubun-Ubun Kecil (UUK) kiri depan, UUK Kanan belakang. Apabila seseorang ingin menetukan presentasi
dan posisi janin, perlu dijawab pertanyaan berikut:

1) Bagian janin apa yang terbawah?

7
2) Di mana bagian terbawah tersebut?

3) Apa indikator?

Posisi Janin dalam Rahim 1) Letak membujur (longitudinal)

a) Letak kepala: (97%)

(1) Letak fleksi = LBK : (95,5%)

(2) Letak defleksi :(1.5%) (a) Letak puncak kepala

(b) Letak dahi

(c) Letak muka.

b) Letak sungsang = letak bokong: (2,5-3%)

(1) Letak bokong sempurna (complete breech)

(2) Letak bokong (frank breech)

(3) Letak bokong tidak sempurna (incomplete breech).

2) Letak lintang (transverse lie)

3) Letak miring (oblique lie) a) Letak kepala mengolak

b) Letak bokong mengolak.

E. AUSKULTASI DJJ (LEANNEC DAN DOPLER)


Auskultasi DJJ (leannec dan Dopler)Introduction

DJJ (detak jantung janin) merupakan salah satu indikator yang perlu dievaluasi dalam menilai status
kesehatan janin dalam kandunganDJJ ini bisa mulai diperiksa menggunakan teknik auskultasi atau
pemeriksaan USG (termasuk USG Doppler) sejak usia kehamilan menginjak 6 minggu atau lebih.
Adapun yang paling kompeten memeriksa DJJ ini adalah tenaga medisyakni dokter, dokter
kandungan, atau bidan. Auskultasi adalah metode pemeriksaan detak jantung janin menggunakan
stetoskop khusus.

Alat untuk djj Stetoskop janin atau Leannex adalah jenis stetoskop akustik yang berbentuk seperti
terompet pendengaranLetaknya menempel pada perut ibu hamil untuk mendengarkan bunyi

8
denyut jantung janinAlat ini berbentuk seperti tanduk beronggasering terbuat dari kayu atau
logampanjangnya sekitar 8 inci (200 mm). Fungsinya mirip dengan sangkakala dengan memperkuat
suaraPengguna memegang ujung terompet yang lebar terhadap perut ibu hamil, dan mendengarkan
melalui ujung lainnyaPenggunaan Leannex ini merupakan pendukung awal kemajuan dalam
perawatan prenataltermasuk pemantauan kesehatan janin lebih dekat

Dopler Merupakan pemeriksaan dengan gelombang suara yang dapat mendeteksi gerakan jantung
janin. Biasanya mulai dapat mudah ditemukan pada usia kehamilan antara 16-20 minggu tergantung
dari keahlian pemeriksaan serta posisi janin.

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan
dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir
pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. Dengan
petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn
sebuah diagnosis diferensial yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala
tersebut.

B. SARAN
Makalah ini berisi materi tentang ruang lingkup praktik kebidanan dalam persalinan dan
BBL . Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran
bagi pembaca. Tentu nya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://oshigita.wordpress.com/2020/01/02/pemeriksaan-denyut-jantung-janin-pada-ibu-
hamil/
2. https://books.google.co.id/books?id=bXLCEAAAQBAJ&pg=PA48&dq=djj+laenec+dan
+doppler&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=
2ahUKEwiV-t-
69eOAAxX62DgGHbidCrgQ6AF6BAgIEAM#v=onepage&q=djj%20laenec%20dan%2
0doppler&f=false
3. https://www.halodoc.com/artikel/detak-jantung-janin-normal-berdasarkan-usia-
kehamilan
4. https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=86196&bid=25054
5. https://books.google.co.id/books?id=lfdxEAAAQBAJ&pg=PA90&dq=pengukuran+fund
us+uteri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2
ahUKEwj84YnU9OOAAxWqzzgGHZolAboQ6AF6BAgOEAM#v=onepage&q=penguk
uran%20fundus%20uteri&f=false
6. https://books.google.co.id/books?id=Hk9zEAAAQBAJ&pg=PA93&dq=pengukuran+fun
dus+uteri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=
2ahUKEwj84YnU9OOAAxWqzzgGHZolAboQ6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=penguk
uran%20fundus%20uteri&f=false
7. https://books.google.co.id/books?id=inGfEAAAQBAJ&pg=PA78&dq=presentasi+janin
+buku&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2a
hUKEwjQifufkJOBAxUKxTgGHVl6CXI4ChDoAXoECAYQAw#v=onepage&q=prese
ntasi%20janin%20buku&f=false

11

Anda mungkin juga menyukai